Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Tingkat 1B Kelompok 11 :
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN……………………………………………...
B. SARAN…………………………………………………….....
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan
petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami
sekelompok tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik,untuk
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Psikologi, dengan judul Teori
Perkembangan Psikoseksual.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan anak terjadi dari masa prenatal hingga akhir
hidupnya. Akan tetapi perkembangan paling optimal terjadi pada tahun-
tahun awal pertumbuhan anak. Suatu perkembangan yang baik juga
dipengaruhi oleh faktor pendukung yang baik. Masainfancy suatu
perkembangan dapat dilihat dari hal-hal kecil yang bayi lakukan
sepertitangisan bayi yang mengekspresikan banyak hal. Sedangkan dalam
masa toddlerhood perkembangan anak dapat terlihat dengan lebih jelas.
Dan dalam makalah ini hal-haltersebut akan dibaha secara lebih
lanjut.Pada dasarnya setiap individu pasti mengalami suatu
perkembangan. Dimana perkembangan tersebut terjadi dalam beberapa
aspek, mulai dari kognitif hingga pikososialnya. Psikososial juga
berkaitan dengan emosi anak dalam berperilaku. Sehinggadengan
mengetahui perkembangan anak dalam segi psikososial kita dapat
merespon danmemahami perilaku anak dengan baik. Dalam teori
psikososial yang ada dalam makalah ini, terdapat berbagai masalah yang
akan dibahas tentang tahapan-tahapan perkembangan pada anak.
Khusunya perkembangan psikososial pada masa infancy dan
toddlerhood.Dimana perkembangan psikososial anak pada masa ini akan
berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu kita harus
memaksimalkan setiap tahap perkembangan pada anak.
Setiap manusia pasti memiliki Libido. Libido sendiri adalah upaya
manusia untuk melestarikan spesiesnya. Ketika manusia berupaya untuk
melestarikan spesiaesnya dan melahirkan keturunan maka manusia itu
sendiri akan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapannya.
Dalam proses tahapan tersebut manusia selalu beradaptasi untuk
menyalurkan kepuasan seksualnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan psiokoseksual?
2. Tahap-tahap dalam perkembangan psikoseksual?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang perkembangan psikoseksual.
2. Mengetahui tentang tahap-tahap psikoseksual.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tahap Oral
Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut,
sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat
penting untuk makan,dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui
kegiatan memuaskan sepertimencicipi dan mengisap. Karena bayi sepenuhnya
tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab untuk memberi makan
anak), bayi juga mengembangkan rasakepercayaan dan kenyamanan melalui
stimulasi oral.Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, anak
harus menjadi kurang bergantung pada para pengasuh. Jika fiksasi terjadi pada
tahap ini, Freud percaya individuakan memiliki masalah dengan ketergantungan
atau agresi. fiksasi oral dapat mengakibatkanmasalah dengan minum, merokok
makan, atau menggigit kuku.
b. Fase Anal
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa focus utama dari libido adalah pada
pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada tahap ini
adalah pelatihan toilet-anak harus belajar untuk mengendalikankebutuhan
tubuhnya.mengembangkan control ini menyebabkan rasa prestasi dan
kemandirian.
Menurut Sigmund Freud, keberhasilan pada tahap ini tergantung pada cara di
mana orang tua pendekatan pelatihan toilet. Orang tua yang memanfaatkan
pujuan dan penghargaan untuk menggunakan toilet pada saat yang tepat
mendorong hasil positif dan membantu anak-anak merasa mampu dan
produktif. Freud percaya bahwa pengalaman positif selama tahap ini menjabat
sebagai dasar orang untuk menjadi orang dewasa yang kompoten.produktif dan
kreatif.
Namun,tidak semua orang tua memberikan dukungan dan dorongan
bahwa anak-anak perluhkan selama tahap ini. Beberapa orang tua ‘bukan
menghukum,mengejek atau malu untuk kecelakaan. Menurut freud,respon
orang tua tidak sesuai dapat
mengakibatkan hasil negatif. Jika orang tua mengalami pendekatan yang terlalu
longgar,freud menyarankan bahwa yang mengusir ke an dabur dapat
perkembangan dimana individu memiliki,boros atau merusak kepribadian
berantakan. Jika orang tua terlalu ketak atau toilet traning terlalu dini,freud
percaya bahwa kepribadian kuat-anal berkembangan dimana individu tersebut
ketat,tertib,kaku,dan obsesif
c. Fase Phallic
Pada tahan phallic, focus utama dari libido adalah pada alat kelamin.
Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga
percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk
ibu kasih saying itu. Kompleks oidepus menggambarkan perasaan ini memiliki
ibu dan ingin menggantikan ayah. Namun anak juga kekhawatiran bahwa ia
akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini,takut freud disebut pengibirian
kecemasan.
Istilah electra kompleks telah digunakan untuk menggambarkan satu set
perasaan yang dialami gadis-gadis muda. Freud,bagaimanapun, percaya bahwa
gadis-gadis bukan iri pengalaman penis.
Akhirnya, anak menyadari mulai mengidentifikasi dengan induk yang
sama-seks sebagai alatvicariously memiliki orang tua lainnya. Untuk anak
perempuan, Namun, Freud percaya bahwa penis iri tidak pernah sepenuhnya
terselesaikan dan bahwa semua wanita tetap agakterpaku pada tahap ini.
Psikolog seperti Karen Horney sengketa teori ini, menyebutnya baiktidak
akurat dan merendahkan perempuan. Sebaliknya, Horney mengusulkan bahwa
laki-lakimengalami perasaan rendah diri karena mereka tidak bisa melahirkan
anak-anak.
d. Fase latent
Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi
diarahkanke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan interaksi sosial.
Tahap ini sangat pentingdalam pengembangan keterampilan sosial dan
komunikasi dan kepercayaan diri.Freud menggambarkan fase latens sebagai
salah satu yang relatif stabil. Tidak ada organisasi baru seksualitas berkembang,
dan dia tidak membayar banyak perhatian untuk itu. Untuk alasan ini, fase ini
tidak selalu disebutkan dalam deskripsi teori sebagai salah satu tahap,tetapi
sebagai suatu periode terpisah.
e. Fase Genital
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA