Disusun Oleh :
1. Arsy Yulifa Hapsari
(H0713032)
(H0713185)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus
anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Menurut George Terry, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan kelompok, sedangkan
menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut
serta dalam mencapai tujuan umum. Sehingga jika dilihat pada konteks
kepemimpinan
hal
yang
saling
terkait
adalah
adanya
unsur
kader
cukup berpengaruh secara global, maka penulis tertarik untuk mengangkat cerita dan
mengupas gaya kepemimpinan dari salah satu tokoh pemimpin wanita yang berhasil.
Dalam kesempatan ini kami akan mengambil Benazir Bhutto yang terkenal karena
menjadi perdana menteri wanita pertama di negara islam yang dijadikan contoh bagi
kaum hawa yang ada di dunia ini. Selain menjadi perdana menteri wanita pertama di
negara islam, Benazir Bhutto juga merupakan pemimpin eksekutif termuda di dunia.
Maka, dalam makalah ini akan mengupas banyak tentang biografi Benazir Bhutto dan
gaya kepemimpinannya.
2. Rumusan Masalah
a. Siapakah sosok Benazir Bhutto ?
b. Apakah keunggulan kepemimpinan Benazir Bhutto ?
c. Bagaimana latar belakang Benazir Bhutto dapat dijadikan pemimpin ?
d. Bagaimana peran Benazir Bhutto sebagai pemimpin wanita pertama di negara
islam ?
3.
Tujuan
a. Mengenal sosok Benazir Bhutto dan keluarganya.
b. Mengetahui keunggulan-keunggulan Benazir Bhutto dalam kepemimpinannya.
c. Mengenali latar belakang Benazir Bhutto dapat dijadikan pemimpin.
d. Mengetahui peran-peran Benazir Bhutto sebagai pemimpin pertama wanita di
negara islam.
BAB II
KEPEMIMPINAN BERNAZIR BHUTTO
1.
pemimpin
nama
wanita
lengkap
ini
Benazir
partai
politik
Partai
Rakyat
anggota Phi Beta Kappa. Ia kemudian masuk ke Universitas Oxford pada musim gugur
1973 dan lulus dengan gelar Magister dalam bidang Filsafat, Politik, dan Ekonomi. Ia
terpilih menjadi Presiden dari Oxford Union yang bergengsi.
Setelah menyelesaikan pendidikan universitasnya, Benazir kembali ke
Pakistan, tetapi karena ayahnya dipenjarakan dan kemudian dihukum mati, ia
dikenakan tahanan rumah. Setelah diizinkan kembali ke Inggris pada tahun 1984, ia
menjadi pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP), partai ayahnya, di pengasingan,
namun ia tidak dapat membuat kekuatan politiknya dapat dirasakan di Pakistan hingga
wafatnya Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq. Karir yang pernah dilakukan Benazir
dintaranya pernah menjabat sebagai: Ketua Pakistan People Party (1982 2007),
Perdana Menteri Pakistan (1993 1996), Perdana Menteri Pakistan (1988 1990),
Ketua Oposisi Pakistan (1996 1999), Ketua Oposisi Pakistan (1990 1993), Menteri
Keuangan Pakistan (1994-1996), dan sebagai Menteri Pertahanan Pakistan (19881990).
Benazir sejak tahun 1999 tinggal dalam pengasingan di Dubai, Uni Emirat
Arab dan di sana ia mengasuh anak dan ibunya yang menderita penyakit Alzheimer. Ia
juga berkeliling dunia untuk memberikan kuliah dan tetap menjaga hubungannya
dengan para pendukung Partai Rakyat Pakistan. Benazir dan ketiga orang anaknya
(Bilawal, Bakhtawar, dan Asifa) dipersatukan kembali bersama suami serta ayah
mereka pada bulan Desember 2004 setelah lebih dari lima tahun terpisah. Benazir telah
bersumpah untuk kembali ke Pakistan dan mencalonkan diri kembali sebagai Perdana
Menteri dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada November 2007 mendatang.
Tanggal 18 Oktober 2007, ia kembali ke Pakistan untuk mempersiapkan diri
mengahadapi pemilu. Dalam perjalanan menuju sebuah pertemuan, dua buah bom
meledak di dekat rombongan yang membawanya. Benazir selamat, namun sedikitnya
126 orang tewas dalam peristiwa tersebut.
2.
mengawali karir politik sebagai anggota, kemudian ketua, dari Partai Rakyat Pakistan
yang juga merupakan partai politik pimpinan kedua orangtuanya. Sempat juga menjabat
sebagai Ketua Oposisi bagi pemerintahan Pakistan selama dua periode, masa
kepemimpinan Bhutto diwarnai berbagai prestasi dan kontraprestasi. Bhutto tercatat
dalam sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin sebuah negara muslim pada
masa pasca-kolonial.
Menjabat Perdana Menteri, Bhutto dikenal dekat dengan pemerintahan, saat
itu masa Presiden George H. W. Selama semester pertama, ia mulai Peoples Program
untuk mengangkat ekonomi masyarakat. Benazir Bhutto juga mencabut larangan
mahasiswa dan serikat pekerja. Pemerintah PPP menjadi tuan rumah KTT SAARC
keempat diadakan di Islamabad, pada bulan Desember 1988. Bush berdasar kesamaan
visi yang menentang komunisme, meski dia juga sama sekali tidak ragu memberikan
julukan 'Frankenstein Amerika' atas serangan Bush terhadap Mujahiddin Afganistan.
Selain politik luar negeri, kebijakan dalam negeri Bhutto juga banyak mengundang prokontra. Bhutto dikenal antusias menghidupkan kembali berbagai proyek ilmiah
termasuk masalah penggunaan tenaga nuklir untuk energi. Masa kepemimpinannya
telah berhasil meluncurkan, setidaknya, 5 program ruang angkasa nasional yang
dimotori putra-putri terbaik Pakistan sendiri. Bahkan di era kedua masa pemerintahan
Bhutto, Ketua Partai Rakyat Pakistan selama 25 tahun ini berhasil mempelopori era
informasi dengan mewajibkan rakyatnya cakap mengoperasikan komputer.
Namun, Bhutto juga pemimpin yang kukuh melaksanakan modernisasi
teknologi persenjataan bom atom pun di tengah badai kritik dan kecaman internasional.
Sesaat setelah berhasil melaksanakan uji-coba senjata nuklir pertama pada Mei 1998,
Bhutto dilaporkan membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Pakistan
hanya memerlukan waktu dua minggu lebih tiga hari untuk menguasai teknologi hingga
memencet tombol detonasi bom nuklir buatannya sendiri. Pernyataan yang susah
dilepas dari siratan kebanggaan sekaligus ancaman tersebut tak pelak sempat membuat
dunia internasional kebakaran jenggot. Karena berbagai masalah, perbedaan antara
Pemerintah dan Pendiri menyebabkan pemberhentian dirinya oleh Presiden Ghulam
Ishaq Khan, pada 6 Agustus 1990.
3.
untuk Majelis Nasional dan Provinsi. Pemilihan dilaksanakan pada 6 Oktober dan 9,
1993, secara masing-masing. Pemilihan itu diboikot oleh partai MQM. Tidak muncul
partai dengan mayoritas mutlak dalam pemilu. Akibatnya PPP membentuk pemerintah
baru dengan bantuan aliansi. Benazir Bhutto mengambil sumpah sebagai Perdana
Menteri pada 19 Oktober 1993. Pemilihan Presiden diadakan pada 13 November.
Farooq Ahmad Khan Leghari, calon dari PPP, memenangkan 274- 168 suara melawan
Presiden Wasim Sajjad.
Masa kepemimpinan kedua Benazir Bhutto diwarnai carut marut perpecahan
rasial di Pakistan bahkan menjadi masalah terbesar bagi 'Iron Lady' ini sendiri.
Kebijakan politik yang syarat diskrimasi terhadap suku Urdu membuat Bhutto sempat
dijuluki rasis. Pasca selamat dari upaya pembunuhan pada 1993, di akhir tahun yang
sama Bhutto mengerahkan pasukan untuk membasmi militia pimpinan Sufi Muhammad
setelah muncul isu penolakan terhadap 'kepemimpinan non-Islami' versi Bhutto.
Bertepatan dengan isu rasial ini, pemerintahan Bhutto didera berbagai isu korupsi,
termasuk kasus teknologi kapal selam Perancis, yang juga melibatkan Asif Ali Zardari,
suaminya sendiri.
Saudara laki-laki Benazir Bhutto, Mir Murtaza Bhutto, dibunuh secara
misterius dalam penyergapan polisi pada 20 September 1996. Pembunuhan saudara
laki-lakinya di masa jabatannya merusak karier politiknya. Hal-hal tidak berjalan
dengan baik antara Presiden dan kepemimpinan Benazir Bhutto. Perbedaan segera
muncul dan Pemerintah merasa bahwa ada campur tangan dalam masalah politik
Pemerintah oleh Presiden. Presiden Farooq Leghari memecat Benazir Bhutto atas
tuduhan korupsi dan mismanagement pada tanggal 5 November 1996, di bawah Pasal
58 (2) b Amandemen Kedelapan.
4.
dimana
mereka
melihat
kepemimpinan
sebagai
tujuan yang lebih luas daripada kepentingan mereka sendiri. Hal ini sering
disebutt dengan kepemimpinan interaktif.
b. Benazir Bhutto juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi terbukti dari
tindakan-tindakan pertama yang dia ambil begitu menjabat jadi perdana
menteri.
c. Karena dipilih melalui pemilihan umum yang akhirnya membawa dirinya
menjadi perdana menteri wanita pertama di negara islam, Benazir Bhutto
cenderung memiliki pengikut yang setia. Para pengikut Benazir Bhutto selalu
memberikan dukungan kepada pemimpinnya.
d. Benazir Bhutto memiliki segudang pengalaman (baik dari ayahnya maupun
melalui pendidikan) yang membawanya menjadi pemimpin yang karismatik
dan disenangi oleh pengikutnya. Benazir Bhutto juga memiliki kestabilan
emosi yang cukup tinggi. Pemimpin yang yang memiliki kestabilan emosi
yang tinggi cenderung akan lebih mendapatkan informasi yang lengkap dan
tepat waktu dari bawahan daripada pemimpin yang temperamental.
e. Benazir Bhutto bisa dikatakan hebat adalah karena dia merupakan seorang
pelopor demokrasi di Pakistan dimana selama masa itu Pakistan selalu
dipimpin oleh seorang presiden yang bersifat militant.
f. Benazir Bhutto dapat mengubah situasi (dari militant menjadi demokratis) agar
sesuai dengan keinginan pengikutnya.
g. Benazir Bhutto sepenuhnya memikirkan kepentingan dari rakyat Pakistan
tanpa bermaksud mencari keuntungan-keuntungan tertentu untuk dirinya
sendiri.
h. Benazir Bhutto memulai dengan Peoples Program untuk mengangkat ekonomi
masyarakat.
i. Mempunyai dua sumber kekuasaan yang dimiliki oleh Benazir Bhutto
diantaranya :
1) Expert Power: Dari kecil Benazir Bhutto telah ditanamkan pentingnya
pendidikan oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat dari tempat
menuntut ilmunya yang berkualitas tinggi dan memiliki tingkat
kedisiplinan yang tinggi. Bhutto juga memiliki beberapa gelar yang
menunjang kariernya di bidang politik. Ada kemungkinan dia dijadikan
pemimpin oleh rakyat Pakistan karena dinilai mampu dilihat dari latar
belakang pendidikannya.
2) Referent Power: Dari beberapa foto yang saya lihat di internet terlihat
jelas bahwa Benazir Bhutto memiliki kedekatan batin dengan para
pengikutnya. Momen yang paling menonjol adalah adanya arak-arakan
dari masyarakat ketika Benazir Bhutto kembali dari pengasingan.
Benazir Bhutto juga bisa menjabat sebagai perdana menteri juga karena
dipilih oleh para pengikutnya karena pengikutnya percaya jika Benazir
Bhutto mampu untuk memberikan kinerja yang baik.
Tetapi dibalik kelebihan-kelebihan kepemimpinan Benazir Bhutto tersebut,
tentu ada kelemahan yang menyebabkan dalam kepemimpinannya Di Pakistan
sering sekali tidak sejalan dengan Benazir Bhutto yang menyebabkan wanita
ini sering diasingkan dari negara asalnya sendiri dan dipecat dari jabatannya.
Tambahan lagi Benazir Bhutto juga kerapkali menghadapi ancaman
pembunuhan terhadap dirinya, Benazir Bhutto tidak takut dan tetap aktif dalam
memperjuangkan demokrasi untuk Pakistan hingga akhirnya ia tidak
terselamatkan dari aksi bom bunuh diri demi untuk menjunjung nilai-nilai
yang dipercayanya akan menjadikan Pakistan menjadi negara yang
menurutnya akan lebih baik ditanamkan nilai-nilai demokrasi dibandingkan
terus-menerus menjadi budak dari pemimpin-pemimpin yang militan.
5. Pengaruh Nilai dan kecerdasan Benazir Bhutto
Dari kecil Benazir Bhutto telah hidup di dalam lingkungan politis baik dari ayahnya
maupun dari ibunya. Dengan ini dapat diketahui bahwa kepemimpinan Benazir Bhutto
termasuk dalam teori kepemimpinan genetis. Karena yang saya tangkap disini adalah
orang tua dari Benazir Bhutto telah menanamkan nilai-nilai yang baik. Salah satu
contohnya adalah ketika telah menyelesaikan studinya di universitas bergengsi di luar
negeri, Benazir Bhutto kembali ke Pakistan untuk mengabdikan ilmunya di negara asalnya
sendiri. Selain itu Bhutto juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi terbukti dari
tindakan-tindakan pertama yang dia ambil begitu menjabat jadi perdana menteri.
Kecerdasan Benazir Bhutto sudah tidak diragukan lagi. Dengan dasar pengetahuan yang
baik dan kecerdasan yang tinggi ini menjadi salah satu faktor yang mendukung perjuangan
Benazir Bhutto. Karena masyarakat Pakistan percaya akan kemampuan intelektual dari
Benazir Bhutto, dia dapat terpilih menjadi perdana menteri walaupun saat itu pemimpin
wanita di negara islam masih dianggap tabu. Berikut daftar penghargaan dan gelar yang
diberikan kepadanya,diantaranya:
BAB III
KESIMPULAN