Anda di halaman 1dari 43

1

Sumber: www.dgukenvis.nic.in; 7 Desember 2007

10 Ekosistem

10

11

10

11

Ekosistem
memiliki

Komponen
terdiri atas

terdapat

Beberapa Tipe
dibedakan menjadi

Abiotik

Ekosistem Alami

Biotik

Ekosistem Binaan

Suksesi

melalui

terdiri atas

Rantai Makanan

Suksesi
Primer

terjadi

Daur Biogeokimia

Suksesi
Sekunder

membentuk

membentuk
terdiri atas

terjadi

Aliran Energi

Jaring-Jaring
Makanan

Piramida Jumlah
Individu
Piramida
Biomassa

terjadi

Piramida Ekologi

menuju

Ekosistem
Klimaks

Daur C
Daur N
Daur S
Daur P

Piramida
Energi

Daur O

meliputi

Ekosistem
A. Komponen Ekosistem
B. Tipe-Tipe Ekosistem
C. Aliran Energi
D. Rantai Makanan
E. Piramida Ekologi
F. Daur Biogeokimia

10

11

10

11

A. Komponen Ekosistem
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara
makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan hidup
maupun tak hidup
1. Satuan Makhluk Hidup dalam
Ekosistem
2. Komponen Penyusun Ekosistem

3. Suksesi

fungsional dasar

1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem


Satuan ekosistem: individu, populasi, komunitas, dan

biom
Asal kata in (Latin) yang berarti tidak dan
dividuus yang berarti dapat dibagi

individu adalah makhluk hidup


tunggal (yang tidak dapat dibagi-bagi)

Contoh: Seorang manusia, sebatang pohon


kelapa, seekor kucing, dan seekor belalang
merupakan individu

10

11

b. Populasi

10

11

Pertumbuhan
suatu populasi

Satu atau lebih individu suatu spesies


yang hidup di suatu tempat disebut
populasi (Latin: populus = rakyat,
penduduk)

Daya biak populasi

Kelompok yang
dinamis

Dinamika
populasi

Natalitas

Mortalitas

Imigrasi

c. Komunitas
Komponen biotik suatu
ekosistem dinamakan komunitas

Interaksi antarpopulasi
membentuk suatu komunitas

Individu selalu dikelilingi oleh berbagai


makhluk hidup, yaitu makhluk hidup dari
spesiesnya sendiri dan makhluk hidup
dari bermacam-macam spesies lain

Komunitas akuatik

Komunitas terestrial

10

11

d. Ekosistem
Makhluk hidup

Lingkungan

Ekosistem
Ekosistem danau
Ekosistem sawah
Ekosistem
hutan hujan tropis
Ekosistem sungai
Ekosistem laut
Ekosistem kolam

Ekosistem Kolam

10

11

10

e. Biom
Beberapa ekosistem yang memiliki sifat-sifat lingkungan yang
sama dan memiliki karakteristik komunitas hewan yang sama
Tipe-Tipe Biom

Hutan konifer

Hutan hujan tropis

Padang rumput

Savana

Tundra
Gurun tropis

11

Lingkungan:
Segala sesuatu yang ada di sekeliling
makhluk hidup dan berpengaruh terhadap
kehidupan makhluk hidup tersebut.

Lingkungan tertentu tempat suatu


makhluk hidup tumbuh dan hidup
secara alami
Habitat

Habitat cacing pita adalah


usus hewan Mammalia

10

11

Kekhususan
kedudukan, peran,
atau fungsi makhluk
hidup dalam
habitatnya

nisia (niche) atau


relung

Habitat belut adalah


tanah persawahan
Habitat pohon bakau adalah
daerah pasang surut tropis
Charles Elton
(1927)

10

11

2. Komponen Penyusun Ekosistem


a. Komponen Abiotik

Cahaya matahari

Melarutkan zat-zat kimia


di dalam sitoplasma

Sumber energi utama


Sumber panas

Menjaga tekanan osmosis

Air
Suhu

Suhu optimum 040oC

Tempat terjadinya
berbagai proses kimia

Derajat
keasaman (pH)
menentukan
Tipe ekosistem

Kelembapan
Kadar garam
(salinitas)

Katalisator reaksi metabolisme


Penyusun tubuh

Mineral
Keseimbangan asam basa
Oksigen (O2)

Respirasi

Pengatur fungsi faal

Karbon dioksida
(CO2)

Respirasi

10

b. Komponen Biotik
1) Produsen
Organisme
autotrof

Semua organisme yang mampu membuat zat


organik yang dibutuhkannya dari zat-zat
anorganik

Organisme
fotoautotrof

Organisme (tumbuhan hijau) dapat mengubah


senyawa anorganik (karbon dioksida dan air)
menjadi senyawa organik (karbohidrat atau
amilum) yang diperlukannya dengan bantuan
energi cahaya melalui proses fotosintesis

Organisme
kemoautotrof

Organisme yang mampu mengubah


senyawa anorganik menjadi senyawa
organik yang diperlukannya dengan
bantuan energi kimia

Tanaman bunga matahari


berperan sebagai produsen

11

10

2) Konsumen
Konsumen = organisme heterotrof

Organisme yang tidak dapat


menghasilkan zat-zat organik yang
dibutuhkannya dari zat-zat anorganik

Herbivor

Konsumen pemakan tumbuhan

Karnivor

Konsumen pemakan herbivor

Bunglon, ular, beruang,


dan harimau

Detritivor

Konsumen pemakan detritus

Cacing tanah, luing, dan


rayap

Dekomposer

Saprotrof

Konsumen pengurai zat-zat


organik menjadi zat-zat
anorganik

Belalang dan badak

Bakteri dan jamur

Konsumen yang hidup dalam media organik

Jamur

11

10

11

Ekosistem Kolam
Tumbuhan berakar
Tumbuhan mengapung
Plankton

Tumbuhan hijau
(produsen)
Energi dari cahaya matahari

Herbivor

Tumbuhan
rawa

Karnivor
Detritivor

Dekomposer

Lumpur
pada dasar
kolam

Nisia ikan
pemakan detritus

3. Suksesi
Proses pertumbuhan komunitas di
dalam suatu ekosistem hingga
mencapai keadaan klimaks
Suksesi terjadi sebagai akibat dari
adanya interaksi antara tekanan
lingkungan dan kemampuan adaptasi
anggota komunitas serta kompetisi
antarkomunitas dalam ekosistem

Proses suksesi diawali dengan


tumbuhnya tumbuhan perintis yang
meliputi tumbuhan ganggang, lumut
kerak (liken/lichens), lumut daun, dan
beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi
tertentu

10

Suksesi pada danau

11

10

Tumbuhan Perintis
(ganggang, lumut kerak (liken/lichens), lumut daun,
dan beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi tertentu)

Pembusukan
tumbuhan perintis
yang mati

Kehadiran tumbuhan perintis akan


menambah jumlah partikel-partikel
mineral tanah

Meningkatnya kandungan mineral tanah menyebabkan perubahan


faktor-faktor abiotik tanah, seperti pH, kandungan unsur-unsur hara,
dan kadar air sehingga pada akhirnya terbentuk lingkungan yang cocok
bagi tumbuh-tumbuhan baru lainnya

11

10

11

Berdasarkan kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dikenal


dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder
a. Suksesi Primer
Terjadi pada suatu kawasan yang semula tidak memiliki komponen biotik,
kemudian hadir komponen biotik yang akhirnya hidup dalam kawasan
tersebut dan berkembang menjadi suatu ekosistem
Terjadi apabila ada gangguan pada komunitas atau ekosistem asal yang
mengakibatkan hilang atau musnahnya komunitas asal secara total
sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat atau substrat
baru dengan komunitas yang baru pula
Gangguan dapat terjadi secara alami (misalnya, tanah longsor, letusan
gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, ataupun endapan pasir
di pantai) atau dibuat oleh manusia (contohnya, penggundulan hutan,
pengurukan lahan, dan penambangan)

10

11

Contoh klasik tentang suksesi primer adalah pembentukan dan


perkembangan komunitas di Kepulauan Krakatau setelah Gunung
Krakatau meletus pada tahun 1883

Akibat penebangan yang membabi buta,


suatu ekosistem hutan berubah menjadi
ekosistem padang rumput dan kemudian
menjadi ekosistem hutan kembali, juga
merupakan contoh suksesi primer

Suksesi primer pada lahar


membeku yang berumur
ribuan tahun

10

11

b. Suksesi Sekunder
Pada suksesi sekunder, gangguan pada
komunitas atau ekosistem, baik secara alami
maupun buatan, tidak memusnahkan
ekosistem asal secara total
Gangguan, seperti banjir, angin kencang,
gelombang tsunami, kebakaran hutan secara
alami, penebangan hutan secara selektif,
ataupun pembakaran padang rumput secara
sengaja terkadang menyisakan komunitas
awal
Sisa-sisa komunitas tersebut dapat tumbuh dan
membentuk komunitas baru. Perubahan itu terus terjadi
sampai terbentuk komunitas klimaks kembali
Suksesi sekunder setelah kebakaran hutan
Yellow Stone pada tahun 1988

10

Suksesi Primer

Suksesi Sekunder

Habitat awal terdiri atas substrat


yang sama sekali baru

Substrat lama dan


kehidupan masih ada

Tumbuhan yang tumbuh pada


tahap awal itu (tumbuhan perintis)
berasal dari benih dan biji yang
datang dari luar

Biji-biji dan benih awal dapat berasal


dari luar atau dari biji-biji dan benih
organisme yang tersisa dari
komunitas awal

Memerlukan waktu yang lama

Memerlukan waktu yang lebih singkat


daripada suksesi primer

11

10

B. Tipe-Tipe Ekosistem
Ekosistem Alami
Berdasarkan keterlibatan
atau campur tangan manusia
Berdasarkan media
tumbuhnya

Ekosistem Binaan
Ekosistem air (akuatik)
Ekosistem darat (terestrial)
Ekosistem air tawar

Berdasarkan salinitasnya

Ekosistem air laut


Ekosistem air payau

Berdasarkan ketinggian tempat

Ekosistem dataran rendah


Ekosistem dataran tinggi
Ekosistem hutan

Berdasarkan jenis vegetasinya

Ekosistem tegakan
Ekosistem savana/rumput

11

10

1. Ekosistem Hutan Pinus


Ekosistem hutan pinus terdapat pada daerah dengan
ketinggian 7001.000 m atas permukaan laut (dpl)
dengan suhu rata-rata 1823oC. Vegetasi yang
mendominasi adalah pinus (Pinus merkusii)
2. Ekosistem Belukar
Jenis ekosistem ini dijumpai pada ketinggian kurang dari 1.000 m dpl dengan suhu rata-rata
2126oC. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama, antara lain Macaranga, Melastoma, Mallotus,
dan Trema
3. Ekosistem Hutan Payau (Mangrove)
Ekosistem hutan payau terdapat pada daerah dengan ketinggian
kurang dari 5 m dpl. Suhu rata-rata pada daerah tersebut adalah
sekitar 26oC. Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, dan Sonneratia
merupakan vegetasi yang mendominansi ekosistem tersebut

11

10

4. Ekosistem Hutan Musim Gugur Daun


Daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl dan bersuhu rata-rata di atas 22oC
merupakan tempat terdapatnya ekosistem ini. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama,
antara lain Protium javanicum, jati (Tectona grandis), Eucalyptus, dan Pterocarpus.

5. Ekosistem Padang Rumput Pegunungan


Daerah dengan ketinggian 1.5002.400 m dpl dan dengan suhu rata-rata 1823oC adalah
tempat ekosistem ini berada. Vegetasi utamanya, antara lain Festuca, Agrostis,
Cymbopogon, dan Imperata cylindrica.

11

10

11

C. Aliran Energi
Aliran energi dalam suatu ekosistem

Hilangnya energi saat pembentukan


zat organik (gula) pada tumbuhan

Dibandingkan dengan
energi yang diterima
secara langsung oleh
Energi dipantulkan
produsen, energi yang
dan diradiasikan
diterima oleh
konsumen primer,
Energi diserap dan
konsumen sekunder,
digunakan untuk
dan dekomposer akan
menjaga agar
tumbuhan tetap
terus berkurang

Cahaya matahari

Produsen
(tumbuhan hijau)

Konsumen Primer

hidup

Energi cahaya
diserap atmosfer

(herbivor)
Mati
Produk
buangan

Mati
Produk buangan

Konsumen Sekunder
(karnivor)
Mati
Produk buangan

Dekomposer
(bakteri, jamur, pemakan detritus)

Energi disimpan
dalam makanan

10

Ada tiga faktor yang menyebabkan hilangnya energi dalam suatu proses memakan dan
dimakan:
1. populasi konsumen tidak dapat memanfaatkan seluruh sumber makanan yang ada
2. ketidaksempurnaan dalam melakukan pencernaan makanan
3. gerakan serta respirasi menyebabkan energi hilang dalam bentuk panas
Energi hilang sebagai panas

Energi yang diambil dari


makanan, dicerna, dan
diserap tubuh organisme.
Energi yang berpindah ke
organisme berikutnya menjadi
makin kecil karena sebagian
besar sudah terbuang atau
digunakan

Respirasi,
gerakan

Cadangan,
pertumbuhan,
reproduksi

Pencernaan
makanan
Ekskresi
Eliminasi

Mati

Energi yang tersedia bagi dekomposer

Energi yang
tersedia bagi
konsumen

11

10

D. Rantai Makanan
Rantai makanan dimulai dari tumbuhan hijau dan berakhir pada pengurai.
Energi dari sinar matahari dialirkan sepanjang rantai makanan
6

Dekomposer
(pengurai)

Konsumen
keempat

Konsumen
ketiga

Konsumen
kedua

Konsumen
pertama

Produsen

Tumbuhan hijau
Herbivor

Bakteri dan jamur


Karnivor

Tingkat trofik

11

10

11

JaringJaring Makanan di
Hutan Iklim Sedang

10

11

E. Piramida Ekologi
Merupakan piramida abstrak yang menggambarkan komposisi
komponen biotik penyusun suatu ekosistem
Memberikan gambaran kasar tentang pengaruh hubungan rantai
makanan bagi kelompok ekologi secara menyeluruh
Ada tiga macam piramida ekologi:
Piramida jumlah individu

Piramida biomassa

Piramida energi

10

11

10

1. Piramida Jumlah Individu


Merupakan suatu diagram batang yang menunjukkan jumlah relatif
organisme dalam suatu rantai makanan

Data yang diperlukan untuk membuat piramida jumlah individu relatif


mudah dikumpulkan. Namun, kelemahannya adalah tiap organisme
dihitung sebagai satu individu tanpa memandang ukuran tubuhnya. Jadi,
sebuah pohon beringin yang besar dihitung sama dengan satu sel
fitoplankton.
Dalam suatu ekosistem alami (misal danau):
jumlah produsen (fitoplankton) > jumlah konsumen I (zooplankton)
jumlah konsumen I > jumlah konsumen II (ikan kecil)
jumlah konsumen II > jumlah konsumen III (ikan besar)

11

10

Piramida jumlah individu di kolam air tawar dan di hutan


Kolam air tawar
Konsumen tersier
Konsumen sekunder
Konsumen primer
Produsen
Jumlah per m2
Hutan

Konsumen tersier

Konsumen sekunder
Konsumen primer
Produsen

Jumlah per m2

11

10

2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa menggambarkan besarnya

biomassa komponen biotik

suatu ekosistem
Yang dimaksud dengan biomassa adalah

massa organisme pada tiap

tingkat rantai makanan


Ukuran suatu organisme menentukan besarnya metabolisme organisme tersebut.

Makin kecil suatu organisme, makin besar metabolismenya per


gram biomassa, dan makin kecil pula biomassanya. Begitu pula
sebaliknya

11

10

Piramida Biomassa
Angka-angka di sisi kiri
menunjukkan tingkat-tingkat
trofik, yaitu
konsumen primer memakan
produsen; merupakan
herbivor
konsumen sekunder
memakan konsumen primer
konsumen tersier memakan
konsumen sekunder; 3
keduanya merupakan
karnivor

Burung pemakan serangga


(konsumen karnivor)
Serangga pemakan daun
(konsumen herbivor) 1-4
menunjukkan tingkat-tingkat
trofik
Daun-daun hijau
(produsen)

11

10

3. Piramida Energi
Pada ekosistem yang normal:
total energi produsen > energi konsumen tingkat I
energi konsumen tingkat I > energi konsumen tingkat II
energi konsumen tingkat II > energi oleh konsumen tingkat III

Dalam piramida energi, dimasukkan faktor waktu sehingga dapat menggambarkan


banyaknya organisme yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu

Kelemahan piramida energi adalah tiap organisme ditetapkan hanya untuk satu
tingkat trofik. Padahal, untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi
berdasarkan apa yang dimakannya.
Piramida energi dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai sifat-sifat fungsional
komunitas yang terjadi pada komponen biotik suatu ekosistem; dapat menunjukkan
kecepatan arus makanan melalui rantai makanan

11

10

11

10

F. Daur Biogeokimia
Suatu proses peredaran atau perputaran (daur) yang di dalamnya berlangsung
penggunaan dan pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh
serta melibatkan peristiwa biologis, geologis, dan kimia dinamakan daur
biogeokimia
Daur biogeokimia meliputi interaksi antara tanah, atmosfer (udara), air laut dan air

tawar, serta makhluk hidup


Unsur-unsur anorganik yang mengalami daur biogeokimia tersebut, ada yang mengikuti
daur edafik (yang dalam daurnya, tidak pernah membentuk gas di udara) dan ada yang
mengikuti daur atmosferik (yang dalam daurnya mengalami fase berbentuk gas di
udara)

11

10

11

10

11

10

Beberapa jenis tumbuhan (misalnya, tumbuhan polong-polongan atau


Leguminosae) dapat menggunakan nitrogen bebas dari udara karena
mereka hidup bersimbiosis dengan mikroorganisme prokariota, yaitu
bakteri dan Cyanobacteria, yang dapat mengikat (memfiksasi) nitrogen
bebas serta memecahnya menjadi senyawa nitrat (NO3). Bakteri
tersebut, contohnya Rhizobium, terdapat di dalam bintil-bintil akar
tumbuhan Leguminosae

Akar tanaman
Leguminosae
dengan sejumlah
bintil akar

11

10

11

10

11

Daur oksigen di darat

Fotosintesis
Oksigen

Karbon
dioksida

Respirasi

10

11

10

11

Oksigen

Batu
Air

Energi

Oksigen
Air
Respirasi
Bahan-bahan
organik

CO2

Anda mungkin juga menyukai