Anda di halaman 1dari 21

Lesi Plexus Brachialis

PENYEBAB:
Lateral traksi pd leher saat
pertolongan kelahiran
Pd kelahiran sungsang, posisi lengan
di atas kepala
Tarikan berlebihan pada shoulder

1. ERB DUCHENNE PARALYSIS


Letak lesi Vc-5 / Vc-6 (upper root)
Kelayuhan: abduktor & eksorotator
bahu + supinator lengan bawah
Penurunan reflek tendo biceps
brachii dan reflek moro homolateral
Penurunan sensasi pada sisi luar
lengan

2. Klumpkes paralysis
Letak lesi Vc-7, Vc-8, Vth-1 (lower root)
Homolateral ptosis (turunnya kelopak
mata atas)
Homolateral miosis (penurunan
kemampuan kontraksi pupil)
Horners syndrome (paralysis syaraf
sympatis akar syaraf Vth-1): Masuknya
bola mata, kelopak mata atas drop,
kelopak mata bawah sedikit naik,
penurunan kontraksi pupil, warna
kemerah-merahan pada sisi wajah yang
cidera.

TERAPI
1. Splinting
Erb-duchenne: Abd splint 1 2
minggu pertama
Klumpkes : splinting wrist pada posisi
netral dg telapak tangan diberi pelindung
1 2 minggu pertama
2. Gentle massage (stroking, effleurage)
lengan & leher mulai 7 10 hari
neonatus
3. Rileks passive movement mulai 7 10
hari neonatus

CONGENITAL TORTICOLIS
1.Posisi kepala:
lateral fleksi homolateral + rotasi
heterolateral
wajah asymetris

2. Penyebab:
fibrousis m. Sternocleidomastoideus

3. Problematik:
fibrousis m. Sternocleidomastoideus
keterbatasan LGS leher ke lateral fleksi
heterolateral + rotasi homolateral

Terapi
1. Fisioterapi:
Stroking & effleurage pada m. SCM
Stretching m. SCM: traksi kepala +
gerak pasif ke lateral fleksi heterolateral
dan rotasi homolateral
Mobilisasi aktif: stimulasi m.SCM
herterolateral
Aproximasi u/ reflex tegaknya kepala

2. Operatif:
Lenghthening m.SC

MENTAL RETARDASI
Mental retardasi (MR) adalah suatu kelainan
dimana IQ di bawah normal.
Klasifikasi IQ (Wooworth & Marquis, 1955)
1. > 140
: Luar biasa / genius
2. 120 139
: cerdas sekali / very superior
3. 110 119
: cerdas / superior
4. 90 - 109
: sedang / average
5. 80 - 89
: bodoh / dull average
6. 70 - 79
: border line
7. 50 - 69
: debil / moron
8. 30 - 49
: ambisil / embicile
9. < 30
: idiot

Etiologi MR:
Gangguan metabolisme dan endocrine
Kelainan genetik / kromosome abnormal
Mal-formasi CNS

Tanda awal MR :
problem feeding
gangguan respon sosial
banyak tidur / banyak nangis
penurunan emosi
penurunan respon reflek
gerak-gerak stereortip

Problematik
PROBLEM
Hipotonus
(t.u. Bulan I)

PEMERIKSAAN
1.
2.

3.
4.
Sensory feed
back turun

1.
2.

3.

Observasi aktifitas
turun
Stretch reflek
turun
Reflek primitif
respon turun
Gerak pasif rasa
tahanan turun

TERAPI
1.
2.
3.
4.

tapping
quick icing
latihan weight
bearing
aproksimasi

jejak visual
Stimulasi respon
reflek sentuhan (mis. sensoris
Rooting) kurang
responsif
cubitan / picking up

PROBLEM

PEMERIKSAAN

Hypermobile

Gerak pasif t.u. siku &


lutut LGS hyper
ekstensi

TERAPI
Latihan isometris,
sendi difiksasi
kemudian otot
peng-gerak
distimulasi

General
Tumbang

DDST

Stimulasi tumbang
motorik

terlambat
Reflek primitif

Pemeriksaan reflek
terlambat hilang primitif (mestinya
sudah hilang setelah
usia 2,5 bln)

Pemberian
stimulasi gerak
volunter

MINIMAL BRAIN DYSFUNCTION


MBD adalah suatu kelainan yang disebabkan karena
gangguan otak minimal.
Etiology: tidak diketahui secara pasti
1. Faktor Penyebab menurut Illingworth (1968),
Gubbay (1975) dan Wender (1971):
2. Kerusakan otak organik
3. Gangguan kelahiran mis. Proses kelahiran terlalu
lama (>2 jam)
4. premature for date (belum cukup umur saat
dilahirkan)
5. premature for weight (saat dilahirkan berat
badan di bawah normal / < 2,5 kg)
6. terlambat lahir (lahir > 42 minggu dlm
kandungan)
7. Keturunan, psikogenik

Gambaran klinis :
1. Gangguan kognitif
2. Gangguan behaviour
3. hypo/hyperaktif
4. kesulitan membaca, kesulitan menulis
(dysgrafia), kesulitan berhitung
(dysaritmatika), kesulitan bicara
(dyspasia).
5. Gangguan koordinasi gerak (dyspraxia)
6. gangguan sensoris sendi
7. gangguan motorik halus

1. Pemeriksaan:
Pemeriksaan keseimbangan berdiri pada
satu tungkai
pemeriksaan sensasi
pemeriksaan tanda2 neurologis: clonus,
spastisitas, atghhetoid, ataxia

2. Terapi:
latihan stimulasi tumbang
latihan stimulasi koordinasi
latihan stabilisasi sendi (latihan isometris pada
sensi)

SPINA BIFIDA
Spina bifida adalah suatu kelainan dimana
arcus vertebrae tidak menutup sempurna.
Jenis:
1. Spina bifida Occulta

tidak disertai herniasi medula vertebrae:


Biasanya mengenai VL Vs
Tidak terdapat gangguan neurologis maupun
perubahan patologis
Pada area spina bifida terkadang disertai
dengan kelainan hyperpigmentasi / ditumbuhi
rambut
Jangka panyang terkadang mengeluh LBP
karena instabilitas vertebrae

2. Spina Bifida Cystica (SBC)


disertai herniasi medulla spinalis
SBC meningosel (disertai herniasi
lapisan dural) tidak terjadi
gangguan neurologis
SBC myelomeningosel (disertai
herniasi lapisan dural dan myelum)
terdapat gangguan neurologis.

Tanda-tanda klinis SBC Myelomeningosel:

flaccid paralysis kekuatan otot turun


respon reflek turun
sensasi turun
gangguan bladder & Bowel
terdapat luka (ulcer) terbuka pada daerah
herniasi iritasi luka produksi Liquor
cerebro spinal (LCS) meningkat cairan
menuju otak (sebagai kantong) tekanan
intra kranial meningkat sutura meregang
diameter kepala membesar disebut
hydrochepalus (krn pembesaran kepala yang
tersisi oleh LCS)
terkadang disertai kacacatan bawaan misal:
disloksi hip bawaan dan club foot)

Pemeriksaan:
pemeriksaan gerak
pemeriksaan reflek
pemeriksaan sensasi

Terapi SBC Myelomeningosel Operasi


penyambungan arcus (24 72 jam neonatus)
FT pre op:
Pemeriksaan MMT dan Sensoris untuk
mengetahui level kerusakan dan kemajuan post
op.
Derajat paralysis (Lloyd Roberts):

Derajat I : flaccid paralysis ekstremitas inferior letak


kerusakan Vth 12- VL1
Derajat II : flaccid paralysis ekstremitas inferior kecuali
fleksor & adduktor hip serta ekstensor knee letak
kerusakan VL-4
Derajat III : flaccid paralysis tungkai bawah letak
kerusakan VS-1

Pemeriksaan gerak Pasif : untuk mengetahui


adanya kontraktur. Pola kontraktur yang sering
dijumpai adalah Hip 300 fleksi, lutut 100 200
fleksi, ankle 0 100 dorsi fleksi

Antero Poliomyelitis
Penyebab: Virus menyerang AHC
Tanda-tanda:
1. Stad. Pre-paralitik
Nyeri dr AHC hingga spanjang akar syaraf
Demam tinggi slm 2 4 hr

2. Stad. Paralitik

Paralisis otot-otot yg disyarafi


Bila kena regio cervicothoracal otot
respirasi layuh kegagalan fungsi paru

3. Stad. Recovery
Berlangsung hingga 2 th
Meninggalkan sisa residual
paralysis

FISIOTERAPI
1. Stad. Pre-paralitik
Positioning
Gentle massage stroking

2. Stad. Paralitik

Positioning
Effleurage
Lat. Gerak pasif
Lat. Gerak aktif dg stimulasi
Stimulasi elektris sth syaraf mature (>7 bln)
Stimulasi gross motor

3. Stad. Recovery
Lat. Gerak pasif, aktif, resisted
Stimulasi elektris sth syaraf mature
Stimulasi gross motor

Anda mungkin juga menyukai