Anda di halaman 1dari 24

Pemeriksaan C-peptida Dengan

Radioimunoassay (RIA)
Anggota

L/O/G/O

: Bella Apriliana Ningsih


Dian Suasana
Nurul Novita
Reza Hafifin
Sinta Oktaviana

C-peptida

C-peptida
C-peptida adalah fragmen yang
melekat pada insulin (pro-insulin) saat
diproduksi insulin dalam pankreas.
C-peptida merupakan rantai tunggal 31
asam amino dengan berat molekul
3021 dalton (Da), menghubungkan
polipeptida A dan B pada molekul
proinsulin

Glukosa

penutupan
channel K+

terbukanya
Channel Ca2+

Insulin
Release

GLUT-2

Glucose

Glikolisis dan
fosforilasi

K+

Vesikel eksositosis

Hati

Glucose-6-phosphate
Depolarisasi pada
membran
ATP
Enzim
peptidase

Proinsulin

preproinsulin
B. cell

Gb.1 Mekanisme sekresi insulin pada sel beta akibat stimulasi


Glukosa ( Kramer,95 )

Insulin Synthesis

Pre analitik

Sampel
Sampel yang digunakan adalah darah.
Bagian darah yang digunakan adalah
bagian serumnya, karena C-peptida
merupakan salah satu rantai pendek asam
amino, C-peptida merupakan salah satu
enzim dimana enzim ini terdapat pada
serum darah

Pengambilan Sampel
Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti.
Sebelumnya pasien dipuasakan 10-12 jam. Tempat
punksi vena terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik
dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering, kemudian
dilakukan punksi. Pengambilan darah dilakukan
dengan menggunakan spuit disposable 5 cc.
Setelah diambil darahnya, pasien diminta makan
makanan seperti yang biasa dia makan/minum
glukosa per oral (75 gram ) untuk TTGO (tes toleransi
glukosa oral), dan harus dihabiskan dalam waktu 15
20 menit. Dua jam kemudian diambil darahnya untuk
pemeriksaan glukosa 2 jam PP (post prandial).

Pengolahan Sampel
Darah tanpa antikoagulan dibiarkan dalam suhu
ruangan selama 30 menit, kemudian disentrifus
dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit,
serum dipisahkan secara hati-hati kedalam tabung
plastik, dimana tabung segera disimpan dalam
freezer dengan suhu -20o C sampai waktu
pemeriksaan kadar c-peptide. Bila pemeriksaan
tidak langsung dilakukan (ada penundaan waktu),
darah dari penderita bisa ditambah dengan
antiglikolitik (gliseraldehida, fluoride, dan
iodoasetat) untuk menghindari terjadinya glukosa
darah yang rendah palsu.

Analitik

RIA (Radioimmunoassay)
Radioimmunoassay pertama kali
dikembangkan oleh Rosalyn Yalow dan
Solomon A. Berson (Amerika serikat) tahun
1959 mempelajari hormon khususnya
insulin
Imunoassay memerlukan material berlabel
dalam pengukuran jumlah antigen atau
antibodi.
Label molekul yang akan bereaksi dengan
bagian dari assay dan menghasilkan signal yang
dapat digunakan dalam pengukuran pada sampel.
Contoh label seperti senyawa radioaktif atau enzim
yang dapat mengunaj warna atau menghasilkan
fluoresensi

RIA adalah teknik pengukuran


menggunakan analisis secara in vitro
dengan menggunakan perunut yang
didasarkan pada prinsip imunologi.
Radio-immunoassay menentukan
konsentrasi rendah dari hormon antigen
berdasarkan kemampuannya membentuk
ikatan dengan antibodi tertentu.

Rx: Kompetisi antara molekul hormon tak


bertanda dengan molekul bertanda (bersifat
radioaktif) dalam memperebutkan tempat
kedudukan ikatan pada antibodi
Penentuan konsentrasi berkurangnya
jumlah antigen tak bertanda yang
membentuk ikatan terjadinya
keseimbangan reaksi. Kemudian dilakukan
pemisahan antara antigen yang terikat
dengan antigen yang bebas. Setelah itu
dilakukan pencacahan terhadap kedua
campuran sehingga terjadi kuantisasi dalam
reaksi akhir

PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN R.I.A :

Requirements for RIA


1. Preparation & characterisation of the
Antigen [Ligand to be analysed]
2. Radiolabelling of the Antigen
3. Preparation of the Specific Antibody
4. Development of Assay System

REAGEN

Assay Buffer
Human C-Peptide
125 I-Human C-Peptide
Label Hydrating Buffer
Human C-Peptide Standards
Quality Controls 1 &
Precipitating Reagent

Pengukuran

Cara kerja RIA

Rad
io
cou
nter

Contoh Prosedur Kerja RIA


1.

2.

3.

4.

Darah masing-masing di pipet dan di


masukkan ke dalam tabung yang telah di
lapisi oleh lapisan C-peptida antibody yang
telah diberi label.
Tambahkan radio isotop 125 I-Human CPeptide lalu kocok dengan menggunakan
vortex mixer kemudian tutup dengan plastic
para film dan disimpan selama 24 jam pada
suhu kamar
Setelah disimpan larutan radio isotop di buang
kedalam botol khusus, tabung dikeringkan
dengan cara dibalik. Selanjutnya c-peptida di
cacah dengan gamma counter.
Presentase pengikatan c-peptida dalam
sampel oleh Human C-Peptide Antibody
spesifik dapat di ketahui dengan
membandingkan hasil cacahan 125 I Pada
tabung berlapis antibody tanpa sampel
(control).

KEUNTUNGAN KERUGIAN
RIA
Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan
dengan immunoassays lainnya, adalah
sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal
mudah, dan mapan, tes cepat dan tidak
memerlukan sampel yang besar.
Kelemahan utama adalah reagen kurang
stabil dan memerlukan proteksi terhadap
bahan radioaktif (radioactive hazardous)

Pasca Analitik

Interpretasi hasil
Nilai normal C-peptida puasa adalah :
0,78-1,89 ng/mL(0,25-0,6 nmol/L)
Nilai normal setelah stimulasi
glukosa atau makan 2,75-5,64 ng/mL
(0,9-1,87 nmol/L)
Nilai c-peptida dalam urin 7426
mol/L

Kadar C-peptida diatas nilai


normal

Menandakan adanya resistensi insulin (DM tipe


2)

Kadar C-peptida dibawah nilai


normal

Menandakan adanya kerusakan sel Beta


pankreas (DM tipe 1)

Anda mungkin juga menyukai