Anda di halaman 1dari 18

OKSIGENISASI

Oleh:

NS.NURUL HADI, S.KEP

Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan


kehidupan. Perawat sering kali menemukan klien yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigennya. Fungsi
system pernapasan dan jantung adalah menyuplai
kebutuhan oksigen tubuh. Fisiologis jantung mencakup
pengaliran darah yang membawa oksigen dari sirkulasi
paru kesisi kiri jantung dan jaringan serta mengalirkan
darah yang tidak mengandung oksigen ke system
pulmonary. Fisiologis pernapasan meliputi tubuh
melalui mekanisme ventilasi, perfusi, dan transport gas
pernapasan. Penganturan saraf dan kimiawi mengontrol
fluktuasi dalam frekuensi dan kedalaman pernapasan
untuk memenuhi perubahan kebutuhan oksigen
jaringan

Fisiologi Kardiovaskular
Fungsi sistem jantung ialah mengantar oksigen,
nutrien dan substansi lain ke jaringan dan
membuang produk sisa metabolisme selular
melalui pompa janrung, sistem vaskular sirkulasi,
dan intergrasi sistem lainnya (mis; sistem
pernapasan, pencernaan, danginjal) McCance
dan huether, (1994_.

Struktur dan Fungsi Jantung


Ventrikel kanan memompa darah ke sirkulasi
pulmonar, sedangkan ventrikel kiri memompa
darah ke sirkulasi sistemik yang menyediakan
oksigen dan nutrien ke jaringan dan membuang
sampah dari tubuh. Sistem sirkulasi mensuplai
gas pernapasan, nutrien dan produk sampah
antara darah dan jaringan

Pengaturan Aliran Darah


Jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri setiap
menit disebut Curah Jantung. Curah Jantung adalah 4-6
liter/menit pada orang dewasa yang sehat dengan berat
badan 70 kg saat istirahat. Volume darah yang bersikulasi
berubah sesuai kebutuhan oksigen dan metabolik tubuh.
Misalnya selama latihan kehamilan dan demam, curah
jantung meningkat, tetapi selama tidur curah jantung
menurun. Curah jantung disajikan dengan rumus berikut

Curah Jantung (CJ)= Volume sekuncup (VS) X


Frekuensi Denyut Jantung (FDJ)

Fisiologis Pernapasan
Sebahagian besar sel dalam tubuh memperoleh
energi dari reaksi kimia yang melibatkan oksigen
dan pembuangan karbondioksida. Pertukaran
gas terjadi antara udara dilingkungan dan darah.
Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenisasi:
ventilasi, perfusi dan difusi (McCance dan Huether,
1994). Supaya pertukaran gas dapat terjadi,
organ, saraf dan otot pernapasan harus utuh dan
sistem saraf pusat mampu mengatur siklus
pernapasan.

Struktur dan Fungsi


Pernapasan dapat berubah karena kondisi atau penyakit
yang mengubah sturktur dan fungsi paru. Otot-otot
pernapasan, ruang pleura dan alveoli sangat penting
untuk ventilasi, perfusi dan pertukaran gas pernapasan
Ventilasi merupakan proses untuk memgerakan gas
kedalam dan kleuar paru-paru. Ventilasi membutuhkan
koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan
persyarafan yang utuh. Otot pernapasan inspirasi utama
adalah diagfragma. Diagfragma dipersarafi oleh saraf
frenik, yang keluar dari medula spinalis pada vertebra
servikal keempat.

Kerja Pernapasan
Pernapasan adalah upaya yang dibutuhkan
untuk mengembangkan dan membuat paru
berkontraksi. Kerja pernapasan ditentukan oleh
tingkat komplikasi paru, tahanan jalan napas,
keberadaan ekspirasi yang aktif dan penggunaan
otot-otot bantu pernapasan.

Otot-otot inspirasi

Otot-otot ekspirasi

Diagfragma

Interkosta

Interkosta

internal
Respirator
Abdomen
Ruang Plueral

eksternal
Otot-otot
bantu

Paru-paru
Kiri

(dua lobus) dan


Kanan (tiga lobus)
Alveoli

Volume Paru
Tekanan
Perfusi, fungsi utama sirkulasi paru adalah mengalirkan
darah ke dan dari membran kapiler alveoli sehingga
dapat berlangsung pertukaran gas. Sirkulasi pulmonar
merupakan suatu reservouer untuk darah sehingga paru
dapat meningkatkan volume darahnya tanpa
peningkatan tekanan dalam arteri atau vena pulmonar
yang besar. Sirkulasi pulmonar juga berfungsi sebagai
suatu filter, yang menyaring trombus kecil sebelum
trombus tersebut mencapai organ organ vital.
Distribusi

Pertukaran Gas Pernapasan

Difusi, merupakan gerakan molekul dari suatu


daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi
kedaerah dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Difusi gas pernapasan terjadi di membran
kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat
dipengaruhi oleh ketebalan membran.
Peningkatan ketebalan membran merintangi
proses difusi dikarenakan hal tersebut membuat
gas memerlukan waktu yang lebih lama untuk
melewati membran tersebut.

Klien yang mengalami edema pulmonar


memeiliki ketebalan membran alveolar kapiler
yang meningkatkan akan mengakibatkan proses
difusi yang lambat dan mengganggu proses
pengiriman oksigen jaringan. Daerah permukaan
membran dapat mengalami perubahan sebagai
akibat suatu penyakit kronik(mis; emfisiema)
penyakit akut (mis; pneumothoraks) atau proses
pembedahan (mis; lobektomi). Apabila alveoli
yang berfungsi lebih sedikit, maka derah
permukaan menjadi berkurang.

Faktor Yang Mempengaruhi


Oksigenisasi

Faktor fisiologis
Penurunan kapasitas pembawa oksigen
Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
Hipovolemia
Peningkatan laju metabolisme

Kondisi Yang Mempengaruhi


Gerakan Dinding Dada

Kehamilan
Obesitas
Kelainan Muskuloskeletal
Konfigurasi struktural yang abnormal
Trauma
Penyakit Otot
Penyakit sistem persarafan
Perubahan sistem saraf pusat
Pengaruh penyakit kronik

Faktor Perkembangan

Bayi prematur
Bayi dan Todler
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Dewasa Muda dan Dewasa Pertengahan
Lansia

Faktor Perilaku
Perilaku atau gaya hidup, baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi
kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan
oksigen. Faktor-faktor gaya hidup yang
mempengaruhi fungsi pernapasan meliputi
nutrisi latihan fisik, merokok, penyalahgunaan
substansi, dan stres.

TERIMA KASIH

GOOD LUCK..>>>>

Anda mungkin juga menyukai