TT 3.1 - Trauma Maksilofasial
TT 3.1 - Trauma Maksilofasial
THT-KL(K)
Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran
USU/RSUP.H.ADAM MALIK
TRAUMA MAKSILOFASIAL:
Fraktur orbita
Perdarahan
atau mulut
Maloklusi (kecuali fr.nasal)
Hypersalivasi
Deformitas
Memperbaiki
jalan napas
Mengontrol perdarahan
Mempertahankan fungsi
Cegah deformitas reduksi pada
fraktur
Gejala klinis
Gejala Klinis
edema periorbita dan ekimosis
perdarahan subkonjungtiva
enopthalmus, ptosis
hipestesia / anestesia saraf infra
orbitalis
epistaksis
Reduksi
perubahan
Gejala
Sering
Perdarahan
Pemeriksaan
Klasifikasi
Penanggulangan
fraktur
maksila ditekankan
agar rahang atas & bawah
dapat menutup.
Dilakukan
Indikasi
:
Membantu ventilasi
20
22
23
Mengontrol Perdarahan
Penatalaksanaan bergantung
Lokasi perdarahan :
1. Epistaksis anterior : paling sering dan mudah dikontrol
Sumber Littles area ( pleksus Kiesselbach )
2. Epistaksis superior (ant-superior dan post-superior)
Sumber cabang medial / lateral a.etmoidalis ant. / post.
3. Epistaksis posterior : Sumber ruptur arteri sfenopalatina
Plexus Kiesselbach
PENATALAKSANAAN
1. menghentikan perdarahan
2. mencegah komplikasi
Anestesi topikal
dan
dekongestan
Double balloon
device
Kateter foley
PRINSIP :
Jika dalam 4 - 5 hr perdarahan tidak
berhenti atau perdarahan hebat
TEKNIK :