Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Angka index adalah indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa
yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam
perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk
pada tahun sekarang dibandingkan dengan produksi pada tahun lalu atau
perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka
pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk
tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.
Pada mulanya, harga bahan makanan yang selalu menjadi obyek penelitian
para ahli, karena bahan makanan merupakan pokok kehidupan manusia. Namun, sejak
akhir abad ke-18 penelitian harga diperluas hingga meliputi harga barang barang
yang dijual belikan dalam pasaran. Penelitian harga menjadi makin penting artinya
dengan timbulnya industri dab buruh pekerja yang termasuk golongan pengenyam
gaji. Ketidakseimbangan antara fluktuasi pendapatan golongan yang berpendapatan
tetap dan fluktuasi harga-harga umum menimbulkan ketegangan - ketegangan dikedua
sektor perekonomian nasional. Inflasi dan resesi menimbulkan kegoncangan
kegoncangan pada kegiatan kegiatan ekonomi dan ketegangan sosial.
Hal hal diatas memberi dorongan bagi statistisi dan ahli ekonomi guna
mengembangkan teknik pengukuran perubahan harga harga dan alat perbandingan
tingkat harga dari sutau periode ke periode lainnya.

1.2

Rumusan Masalah

a.
b.
c.
d.

1.3

Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penyusunan
makalah ini adalah :
Mahasiswa mengetahui dan dapat mendefinisikan angka indeks.
Mahasiswa mengetahui penggunaan angka indeks.
Mahasiswa mengetahui berbagai metode penentuan angka indeks.
Mahasiswa mengetahui dan dapat menghitung angka indeks dengan berbagai metode.

Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memperoleh nilai tugas
mata kuliah Statistika Deskriptif, menambah wawasan serta pemahaman tentang ilmu
statistika deskriptif terutama pada materi angka indeks tidak tertimbang dan
tertimbang.

Statistika Deskriptif

Page 1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Angka Indeks

Angka index adalah ukuran statistika yang menunjukan perbandingan suatu


kuantitas dengan yang lain, perbandingan itu dinyatakan dalam persentase dan
biasanya tanda persen tidak disebutkan. Menurut DR. Winardi, angka index
merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat
harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu dibandingkan
dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar yang nilainya
dinyatakan dengan 100.Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka index merupakan
suatu analisis data statistik yang terutama ditunjukan untuk mengukur berapa
besarnya fluktuasi perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu
periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka index mempunyai
peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju
inflasi dan deflasi yang terjadi di negara tertentu.
Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan
kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan
dalam perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu
produk pada tahun sekarang dibandingkan dengan produksi yang tahun lalu atau
perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka
pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk
tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat. Dengan kata lain,
angka indeks merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk melakukan perbandingan
dua keadaan yang sama jenisnya dalam dua waktu yang berbeda.
Dalam membuat angka indeks, menurut definisi diperlukan dua jenis waktu,
yaitu waktu dasar ( waktu rujukan ) dan waktu yang sedang berjalan ( waktu yang
bersangkutan ) sebagai berikut :
a. Periode atau Waktu Dasar
Periode atau waktu dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam
membandingkan kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka
indeks sebesar 100.

Statistika Deskriptif

Page 2

b. Periode atau Waktu Berjalan


Periode atau waktu berjalan adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan
atau periode yang diperbandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut
juga periode bersangkutan.
Contoh :
Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 1961 adalah 97.085.348 jiwa dan pada
tahun 1980 adalah 147.490.298 jiwa, maka :
1) Untuk periode dasar 1961, didapat:
Indeks penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 97.085.348 * 100% = 100%
Indeks penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 97.085.348 * 100%=
151,92%
(ada kenaikan 151,92% - 100% =51,92%)
2) Untuk periode dasar 1980, didapat :
Indeks penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 147.490.298 % 100%=
100%
Indeks penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 147.490.298 *
100%=65,82%
(ada penurunan 100% - 65,82% = 34,18%)

2.2

Pemilihan Tahun Dasar

Dalam pemilihan waktu dasar, ada berapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya:
1. Periode dasar hendaknya merupakan periode (tahun) yang mempunyai keadaan
perekonomian relatif mantap atau stabil.
2. Periode dasar jangan terlalu jauh dari periode-periode yang dibandingkan atau
waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik kurang dari 5 tahun.
3. Waktu dimana terjadi peristiwa penting.
4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ini tergantung pada
tersedianya biaya untuk penelitian (pengumpulan data).

2.3

Jenis-jenis Angka Indeks


Berdasarkan penggunaannya dalam bidang ekonomi, dikenal tiga macam angka
indeks yaitu indeks harga, indeks kuantitas, dan indeks nilai. Jenis-jenis angka indeks
dapat dikelompokan berdasarkan penggunaan dan cara penentuannya :

Statistika Deskriptif

Page 3

2.3.1 Angka Indeks Berdasarkan Cara Penggunaannya :


a. Indeks Harga ( price index )
Indeks harga adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur atau menunjukan
perubahan harga barang, baik satu barang maupun sekumpulan barang. Dalam hal
ini, indeks harga menyangkut persentase kenaikan atau penurunan harga barang
tersebut.
Contoh :
Indeks harga konsumen
Indeks harga perdagangan besar
Indeks harga yang dibayarkan dan diterima petani
b. Indeks Kuantitas ( quantity index )
Indeks kuantitas adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur kuantitas
suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang diproduksi, dikonsumsi, maupun
dijual.
Contoh :
Indeks produksi beras
Indeks konsumsi kedelai
Indeks penjualan jagung
c. Indeks Nilai ( value indeks )
Indeks nilai adalah angka indeks yang dipakai untuk melihat perubahan nilai
dari suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang dihasilkan, diimpor,
maupun diekspor.
Contoh :
Indeks nilai ekspor kopra
Indeks nilai impor beras

2.3.2 Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya :


Berdasarkan cara penentuannya, dikenal tiga macam angka indeks,
yaitu indeks tidak tertimbang, indeks tertimbang, dan indeks rantai.
a. Indeks tidak tertimbang
Indeks tidak tertimbang adalah angka indeks yang dalam
pembuatannya tidak memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi naikturunnya angka indeks.
b. Indeks tertimbang
Indeks tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya
memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi ( penimbang ) naik-turunnya
angka indeks.

Statistika Deskriptif

Page 4

c. Indeks rantai
Indeks rantai adalah angka indeks yang disusun berdasarkan intervalinterval waktu yang berurutan atau angka indeks yang dipakai untuk
membandingkan suatu waktu tertentu dengan waktu kapan saja sebagai waktu
dasar.

2.4 Kegunaan Angka indeks

a.
b.
c.
d.
e.

Angka angka mengenai harga, baik yang dkumpulkan oleh departemen


permerintah, lembaga penyelidik pemerintah maupun swasta atau perusahaan
pemerintah maupun swasta, mempunyai arti yang makin penting dengan makin
berkembangnya teknik angka angka indeks.
Kegunaan dari angka indeks itu sendiri sangat banyak, yaitu :
Merupakan petunjuk atau barometer kondisi ekonomi umum.
Menggambarkan trend perdagangan.
Menggambarkan trend kemakmuran dan kemunduran kehidupan.
Pedoman umum bagi kebijaksanaan penetapan harga dan perencanaan persediaan
(stock).
Sebagai deflator.

Statistika Deskriptif

Page 5

BAB III
ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1

Angka Indeks Sederhana ( Tidak Tertimbang )


Berikut merupakancontoh tabel harga motor Yamaha yang ada di Indonesia
dimulai dari tahun 2002sampai dengan tahun 2003.

Motor
Yamaha
Jupiter Z
Jupiter
MX
Vixion
Jumlah

Tahun ( P )

Jumlah pembelian ( Q
)
2002
2003
500
550
450
520

2002
15.000
17.500

2003
16.000
18.200

8.800.000
9.464.000

7.500.000
7.875.000

23.000
55.500

23.500
400
430
10.105.000
57.700 1.350
1.500
28.369.000
Tabel angka indeks sederhana

9.200.000
24.575.000

3.1.1 Harga Indeks Tidak Tertimbang dengan Metode Relatif Sederhana


Indeks harga relatif sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu macam
barang saja baik untuk indeks produksi maupun indeks harga misalnya indeks
produksi ikan, indeks harga beras dll.
1) Angka indeks sederhana relatif harga

Keterangan:
It,0=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar
Pt=Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
Po=Harga masing-masing produk pada tahun dasar
Angka indeks tahun 2003 untuk Jupiter Z
=16000/15000x100%=106,66%
Angka indeks tahun 2003 untuk Jupiter MX
=18200/17500x100%=104%
Statistika Deskriptif

Page 6

Angka indeks tahun 2003 untuk Vixion


= 23500/23000x100%=102,17%

2) Angka indeks sederhana relatif kuantitas

Keterangan:
It,0=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar
Qt = Kuanttas masing-masing produk pada tahun ke-t
Qo= Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar
Angka indeks relatif kuantitas tahun 2003 untuk Jupiter X
=550/500x100% = 110%
Angka indeks relatif kuantitas tahun 2003 untuk Jupiter MX
=520/450x100%= 115,55%
Angka indeks relatif kuantitas tahun 2003 untuk vixion
=430/400x100%=107,5%

3) Angka Indeks Sederhana Harga Rata-Rata Relatif

It,o =
Keterangan:
It,0

=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar

= Banyaknya produk yang diobservasi

Pt

= Harga masing-masing produk pada tahun ke-t

P0

= Harga masing-masing produk pada tahun dasar

Jupiter Z

X100%}

= 35,55 %
Jupiter MX

X100%}

= 34,66 %

Statistika Deskriptif

Page 7

Vixion

X100%}

= 34,05 %

4) Angka Indeks Sederhana Kuantitas Rata-Rata Relatif

It,o =
Keterangan:
It,0

=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar

= Banyaknya produk yang diobservasi

Qt

= Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t

Q0

= Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar

Jupiter Z

X100%}

= 36,66 %
Jupiter MX

X100%}

= 38,51 %
=

Vixion

X100%}

= 35,83 %

3.1.2 Harga Indeks tidak Tertimbang Dengan Metode Agregatif


Sederhana
Indeks Agregatif adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang (kelompok
barang) misalnya indeks harga 9 bahan pokok.
1) Angka indeks sederhana harga agregatif

It,o =

Keterangan:
It,0

=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar

=Harga masing-masing produk pada tahun ke-t

=Harga masing-masing produk pada tahun dasar

Statistika Deskriptif

Page 8

It,o =
= 103,96%
2) Angka indeks sederhana kuantitas agregatif

It,o =

Keterangan:
It,0

=Angka indeks tahun ke-t dibandingkan tahun dasar

=Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t

=Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar

It,o =
= 111,11%
3.2

Angka Indeks Tertimbang


Penghitungan angka indeks tertimbang dapat dilakukan dengan beberapa
metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.

Nama
Barang

Harga
2003 (

Harga
)

2004
)

2003

2004

2.500

3.000

53

55

159.000

132.500

1.000

1.250

43

50

53.750

43.000

1.700

2.000

62

68

124.000

105.400

336.750

280.900

JUMLAH

Statistika Deskriptif

Page 9

3.2.1 Indeks Harga Agregatif Tertimbang

165.000

137.500

62.500

50.000

136.000

115.600

363.500

303.100

1) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).

Keterangan:
IL

= angka indeks Laspeyres

Pn

= harga tahun yang dihitung angka indeksnya

Po

= harga pada tahun dasar

Qo

= kuantitas pada tahun dasar

IL

= 336.750 / 280.900 x 100= 119,88%

Jadi kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 19,88%

2) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor
penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

Keterangan :
IP
= angka indeks Paasche
Pn
= harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po

= harga pada tahun dasar

Qn

= kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

IP

= 363.500 / 303.100 x 100= 119,77%

Jadi pada tahun 2004 terjadi kenaikan sebesar 19,77%


Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut :
Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga
kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo
akan lebih besar daripada Qn.
Statistika Deskriptif

Page 10

Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung


lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara
mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka
indeks Drobisch and Bowley.

3.2.2 Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1) Indeks Laspeyres

IL=

x 100%

IL=

x 100%

IL = 119,88
2) Indeks Pasche

IP=

x 100%

IP=

x 100%

IP = 119,92

3.2.3 Indeks Produksi Agregatif Tertimbang


1) Indeks Laspeyres

IL=

x 100%

IL=

x 100%

IL=107,90

Jadi, Indeks Laspeyrs adalah 107,90.

2) Indeks Pasche

IP=

x 100%

IP=

x 100%

IP=107,94

Statistika Deskriptif

Jadi, Indeks Pasche adalah 107,94.

Page 11

3.3

Variasi dari Indeks Harga dan Produksi Tertimbang

1) Metode Drobisch and Bowley


Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat
dirumuskansebagaiberikut.

Keterangan:
ID = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche

HARGA

PRODUKSI

ID = ( 119,88 + 119,92 ) / 2

ID = ( 107,90 + 107,94 ) /2

= 239,8 / 2

=215,84/2

= 119,9

= 107,92

Jadi pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 19,9%.


Jadi pada tahun 2014 terjadi kenaikan produksi 7,92%.

2) Metode Irving Fisher


Penghitungan angka indeks dengan metode Irving Fisher merupakan angka
indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari
rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.

HARGA

PRODUKSI

IF =

IF =

= 119,89

= 107,92

Jadi pada tahun 2014 terjadi kenaikan harga 19,89%.


Jadi pada tahun 2014 terjadi kenaikan produksi 7,92%.

Statistika Deskriptif

Page 12

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya telah diuraikan mengenai angka indeks pada
indeks harga dan indeks kuantitas, maka penyusun dapat menarik kesimpulan
antara lain :
a. Angka indeks merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara
kegiatan yang sama (produksi, ekspor, hasil penjualan) pada dua waktu
yang berbeda. Kehadiran angka indeks sebagai sarana penyelesaian
perhitungan dalam indeks harga sangat penting, mengingat indeks harga
dari perbandingan sebelumnya dengan sekarang dan juga menjadi salah
satu alternatif perhitungan indeks harga dalam perekonomian.
b. Metode pada angka indeks adalah menggunakan perbandingan dari tahun
sebelumnya dengan tahun yang akan dicari dalam perhitungannya. Dalam
metode ini informasi yang terkandung dalam suatu perhitungan akan
mempengaruhi.

4.2

Saran
Penyusun memberikan saran yang dapat dijadikan bahan masukan bagi
pembaca yang mungkin dapat bermanfaat, diantaranya :
a. Mahasiswa dapat menggunakan metode matematis dalam Angka Indeks
untuk mengetahui informasi bagaimana analisis pengaruh perkembangan
harga barang dari tahun ke tahun yang berubah-ubah atau tidak stabil.
b. Mahasiswa dapat menghitung indeks setiap tahunnya dengan metode
matematis dalam Angka Indeks.

Statistika Deskriptif

Page 13

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
slide statistika desktiktif semester 3
dosen statistika

Statistika Deskriptif

Page 14

Anda mungkin juga menyukai