Anda di halaman 1dari 14

Etiologi dan Tatalaksana Epistaksis dan

Trauma Maksilofasial
Preceptor
dr. Fivien Fedriani, Sp. THT-KL

Oleh
Tri Anti Permata Sari (2118012082)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Epistaksis
merupakan gejala berupa perdarahan
yang berasal dari rongga hidung atau
nasofaring dan dapat terjadi baik pada
anak – anak maupun usia lanjut.
Epistaksis
Anterior

Epistaksis
Posterior
KLASIFIKASI
 Epistaksis Anterior
Melibatkan Pleksus Kisselbach
A. Etmoidalis Anterior
A. Sfenopalatina
A. Labialis Superior
A. Palatina Mayor

 Epistaksis Posterior
Melibatkan Pleksus Woodruff
A. Sfenopalatina
A. Etmoidalis Posterior
Trauma

Kelainan
Gangguan
pembuluh
hormonal
darah

Perubahan
udara atau Infeksi
tekanan lokal
atmosfer
Etiologi

Infeksi
tumor
sistemik

Penyakit
Kelainan
kardiovas
darah
kuler
PRINSIP PENATALAKSANAAN EPISTAKSIS

Perbaiki Keadaan Cari Sumber


Umum Perdarahan

Cari Faktor Penyebab


Hentikan Untuk Mencegah
Perdarahan Berulangnya
Perdarahan
Cedera pada wajah dan jaringan
sekitarnya yang menyebabkan hilangnya
kontinuitas tulang-tulang pada wajah.
—TRAUMA MAKSILOFASIAL
KLASIFIKASI TRAUMA MAKSILOFASIAL
1. Fraktur tulang hidung
2. Fraktur tulang zigoma dan arkus zigoma
3. Fraktur tulang maksila (mid facial)
4. Fraktur tulang orbita
5. Fraktur tulang mandibula
FRAKTUR OS NASAL
SEDERHANA
Hanya fraktur tulang hidung saja.
Dapat direposisi dalam analgesia
lokal. Analgesia lokal dapat TERBUKA
dilakukan dengan pemasangan
Fraktur tulang hidung disertai
tampon lidocain 1-2% yang
dengan laserasi kulit atau
dicampur dengan epinefrin
mucoperiosteum rongga hidung
1:1000%
FRAKTUR OS. NASO-ORBIT ETMOID

Jika nasal piramid rusak karena tekanan atau


pukulan dengan beban berat akan
menimbulkan fraktur hebat pada tulang hidung,
lakrimal, ethmoid, maksilla dan frontal. Tulang
hidung bersambung dengan prosesus frontalis
os maksila dan prosesus nasalis os frontal.
Bagian dari nasal piramid yang terletak antara 2
bola mata akan terdorong ke belakang. Temuan Klinis:
Terjadilah fraktur nasoetmoid, fraktur 1. Nyeri dan pembengkakan pada regio nasal
nasomaksila dan fraktur nasooribita. 2. Epistaksis
3. Blokade jalan nafas
4. Krepitus
5. Septum nasal dapat berdeviasi pada satu sisi
FRAKTUR OS. ZIGOMA
Fraktur zygomatik, kompleks zygomatic, atau kompleks
zygomaticomaxillary (ZMC) adalah istilah yang paling
umum digunakan untuk menggambarkan fraktur tulang
zygoma yang utama dan melibatkan tulang didekatnya.
Tulang zygomatic sangat erat kaitannya dengan
maksila, frontal dan tulang temporal dan ketiga bagian
tersebut biasanya terlibat ketika fraktur zygomatic terjadi
sehingga disebut fraktur zygomatik complex

 Pipi menjadi lebih rata


 Diplopia dan terbatasnya Gerakan bola mata
 Edem periorbita dan ekimosis
 Perdarahan subkonjungtiva
 Enoftalmos
 Fraktur dasar orbita atau dinding orbita)
 Ptosis
 Terbatasnya Gerakan mandibula
 Epistaksis karena perdarahan yang terjadi
karena antrum
Fraktur Os Maxilla
Fraktur Le Fort
Le Fort I (Fraktur Guerin)
Frakutur horizontal bagian bawah antara
maksila dan palatum/arkus alveolar
kompleks

Le Fort II (Fraktur Pyramid)


Garis fraktur melalui tulang hidung dan
diteruskan ke lakrimalis, dasar orbita,
pinggir infraorbital dan menyebrangi ke
bagian atas dari sinus maksilaris juga
kearah lamina pterigoid sampai ke fossa
pterigopalatina

Le Fort III (Fraktur Cranio Facial Disjunction)


Garis fraktur melalui sutura nasofrontal diteruskan
sepanjang ethmoid junction melalui fissure
orbitalis superior melintang kearah dinding lateral
ke orbita, sutura zigomatikum frontal dan sutura
temporo-zigomatikum
FRAKTUR OS ORBITA

Etiologi fraktur tulang orbita berkaitan erat dengan kecelakaan lalu lintas.
Gejala Fraktur orbita:
1. Enoftalmus
2. Exoftalmus
3. Diplopia
4. Asimetri pada muka 🡪 Pada pasien blowout fracture dari dasar orbita
5. Gangguan saraf sensoris nervus infra orbitalis
FRAKTUR OS. MANDIBULA
Terpisahnya os mandibula dari kranium

Tatalaksana:
Tergantung pada lokasi fraktur, luasnya fraktur, dan
keluhan yang diderita.

Lokasi fraktur : radiografi (foto polos pada posisi


posteroanterior, lateral, towne, lateral oblik, kiri, dan Mercury is the closest planet
kanan). Bila kurang jelas : tomografi komputer. to the Sun and the smallest
in the Solar System
Penggunaan mini atau mikro plate pada fraktur
mandibula. Penggunaan mini plate tidak
menimbulkan kallus, menggunakan skrup, bersifat
lebih stabil, tidak memberikan reaksi jaringan, dan
dapat dipakai untuk waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung,Tenggorok, Kepala & Leher

Edisi ke-7A. Jakarta. Badan Penerbit FK UI. 2015.

Anda mungkin juga menyukai