Laporan Praktikum Ayunan Dan Percepatan Gravitasi
Laporan Praktikum Ayunan Dan Percepatan Gravitasi
Oleh:
Nama
NIM
: 1008105005
Dosen Pengaja
Asisten dosen
: 1. Siska Rohani
2. Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
Satu getaran adalah gerakan dari titik mula-mula dan kembali ke titik
tersebut.
Amplitudo
adalah
simpangan
maksimum
dari
suatu
getaran,
dilambangkan A (meter).
Sudut fase getaran adalah sudut tempuh getaran dalam waktu tertentu,
dilambangkan (radian).
Getaran Harmonis
Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan
yang ditempuh selalu sama (tetap). GHS mempunyai persamaan gerak dalam
bentuk sinusiodal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu
Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
pipa U, gerak
bandulan (l )
Tempo ayunan adalah sebanding-balik dengan akar dari percepatan
yang disebabkan oleh gaya berat.
Dimana :
T = periode ayunan (detik)
L = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Periode bandul atau ayunan adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali
getaran. Satu kali getaran yang dimaksudkan adalah pergerakan dari titik A-B-CB-A, jadi, getaran yang dilakukan dimulai dari titik A hingga ke titik A lagi
(kembali ke titik awal).
Bila bandul ditarik kesamping dari posisi seimbangnya kemudian dilepas,
maka bandul akan berayun karena pengaruh gravitasi atau bandul bergetar dengan
ragam getaran selaras. Gaya pemulih yang bekerja pada m: F = -mg sin 0. karena
gaya pemulihnya sebanding dengan sin 0 bukan dengan simpangannya. Gaya
yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih
yaitu mg sin dan panjang busur adalah s = l. Kesetimbangan gayanya adalah
Dan gaya-gaya yang bekerja pada bandul sederhana atau bandul matematis
adalah seperti berikut ini
Bandul juga berguna dalam bidang geologi dan sering kali diperlukan
untuk mengukur percepatan gravitasi pada lapis tertentu dengan sangat teliti.
Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang dapat
berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertical terhadap sumbu tertentu.
Bandul fisis sebenarnya memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu sebagai
benda tegar.
Periode dari bandul fisis dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
T = perioda ayunan (detik)
k = radius girasi terhadap pusat massa (cm)
a = jarak titik gantung terhadap pusat massa (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Berikut adalah contoh sistem gaya yang bekerja pada suatu ayunan fisis:
Keterangan gambar:
m= massa benda (kg)
g= percepatan gravitasi (m/s2 )
= sudut simpangan
PERCEPATAN GRAVITASI
HUKUM Newton tentang gravitasi bumi dapat diungkapkan sebagai
berikut: Setiap partikel materi di jagat raya melakukan tarikan terhadap setiap
partikel lainnya dengan suatu gaya yang berbanding langsung dengan hasil kali
massa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang
memisahkan.
1.
2.
3.
Percobaan B1 diulang untuk 5 sumbu pada sisi B (bali ayunan fisis) yang
setangkup dengan titik sumbu 2.
4.
Letak pemberat satu atau lubang kesebelah dan ulangi percobaan B2 dan
B3. Ambil masing-masing 5 sumbu, tidak perlu setangkup.
V. DATA PENGAMATAN
A. AYUNAN SEDERHANA
= 100
Pecobaan I
Pengukuran Panjang tali (m)
I
II
0,71
III
IV
V
Pengukuran II
t (sekon)
36,11
35,78
34,92
35,77
35,11
t (sekon)
32,68
32,68
32,61
32,74
32,70
t (sekon)
29,54
29,51
29,74
29,50
29,64
B. AYUNAN FISIS
= 100
Berat Pemberat dan baut = 1400 gr
T didapat setelah 20 kali ayunan
Pengukuran I
Pengukuran
I
II
III
t (sekon)
35,36
35,18
35,29
IV
V
Pengukuran II
0,64
35,26
34,92
t (sekon)
34,19
34,13
34,41
34,23
34,23
t (sekon)
33,95
33,80
34,20
34,26
33,06
VI. PERHITUNGAN
A. Menentukan percepatan gravitasi (g) dari ayunan sederhana
Percobaan I
a. Untuk L = 71 cm
Diketahui :
Panjang tali ( L)
= 71 cm = 0,71 m
= 36,11 s
= 36,11s / 20
= 1,8055 s
= 9,87
Ditanya :
g.?
Jawab :
T
T2
2 L
4 2 L
4 2 L
T2
4 2 0,71
1,812
= 8,59 m
4 2 0,71
3,262
s2
L (m)
0,71
34,92
35,77
35,11
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,806
3,262
8,59
1,789
3,200
8,76
1,746
3,048
9,12
1,788
3,197
8,77
1,756
3,084
T 2 =3,15
9,09
Percobaan II
L (m)
0,60
32,61
32,74
32,70
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,634
2,670
8,87
1,634
2,670
8,87
1,630
2,657
8,92
1,637
2,679
8,84
1,635
2,673
T 2 =2,67
8,86
0
Pecobaan III
2
L (m)
0,50
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,477
2,182
9,05
1,476
2,179
9,06
1,487
2,211
8,93
1,475
2,176
9,07
1,482
2,196
T 2 =2,18
8,99
9
Grafik data untuk ayunan sederhana
L (m)
0,71
0,60
0,50
T 2 (s)
T 2 =3,158
T 2 =2,670
T 2 =2,189
= 0,64 m
= 35,36
= 1,768 s
= 9,87
Ditanya :
g?
Hitung :
2
2
T = 2 a K
ag
; K2
L2
12
a2
ag
2 2
T2= 4 a ag
4 2 a
2
g= T
g=
4 2 0,64
(3,126)
g = 8,08m/s2
Dengan cara yang sama diperoleh :
2
L (m)
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,768
3,126
8,08
1,759
3,094
8,17
0,64
35,29
35,26
34,92
1,764
3,112
8,12
1,763
3,108
8,13
1,746
3,049
T 2 =3,09
8,29
8
Percobaan II
2
L (m)
0,50
34,41
34,23
34,23
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,710
2,924
6,75
1,707
2,914
6,77
1,720
2,956
6,68
1,712
2,931
6,73
1,712
2,931
T 2 =2,93
6,73
1
Percobaan III
2
L (m)
0,47
T (s)
T (s)
g (m/s )
1,698
2,883
6,44
1,690
2,856
6,50
1,710
2,924
6,34
1,713
2,934
6,32
1,653
2,732
T 2 =2,86
6,79
VI. RALAT
a. Ralat Percepatan Gravitasi (g)
Ayunan sederhana
No
1
2
3
4
5
8,59
8,76
8,87
9,12
8,77
9,09
g =44,33
- 0,28
0,078
- 0,11
0,012
0,25
0,062
- 0,1
0,01
0,22
0,048
= 0,21
g g
n n 1
0,21
5 5 1
0,21
20
0,0105
g 0,102m
g g 8,87 0,102 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,102
x 100% = 1,149%
8,87
8,87
8,87
8,92
8,84
8,86
g =44,36
8,87
0,036
8,87
0,036
8,87
0,05
0,0025
8,87
- 0,03
0,0009
8,87
- 0,01
0,0001
= 0,076
g g
n n 1
0,076
5 5 1
0,076
20
0,0038
g 0,06m
g g 8,87 0,06 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,06
8,87
x 100% = 0,676%
9,05
9,06
8,93
9,07
8,99
9,02
0,03
0,0009
0,04
0,0016
- 0,09
0,0081
- 0,05
0,0025
-0,03
0,0009
g =45,10
= 0,014
g g
n n 1
0,014
5 5 1
0,014
20
0,0007
g 0,03m
g g 9,02 0,03 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,03
9,02
x 100% = 0,33%
Ayunan Fisis
g untuk panjang tali 0,64 m
No
1
2
3
4
5
8,08
8,17
8,16
8,12
8,13
8,29
g =40,79
0,64
0,4100
0,01
0,0001
- 0,04
0,0016
- 0,03
0,0009
0,13
0,0169
= 0,43
g g
n n 1
0,43
5 5 1
0,43
20
0,021
g 0,14m
g g 8,16 0,14 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,14
8,16
x 100% = 1,72%
6,75
6,77
6,68
6,73
6,73
0,02
0,0004
0,04
0,0016
- 0,05
0,0025
6,73
g =33,66
0
= 0,0045
g g
n n 1
0,0045
5 5 1
0,0045
20
0,0002 25
g 0,015m
g g 6,73 0,015 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,015
6,73
x 100% = 0,22%
6,44
6,50
6,48
6,34
6,32
6,79
g =32,39
0,04
0,0016
0,02
0,0004
- 0,14
0,0196
0,16
0,31
0,0256
0,0961
= 0,143
g g
n n 1
0,143
5 5 1
0,143
20
0,0072
g 0,085m
g g 6,48 0,085 m / s 2
Ralat nisbi =
g
g
100% =
0,085
6,48
x 100% = 1,31 %
T (sekon)
T (sekon)
1,806
1,789
1,746
1,788
1,756
1,777
(T T )( sekon)
(T T ) 2 ( sekon)
0,029
0,0008
0,012
0,0001
- 0,031
0,0009
0,011
0,0001
- 0,021
0,0004
g =8,885
(T T ) 2 = 0,0023
T T
n n 1
0,0023
5 5 1
0,0023
20
0,00012
T 0,011sekon
T T 1,777 0,011 sekon
Ralat nisbi =
T
T
100% =
0,011
1,777
x 100% = 0,62 %
T (sekon)
T (sekon)
(T T )( sekon)
1,634
1,634
1,634
1,630
1,637
1,635
g =8,17
(T T ) 2 ( sekon)
0,004
1,6 x 10-5
0,003
0,9 x 10-5
0,001
0,1 x 10-5
10-5
T T
n n 1
0,000026
5 5 1
0,000026
20
1,3 x10 6
T 1,1.10 3 sekon
T T 1,634 0,0011 sekon
(T T ) 2 = 2,6 x
Ralat nisbi =
T
T
100% =
0,0011
x
1,634
100% = 0,00067 %
T (sekon)
T (sekon)
(T T )( sekon)
1,477
1,476
1,479
1,487
1,475
1,482
g =7,397
(T T ) 2 ( sekon)
-0,002
0,4x10-5
0,9x10-5
0,003
0,008
6,4 x 10-5
0,004
1,6 x 10-5
0,003
0,9 x 10-5
(T T ) 2 = 10,2 x
10-5
T T
n n 1
0,0000102
5 5 1
0,0000102
20
51x10 8
T 7,1.10 4 sekon
Ralat nisbi =
T
T
100% =
7,1.10 4
1,479
T (sekon)
1,768
T (sekon)
(T T )( sekon)
0,008
(T T ) 2 ( sekon)
6,4 x10-5
2
3
4
5
1,759
- 0,001
0,1 x10-5
0,004
1,6 x 10-5
0,003
0,9 x 10-5
-0,014
19,6 x 10-5
1,760
1,764
1,763
1,746
g =8,8
(T T ) 2 = 28,6 x
10-5
T T
n n 1
0,000286
5 5 1
0,000286
20
14,3 x10 6
T 3,78.10 3 sekon
Ralat nisbi =
T
T
100% =
3,78.10 3
1,760
T (sekon)
T (sekon)
(T T )( sekon)
1,634
1,634
1,630
1,637
1,635
g =8,17
1,634
(T T ) 2 ( sekon)
0
0,004
1,6 x 10-5
0,003
0,9 x 10-5
0,001
0,1 x 10-5
10-5
(T T ) 2 = 2,6 x
T T
n n 1
0,000026
5 5 1
0,000026
20
1,3 x10 6
T 1,14.10 3 sekon
Ralat nisbi =
T
T
100% =
1,14.10 3
1,634
x 100% = 0,0698 %
T (sekon)
T (sekon)
1,698
1,690
1,693
1,710
1,713
1,653
g =8,464
(T T )( sekon)
(T T ) 2 ( sekon)
0,005
2,5 x 10-5
- 0,003
0,9 x 10-5
0,017
0,02
- 0,04
28,9 x 10-5
40 x 10-5
160 x 10-5
(T T ) 2 = 232,3
x 10-5
T T
n n 1
0,002323
5 5 1
0,002323
20
1,16 x10 4
T 0,011sekon
T T 1,693 0,011 sekon
Ralat nisbi =
T
T
100% =
0,011
1,693
V.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ayunan dan percepatan gravitasi ini kita diajak untuk
mengetahui hubungan antara ayunan dan percepatan gravitasi bumi. Ayunan
yang dipergunakan pada percobaan ini ada dua jenis, yaitu ayunan sederhana
dan ayunan fisis. Ayunan sederhana merupakan sebuah bandul ideal yang
terdiri dari sebuah partikel yang digantung pada seutas tali panjang yang
ringan. Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari
getaran, dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik
secara periode melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana
dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul adalah
getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan
l
g
4 2 L
, dimana :
T2
T = periode (s)
l = panjang tali (m)
L
g
K2
= 2
a2 K 2
ag
L2
12
VI. KESIMPULAN
Dari data-data diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a). Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran,
dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara
periode melalui titik kesetimbangan.
b). Getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya
yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik
kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ketitik kesetimbangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA