Real Makalah CHF
Real Makalah CHF
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya Makalah mengenai CHF (Congestif Heart Failure) dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa terselesaikannya tugas ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Monika Ginting S.Kep., Ners., M.Kep selaku koordiantor dan dosen
mata kuliah Keperawatan Dewasa yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan selama perkuliahan berlangsung.
2. Ibu Nur Intan S.Kep., Ners., M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperwatan
Dewasa yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama
perkuliahan berlangsung.
3. Ibu Srihesti Manan S.Kep., Ners selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Dewasa yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama proses
perkuliahan berlangsung.
4. Ibu Yuliana Elias S.Kep., Ners selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Dewasa yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama proses
perkuliahan berlangsung.
5. Ibu Elizabeth Ari., S.Kep., Ners, M.Kep., AIFO selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Dewasa yang selalu memberikan arahan dan bimbingan
selama proses perkuliahan berlangsung.
6. Seluruh anggota kelompok yang telah bekerjasama dengan baik dalam
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1
1.2
1.2.1
1.2.2
1.3
1.4
Pengertian ................................................................................................. 4
2.2
2.2.1
2.2.2
2.3
Etiologi ..................................................................................................... 8
2.4
Patofisiologi.............................................................................................. 9
2.5
Pathway .................................................................................................. 10
2.6
Manifestasi Klinis................................................................................... 11
2.7
2.7.1
2.7.2
2.7.3
2.8
2.9
Penatalaksanaan ...................................................................................... 16
ii
iii
2.9.1
2.9.2
Pengakajian ............................................................................................ 20
3.2
3.3
3.4
3.5
Evalausi .................................................................................................. 36
BAB I
PENDAHULUAN
dan pengobatan gagal jantung dan diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru
gagal jantung setiap tahunnya di seluruh dunia. (Cokat, 2008 dalam Necel,
2009).Walaupun angka yang pasti belum ada untuk seluruh Indonesia, tetapi
dengan bertambah majunya fasilitas kesehatan dan pengobatan dapat
diperkirakan jumlah penderita gagal jantung akan bertambah setiap tahunnya.
(Sitompul, 2004)
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan umum
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa manpuh
memahami
konsep
dan
mampuh
mengaplikasikan
ilmu
Tujuan Khusus
Pada akhir penyelesaian makalah ini diharapkan mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Memahami kansep dasar tentang berbagai gangguan system
kardioveskular.
2. Melakukan pengkajian pada klien yang mengalami gangguan
system kardioveskular.
3. Menegakan
diagnosa
keperawatan
pada
klien
yang
ditetapkan
pada
perencanaan
klien
yang
Anatomi
Fisiologi,
Patofisiologi,
Manifestasi
Klinis,
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi
adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup.( Paul
Wood.2002)
Suatu sndrom dimana disfungsi jantung berhubungan dengan penurunan
toleransi latihan, insidensi aritmia yang tinggi, dan penurunan harapan
hidup.( Jay Cohn. 2005 )
Adanya gejala gagal jantung, yang tervasibel dengan terapi, dan bukti objektif
danya disfngsi jantung. ( European society of cardiology.2005 )
Gagal jantung sering juga disebut gagal jantung kongestif, adalah
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantung
kongestif paling sering dugunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi
kanan (Suzanne C. Smeltzer 2002).
2.2 Anatomi dan Fisiologi
2.2.1
Anatomi Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler.
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis,
atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran
jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6
cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan
sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
2.2.2
Fisiologi Jantung
pada
saat
memompa
jantung
otot-otot
jantung
koroner
mengakibatkan
disfungsi
miokardium
karena
10
2.
3.
2.5 Pathway
Terlampir
11
2.7.2
12
13
14
menunjukkan
dimensi
percesaran
bilik,
perubahan
dalam
15
bilik,
atau
perubahan
dalam
pembuluh
darah
16
2.
3.
2.9.1
Terapi farmakologi
Glikosida jantung, diuretik dan vasodilator mrupakan dasar
farmakologis gagal jantung. Meringkaskan glikosida jantung
utama, berikut cara kerja dan pengawasan perawat yang diperlukan
saat pemberian orang tersebut.
Digitalis.
Meningkatkan
kekuatan
kontraksi
jantung
dan
17
b.
18
a.
b.
c.
kelemahan umum.
Hipokalemia adalah
b.
19
Vasodilator
lain
yang
sering
digunakan
adalah
nitrogliserin.
2.9.2
Dukungan diet
Rasional dukungan diet adalah untuk mengatur diet sehingga
kerja dan ketegangan otot jantung minimal. Dan status nutrisi
terpelihara, sesuai dengan selera dan pola makan pasien.
Pembatasan natrium. Tujuannya untuk mencegah, mengurangi
edema, mengatur, seperti pada hipertensi atau gagal jantung.
Sumber natrium lain dapat ditemukan pada berbagai makanan
yang telah diproses. Bahan tambahan makanan seperti natrium
alginat yang dapat memperbaiki tekstur, natrium benzoat yang
berfungsi sebagai bahan pengawet, dan natrium fosfat yang dapat
memperbaiki kualitas masakan pada makanan dan dapat
menigkatkan asupan natrium jika terkandung dalam diet harian
pada pasien gagal jantung.
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengakajian
Gagal serambi kiri/kanan dari jantung mengakibatkan ketidakmampuan
memberikan keluaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan
menyebabkan terjadinya kongesti pulmonal dan sistemik. Karenanya
diagnostik dan teraupetik berlanjut. GJK selanjutnya dihubungkan dengan
morbiditas dan mortalitas.
1. Aktivitas/istirahat
a. Gejala:
Keletihan/kelelahan
terus
menerus
sepanjang
hari,
21
22
signifikan,
pembengkakan
pada
ekstremitas
bawah,
23
b. Tanda:
1) Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot asesori
pernapasan.
2) Batuk; Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus
menerus dengan/tanpa pemebentukan sputum.
3) Sputum; Mungkin bersemu darah, merah muda/berbuih (edema
pulmonal)
4) Bunyi napas; Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mental; Mungkin menurun, kegelisahan, letargi.
6) Warna kulit; Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
Gejala: Perubahan dalam fungsi mental, kehilangan kekuatan/tonus otot,
kulit lecet.
11. Interaksi sosial
Gejala: Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa
dilakukan.
12. Pembelajaran atau pengajaran
a. Gejala:
menggunakan/lupa
menggunakan
obat-obat
jantung,
24
Data
Etiologi
DS:
DO:
kanan,
tekanan
darah
meningkat.
Kontraktilitas menurun
COP menurun
CHF
Masalah
Penurunan curah jantung
25
Forwad failure
DS:
DO:
Keadaan
klien
lemah,
COP menurun
26
CHF
Backward failure
LVED naik
Edema paru
Ronchi basah
27
Penumpukan sekret
DS:
DO:
Hasil
biasanya
terdapat
COP menurun
CHF
28
Forwad failure
RAA meningkat
Aldosteron meningkat
ADH meningkat
Retensi Na + H2O
DS:
DO:
maupun
keluarga,
Kontraktilitas menurun
Intoleransi aktivitas
29
COP menurun
CHF
Forwad failure
Metabolisme anaerob
Asidosis metabolik
30
Fetigue
Intoleransi aktivitas
Intervensi
Rasional
kerja
pompa.
Irama
31
Tupan:
gallop
kedalam
serambi
Murmur
dapat
umum
dihasilkan
yang
darah
distensi.
menunjukkan
inkompensasi/stenosis katup.
3. Pantau tekanan darah
4. Pucat
menunjukkan
menurunnya
curah
jantung,
urine.
dan natrium.
curah
bendungan/stasis
baring
lama
tromboflebitis.
vena
jantung,
dan
tirah
meningkatkan
risiko
32
persediaan
kebutuhan
oksigen
untuk
indikasi.
miokard
untuk
digunakan
volume
untuk
sekuncup,
kontraktilitas,
dan
menurunkan kongesti.
2.
pengumpulan
sekret
menunjukkan
duduk
dikursi/tirah 4. Menurunkan
konsumsi
baring dengan kepala tempat tidur
kebutuhan meningkatkan
tinggi 20-30 derajat, posisi semi
paru maksimal.
fowler, sokong tangan dengan bantal.
oksigen/
inflamasi
33
oksigen
sesuai
dengan 6. Meningkatkan
indikasi.
alveolar,
konsentrasi
yang
oksigen
dapat
memperbaiki/menurunkan hipoksemia
jaringan.
7. Kolaborasi pemberian obat yaitu obat 7. Diuretik dapat menurunkan kongesti
diuretik dan bronkodilator.
alveolar,
meningkatkan
pertukaran
1. Pantau haluaran urin, catat jumlah dan 1. Haluaran urin mungkin sedikit dan
Tupen:
warna saat
terjadi.
dapat seimbang.
Tupan:
Dalam wakktu 4x24 jam klien tidak
haluaran
urin
dapat
34
2. Hitung input dan output selama 24 2. Terapi diuretik dapat disebabkan oleh
jam.
kehilangan
cairan
tiba-tiba
atau
bunyi
nafas,
menyebabkan
kram otot.
cairan/pembatasan
klien
yang
memenuhi
35
dengan indikasi.
natrium.
8. Pemberian obat diharapkan dapat
meningkatkan
laju
aliran
menghambat
urin,
reabsorpsi
Intoleransi aktivitas
ortostatik
dapat
terjadi
Tupen:
menggunakan
(vasodilatasi),
vasodilator,
diuretik
Tupan:
Dalam waktu 3x24 jam klien secara
bertahap dapat beraktivitas tanpa ada rasa
kelelahan.
(diuretik),
perpindahan
atau
pengaruh
cairan
fungsi
jantung.
2. Catat respon kardiopulmonal terhadap 2. Penurunan/ketidakmampuan
aktivitas, catat takikardi, disritmia,
miokardium
untuk
menyebabkan
meningkatkan
peningkatan
adalah
efek
samping
36
dan kelemahan.
4. Evaluasi intolerasi aktivitas.
4. Dapat
menunjukkan
dekompensasi
jantung
peningkatan
daripada
kelebihan aktivitas.
5. Berikan
bantuan
dalam
aktivitas 5. Pemenuhan
klien
periode
miokard/kebutuhan
aktivitas
dengan
periode
istirahat.
tanpa
kebutuhan
perawatan
mempengaruhi
stres
oksigen
berlebihan.
3.5 Evalausi
Hasil yang diharapkan
1. Mengalami penurunan kelelahan dan dispnea
a. Mampu beristirahat secara adekuat baik fisik maupun emosional.
b. Berada pada posisi yang tepat yang dapat mengurangi kelelahan dan dispnea
c. Mematuhi aturan pengobatan
2. Mengalami penurunan kecemasan.
37
BAB IV
SIMPULAN
Gagal jantung merupakan penyakit mematikan dimana keadaan patofisiologi
jantung sebagai pemompa darah keseluruh tubuh dalam hal ini jantung tidak dapat
mempompa darah dan memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
Dalam kasus gagal jantung perawat berperan memberikan dukungan istirahat
untuk mengurangi beban kerja jantung, meningkatkan kekuatan dan efisiensi
kontraksi jantung, menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebihan dengan
terapi deuretik, diet dan istirahat.
38
DAFTAR PUSTAKA
iv