Anda di halaman 1dari 10

(11) konpensasi, dan (12) ritual dan

penghapusan"

6. Perkembangan ~ e p r i b a d i a n

Perkembangan manusia dalam


psikoanalitik
merupakan
suatu
gambaran yang sangat teliti dari
proses perkembangan psikososial
dan psikoseksual, mulai d a r i lahir
sampai dewasa. Dalam teori Freud
setiap manusia harus melewati
serangkaian tahap perkembangan
dalam proses menjadi dewasa.
Tahap-tahap ini sangat penting bagi
pembentukan sifat-sifat kepribadian
yang bersifat menetap.
Menurut Freud: kepribadian
orang terbentuk pada usia sekitar 5-6
tahun (dalam A.Supratika),yaitu: (1)
tahap oral, (2) tahap anal; 1-3 tahun,
(3)tahap palus: 3-6 tahun, (4) tahap
laten 6-12 tahun, (5) tahap genetal;
12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang
terbagi dewasa awal, usia setengah
baya dan usia senja."
Ill. Aplikasi Teori Sigmund Freud
Dalam Bimbingan

Apabda
menyimak konsep
kunci dari teori kepribadian Sigmund
Freud, maka ada beberapa teorinya
yang
dapat ' aplikasikan dalam
bimbingan, yaitu: Pertama, konsep
kunci
bahwa "manusia
adalah
makhluk yang memiliki kebutuhan
dan keinginan". Konsep ini dapat
dikembangkan dalam proses bim-

bingan, dengan melihat hakikatnya


manusia itu yang memiliki kebutuhan-kebutuhan
dan keinginankeinginan dasar. Dengan demikian
konselor dalam memberikan bimbingan harus selalu berpedoman
kepada apa yang dibutuhkan dan
yang diinginkan
oleh
konseh,
sehingga bimbingan yang dilakukan
benar-benar efektif. Hal ini sesuai
dengan fungsi bimbingan itu sendiri.
Mortensen (dalam Yusuf Gunawan)
membagi fungsi bimbingan kepada
tiga yaitu: (1) memahami individu
(understanding-individu), (2) preventif dan pengembangan individual.
dan (3) membantu individu untuk
menyempurnakannya.'3 Lebih lanjut.
ketiga fungsi bimbingan itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
ad (1) Memahami individu.
Seorang guru dan pembimbing dapat memberikan bantuan
yang efektif jika mereka dapat
memahami dan mengerti persoalan;
sifat, kebutuhan, minat, dan kemampuan anak didiknya. Karena itu
bimbingan yang efektif menuntut
secara mutlak pemahaman diri
anak secara keseluruhan. Karena
tujuan bimbingan dan, pendidikan
dapat dicapai jika programnya
didasarkan atas pemahaman diri
anak
didiknya.
Sebaliknya
bimbingan tidak dapat berfungsi
efektif
jika
konselor
kurang
pengetahuan dan pengertian me-

APLIKASI TEORl
dialami manusia, jadi untuk itu maka
bimbingan ini dapat merupakan
wadah dalam rangka mengatasi
kecemasan.
Ketiga, konsep Psikolanalisis
yang terlalu menekan pengaruh masa
lalu (kecil) terhadap perjalanan
manusia, walaupun banyak para ahli
yang mengkritik, namun dalam
beberapa ha1 konsep ini sesuai
dengan konsep pembinaan dini bagi
anak-anak dalam pembentukan moral
individual. Dalam sistem pembinaan
akhlak individual, Islam menganjurkan agar keluarga dapat melatih
dan membiasakan anak-anaknya
agar dapat tumbuh berkembang
sesuai dengan norma agama dan
sosial. Norma-norma ini tidak bisa
datang sendiri, akan tetapi melalui
proses interaksi yang panjang dari
dalam lingkungannya. Bila sebuah
keluarga mampu memberikan bimbingan yang baik, maka kelak anak
itu akan tumbuh menjadi manusia
yang baik.
Dalam ha1 ini sebuah hadis
Nabi menyatakan bahwa "Setiap
anak yang dilahirkan dalam keadaan
fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua
orangtuanyalah yang membuatnya
beragama Yahudi, atau Nasrani, atau
~ a j u s i . ' ~ .Dan selain itu seorang
penyair menyatakan bahwa" Tumbuhnya generasi muda kita seperti
yang dibiasakan oleh ayahnya".15
Jadi dari al-hadis dan syair
tersebut di atas, maka konsep Freud

.........(Kusnzuiouti Huffu)

tentang kepribadian rnanusia sangat


tergantung pada apa yang diterimanya ketika ia masih kecil-dapat
diterima secara baik, walau ada
kadang-kadang terdapat sisi-sisi
yang tidak begitu dapat diaplikasikan, karena pada hakikatnya
manusia itu juga bersifat baharu.
Keempat, teori Freud tentang
'Yahapan perkembangan kepribadian individu." dapat digunakan
dalam proses bimbingan, baik
sebagai materi maupun pendekatan.
Konsep ini memberi arti bahwa
materi, metode dan pola bimbingan
harus disesuaikan dengan tahapan
per-kembangan kepribadian individu,
karena pada setiap tahapan itu
memiliki karakter dan sifat yang
berbeda. Oleh karena itu konselor
yang melakukan bimbingan haruslah
selalu
melihat tahapan-tahapan
perkembangan ini, bila ingin bimbingannya menjadi efektif.
Kelima, konsep Freud tentang
"ketidaksadaran" dapat digunakan
dalam proses bimbingan yang dilakukan pada individu dengan
haiapan dapat mengurangi impulsimpuls dorongan Id yang bersifat
irrasional dapat berubah menjadi
rasibnal. Karena dalam individu
sifat-sifat irrasional sering terjadi:
tanpa ia sadari, sehingga perbuatan
dan perkataannya sering tidak
terkontrol secara baik. Bila ini
tidak segera dicegah, maka akan
menjadi sumber masalah dalam

..
-

Anda mungkin juga menyukai