Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM IMUNOLOGI

Dosen Pengampu :
Herlisa Anggraini, SKM., M.Si., Med
C – REACTIVE
PROTEIN
DISUSUN OLEH :

Inayah Qori Nur Janah (G1C019020)


Afifah Qori Nur Janah (G1C019021)
Ghany Alifia Oktanti (G1C019022)
Meita Dwi Sahniya (G1C019023)
Cindi Marsela (G1C019024)
Protein C-reaktif (CRP)
• Protein C-reaktif (CRP) dinamakan demikian karena pertama
kali ditemukan sebagai zat dalam serum pasien dengan
peradangan akut yang bereaksi dengan polisakarida C-
(capsular) pneumokokus.
• CRP adalah molekul pengenalan pola, mengikat konfigurasi
molekul tertentu yang biasanya terpapar selama kematian sel
atau ditemukan pada permukaan patogen.Peningkatan sintesis
yang cepat dalam beberapa jam setelah cedera jaringan atau
infeksi menunjukkan bahwa itu berkontribusi pada pertahanan
inang dan bahwa itu adalah bagian dari respons kekebalan
bawaan.
KEGUNAAN C – REACTIVE PROTEIN
• CRP digunakan sebagai penanda peradangan
• CRP (C-Reactive Protein) – protein plasma yang dilepaskan
oleh hati sebagai respons terhadap sitokin proinflamasi:
adalah indikator peradangan.
• CRP digunakan untuk menentukan apakah peradangan hadir
Memantau perjalanan penyakit pada pasien dengan proses
penyakit yang diketahui.
• CRP adalah salah satu dari beberapa protein yang sering
disebut sebagai reaktan fase akut dan digunakan untuk
memantau perubahan peradangan yang terkait dengan
banyak penyakit menular dan autoimun.
PRINSIP
Tes CRP adalah test aglutinasi slide secara kualitatif dan semi
kuantitatif. Dimana pereaksi mengandung antibodi khusus CRP
yang akan bereaksi dengan serum yang mengandung crp
sehingga terjadi aglutinasi.

METODE
Pada Prosedur pemeriksaan CRP yang digunakan adalah metode
rapid slide aglutinasi.
ALAT DAN BAHAN
 Bahan
- Reagen kit CRP
- Serum darah vena
- Kontrol positif
- Kontrol negatif
- Tissue
 Alat
- Slide tes
- Yellow tip
- Mikropipet 10-100 ʮl
- Lidi steril
- sentrifuge
PROSEDUR PEMERIKSAAN CRP
1. Siapkan semua bahan dan alat yang akan digunakan
2. Sampel dan reagen disuhu ruangan
3. Reagen Latex dihomogenkan (untuk pencegahan gumpalan
partikel)
A. Metode kualitatif
- Reagen Latex CRP diteteskan satu tetes ke dalam lingkaran
slide.
- Serum dipipet sebanyak 50 mikron atau satu tetes dan
diteteskan pada lingkaran slide yang berisi reagen tadi.
- Serum dan reagen latex CRP diaduk dengan menggunakan lidi
steril hingga memenuhi lingkaran slide dan digoyangkan
selama dua menit. Hasil dibandingkan dengan kontrol positif
dan negatif.
Interpretasi hasil
• Kehadiran aglutinasi menunjukkan kandungan protein C-
reaktif dalam serum sama dengan atau lebih besar dari 6
mg / L (≥6 mg / L).
• Tidak adanya aglutinasi menunjukkan kandungan protein
C-reaktif dalam serum kurang dari 6 mg / L (≤6 mg / L)
PROSEDUR PEMERIKSAAN CRP
B. Metode Semi Kuantitatif
- Dilakukan pengenceran sampel secara seri dengan cara memipet 50 ʮL
NaCl 0,9% ke atas 6 lingkaran slide.
- Setelah itu sampel serum dipipet sebanyak 50 ʮL ke atas lingkaran I
(pengenceran 2 kali) dan dihomogenkan.
- Suspensi dipipet dari lingkaran I sebanyak 50 ʮL ke atas lingkaran II
(pengenceran 4 kali) dan dihomogenkan.
- Dilakukan prosedur yang sama sampai ke slide V (pengenceran 32 kali).
- Setelah itu, ditambahkan 1 tetes reagen latexs CRP ke atas masing-
masing lingkaran dan diihomogenkan selama 2 menit.
- Hasil dibaca dibawah sinar terang.
- Pengenceran tertinggi yang masih positif (tampak aglutinasi) dikalikan
dengan 6 mg/L menunjukkan titer CRP dalam spesimen yang diperiksa.
Interpretasi hasil semi kuantitatif

A. Positif (+) = terdapat aglutinasi


B. Negatif (-) = tidak ada aglutinasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai