Anda di halaman 1dari 8

Modul 8

Spektrometri Massa
A. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang harus dicapai mahasiswa dalam modul ini adalah
menjelaskan metode analisis spesi molekuler dengan spektrometri massa.
B. Materi Pokok
Materi pokok yang harus dipelajari lebih mendalam untuk membantu
memperoleh kemampuan-kemampuan tersebut adalah:
1. Prinsip & teori dasar MS
2. Instrumentasi MS
3. Interpretasi data spektro MS
C. Uraian Materi Pokok
Prinsip dan Teori MS
Metode spektroskopi massa (mass spectroscopy/MS) didasarkan pada
pengubahan komponen cuplikan menjadi ion-ion gas dan memisahkannya
berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan (m/e). MS digunakan untuk
menentukan/memastikan/menetapkan struktur kimia dari molekul organik
berdasarkan perhitungan massa dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya,
yang dilakukan bersama dengan data spektrum IR dan NMR. Selain itu, MS juga
berguna untuk penentuan berat molekul senyawa. Dengan demikian, MS penting
dalam studi elusidasi struktur dengan memberikan resolusi yang tinggi.
Massa molekul dapat diperoleh dari sampel yang kecil, dengan tidak
melibatkan absorpsi atau emisi cahaya. Hal ini dapat terjadi dengan adanya
elektron berenergi tinggi (70 eV) yang dapat memisahkan bagian kecil dari
molekul melalui lepasnya satu elektron dari kulit valensi molekul tersebut.
Akibat ionisasi tersebut, molekul akan menjadi suatu kation radikal (ion positif
dengan sebuah elektron tak berpasangan). Selanjutnya, ion molekul akan
mempunyai energi yang tinggi dan dapat pecah menjadi fragmen yang lebih kecil
lagi (kation, radikal atau molekul netral) dan dipisahkan menggunakan medan
magnet sesuai dengan perbandingan massa/muatannya (m/e). Fragmen dengan
m/e yang besar akan turun terlebih dahulu diikuti fragmen dengan m/e yang lebih
kecil. Kebanyakan kation yang dihasilkan dalam spektrometer massa mempunyai
muatan = 1 (e = 1), sehingga m/e secara langsung menunjukkan massa dari
kation tersebut.
Instrumentasi MS
Spektrometer massa terdiri dari beberapa komponen: sistem masukan
cuplikan, sumber ion, penganalisis massa, detektor sinyal, dan pembacaan,
seperti terlihat pada gambar 8.1 berikut ini:
1

sistem
masukan

sumber ion

penganalisis
massa

detektor

pengolahan
sinyal

pembacaan

sistem hampa

Gambar 8.1 Komponen spektrometer massa


(sumber: Hendayana, 1994: 220)
Langkah-langkah pengambilan spektrum massa meliputi:
1. Ionisasi
Sampel yang umumnya dalam bentuk gas (cair atau padat juga bisa)
dimasukkan ke dalam sumber ion, lalu diionkan dan dipecahkan oleh
benturan dengan aliran elektron.
2. Percepatan
Percepatan dengan energi kinetik yang sama menggunakan medan listrik
memasuki tabung penganalisis dan dilakukan dalam medan magnet. Ion-ion
positif dipisahkan dari ion-ion negatif yang menarik ion positif ke celah
penganalisis massa (kadang-kadang potensial positif digunakan untuk
menolak ion positif dan mempercepat ion negatif ke dalam penganalisis)
3. Pembelokan
Dalam penganalisis, ion-ion yang bergerak cepat dihamburkan dan kemudian
difokuskan pada detektor. Hanya ion-ion positif dan radikal positif yang
difokuskan ke detektor, sedangkan ion-ion yang lain (radikal netral) akan
dibelokkan ke dinding tabung. Massa ion dan muatan ion berbanding terbalik,
dan ion yang memiliki m/e besar akan mencapai detektor lebih dulu.
4. Pendeteksian
Ion-ion jatuh pada suatu elektroda pengumpul, dan arus ion yang dihasilkan
diperkuat dan dicatat sebagai fungsi waktu.
Diagram instrumen spektometer massa diperlihatkan pada gambar 8.2 berikut ini:

Gambar 8.2 Diagram instrumen spektrometer massa


(sumber: dok.pribadi)
2

Interpretasi Data Spektro MS


Spektrum massa merupakan output dari pengukuran spektroskopi massa,
yang memperlihatkan plot antara intensitas (kelimpahan relatif) terhadap
perbandingan massa dan muatan (m/e). Puncak ion molekul terjadi pada suatu
massa yang sesuai dengan berat molekul dari molekul netralnya, dan biasanya
terdapat pada kumpulan puncak paling kanan dalam spektrum massa. Puncak
terbesar disebut base peak yang merupakan pecahan molekul yang mempunyai
massa lebih kecil daripada berat molekul senyawa aslinya. Sedangkan puncak
isotop terjadi pada massa lebih besar daripada ion utama dengan satu sampai
empat bagian massa.
Contoh spektrum massa untuk senyawa butana diperlihatkan pada
gambar 8.3 berikut ini:

Gambar 3. Spektrum massa butana


(sumber: DL. Pavia, 2001: 406)
Interpretasi terhadap spektrum massa biasanya dilakukan bersama dengan output
yang dihasilkan dari IR dan/atau NMR. Oleh sebab itu, senyawa yang telah
diperkiraan struktur molekulnya berdasarkan spektrum IR dan/atau NMR dapat
ditetapkan strukturnya dengan tepat. Jadi spektroskopi massa/MS diperlukan
untuk mendukung/melengkapi data spektroskopi lainnya sehingga penetapan
struktur suatu molekul senyawa dapat diyakini kebenarannya.
D. Rangkuman
Prinsip dasar MS didasarkan pada pengubahan komponen cuplikan
menjadi ion-ion gas dan memisahkannya berdasarkan perbandingan massa
terhadap muatan (m/e). Instrumentasinya terdiri dari sistem masukan cuplikan,
sumber ion, penganalisis massa, detektor sinyal, dan pembacaan. Proses kerja
dari instrumentasi tersebut meliputi ionisasi, percepatan, pembelokan, dan
pendeteksian. Output yang dihasilkan MS berupa spektrum massa yang
3

memperlihatkan plot antara intensitas (kelimpahan relatif) terhadap


perbandingan massa dan muatan (m/e). Dengan menginterpretasikannya
bersama output dari IR dan/atau NMR maka struktur kimia serta pola
fragmentasi dari senyawa organik tertentu dapat diketahui.
E. Latihan/Tugas
Kerjakan latihan berikut untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi spektrometri massa.
1. Suatu senyawa tak diketahui diukur dengan spektrometer IR dan MS.
Spektrum IR dari senyawa tersebut memperlihatkan peak yang signifikan
pada bilangan gelombang:

Sedangkan spektrum massanya diperlihatkan berikut ini.

Tentukan struktur senyawa tersebut!


2.

Spektrum massa, IR, dan NMR dari suatu senyawa tak diketahui
diperlihatkan berikut ini. Tentukan struktur senyawa tak diketahui
tersebut!

Petunjuk Jawaban Latihan!


1. Struktur senyawa tak diketahui tersebut adalah:
Berdasarkan spektrum MS, puncak ion molekul diperlihatkan pada m/e
134, sehingga rumus molekul yang mungkin adalah C10H14 atau
C9H10O.
Hal ini berdasarkan pada spektrum IR yang menunjukkan adanya
puncak C=O (1688 cm-1), C-H (rentang 3030-3102 cm-1) dan C=C
(rentang 1449-1598 cm-1), yang memberikan kemungkinan sebuah
keton yang terkonjugasi dengan cincin benzena.
Base peak pada MS terlihat pada m/e 105. Puncak ini seperti bentuk
dari kation benzoil:

Perbandingan m/e pada base peak ini memiliki selisih 29 terhadap


puncak ion molekul, sehingga diprediksi adanya etil yang menyerang
5

karbon karbonil. Puncak selanjutnya diperlihatkan pada m/e 77 dari


kation fenil:

Jika digabungkan beberapa bagian dari analisis data yang digambarkan


tersebut, dapat kita simpulkan bahwa senyawa tak diketahui adalah
propiophenon (1-fenil-1-propanon)

2.

Struktur senyawa tak diketahui tersebut adalah:


Berdasarkan spektrum MS, puncak ion molekul diperlihatkan pada m/e
102, sehingga rumus molekul yang mungkin adalah C7H18.
Spektrum IR menunjukkan absorpsi kuat pada 1740 cm-1 yang
menginterpretasikan adanya ester terkonjugasi dalam senyawa tersebut.
C-O (strong and broad) pada 1200 cm-1 mengkonfirmasi adanya ester.
Oleh sebab itu, dalam senyawa ada 2 atom O, sehingga rumus molekul
yang mungkin sekarang adalah C5H10O2.
Spektrum 13C-NMR menunjukkan 5 peak, yang artinya ada 5 atom
karbon dalam rumus molekul. Peak 174 ppm menunjukkan adanya
karbon pada ester C=O. Peak 60 ppm adalah karbon yang tidak
terperisai karena tetangganya atom oksigen.
Spektrum 1H-NMR juga memberikan konfirmasi untuk struktur
senyawanya. Dengan menelusuri integral pada spektrum itu, kita
peroleh rasio 2:2:3:3 (downfield to upfield) dengan total ada 10 atom
hidrogen dalam rumus molekul. Oleh sebab itu, dengan pola spliting
dapat kita simpulkan struktur senyawa tersebut adalah etil propanoat:

F. Tes Mandiri
1. Diketahui spektrum IR memberikan intensitas medium pada peak 1650
cm-1, dan juga terdapat peak C-H bending dekat 880 cm-1. Spektrum massa
dari senyawa tersebut diperlihatkan berikut ini:

Tentukan struktur senyawanya dan tuliskan fragmen yang dihasilkan untuk


tiap-tiap peak pada spektrum MS tersebut!
2. Perhatikan spektrum massa, IR, dan 1H-NMR dari suatu senyawa tak
diketahui berikut ini. Tentukan struktur senyawa tak diketahui tersebut!
Tuliskan pula fragmen yang dihasilkan untuk tiap-tiap peak pada spektrum
MS tersebut!

GLOSARIUM
Spektroskopi massa
Puncak ion molekul
base peak
DAFTA PUSTAKA
DL Pavia, GM Lampman, GS Kriz Jr. 2001. Introduction to Spectroscopy.
Philadelphia: Saunders.
Harvey D. 2000. Modern Anayitical Chemistry. USA: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Hendayana, S., et.al. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: Penerbit
IKIP Semarang.
Silverstein RM & Bassler GC. 2000. Spectrometric Identification of Organic
Compounds 5ed. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Skoog DA, West DM, Holler FJ, Crouch SR. 2004. Fundanentals of
Analytical Chemistry. Eighth Edition. USA: Thomson Learning, Inc.
Skoog, Holler & Nieman. 1998. Principles of Instrumental Analysis 5ed.
Philadelphia: Saunders College Pub.

Anda mungkin juga menyukai