Anda di halaman 1dari 3

KECELAKAAN PENERBANGAN HELIOS AIRWAYS 522

TANGGAL 14 AGUSTUS 2005

Pendahuluan
Kejadian ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 2005 pukul 12.04 EEST (GMT +3) di Grammatiko,
berjarak 40 km dari Athena. Jadwal penerbangan pesawat berikutnya dari Larnaca, Cyprus, pada
pukul 09.07 waktu setempat menuju Praha melewati Athena. Waktu tiba yang dijadwalkan di
Athena adalah pukul 10.45.

Gambar: Jalur Penerbangan Helios Airways 522 Setelah Take-off sampai Terjatuh.

Karena pilot lupa menekan tombol "otomatis" pada tombol tekanan udara dan sebelum
pesawat menghujam ke bumi pesawat Helios Airlines ini masih terbang berputar -/+ 3 jam seperti
pesawat hantu dengan penumpang semuanya tertidur lemas karena kekurangan oksigen.
Kekurangan oksigen mendasari kecelakaan ini menyebabkan crew dan penumpang tidak sadarkan
diri dan pesawat menabrak bukit setelah kematian mesin akibat kehabisan bahan bakar. Tidak ada
korban yang selamat pada kejadian ini. Total 121 orang korban jiwa, 115 penumpang dan 6 orang
kru pesawat.

Kronologi Kejadian
Pagi pada saat pesawat tersebut tiba dari London, awak pesawat telah melaporkan bahwa
segel pintu belakang pesawat membeku dan terdengar suara berisik yang abnormal dari pintu
penumpang kanan belakang pesawat, dan ia meminta untuk diadakan pengecekan penuh pada pintu
tersebut. Pengecekan tersebut dilakukan oleh teknisi darat dengan melakukan pengecekan
kebocoran tekanan (pressurization leak check). Untuk melakukan pengecekan tersebut sistem
tekanan diubah menjadi manual. Setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukannya kebocoran

tekanan kabin. Namun, teknisi pesawat tersebut ceroboh setelah selesai pengecekan dan tidak
mengembalikan pengaturannya menjadi auto.
Setelah pesawat kembali dari pengecekan, kru pesawat pun tidak melihat kembali sistem
tekanan udara pada tiga waktu berikut: sebelum terbang, setelah mesin dinyalakan, dan pengecekan
setelah lepas landas (take-off). Saat pengecekan tersebut, tidak ada satu kru pun yang menyadari
tombol tekanan udara dalam pengaturan manual. Pesawat terbang landas pada pukul 09.07
dengan sistem tekanan udara masih dalam pengaturan manual.
Pilot pada saat preflight serta pre take-off check tidak menemukan bahwa posisi cabin
pressurization control valve adalah Manual menyebabkan pesawat terbang unpresurized. Ketika
pesawat melewati ketinggian 10.000 feet Cabin altitude alarm berbunyi, alarm yang sama akan
berbunyi jika pesawat belum benar-benar konfigur untuk take off yaitu take off flaps belum di set
atau speedbrake tidak pada posisi down dan lain-lain, pilot telah salah mengidentifikasikan
pressurization system problem dengan take off configuration false warning, hal ini menyebabkan
semua tindakan pilot menjadi salah semua.
Seiring pesawat terbang tinggi, tekanan di dalam kabin semakin menurun. Setelah melewati
ketinggian 12.000 kaki (3.670 m), tanda bahaya ketinggian kabin berbunyi. Seharusnya tanda bahaya
tersebut menyebabkan kru menghentikan pendakian pesawat, tetapi kru salah tanggap dan
menyangka tanda tersebut sebagai tanda bahaya konfigurasi lepas landas yang seharusnya hanya
berbunyi saat pesawat masih berada di darat.
dalam beberapa menit, lampu tanda bahaya lain di panel cockpit menyala. Satu ataupun
kedua lampu tanda bahaya dari alat pendingin menyala, menandakan aliran udara yang melewati
kipas pendingin terlalu rendah (sebagai akibat dari penurunan densitas udara), diikuti dengan
menyalanya lampu bahaya utama. Lampu oksigen penumpang menyala ketika ketinggian mencapai
kira-kira 18.000 kaki (5.500 m), masker oksigen pada kabin pesawat secara otomatis keluar.
Setelah tanda bahaya ketinggian di kabin terdengar, kapten pesawat menghubungi ATC dan
melaporkan tanda bahaya konfigurasi take-off menyala dan alat pendingin normal dan jalur
alternatif tidak digunakan. Lalu pihak ATC menghubungkan pilot dengan teknisi di darat. Lalu ia
berbicara kepada teknisi darat dan mengulangnya berkali-kali lampu kipas pendingin ventilasi telah
mati. Teknisi yang biasa melakukan pengecekan kebocoran tekanan bertanya, Bisakah anda
pastikan bahwa panel tekanan udara telah diatur dalam mode AUTO?. Kapten pesawat mungkin
telah terserang hipoksia, ia mengabaikan pertanyaan tersebut dan kembali bertanya, Di mana
peralatan pemutus sirkuit pendingin untuk saya?. Itu adalah komunikasi terakhir dengan pesawat.
Pesawat tetap mendaki dan akhirnya terbang mendatar, sekitar 34.000 kaki (10 km). Menara
komunikasi telah melakukan berkali-kali upaya komunikasi dengan pesawat, namun tidak ada
jawaban. Pesawat berada pada holding-pattern Bandara Athena dibawah kendali auto-pilot. Dua
pesawat tempur F-16 diterbangkan untuk melakukan kontak visual dengan pesawat Helios Airways.
Mereka menemukan co-pilot dalam posisi tersungkur tidak bergerak dan tempat duduk pilot
pesawat kosong. Mereka pun melaporkan bahwa masker oksigen tergantung di kabin penumpang.
Pada pukul 11.49, awak pesawat bernama Andreas Prodromou masuk ke dalam kokpit dan
duduk di kursi kapten, dengan kesadaran yang tersisa karena menggunakan portable oxygen supply.

Prodromou memiliki lisensi pilot tetapi tidak terkualifikasi untuk menerbangkan Boeing 737. Hampir
bersamaan saat ia masuk ke kokpit, mesin kiri mati karena kehabisan bahan bakar, pesawat
meninggalkan holding-pattern dan mulai menurun. Sepuluh menit kemudian setelah mesin kiri mati,
mesin kanan pun mati, dan sesaat setelah itu pada pukul 12.04 pesawat menabrak gunung dekat
Grammatiko.
Tabel Waktu dan Kejadian
Waktu
09.00
09.07
09.12
09.14
09.20
09.23
09.37

10.12-10.50
10.45
10.54
11.05
11.24
11.32

11.49
11.50
11.54
12.00
12.04

Kejadian
Waktu keberangkatan yg dijadwalkan
Berangkat dari Larnaca International Airport
Alarm bahaya ketinggian kabin berbunyi di
12.000 kaki (3.670 m)
Pilot melaporkan masalah mesin
penyesuaian udara
Kontak terakhir dengan kru; ketinggian
28.900 kaki (10.400 m)
Ketinggian 34.000 kaki (10.400 m); autopilot
Memasuki Flight Information Region
Athena; ATC Nicosia menginformasikan
kepada ATC Athena bahwa kontak radio tlah
terputus
Tidak ada respon radio oleh pesawat dari
ATC Athena
Jadwal ketibaan pesawat di Athena
Persatuan Pusat Koordinasi Penyelamatan
Athena memperingatkan kemungkinan
pesawat pemberontak
Dua pesawat tempur F-16 berangkat dari
Nea Anchialos
Ditemukan oleh pesawat F-16 di sekitar
pulau Aegean
Pilot pesawat F-16 melihat co-pilot
tersungkur, masker oksigen kabin keluar,
tidak ada tanda terorisme
Pilot F-16 melihat ada seseorang yang
memasuki kokpit, terlihat seperti ingin
mengambil kontrol pesawat
Mesin kiri mati, kemungkinan karena habis
bahan bakar
CVR merekam dua pesan MAYDAY
Mesin kanan mati
Pesawat menabrak gunung dekat
Grammatikos, Yunani

Anda mungkin juga menyukai