Anda di halaman 1dari 3

2.2.

5 Wax Countouring Geligi Tiruan


Wax countouring geligi tiruan adalah pembentukan dasar dari geligi tiruan malam
sehingga harmonis dengan otot-otot orofasial penderita dan semirip mungkin dengan
anatomis gusi dan jaringan lunak mulut oleh karena kontur geligi tiruan malam yang
sama dengan kontur jaringan lunak dalam mulut akan menghasilkan geligi tiruan
yang stabil, menjaga denture pada tempatnya secara tetap dan selaras dengan otototot orofasial penderita.
Pembentukan kontur ini harus sudah dilakukan sebelum dilakukan trial denture
sehingga hubungan maxilo-mandibular, estetik,fonetik, stabilitas dan retensi gigi
tiruan dapat dievaluasi dengan baik. Trial denture dilakukan dengan mencobakan gigi
tiruan malam ke dalam mulut penderita untuk melihat estetik, fonetik dan fungsinya
sehingga gigi tiruan harus dibuat semirip mungkin dengan memperhatikan mengenai
tebal, batas-batas perifer dan anatomis dari geligi dan jaringan lunaknya. Karena
bentuk yang berlebihan atau kurang dapat mengurangi nilai estetik geligi tiruan dan
mempengaruhi retensinya.

Prosedur Kerja
Setelah uji coba geligi tiruan malam dalam mulut pasien, kedua geligi tiruan atas dan
bawah ditempatkan kembali pada model dalam artikolator, lalu dibentuk kontur
permukaan luar geligi tiruan (wax countouring) untuk memenuhi tujuan estetik,
retensi dan fonetik serta kebutuhan kesehatan.
Ada 2 cara membentuk kontur gusi / wax countouring yaitu :
A.Cara Langsung
Membentuk kontur gusi secara langsung dilakukan dalam mulut pasien pada saat
dilakukan uji coba geligi tiruan malam.
1. Ketebalan sayap dikurangi dan diganti dengan malam lunak lalu tempatkan
kembali dalam mulut pasien.

2. Untuk bagian fasial : pasien diminta untuk mengerut-erutkan bibirnya dan pipinya
kita gerakan.
3. Untuk bagian lingual : pasien diminta menggerakkan lidahnya ke semua arah.
4. Dengan demikian malam lunak akan mengikuti bentuk otot saat berfungsi dan
ketebalannnya sesuai dengan ruangan vestibulum dalam keadaan berfungsi.

B.Cara Tak Langsung


Membentuk kontur gusi secara tak langsung yang paling sering dan lazim dilakukan :
1. Fiksir pinggiran landasan geligi tiruan dengan malam pada model kerja sambil
disesuaikan dengan bentuk cetakan akhir rahang.
2. Lunakkan lempeng lilin di atas lampu spiritus sampai lunak dan bias dibentuk
3. Tekanlah lilin tersebut pada bagian bukal dan labial dari geligi tiruan atas dan
bawah sampai sekitar leher gigi dan bentuk dengan tekanan jari.
4. Tunggu lilin sampai mengeras, kemudian dengan lecron/pisau malam, potong llin
disekitar garis servikal dengan sudut 450
5. Bentuk alur tonjolan akar dari setiap gigi , alurnya makin kea rah apical makin
sempit, kadang-kadang tidak jelas.
6. Daerah interproksimal harus sedikit cembung , meniru daerah-daerah interdental
papilla sehingga higienis serta mencegah pengendapan sisa-sisa makan dan plak.
7. Penyelesaian bagian posterior.
Atas; daerah bukal sampai menutupi tuberositas dan daerah palatal yaitu antara
mukosa bergerak dan tak bergerak.
Bawah: daerah bukal bila resorpsi sampai minimal , biasanya di daerah molar dibuat
cekung dan daerah lingual dibuat cekung untuk ruang gerak lidah.
8. Bentuk rugae pada langit-langit
9. Bentuk postdam pada model kerja.
10. Haluskan semua permukaan luar geligi tiruan malam dengan melewatkan di atas
api.

11. Buat stippling seperti keadaan jaringan yang sehat dengan menggunakan sikat
yang berbulu kaku.
12. bila keadaan rahang pasien prostusive, sayap labialnya dibebaskan dan dibutkan
lidah-lidah . linggir region gigi anterior atas model rahang diradiar sedikit, sehingga
ketika geligi tiruan dipakai akan menekan gusi dan keliahatan gigi seolah-olah
keluarr dari gusi
13. Bila bagian lingual dan palatal terlalu tebal dapat mengganggu bicara dan bila
bagian lingual geligi tiruan terlalu mencuat maka lidah dapat mengangkat geligi
tiruan sehingga geligi tiruan tidak stabil.
14. Sayap labial harus duduk dengan baik sekitar frenulum labialis, dibuat labial
notch.

Anda mungkin juga menyukai