A. Pengertian
Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau
penyampaiannya dengan menggunakan media seperti: pers, televisi, radio, papan
nama, poster dan lain-lain yang bertujuannya untuk menarik minat konsumen
terhadap hasil produksi suatu perusahaan. Promosi sebagai media untuk
menjembatani kepentingan produsen dengan konsumen.
Istilah promosi yang dikemukakan oleh Swasta (1997:349) adalah arus informasi
atau persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Rahmadi (1992:39) Promosi
adalah salah satu dari empat unsur utama dari bauran pemasaran (marketing mix),
dengan sarana promosi yaitu periklanan, promosi penjualan, dan publisitas.
Menurut Stanton (1996:138), mengatakan bahwa Promosi merupakan usaha
dalam bidang informasi, himbauan (persuasion = bujukan) dan komunikasi. Menurut
Saladin (2002:123), Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang sebelumnya
tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk
tersebut. Sedangkan pengertian promosi menurut Alma (2006 : 179), Promosi
adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen
mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, promosi adalah tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung
ataupun tidak langsung untuk menciptaan pertukaran dalam pemasaran.
B. Tujuan
Tujuan dari pada promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi,
dengan tujuan agar konsumen membeli hasil produksinya. Dengan demikian volume
penjualan dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal ini
dapat dicapai oleh suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar tepat
sehingga pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin.
C. TITIK BERAT PROMOSI
Sutoyo (1983:179) menjelaskan titik berat kegiatan promosi yakni:
a) Jumlah dan promosi
Page | 1
PERIKLANAN
A. Pengertian
Periklanan merupakan bentuk komunikasi non personal yang dibayar
mengenai organisasi, produk, pelayanan atau ide oleh sponsor tertentu. Komponen
non-personal berarti bahwa iklan melibatkan media massa seperti televisi, radio,
majalah dan koran yang dapat menyalurkan pesan ke khalayak luas dalam satu waktu
yang sama (Belch & Belch, 2004).
Iklan merupakan materi yang dirancang untuk menarik perhatian publik,
dengan tujuan agar mereka melakukan sesuatu yang ditawarkan, melalui berbagai
media. Pada strategi pengemasan pesan, iklan haruslah lebih dari sekedar menggugah
ingatan konsumen. Audience yang melihat iklan harus memiliki pemahaman
mengenai pesan yang disampaikan (Lee, 2005). Menurut David Ogilvy dalam
Hardiman (2006), seorang tokoh periklanan, iklan yang berhasil tidak hanya kreatif
namun juga harus menjual).
B. Jenis-Jenis Periklanan
Adapun jenis-jenis media periklanan yang dapat digunakan antara lain (Persatuan
Perusahaan Periklanan Indonesia, 2007) :
1. Iklan media cetak : surat kabar, majalah, jurnal tabloid, dll
2. Iklan media elektronik : televisi, radio (jingle dan sound), dll
3. Iklan media online : internet
4. Poster, papan reklame dan media ruang lainnya
5. Brosur, booklet, katalog, dll
6. Surat penawaran melalui direct mail
7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan
8. Bentuk-bentuk iklan khusus, seperti tas belanja, balon udara, dll
C. Klasifikasi Periklanan
Periklanan seringkali diklasifikasikan dalam beberaoa tipe besar, yaitu sebagai
berikut (Lee, 2004) :
Periklanan produk
Porsi utama pengeluaran periklanan umumnya dibelanjakan untuk produk,
berupa presentasi dan promosi produk-produk baru yang ada, maupun produk
produk revisi.
Periklanan eceran
Page | 4
Periklanan eceran bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat diana beragam
produk dapat dibeli atau dimana satu jasa dapat ditawarkan. Periklanan eceran
ini
adalah
membangun
identitas
koorporasi
atau
untuk
D. Syarat Iklan
Iklan yang Baik Menurut Teori AIDCA
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut
Kasali (1995: 83:86) iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus
yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemenelemen:
a. Attention (perhatian)
b. Interest (minat)
c. Desire (kebutuhan)
d. Conviction (keinginan)
e. Action (tindakan)
Iklan Baik: SUPER "A"
Page | 5
Rumus iklan SUPER "A" selain sesuai dengan kondisi masyarakat saat
ini yang over comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran,
golongan konsumen, serta ciri fungsi produk. Rumus SUPER "A" merupakan
singkatan dari elemen-elemen berikut ini.
a. Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brandbaru kesederhanaaan ini
dipahami sebagai "dapat dimengerti sekali lihat". Contohnya Iklan Kit
Kat dengan slogannya "ada break ada Kit Kat." Slogan ini dengan
mudah masuk dalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah makanan
ringan untuk waktu istirahat.
b. Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang
kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak
terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan
seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the top of mind, paling tidak
dalam segmentnya.
c. Persuasive (P)
Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai
kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang
berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri
dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
d. Entertaining (E)
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi
konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu.
Iklan
seperti
itu
mampu
mengangkat
simpati
konsumen
Page | 6
diperuntukkan
lagibrand adalah
hero, brand adalah panglima. Dan, iklan harus relevan dengan brand.
f. Acceptable (A)
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya
yang berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk
kompetitor dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat di
terima oleh masyarakat. Begitu juga dengan iklan yang menampilkan
kekerasan.
OPERASI PENJUALAN
Untuk mencapai efisien yang maksimum, manajer penjualan harus merencanakan
pendayagunaan sumber daya yang ada dalam wewenangnya. Hal ini meliputi penentuan awal
tindakan-tindakan apa yang akan digerakkannya. Perencanaan sebagai suatu konsep kerap
kali sangat dikritik oleh manajer penjualan yang berpengalaman harus banyak batasan.
Padahal tim penjualan yang berpengalaman harus dapat bereaksi secara cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di kancah pasar.
1. Siklus Tujuan-Perencanaan-Pengendalian
Proses perencanaan adalah sesuatu yang selalu berulang dan merupakan salah
satu dari kegiatan manajemen. Proses ini diperlukan untuk pertumbuhan
perkembangan setiap perusahaan. Sebuah perusahaan secara terus-menerus dan
berkesinambungan harus menjawab tiga pertanyaan pokok berikut.
a) Kearah mana kita menuju? ini adalah proses penetapan tujuan
b) Bagaimana kita bisa sampai di sana? ini adalah proses perencanaan
c) Bagaimana kita tahu bahwa kita telah sampai di sana atau belum? ini adalah
proses pengendalian.
Page | 7
tadi. Hal ini dikarenakan para tenaga penjual itu memiliki pengetahuan yang cukup
terinci tentang keadaan lapangan. Selain itu, dengan diikutsertakan, mereka akan
merasa lebih terikat untuk mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan dalam rencana.
DAFTAR PUSTAKA
http://musliadipnl.wordpress.com/2012/04/25/pengertian-promosi/
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2012/05/pustaka_unpad_komunikasi_pemasaran_pada_org.pdf
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2009/jiunkpe-ns-s12009-51405162-11431-oreo-chapter2.pdf
http://kupastuntasmanajemen.blogspot.com/2009/10/merencanakan-operasi-penjualan.html
Page | 9