Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein
yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan,
dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sisten pertahanan
tubuh.
Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum
hamil. Hal ini terjadi karena selama hamilvolume darah meningkat hingga 50%, sehingga
perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan
plasenta yang sangat pesat juga memerlukan zat besi.
Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya dipengaruhi dari menu makan yang
sehat dan seimbang. Tetapi dalam kehamilan,suplai zat besi dari makanan masih belum
mencukupi sehingga diperlukan suplemen berupa tablet besi.
B. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil
Tablet besi selama kehamilansangat penting karena dapat membantu proses pembentukan sel
darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia/ penyakit kekurangan darah.
Kekurangan zat besi (anemian defisiensi zat besi)selama hamil dapat berdampak tidak baik
bagi ibu maupun janin. Perdarahan yang banyak sewaktu melahirkan berefek lebih buruk
pada ibu hamil yang anemia. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi pertumbuhan janin
sehingga saat lahir, berat badannya di bawah normal ( BBLR). Akibat lain dari anemia
defisiensi besi selam hamil adalah bayi lahir premature.
C. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan
Tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut
minimal selama 90 hari selama masa kehamilan. Tablet besi mengandung 200 mg ferro sulfat
setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
D. Efek samping tablet besi
Pemberian tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual, muntah, nyeri lambung,
kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping
dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah makan pada malam hari. Setelah
minum tablet zat besi atau sirup zat besi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman. Hal
ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
E. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan
memakai air minum yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi sebaiknya diminum pada
malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.
Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C untuk membantu penyerapan
dari zat besi ini. Tablet besi sebaiknya tidak dikonsumsi dengan teh atau kopi karena dapat
menghambat penyerapannya.
Menurut penelitian, tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat
pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi
lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan
antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering
berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Soeprono
menyebutkan bahwa dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atoni),
gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang,
produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR,
kematian perinatal, dan lain-lain).1
FUNGSI Fe/ZAT BESI
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk
mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang,
tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim
pertahanan tubuh.3
KEBUTUHAN Fe/ZAT BESI PADA MASA KEHAMILAN
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan
ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih
akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 810 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan
menghasilkan sekitar 2025 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288
hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi
masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).2
Sumber lain mengatakan, kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu
ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 5075 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200
mg lenyap ketika melahirkan.4
Besarnya angka kejadia anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah 20%, trimester II
sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%. 4Hal ini disebabkan karena pada trimester
pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan
pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah
dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk
memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak
untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 350 mg akibat
kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari
atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.1
Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan vitamin C meningkatkan
penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitat dapat mengikat Fe sehingga
mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya tablet Fe ditelan bersamaan dengan
makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat Fe
sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan. Disamping itu, penting
pula diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari makanan, karena tablet Fe terbukti dapat
menurunkan kadar seng dalam serum.4
PEMBERIAN TABLET Fe UNTUK MENCEGAH ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian
preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program
nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis
anemia (Saifuddin, 2002).
http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/09/04/pemberian-tablet-fe-pada-ibuhamil-untuk-mencegah-anemia/
Untuk pengobatan, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan kepada bayi dan
balita penderita xeropthalmia, campak pneunomia, diare, gizi buruk dan infeksi lain
sebanyak 1 kapsul dengan dosis sesuai umur. Sedangkan pada bayi dan balita penderita
xeropthalmia seperti bercak bitot, mata keruh atau kering, diberikan Vitamin A dengan
dosis sesuai umur sebagai berikut; hari 1 : 1 kapsul, hari 2 : 1 kapsul dan 4 minggu
berikutnya 1 kapsul. Bila disuatu desa terdapat KLB campak, seluruh bayi dan balita di
http://gizi.depkes.go.id/pedoman-gizi/suplementasi-vit-a.shtml