Laporan Pendahuluan Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan Bunuh Diri
LAPORAN PENDAHULUAN
I.
MASALAH UTAMA
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)
II.
2
Penyebab
Penyebab Resiko Bunuh Diri adalah :
1. HDR
Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus
operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus
hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga
diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan :
pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang
tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll),
harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang
tidak menghargai.
2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung
lama.
Tanda dan gejala
- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit
- Rasa bersalah terhadap diri sendiri
- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
- Percaya diri kurang
- Mencederai diri
2. Perubahan sensori persepsi ; halusinasi
Pengertian
Perubahan sensori persepsi ; halusinasi adalah suatu keadaan yang
merupakan gangguan pencerapan (persepsi) panca indra tanpa ada
rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system penginderaan
pada seseorang dalam keadaan sadar penuh ( baik ).
3
Tanda dan Gejala :
Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
Tidak dapat memusatkan perhatian.
Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya), takut.
b.
c.
d.
e.
Akibat
Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian. Jika perilaku
bunuh diri mengakibatkan kematian maka tindakan yang dilakukan adalah
perawatan jenazah.
Cedera yang disebabkan oleh perilaku bunuh diri sangat dipengauhi oleh
cara seseorang melakukan percobaan bunuh diri, Jika perilaku bunuh diri
dilakukan dengan menggantung maka cedera yang terjadi adalah berupa
jejas di leher. Jika minum racun maka akan terjadi pencederaan di
4
lambung dan saluran pencernaan. Untuk itu intervensi yang dilakukan
juga sangat tergantung dengan cedera yang terjadi.
III.
POHON MASALAH
Risiko Cedera / kematian
IV.
Diagnosa Perawatan
Resiko Bunuh diri
V.
Tindakan Perawatan
Halusinasi
5
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan
melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
2.
6
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh
diri
a. Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri.
b. Tindakan keperawatan:
1) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
a)
Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
yang penah muncul pada pasien.
b)
Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya
muncul pada pasien berisiko bunuh diri.
2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri
a)
Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan
keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b)
Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara
lain:
(1)
Memberikan tempat yang aman. Menempatkan
pasien di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien
mengunci diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien
sendirian di rumah
(2)
Menjauhkan
barang-barang
yang
bisa
digunakan untuk bunuh diri. Jauhkan pasien dari barangbarang yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti: tali,
bahan bakar minyak / bensin, api, pisau atau benda tajam
lainnya, zat yang berbahaya seperti obat nyamuk atau racun
serangga.
(3)
Selalu
mengadakan
pengawasan
dan
meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri
meningkat. Jangan pernah melonggarkan pengawasan,
walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan gejala untuk
bunuh diri.
c)
Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di
atas.
3) Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila
pasien
melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:
a)
Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka
masyarakat untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut
b)
Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas
mendapatkan bantuan medis
4) Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia
bagi pasien
a)
Memberikan informasi tentang nomor telepon darurat
tenaga kesehatan
b)
Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien
berobat/kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh
dirinya.
7
c)
DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr.
Amino Gondoutomo. 2003
2. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC.
1999
3. Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa.
Edisi 1. Bandung: RSJP.2000
4. Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri;
pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. 1998
5. ..Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa.
Semarang. 20 22 Novembr 2004. unpublished