KOPLING
KOPLING
1. KOPLING TETAP
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakan secara pasti
(tanpa terjadi selip ), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak satu garis
lurus atau dapat sedikit perbedaan sumbunya. berbeda dengan kopling tak tetap
yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka kopling tetap
selalu dalam keadaan terhubung.
MACAM-MACAM KOPLING TETAP
Kopling tetap mencakup kopling kaku yang tidak mengijinkan ketidak lurusan
kedua sumbu poros, kopling luwes (fleksibel ) yang sedikit ketidak lurusan sumbu
poros, dan kopling universal yang dipergunakan bila kedua poros akan
membentuk sudut yang cukup besar.
ELEMEN MESIN II
ELEMEN MESIN II
ELEMEN MESIN II
umur
mesin
serta
menimbulkan
bunyi
berisik.
untuk
Gb. 2.2 Daerah kesalahan yang diperbolehkan pada kopling karet ban.
ELEMEN MESIN II
Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya
besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak
dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada
pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang
melebihi batas kemampuan.
Umur mesin dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang
dibandingkan dengan pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat
diambil lebih kecil. startdapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat
berlangsung dengan halus, karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga
penggerak
mula
diputar
terlebih
dahulu
sampai
mencapai
momen
maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros yang di
gerakan.
Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa
penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara
mesin-mesin penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah.
ELEMEN MESIN II
Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi. motor ini
digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor
dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka
bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.
Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak,
serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida
dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
ELEMEN MESIN II
ELEMEN MESIN II
Badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri, dan badan B dipasang pada
poros sebelah kananserta dapat bergeser secara aksial pada poros tersebut.
Sepanjang pasakluncur. bidang gesek C pada badan B didorong ke badan
hingga terjadi penerusan putaran dari poros penggerak disebelah kiri keporos
yang digerakan di sebelah kanan. pemutusan hubungan dapat dilakukan
dengan meniadakan gaya dorong hingga gesekan akan hilang.
ELEMEN MESIN II
ELEMEN MESIN II
penerusan momen lagi. kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi
mekanis.
ELEMEN MESIN II
10
ELEMEN MESIN II
11
ELEMEN MESIN II
12
ELEMEN MESIN II
13
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus
dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda
penerus dan terjadi perpindahan daya.
Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan
luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,
sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada
sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus
akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan
meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.
Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.
ELEMEN MESIN II
14
5. Pemeliharaan
Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan
hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu
dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.
ELEMEN MESIN II
15