Anda di halaman 1dari 5

Nama: Lisa Aisyiah Taludio

Nim: 751440121019

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A. Definisi
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar.
Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
Respirasi berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel.
Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan
aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh dan
pembuangan CO² (hasil pembakaran sel).
B. Fungsi dan Tujuan
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi. Tujuan dari terapi oksigen adalah untuk memberikan
transpor oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya bernafas dan
mengurangi stress pada miokardium.
C. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses
ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke
paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat
tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda
asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen dari
alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran
gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi
seperti perubahan volume sekuncup, afterload, preload, dan kontraktilitas miokard
juga dapat mempengaruhi pertukaran gas.
D. Fisiologi Oksigen
Peristiwa bernapas terdiri dari 2 bagian:
a. Menghirup udara (inpirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui saluran
pernapasan sampai keparu-paru. Proses inspirasi : volume rongga dada naik/lebih
besar, tekanan rongga dada turun/lebih kecil.
b. Menghembuskan udara (ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga, karena ekspirasi adalah suatu gerakan pasif
yaitu terjadi relaxasi otot-otot pernapasan. Proses ekspirasi : volume rongga dada
turun/lebih kecil, tekanan rongga dada naik/lebih besar.
E. Proses Oksigenasi
Proses pemenuhan oksigen di dalam tubuh terdiri dari atas tiga tahapan, yaitu
ventilasi, difusi dan transportasi.
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau
dari alveoli ke atmosfer. Proses ini di pengaruhi oleh beberapa factor:
1) Adanya kosentrasi oksigen di atmosfer. Semakin tingginya suatu tempat,
maka tekanan udaranya semakin rendah.
2) Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru untuk mengembang
di sebut dengan compliance. Sedangkan recoil adalah kemampuan untuk
mengeluarkan CO² atau kontraksinya paru-paru.
b. Difusi
Difusi gas merupakan pertukaran antara O² dari alveoli ke kapiler paru-paru dan
CO² dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1) Luasnya permukaan paru-paru.
2) Tebal membrane respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial. Keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi
proses penebalan.
3) Pebedaan tekanan dan konsentrasi O². Hal ini dapat terjadi sebagaimana O²
dari alveoli masuk kedalam darah secara berdifusi karena tekanan O² dalam
rongga alveoli lebih tinggi dari pada tekanan O² dalam darah vena
vulmonalis.
4) Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus  dan mengikat HB.
c. Transportasi gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O² kapiler ke jaringan tubuh
dan CO² jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1) curah jantung (kardiak output), frekuensi denyut nadi.
2) kondisi pembuluh darah, latihan perbandingan sel darah dengan darah secara
keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb.
F. Manifestasi Klinis
a. Suara napas tidak normal
b. Perubahan jumlah pernapasan
c. Batuk disertai dahak
d. Penggunaan otot tambahan pernapasan
e. Dispnea
f. Penurunan haluaran urin
g. Penurunan ekspansi paru
h. Takhipnea
G. Jenis-jenis Oksigen
- Oksigen dalam bentuk gas
- Oksigen cairan
- Konsentrator oksigen
- Terapi oksigen hiperbarik
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik  yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan
oksigenasi yaitu:
a) Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas secara
efisien.
b) Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler
alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
c) Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
d) Pemeriksaan sinar X dada
Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses abnormal.
e) Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda asing
yang menghambat jalan nafas.
f) Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
g) Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung dan kontraksi
paru.
h) CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.
I. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi pemberian oksigen
1) Kateter nasal: kecepatan aliran 1-6 L/menit, keuntungan pemeberian O2
stabil, klien bebas bergerak makan dan berbicara, nyaman serta dapat di pakai
sebagai kateter penghisap.
2) Nasal kanul: kecepatan aliran1-6 L/menit, keuntungan pemberian O2pasti
stabil, dengan volume tidak dan laku pernafasan teratur
3) Sungkup: kecepatan aliran 5-8L/menit
4) Rebrithing mask: kecepatn aliran 8-12L/menit
5) Niem: kecepatan aliran 6-18/menit
b. Pemantauan hemodinamik
Hemodinamika merupakan aliran darah dalam sistem peredaran tubuh melalui
sirkulasi maqua (besar) maupun sirkulasi paru (dalam paru-paru)
c. Pengukuran bronkodilator
Bronkodilator adalah sebuah substansi yang dapat memperlebar luas permukaan
bronkus dan bronkiolus pada paru-paru dan membuat kapasitas serupa oksigen
paru-paru meningkat.
d. Penggunaan ventilator meklinik
Alat ini berfungsi memberikan balutan nafas pasien dengan cara memberikan
tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan.
e. pelatihan batuk efektif
f. Fisioterapi dada
g. Atur posisi pasien dalam semi fowler
h. Teknik bernafas dan relaksasi
J. Fokus pengkajan keperawatan
1) Riwayat keperawatan
a. Masalah pernafasan yang pernah dialami
 Pernah mengalami perubahan pola pernafasan
 Pernah mengalami batuk dengan sputum
 Pernah mengalami nyeri dada
 Aktivitas apa rasa yang menyebabkan terjadinya gejala –gejala diaats
b. Riwayat penyakit pernapasan
 Apakah seri g mengalami ispa, aerfi, batuk,asma,TBC
 Bagaimana frekuensi sikap kejadian
c. Gaya hidup
Merokok,keluarga perokok,lingkungan kerja dengan perokok
2) Pemeriksaan fisik
a. Mata: Kongjungtiva pucat (anemis)
b. Kulit: sianosis,perifer,penurunan turgor
c. Mulit dan bibir: membrane mukosa sianosis, bernafas dengan menggerakkan
mulut
d. Dada
 Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan,
dispnea atau obstruksi jalan nafas)
 Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan
 Traktir termitas, thiris (getaran pada dada karena udara melewatai
saluran/rongga pernafera)
 Suaran nafas normal (vesikuler, bronkovesikuler, bronchial)
 Suara nafas tidak normal
 Bunyi perkusi
e. Pola pernapsan
 Pernapasan normal
 Pernapasan cepat
 Pernapasan lambat

Anda mungkin juga menyukai