AIRCRAFT MANUEVER
1. Rolling : Pergerakan pesawat berputar ke kanan/kiri yang digerakan olehAILERON pada sumbu
LONGITUDINAL
2. Pitching : Pergerakan pesawat naik/turun yang digerakkan oleh ELEVATOR pada sumbu LATERAL
3. Yawing : Pergerakan pesawat belok kanan/kiri yang digerakan oleh RUDDER pada sumbu VERTIKAL
PHASE OF FLIGHT
1. ON BLOCK : Roda pesawat diganjal menggunakan wheel chock.
(Boarding, Loading, Refueling)
2. OFF BLOCK : Ganjalan roda pesawat dilepas
3. Push Back : Pesawat di dorong menggunakan push back car
4. Taxi Out : Pesawat bergerak dari apron ke runway
5. Running For Take Off : Pesawat bergerak dengan kecepatan penuh untuk lepas landas.
6. Take Off : Pesawat lepas landas
7. Climbing : Pesawat terbang menanjkan menuju ketinggian yang diinginkan
8. Top Of Climb : Titik dimana pesawat mencapai ketinggian yang diinginkan
9. Cruising : Pesawat terbang mendatar/menjelajah di ketinggian yang sama
10. Top Of Descend : Pesawat mulai menurunkan ketinggiannya
11. Descend : Pesawat menurunkan ketinggian
12. Approach : Runway sudah terlihat
13. Final Approach : Pesawat sudah sejajar dengan runway dan landing gear sudah keluar
14. Touch Down : Main landing gear menyentuh landasan
15. Landing : Pesawat mendarat
16. Taxi In : Pesawat bergerak dari runway menuju apron
17. Off Block : Roda pesawat diganjal menggunakan wheel chock
FASE KRITIS PENERBANGAN
1. Dimulai dari pesawat bergerak sebelum take off sampai lampu tanda kenakan sabuk pengaman
dipdadamkan selama menanjak / sampai ketinggian 10.000 feet
2. Dimulai lagi ketika lampu tanda kenakan sabuk pengaman dinyalakan untuk persiapan mendarat sampai
pesawat berhenti dengan sempurna & engine dimatikan
3. Kapanpun periode dimana PIC menyatakan masih dalam fase kritis penerbangan.
SPLIT DUTY
Split duty adalah 1 periode duty yang ditengahnya terdapat rest
1. Crewmember harus diberitahu 12 jam sebelum ETD pertama
2. 1/3 flight duty time harus dijalankan terlebih dahulu sebelum mendapatkan rest period
3. Diberikan setidaknya 4 jam ditempat yang nyaman dan tidak dapat diganggu oleh perusahaan
4. Dapat di extend ½ dari rest, max 3 jam
5. Penambahan waktu istirahat akan diberikan sesuai jam extend
Orang lain yang dapat mengisi FA seat jika sudah dinyatakan adanya kondisi darurat.
Seseorang ABP dipindahkan dari pax seat ke FA seat untuk membantu proses evakuasi.
Seseorang tsb harus dibriefing oleh crew yang qualified untuk tugas dan tanggungjawabnya
e. Inoperative Flight Attendant Seat
Pax seat yang digunakan harus diberi placard " FOR FLIGHT ATTENDANT USE ONLY "
5. Pre-Flight Check
Correct location
Intact seal
Validity date
REQUIREMENT MEGAPHONE
Setiap pesawat yang membawa penumpang harus dilengkapi dengan megaphone yang dapat dibawa-bawa yang
menggunakan baterai & dapat dijangkau dengan mudah oleh crewmember untuk mengarahkan penumpang saat
evakuasi
1. 1 megaphone untuk setiap pesawat yang memiliki seating capacity yang lebih dari 60 kurang dari 100.
Lokasinya berada di kabin bagian belakang yang dapat dijangkau dengan mudah dari normal FA sat namun
direktur dapat menentukan lokasi yang berbeda jika lokasi tersebut lebih mudah dijangkau dalam keadaan
darurat.
2. 2 Megaphone untuk setiap pesawat yang memiliki seating capacity lebih dari 99.
Berlokasi di kabin bagian depan&belakang yang dapat dijangkau dengan mudah dari normal FA seat.
REQUIREMENT FLASHLIGHT
1. Setiap pesawat yang membawa penumpang harus dilengkapi dengan flashlight yang mudah dijangkau dari
tempat duduk FA
2. Setiap pesawat harus mengecek bahwa flashlight berada pada tempatnya, aman dan dapat digunakan
3. Setiap crewmember harus memiliki flashlight sendiri dan harus dibawa setiap penerbangan
REQUIREMENT SEATBELT
Selama pesawat take off, inflight, dan landing pesawat harus dilengkapi dengan:
1. Kursi / Berth yang sudah disetujui untuk setiap orang yang berada di pesawat yang umurnya sudah mencapai 2
tahun
2. Seatbelt yang sudah disetujui yang digunakan secara terpisah untuk setiap orang yang berada di pesawat yang
umurnya sudah mencapai 2 tahun.
Kecuali 2 orang yang menempati berth dapat menggunakan sabuk pengaman secara bersamaan & 2 orang
yang menempati multiple lounge / divan dapat juga menggunakan sabuk pengaman secara bersamaan. Namun
hanya pada inflight saja.
PRE-FLIGHT CHECK SEATBELT
Proper location, jumlah harus sesuai.
LAVATORY DESCRIPTION
Setiap lavatory dilengkapi toilet, wash basin,mirror,vanity items.dan tempat sampah terdapat juga
attendant calls switch,load speaker,return to seat sign,smoke detector,wash compartment dan locakable
door dan overhead compartment yang berisi 2 masker oksigen.
Terdapat assist handle untuk orang disabilitas ada dinding di seberang wastafel
menutup dan mengunci pintu lavatory menyebabkan mirror light dan tanda LAVATOY OCCUPIED
menyala. Pintu lavatory dapan dikunci dan dibuka dari luar dengan membuka penutup diatas indikator
VACANT/OCCUPIED dan menggeser kunci ke kiri atau kanan.
GALLEY DESCRIPTION
Setiap galley memiliki oven,wash container,coffie maker,refri gretion unit,service cart,zink dan tempat
penyimpanan persiapan makanan.galley dilengkapi dengan electrical power dan water system.kontrol
pencahayaan terletak digalley electric panel.galley fans system menjaga udara tetap segar.service cart
harus dikunci pada saat taxi take off dan landing.jumlah food cart tidak boleh melebihi jumlah tempat
penguncian cart yang ada dipesawat.
PASSENGER SEAT
B737-800/NG jumlah kursi penumpang ada 162 (12 C Class & 150 Y Class)
B737-900 jumlah kursi penumpang ada 180 (12 C Class & 168 Y Class)
Setiap tempat duduk memiliki lampu baca dan switch control lampu baca di PSU. Terdapat 1 attendant call dan
lampu panggilan di setiap PSU. Terdapat meja dan sabuk pengaman. Semua kursi dapat direcline kecuali tempat
duduk di overwing exit dan satu seat di depan overwing exit. Semua seatback tidak bisa dilipat kecuali 3 seat
terakhir, karena ini digunakan untuk menginstall stretcher.
WHEELCHAIR REQUIREMENT :
1. WCHC. PAX yang memiliki keterbatasan gerak dan sama sekali tidak bisa bergerak sehingga
memerlukan bantuan , seperti : orang lumpuh.
2. WCHR. PAX yang memiliki keterbelakangan/keterbatasan gerak,masih bisa bergerak dan
menjangkau kursi namun tidak bisa berjalan jauh, seperti : orang sakit,lansia.
B737 NG max. number of unescorted PRM ada 4; max. number escorted PRM ada 8; max.
number of non ambulatory ada 12.
ABP DETERMINATION
DEFINISI EXIT ROW SEATING
1. Setiap tempat duduk yang memiliki akses langsung menuju jalan keluar
2. Setiap tempat duduk dalam satu baris yang dapat memiliki akses langsung menuju jalan keluar
dimulai dari kursi pertama yang dekat dengan exit sampai kursi pertama dekat dengan aisle
3. Kursi yang memiliki akses langsung adalah dimana penumpang dapat menuju langsung ke exit
tanpa melewati aisle/memutar melewati halangan.
Selamat pagi Bapak/Ibu. Sebelumnya terimakasih telah terbang bersama Batik Air.
Ini adalah baju pelampung untuk anak anda & hanya di gunakan dalam keadaan darurat. Harap jangan
membuka bungkusnya/mengembangkanya kecuali jika terjadi keadaan darurat. (Letakkan pada kantung kursi)
Permisi Ibu… Saya letakkan baju pelampung ini di kantung kursi depan ibu.
Ini adalah sabuk pengaman tambahan untuk anak anda. (Bantu infant menggunakan seat belt) Boleh saya
bantu… Apakah sudah cukup erat & nyaman?
Setelah mendarat saya akan mengambil baju pelampung & sabuk pengaman ini Kembali. Harap tinggalkan di
kursi anda sebelum keluar dari pesawat.
Jika tekanan di kabin berkurang secara tiba-tiba, masker oksigen tambahan untuk anak anda akan keluar dari
tempat ini (Menunjukan letak dropable 02 di PSU)
Kenakan masker oksigen anda terlebih dahulu kemudian baru membantu anak anda.
Nama saya …... Saya bekerja di kabin bagian belakang.
Jika anda membutuhkan bantuan, silahkan menekan tombol di atas anda.
Terimakasih atas perhatiannya & selamat menikmati penerbangan.
F. Passenger Counting
Setelah penumpang naik FA melakukan penghitungan penumpang dan untuk infant dan extra crew di
hitung terpisah, kecuali bayi tersebut duduk di kursi pax, maka masuk kedalam perhitungan. Pintu
pesawat akan ditutup saat perhitungan yang cocok, dan semua dokumen telah di terima dan telah di
berikan kepada ground staff, jika ada pax yang keluar/hilang harus di identifikasi dan di temukan dan
dipindahkan dan observation saat yang di gunakan tidak termasuk dalam total pax dan di tambahkan
pada anggota crew tambahan pada Load Sheet.
1. Flight documentation
a. PASSENGER MANIFEST
Dokumen penerbangan yang di rekomendasikan sesuai dengan persyarata standar dari ICAO untuk
penerbangan domestic dan international, yang berisi Nama, nomor tiket, jenis kelamin, berat
bagasi, rute, dan nomor penerbangan, status (Adult,Infant,Child), jumlah pax dipesawat.
b. GENERAL DECLARATION
Dokumen penerbangan yang sesuai dengan persyaratan standar ICAO untuk penerbangan
international :
- Registrasi pesawat, perusahaan pemilik penerbangan.
- Jumlah dan nama-nama crew/crew list
- Rute penerbangan
- Jumlah penumpang, muatan/isi cargo bagasi, binatang atau tumbuh tumbuhan (cargopey)
- Informasi laporan Kesehatan dan pencegahan penyakit dalam cabin selama penerbangan
(Medical Certificate)
Dokumen wajib di ketahui oleh customs, imigrasi, karantina.
B. CRITICAL PHASE
Prosedur selama fase kritis penerbangan :
1. Flight crew (termasuk orang yang duduk di jumpseat) harus membatasi percakapan & aktivitasnya
secara ketat untuk alasan keselamatan pengoperasian pesawat.
2. FA tidak boleh menghubungi cockpit kecuali untuk alasan keselamatan/abnormal/alasan
emergency/alasan operasional kritis & menghubungi cockpit dengan emergency call.
3. Panggilan & PA harus di batasi untuk keselamatan pengoperasian pesawat.
Fase kritis penerbangan di definisikan sebagai :
1. Dimulai dari pesawat bergerak sebelum take off samoai lampu tanda kenakan sabuk pengaman di
padamkan selama menanjak/sampai ketinggian 10.000 ft.
2. Dimulai lagi Ketika lampu tanda kenakan sabuk pengaman di nyalakan untuk persiapan mendarat
sampai pesawat berhenti dengan sempurna & engine di matikan.
3. Kapanpun periode dimana PIC menyatakan masih dalam fase kritis penerbangan.
PASSANGER INFORMATION
Ketika Fasten Seatbelt Sign menyala
Yang dilakukan oleh FA adalah memastikan cabin secure, lav lock, galley secure, dan mereport kepada
FA1 serta Kembali ke station masing”, duduk di jumpseat menggunakan seatbelt dan shoulder harness
dan melakukan one minute silent review.
Fasten Seatbelt sign menyala dan padam secara otomatis
Fasten Seatbelt sign dikontrol dari flight deck baik itu secara manual atau otomatis. Jika PIC mengatur
dalam posisi otomatis, semua tanda akan menyala pada saat landing gear turun. Setelah take off,
Fasten seatbelt sign akan mati pada saat wing flaps sudah Kembali ke posisinya. Saat landing, fasten
seatbelt sign akan menyala pada saat wingflap dan landing gear turun. No Smoking sign akan menyala
pada saat landing gear turun. Setia pada tanda yang menyala atau mati, akan ada suara LO chime.
CRUISE
15. SAFETY RELATED ANNOUNCEMENT
ANNOUNCEMENT BAD WEATHER
CREW COORDINATION.
A. Inflight duties
- Remain on duty.
- Landing form (custom, immigration, quarantine).
- Melakukan service secara berkala ke cockpit.
- Menjawab panggilan dengan cepat.
- Menjaga kebersihan kabin.
- Mengecek lavatory secara berkala.
- Mengecek kabin.
- Mengamankan peralatan service.
- Meperhatikan & mengecek penumpang.
- Mendengarkan announcement.
Kecuali tersedia kursi untuk orang tersebut orang tetap tidak boleh masuk kedalam cockpit selama
penerbangan.
1. DGCA/Wakil DGCA melakukan inpeksi & observasi.
2. Orang-orang ATC/orang dari dunia penerbangan (prosedur komunikasi).
3. Crew tidak aktif/extra crew.
4. Pilot pemegang sertifikat lain dari perusahaan lain yang sedang menjalankan tugasnya & sudah ada
izin.
5. Karyawan perusahaan yang sedang melaksanakan tugasnya yang berhubungan untuk memonitor
perencanaan penerbangan & memonitor alat alat di pesawat.
6. Orang teknik dari pembuatan pesawat.
MANIPULATION OF COCKPIT
PIC tidak mengizinkan siapapun untuk mengambil alih pengontrolan di pesawat selama penerbangan
kecuali orang tersebut adalah :
1. Pilot Batik Air yang qualified
2. Pilot dari DGCA yang sudah qualified & sudah mendapatkan izin dari PIC untuk melakukan pengecekan
pengoperasian penerbangan.
3. Pilot pemegang sertifikat lainya yang sudah mendapatkan izin dari PIC, qualified pada pesawat
tersebut & sudah mendapatkan izin dari direktur operasional.
4. FA tidak boleh mengoperasikan setiap switch yang ada di cockpit kapanpun.
TIPE-TIPE TURBULENCE :
Jika tanda kenakan sabuk pengaman telah menyala saat inflight, maka terjadi turbulence. FA tetap
melanjutkan tugas dengan hati-hati. Namun jika ada komen “ FLIGHT ATTENDANT BE SEATED”, FA
harus menghentikan aktivitas kembali ke station masing”, menggunakan seatbelt dan shoulder harness.
Ketika level turbulence meningkat, FA harus berkordinasi dgn flight crew untukmengidentifikasi tipe
turbulence, dan membuat announcement secara berkala setelah mendapat info dari flight crew
mengenai tipt turbulrnce, dan akan mengambil tindakan sesuai procedure. Tipe turbulence :
C. Light Turbulence
Orang dalam pesawat akan merasakan sedikit tekanan pada seatbelt. Action :
FA dan FA yg lain membuat announcement secara manual/otomatis
FA check kabin untuk memastikan penumoang duduk dgn menggunakan seatbelt, dan bagasi
semua tersimpan.
Pastikan peralatan galley sudah diamankan
Water jug/pot di masukan ke dalam trolly, lnjutkan servis tanpa air hangat
FA konfirmasi “kabin secure” kepada FA1, kemudiian FA1 mengecek dan report ke flight crew
Cek secara berkal jika berlangsung lama
D. Moderate Turbulence
Merasakan tekanan yg kuat pada seatbelt. Action :
FA1 dan FA yg lain membuat announce secara manual/otomatis
Hentikan servis. Secepatnya, kembalikan trolley ke galley, cek penumpang duduk dan
menggunakan seatbelt dan bagasi suudah tersimpan jika memungkinkan
Pastikan galley secure
FA kembali ke station masing”, menggunakan seatbelt dan shoulderharness
FA konfirmasi “cabin secure” ke FA1, kemudian FA1 cek kembali dan report kepada flight crew
E. Severe Turbulence
Orang di dalam pesawat terasa terlempar dari seatbelt dan benda” yg tidak aman akan bertebaran.
Action :
Coba membuat announce secara manual
Hentikan servis secepatnya, amankan trolley ke galley jika memungkinkan
FA harus duduk di kursi terdekat dan menggunakan seatbelt dan shoulder harness
FA tetap duduk sampai ada info dari flight crew
F. Extreme Turbulence
Pesawat terguncang sangat keras dan tidak terkontrol. FA harus mmenghentikan servis secepatnya,
duduk di kursi terdekat dan memakai seatbelt (jika ada di kursi penumpang). Coba membuat
announce secara manual
G. Tugas Setelah Turbulence
Flight crew info FA jika keadaan sudah aman, FA cek penumpang dan kru lain apakah ada yang
terluka atau tidak dan berikan pertolongan pertama. Cek kabin apakah ada yg rusak atau tidak.
Kemudian lapor pada FA1 atau flight crew.
Sudden Turbulence/Clear Air Turbulence
Selama penerbanganm pesawat dapat masuk ke area turbulence yang tidak di prediksi.
Contohnya : CAT (Clear Air Turbulence) yang biasa terjadi pada ketinggian yang tinggi.
Jika Flight Crew menyatakan lampu tanda kenakan sabuk pengaman & memberkan command “FLIGHT
ATTENDANT BE SEATED”, maka :
1. Segera duduk & mengamankan diri
2. Jika FA seat tidak tersedia, dapat dilakukan dengan duduk di tempat penumpang.
3. Jika terjadi saat service, segera mengunci trolley.
4. Intruksikan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman melalui P.A
5. Tetap duduk sampai ada pemberitahuan dari Flight crew/sampai lampu tanda kenakan sabuk
pengaman dipadamkan.
CABIN PREPARATION
A. Preparation Before Landing
Ketika pesawat pada fase Top of Descend, Flight Crew akan memberikan command
Note: FA akan memeriksa penampilannya kemudian mengganti in-flight shoes ke high heeled shoes
EVACUATION DEVICE
evacuation device terpasang di setiap entry door
Girt bar secara normal disimpan di stowed hook yang terletak di dekat dari bagian bawah
door liner
Sebelum taxi, Girt bar dipindahkan dari stowed hook ke floor bracket dan harus tetap
berada di floor bracket selama penerbangan juga tidak dipindahkan sampai pesawat
berhenti dg sempurna
Ketika girt bart di floor bracket dan kemudian pintu di buka , maka slide akan jatuh dan
mengembang
Slide ini standby arm dan akan jatuh secara otomatis pada saat pintu dibuka
Slide ini memiliki sisi kemiringan 20° ke belakang dan memiliki inflatable rail tube di bagian
atas sisi depan untuk menghindari dari percikan engine
Slide akan mengembang kurang lebih 5 detik
Jika slide gagal mengembang secara otomatis, manual inflation handle bisa di tarik untuk
mengembangkan slide
Jika slide mengempis, itu boleh digunakan sebagai apron slide yaitu dg cara kirimkan 2 ABP
untuk turun ke bawah dg memanjat turun dari slide tersebut kemudian masing-masing ABP
memegang sisi slide dan menahan saat orang-orang meluncur ke bawah
Pada saat situasi pendaratan di air, slide digunakan sebagai floating device atau alat bantu
apung
Untuk melepaskan slide dari pesawat, buka penutup dan tarik pegangan
Slide tetap terikat dg pesawat oleh mooring line sampai dipisahkan secara manual maupun
otomatis
Mooring line secara otomatis terpisah untuk menghindari kerusakan pada slide jika
pesawat tenggelam. Untuk memutus Mooring line secara manual dari pesawat, buka
velcrotab dan tarik tali dari metal ring atau gunakan pisau yang tersedia pada slide untuk
memotong mooring line
25. Communication (Normal & Abnormal)
A. Normal Communication
Sistemnya :
a. Cabin Interphone System
Cabin interphone system terdiri dari “party type talk/listen network yg station nya ada di FD,FA
Station & eksternal/internal service jacks
Cabin Interphone System digunakan untuk :
FD ke FA
FA ke FD
FA ke FA
Passenger addresses
announcement Ada 3 headsets di
cabin :
1 disetiap attendant station yg ada d dpn & blkng entry doors
1 di belakang service doors diatas FA
seat Interphone Calls
1. Calls From the Cockpit
Panggilan dr kokpit,tandanya : Passangers addres system(PAS) bunyi single HI-LO chime,master
call light nyala warna pink
2. Calls from cabin
Tandanya : PAS bunyi HI-LO chime & master call light terkait nyala warna pink. Cabin interphone
calls dimulai saat handseat di ambil dr cradle nya & menekan kode untuk memanggil tujuan. Ga
perlu mencet press to talk kl buat interphone calls.
3. Cara Reset : Angkat handseat dr cradle nya / tekan tombol RESET master call light warna pink
terkait akan mati
EXIT BLOCK atau FIRE OUTSIDE atau NO SLIDE HERE GO THAT WAY (ketika menunjuk k exit yg
yg bisa digunakan sambil menjaga exit yg d block sampai evakuasi selesai)
1. Segera masuk k kokpit & mengikuti medical emergency procedure(medical emergency procedure
point 33)
2. Memindahkan pilot incap,membutuhkan 2 orang agar tdk mengganggu panel- panel yg ada d
kokpit
3. Jika tdk mngkn dipindahkan,mundurkan kursinya rebahkan & pastikan posisi pilot yg incap sudah d
lock
4. Harus ada 1 FA di kokpit untuk menjaga & merawat pilot yg incap. Lakukan announcment untuk
meminta bantuan jika ada tim medis atau pilot yg onboard
Note : seorang FC atau dokter bertanggung jawab terhadap crew yg incap. FA 1 akan betrtanya bantuan
dr tim medi,bertanya apakah ada pilot yg onboard untuk membatu flight crew
2. Airway
Buka jalur nafas dengan metode head,chin,lift dan cek nafas dengan cara look,listen,feel. Jika tidak ada
nafas lakukan breathing.
3. Breathing
a) Dewasa dan anak-anak
Dengan posisi kepala open airway (tengokkan), tutup hidung korban dan mulut penolong
menutup mulut korban dan tiup sebanyak 2x.
b) Infant
Posisi kepala open airway (tengokkan) lalu tutup hidung dan mulut infant secara bersamaan
dengan tiupan pipi sebanyak 2x secara perlahan.
Heart attack
Serangan jantung bisa terjadi dikarenakan kurangnya supply darah ke otot-otot jantung
Gejalanya :
1. Rasa tidak nyaman seperti ditekan, diremas dan nyeri ditengah dada dan tulang dada
2. Terkadang merasakan nyeri dan sakit di area leher,rahang,bahu atau lengan
3. Nadi lemah dan cepat
4. Nafas pendek
5. Mual dan muntah
6. Cemas/gelisah
7. Berkeringat
8. Batuk
Terkadang gejala ini hilang dan muncul
Treatment :
1. Secepatnya mencari bantuan medis
2. Jika korban sudah pernah mengalami serangan jantung biasanya memiliki Nitroglycerin (NGT) tablet
dengan untuk diletakan dibawah lidah. NGT tablet diberikan sampai 3 tablet dalam waktu 15 menit
dengan saringan yang sesungguhnya, obat bisa membantu atau tidak sama sekali.
3. Longgarkan pakaian yang ketat/mengikat
4. Berikan oksigen jika dibutuhkan
5. Coba untuk tenangkan pax, posisikan duduk
6. Berikan sedikit cairan jika korban yang meminta
7. Jika kasusnya jantung berhenti berdetak lakukan CPR
Nose bleed
Nosebleed bisa terjadi secara spontan karena adanya infeksi atau perubahan tekanan ketinggian yang
menyebabkan pembuluh darah dihidung pecah.
Cause : tekanan darah tinggi. Suhu yang dingin. Ketinggian, penyakit
Symtomps : pendarahan dari hidung, nyeri
Treatment :
Minta penumpang menunduk kearah depan
Pencet/tekan nostril/cuping hidung (untuk melakukan direct pause), lakukan selama 10 menit, lalu
lepaskan perlahan. Jika masih keluar darah, ulangi sekali lagi. Taekan 1o menit lalu lepaskan perlahan.
Letakan handuk basah dingin diarea wajah
Jika pendarahan tidak terkontrol info kepada captain
Note :
Hindari membungkuk terlalu dalam
Jangan mengorek,menggosok atau menutup hidung
Hindari mengorek darah yang sudah mengering.
1. Abdominal Pain
a. Penyebab
Gangguan pencernaan
Usus buntu
Maagh
Ginjal
Pendarahan pada perut
b. Gejala
Demam
Sakit perut atau diare
Perut kembung
Sakit setelah operasi pada perut
Nyeri
Sakit yang berlebih
Mual
Muntah
Shock
c. Treatment
Cari tahu lokasi, durasi, dan level sakit perutnya
Tenang dan posisikan penumpang diposisi paling nyaman
Jika muntah, miringkan kearah kiri
Jika ada riwayat maagh, tawarkan antacid
Jangan berikan apapun kecuali pengobatan
Monitor tanda-tanda vital
Manage shock
2. Airsickness
a. Penyebab
Pergerakan pesawat yang disebabkan oleh turbulence atau kegelisahan
b. Gejala
Keringat berlebih
Pucat
Kulit lembab
Lemas
Letih
Mual
Kemungkinan muntah
Pusing
c. Treatment
Jaga temperature kabin tetap dingin
Alihkan perhatian penumpang
Letakkan kantung muntah, jangan terlihat oleh penumpang jika memungkinkan
Rebahkan kursi
Longgarkan seatbelt
Letakkan kain basah di dahinya atau dibelakang lehernya
Jika pingsang, letakkan kepalanya dianatar kedua lutut
Tawarkan ice chip atau air jahe
Pindahkan penumpang ke over wing
Jika muntah, beri air untuk membasahi mulut dan paper towel
Beri oxygen jika dibuthkan
Jika pusing bertambah parah, rebahkan.
3. Keracunan Alcohol
a. Penyebab
Konsumsi alcohol berlebih
b. Gejala
Bau alcohol pada mulut
Kondisi tubuh tidak terkoordinasi
Pingsan
c. Treatment
Tenang
Restrain jika perlu
Jika sadar, beri air dingin atau soda
Jika pingsan, keep warm
Jaga temperature tetap dingin
4. Asma
a. Penyebab
Alergi
Kesulitan bernapas
b. Gajala
Dada sesak
Berkeringat
Bibir dan kuku pucat
Napas pendek, mendesah, batuk, sulit bernapas
Penderita biasanya gelisah dan takut.
c. Treatment
Bantu penumpang untuk duduk tegak atau bersandar pada tray table yang diberi
bantal
Biasanya penumpang membawa obatnya sendiri. Bantu umtuk mengambilkan,
tawarkan inhaler
Tenangkan penumpang
Longgarkan sabuk pengaman
Beri oxygen jika diperlukan
5. Bandaging and Dressing
Dressing adalah material yang diberikan langsung ke luka
Bantu untu mengontrol pendarahan
Sumbat pendarahan
Cegah kontaminasi
Bantu untuk mengurangi rasa
sakit Before Apllication
Lindungi tangan menggunakan latex gloves dari FAK
Bersihkan luka dengan air bersih dan sterile dressing
Perban haruslah bersih dan membalut permukaan luka
Note: jangan bernapas dekat luka atau menyentuh permkaan luka atau jangan gunakan kapas
atau adhesive tape. Perban harus bersih dan cukup panjang untuk menutup luka. Perban harus
rapat dan tidak terlalu kencang yangmana akan menghalangi sirkulasi darah. Jangan appy perban
basah.
Applying Bandage
Letakkan ujung perban di starting point
Putar dan biarkan ujung perban menonjol
Putar kebawah
Jangan perban langsung pada luka
Perban juga dapat digunakan untuk
a. Support injure point
b. Menahan splint
Luka pada tangan atau lengan mmebutuhkan sling
6. Bleeding
Pendarahan hebat dapat menyebabkan masalah ekstrenal amaupun internal tubuh. Kehilangan
darah yang banyak dapat mengancam keselamatan. Yang harus dilakukan:
Arterial Bleeding
Adalah pendarahan dari pembuluh darah arteri, darah bewarna merah terang. Pendarahan ini
sangat serius dan menyebabkan gumpalan darah
Venous Bleeding
Darah bewarna merah gelap dan mengalir pelan. Pendarahan ini lebih mudah dikontrol
daripada arterial bleeding
Control Bleeding
Berikan tekanan selama 10 menit dan angkat
Letakan kain bersih disekitar luka
Tahan kain dengan kuat
Jangan lepaskan
Istirahatkan lua dan jangan pindahkan penumpang jika tidak
diperlukan Apakah pendarahan berhanti? Jika iya, perban luka. Jika
tidak
Gunakan pressure point
Upper Extremities: Gunakan jempol dan tekan brachial arteri
Lower Extremities: Gunakan tumit tangan atau jempol dan tekan
femoral arteri Apakah pendarahan berhenti? Jika iya, perban luka. Jika
tidak:
Apply tourniquet
Letakan tourniquet dekat luka
Kencangkan sehingga darah berhenti mengalir
Jangan dilepas
Kaitkan tag dengan waktu pemasangan tourniquet
Treat for shock
Cara memasang tourniquet:
Gunakan kain tebal untuk membuat pad
Gunakan serat yang lebar, pipih dan panjang
Balut serat melingkari area luka
Ikat serat half-knot, masukan small stick dan ikat square knot
Kencangkan dengan memutar stick, jangan putar terlalu kuat.
Buat catatan waktu pemasangan tourniquet
Lepas perlahan setiap 10-15 menit dalam waktu 5-10 detik
Nosebleed
a. Penyebab
High blood pressure
Dingin
High altitude
penyakit
b. Gejala
Pendarahan pada hidung
sakit
c. Treatment
Sandarkan penumpang kedepan dengan kepala miring kedepan
Tekan lubang hidung bersamaan selama 10 menit dan lepas perlahan. Jika darah tidak
berhenti, tekan lagi selama 10 menit
Letakan handuk basah di wajah
Jika tidak dapat dikontrol lapor PIC
Hindari merunduk terlalu lama
Hindari mengorek dan menggaruk hidung
Jangan coba untuk melepas gumpalan darah
Bleeding from Mouth
a. Bright Red
1. Disebabkan karena lidah tergigit atau oral surgery
2. Treatmentnya, kumur dengan air garam atau suck ice cubes
b. Red Forthy
1. Disebabkan biasnya dari paru-paru karena turbulence atau kanker paru-paru.
2. Treatmentnya, semi recline kursi penumpang, jangan berikan apapun, beri oxygen bila
perlu, info Captain
c. Dark Brown
1. Disebabkan karena luka pada lambung atau kanker lambung (maagh)
2. Treatmentnya, semi recline kursi penumpang, jangan berikan apapun, beri oksigen bila
perlu, info captain
7. Burns
Degree of Burns
a. 1st, gejalanya kulit memerah dan nyeri
b. 2nd, gejalanya kulit melepuh, membengkak dan nyeri
c. 3rd, gejalanya keruusakan kulit
berat Treatment
a. 1st dan 2nd
Dinginkan dengan air mengalir atau letakan kompres disekitar area luka bakar dan pack dengan
es.
Setelahnya perban dengan sterile perban
b. 3rd
Tutup luka bakar segera dengan perban sterile. Jika sadar beri aspirin disekitar luka. Beri air
garam untuk diminum setiap 30 menit. Jangan berikan apapun dalam waktu 3 jam. Jika tidak
sadar, jaga temperature tetap dingin dan treat for shock dan info ke captain.
8. Chocking
a. Penyebab
Saluran pernapasan tersumbat
b. Gejala
Berdeguk
Sulit berbicara
Wajah membiru
Pingsan
c. Treatment
1. Step 1
Tanya “are you chocking?”
Pindahkan penumpang ke aisle
2. Step 2
a. Abdominal Thrust (Heimlich Manoeuvre)
Berdiri dibelakang koran
Lingkarkan tangan ke pinggan korban
Kepalkan satu tangan
Letakkan jempol di perut, ditengah dan diatas navel dan dibawah tulang dada
Intruksikan korban untuk merunduk kedepan
Berikan dorongan keras
Jika pinsan, lakukan CPR
b. Pregnant
Berdiri dibelakang korban dan lingkkarkan tangan disekitar dada
Kepalkan satu tangan, letakan jempol ditengah sternum
Dorong dengan cepat
3. Step 3
“Help! Get me a docter!”
4. Step 4
Lakukan tongue-jaw lift dan cek mulut. Jika benda asing terlihat, remove.
5. Step 5
Buka jalur pernapasan dan cek napas
Jika tidak bernapas berikan dua kali napas buatan. Jika dada tidak mengembang,
posisikan kepala korban dan lakukan 2 kali napas buatan lagi.
6. Step 6
Jika dada tidak mengembang, beri 30 kali chest compression
d. Conscious Infant
Bayi yang tersedak tidak batuk, menangis atau bernapas. Bayi akan erlihat membiru.
1. Step 1
Back Blows
Pegang wajah bayi kebawah, tahan leher dan rahangnya. Pastikan kepala lebih
rendah dari lengan rescuer
Tahan bayi dipaha rescuer
Lakukan 5 kali back blow dengan tumit tangan
2. Step 2
Chest Thrust
Putar bayi menghadap rescuer dan pastikan kepala bayi lebih rendah
Rebahkan bayi di paha rescuer
Lakukan 5 kali chest thrst menggunakan dua jari.
e. Unconscious Infant
1. Step 1
Check responsiveness
Pukul telapak kaki atau goyangkan pundak bayi
Call back up
Rebahkan bayi di permukaan yang kuat, tahan leher dan kepalanya
2. Step 2
Lakukan jaw-tongue lift dan cel mulut. Jika benda terlihat, remove menggunakan jari
kelingking
3. Step 3
Buka jalur pernapasan dan cek napas
Jika tidak bernapas berikan dua kali napas buatan. Jika dada tidak mengembang,
posisikan kepala korban dan lakukan 2 kali napas buatan lagi.
4. Step 4
Jika dada tibak mengembang, putar bayi menghadap rescuer
Lakukan chest thrust 5kali menggunakn dua jari
5. Step 5
Letakan infant di permukaan kuat dan lakukan tongue jaw lift
Jika benda asing terlihat, remove
Lakukan langkah ini 3 sampai 5 kali
Note:
DANGEROUS GOOD
CATEGORY OF DG
A. General philosophy & classification Dangerous Goods
Artikel material yang di identifikasikan sebgai dangeros good adalah artikel/zat yang signifikan
beresiko terhadap Kesehatan keselamatan atau properti jika di angkut dengan pesawat udara. Aturan
mengenai penganutan DG tercantum dalam ICAU Annex 18 dan dokumen 9284 mengenai “Intruksi
Teknis Pengangkutan DG yang Aman menggunakan Pesawat”. Transportasi standar pengangkutan DG
tercantum pada CASR part 92.
*CLASSIFICATION
1. Class 1 → EXPLOSIVE
1.1. Bahaya ledak besar, contoh TNT
1.2. Bahaya proyektil, contoh Granat
1.3. Bahaya api dan daya sembur kecil, contoh : signal smoke
1.4. Daya ledak tidak signifikan, contoh fireworks
1.5. Daya ledak besar tapi tidak signifikan, contoh : tabung gas elpiji
1.6. Daya ledak kecil tidak signifikan, contoh : petasan
2. GAS
2.1. Flammable gas → mudah terbakar ketika terkena sumber api,
Contoh: korek gas
2.2. Non flammable & toxic gas → gas yang tidak mudah terbakar & tidak beracun,
Contoh : CO2 water
2.3. Toxic gas → gas beracun menimbulkan kematian,
Contoh : gas air mata
7. Radioaktif material
Spontan dan terus menerus mengeluarkan sinar radiasi dan membahayakan, contoh hp & flm
8. Corrosive → jika bocor dapat menyebabkan kerusakan yang besar, Contoh : air aki
9. Miscellaneous DG → saat di angkut tidak menyebabkan bahaya dan tidak dapat dmasukan ke kelas-kelas
lain, contoh : semua barang yang ada baterai.
PENYIMPANAN DISPOSAL
1. Simpan di kotak catering/bar jka tersedia atau simpan digalley/lavatory bagian belakang. Jika galley
sedang di gunakan maka simpan plastic tersebut didalam tempat sampah yang telah dikosongkan.
2. Menutup ketumpahan diatas lantai/karpet ditutupi dengan plastic disposal
3. Inspeksi Kembali barang-barang disekitar ketumpahan
SETELAH MENDARAT
1. Mengidentidikasi orang ground staff apa nama DG dan letaknya
2. FA menulis di CML dan memastikan bahwa di tulis di AFML
4) Circuit Breaker / CB
Selama penerbangan, jangan me-reset CB yang tripped dengan sendirinya kecuali seiizin captain.
Prosedur ini dilakukan untuk alasan keselamatan penerbangan.
Dan prosedur ini hanya boleh dilakukan jika suda menjadi pilihan terakhir dan hanya boleh di reset satu kali
saja.
HALLON
Description:
o Tabungnya berwarna merah
o Durasinya 7-10 detik
o Jarak semprotnya 1-1,5 meter
Pre- flight check:
o Validity
o Quantity
o Secured
Check point:
o Safety pin in place
o Pressure gauge indicatior is in the green section
Bagian-bagian Hallon:
o Terdapat tabung
o Trigger
o Handle
o Nuzzle
o Safety pin
o Pressure gauge indicator
o Placard instraction
o Placard validity date
Cara pengoperasiannya:
1. Pegang tabung, dan tarik safety pin
2. Tegakkan hallon dengan ibu jari diatas trigger
3. Arahkan kedasar api, jangan terlalu dekat karna semburan bahan bakar api dapat terjadi, hindari menghiruip
asap sebanyak mungkin
4. Tekan trigger, dan semprotkan hallon kedasar api dengan cepat
5. Semprotkan secara menyapu dari sisi ke sisi
Ketika hallon terkena api, api akan membesar dan jangan panic. Kondisi ini normal dan bersifat sementara,
sebelum api padam.
Setelah api padam, pastikan api tidak muncul kembali. Untuk menghentikan penyemprotan lepaskan Trigger.
Additional info: Hallon digunakan untuk memadamkan api kelas B dan C, namun dapat juga digunakan untuk
api kelas A, namun harus ditambahkan dengan cairan yang ttidak mudah terbakar / dapat menggunakan
water fire-ex.
CRASH AXE
Setiap pesawat harus dilengkapi dengan Crash Axe,
Crush axe digubakan untuk mengakses api yang mungkin terjai diarea yang sulit dijangkau.
Contohnya, dibelakang panel
Crash axe didesign dengan memiliki poin end dan blunt end.
Pegangannya dapat menahan arus listrik sebesar 20.000 volts lokasinya di cockpit.
Tujuan / fungsi:
1) Dapat digunakan melubangi dinding patrtisi jika dibutuhkan / dapat menghancurkan pintu yang macet dan
penutupnya.
2) Dapat digunakan sebagai pengungkit
3) Dapat mempersiapkan tempat untuk bertahan hidup dari panas dan hujan setelah survival
Cara pengoperasian:
1) Lepaskan dari tempat penyimpanan
2) Gunakan poin end untuk melubangi dan gunakan blunt end untuk memperbesar pembukaan
3) Jika api terjadi dibelakang pintu, gunakan poin end untuk membuat lubang sebesar nuzzle hallon
GLOVES
Cek point:
o Proper location
o Pairs ( sepasang )
ASBESTOS/FIRE GLOVES
Digunakan oleh crew member untuk memegang benda metal yang sangat panas / benda yang terbakar.
RUBBER GLOVES
Digunakan oleh crew member untuk melindungi tangan dari zat kimia.
LIFE VEST
Semua pesawat harus dilengkapi dengan Life Vest ketika:
1) Terbang diatas perairan sejauh 50 NM / lebih menjauhi garis pantai
2) Lepas landas dan mendarat dimana jalur untuk lepas landas dan mendarat merupakan perairan yang
memungkinkan pesawat melakukan pendaratan di air.
Alat ini harus berupa life jaket / sejenisnya yang dapat membuat orang mengapung, yang dilengkapi dengan
survival light dan peluit, dan tersimpan dibawah kursi / diposisi yang mudah terjangkau dari tempat duduk.
ADULT LIFE VEST
Pre- flight check:
o Validity
o Quantity
o Secured
Check point:
Seal not broken
Description:
o Life preserver
o Lampu
o Oral tube
o Cylinder
o Inflation manifold
o Inflation pull tab
o Baterai
o Sea dye marker
o Harness assembly
o Whistle
TOTAL SPARE ADULT LIFE VEST ON BOARD 5% x TOTAL PAX SEAT IN THE CABIN
How to use:
1. Masukan baju pelampung melalui kepala
2. Hubungkan 2 tali ke ring yang terdapat dibagian depan
3. Kecangkan dengan menarik ujung strap
4. Untuk mengembangkan baju pelampung, Tarik kedua red tab yang terdapat dibagian bawah dari life vest.
Dapat juga dikembangkan dengan meniup pipa karet yang berlokasi diatas chamber.
5. Lampu akan menyala dengan menarik battery tag
Note: Baju pelampung harus dikembangkan didepan pintu yang terbuka/diatas sayap. Untuk mengempeskan
Life Vest tekan ujung Oral Tube tusuk dengan jari/kuku.
INFANT LIFE VEST
How to use:
1. Masukan baju pelampung melalui kepala dan back flap dibelakang
2. Pasangkan chin strap
3. Tarik back up flap sampai ke pinggang
4. Tarik tali dibawah lengan kedepan
5. Pasangkan ke ring
6. Kencangkan tali dengan menarik yellow tag
7. Kembangkan baju pelampung dalam pesawat dengan menarik red taps, dapat juga dengan menium pipa
8. Tarik yellow battery untuk mengaktifkan lampu
TOTAL INFANT LIFE VEST ON BOARD: 10% x TOTAL PAX SEATS IN THE CABIN
TYPE I ( Terdapat chin strap dan 1 chamber )
o One air chamber
o Two hips straps
o One “D” ring
o One Co2 catrige
o One inflation handle
o One manual inflation tube
o One position light
o One battery
o One battery activation handle
o One chin strap
FIXED ELT
ELT FIXED akan memancarkan signal secara otomatis ketika keadaan darurat ke frekuensi 121,5 Mhz dan 243
Mhz.
ELT FIXED berlokasi di bagian belakang badan pesawat diatas struktur badan peawat dan dibawah dari door
salfin.
Sistemnya sepenuhnya berkerjasendiri dengan menggunakan batre alkalin. Sistemnya didesign secara otomtis
ketika keadaan darurat saat pesawat mendapatkan benturan diatas 5 Gravitasi dalam waktu 11 miliseconds.
Signalnya akan dipancarkan melalui antenna yang terpasang diluar badan pesawat dekat dengan alatnya.
Durasinya 48 jam pada suhu 20’ celcious.
MEGAPHONE
Requirement
1. Setiap pesawat yang berpenumpang harus dilengkapi dengan megaphone yang siap digunakan,
mudah diakses, untuk mengarahkan proses evakuasi
2. 1 megaphone dengan seating capacity lebih dari 60 kurang dari 100 dan diletakkan di kabin bagian
belakang atau dimanapun sesuai dengan inspektur jika alternative tersebut dirasa lebih sesuai.
3. 2 megaphone dengan seating capacity lebih dari 99 dan diletakkan di kabin bagian belakang dan
kabin bagian depan
Kegunaan
1. Menggantikan PA yang inop
2. Mengarahkan proses evakuasi
3. Mengumpulkan penumpang setelah evakuasi
Preflight Check
1. Secure in proper location
2. Quantity
3. Pastikan berfungsi dengan menekan handle squish to talk dan push to talk
Description
Squeeze to Talk Press to Talk
Horn Horn
Handhold / squeeze to talk Handhold / press to talk switch
switch
Microphone Microphone
Battery Battery
Volume Control
Siren
Use light (green)
How to Use:
1. Pegang megaphone dengan satu tangan
2. Dekatkan mulut dengan microphone
3. Remas handle maka megaphone akan aktif
4. Berbicara dengan pelan dan jelas melalui microphone
5. Atur volume dan sesuaikan
6. Arahkan speaker kepada orang yang dituju
FLASHLIGHT
Requirement
Setiap pesawat yang berpenumpang harus dilengkapi dengan flashlight yang mudah
dijangkau dari FA seat, setiap krumember harus mengecek flashlight dalam keadaan
secure in proper location dan berfungsi,
setiap krumember harus memiliki personal flashlight dan dibawa dalam setiap
penerbangan, slalu dibawa saat evakuasi, tahan air. Flashlight memiliki LED yang berwarna
hijau dan menyala setiap 3-4 detik sekali jika kondisi batterynya layak, dan akan berwarna
amber dan akan menyala setiap 10 detik sekali jika sudah tidak layak pakai batterynya.
Baterainya tidak bisa diisi ulang.
Preflight Check
1. Secure in proper location
2. Quantity
Check Point
1. Validity date
2. Seal intact dan LED flashing
Type A
1. Seal, yaitu pada stowage bracket memiliki placard EMERGENCY USE ONLY
2. Condition Light, yaitu warna amber mengindikasikan kondisi batre. LED akan flashing 3-4 detik
menandakan batre masih bagus
Note: condition light setidaknya flashing setiap 10 detik sekali. Waktu flashing
mengindikasikan ketahanan dan durasi batre. Ketika flash setiap 10 detik sekali atau lebih
maka batre harus diganti
Type B
1. Elastic Wrist Strap
2. Condition Light
Hijau, batre bagus
Merah, batre harus diganti
Jika flash setiap 10 detik batre sudah habis
3. Tamper seal
4. Push to Test Switch
SEAT BELT
Selama pesawat take-off, in-flight, dan landing pesawat harus dilengkapi dengan:
1. Kursi / Berth yang sudah disetujui untuk setiap orang yang berada dipesawat, yang umurnya sudah
mencapai 2 tahun ( Berth adalah kursi yang dapat dijadikan tempat tidur )
2. Sabuk pengaman yang sudah disetujui, yang digunakan secara terpisah untuk setiap orang yang berada
dipesawat, yang umurnya sudah mencapai 2 tahun. Kecuali, dua (2) orang yang menempati Berth dapat
menggunakan sabuk pengaman secara bersamaan. Dan dua (2) orang yang menempati Multiple
Lounge / Divan ( kursi seperti sofa ) dapat juga menggunakan sabuk pengaman secara bersamaan
namun hanya pada saat in-flight saja
Pre- flight:
o Proper location
o Quantity are correct
Jenis-jenis seat belt (type)
EXTENSION SEAT BELT
Digunakan untuk orang yang gemuk, extension seat belt dipasangkan ke standart seat belt jika standart
seat belt tidak cukup digunakan untuk penumpang
INFANT SEAT BELT
Digunakan untuk semua infant yang umurnya dibawah dua (2) tahun dan dipangku oleh orang dewasa.
Caranya: masukan standart seat belt melalui loop yang berada di infant seat belt
SMOKE GOGGLE
Digunakan secara bersamaan dengan Quick Donning Masks ( masker oksigen didalam cockpit ) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari asap dan gas beracun
Setiap flight crew member dilengkapi sepasang smoke goggle yang berlokasi disetiap crew member
station
LIFE RAFT
Semua pesawat yang beroperasi diatas perairan lebih dari 30 menit / 100 NM terbang menjauhi daratan
yang memungkinkan melakukan pendaratan darurat harus dilengkapi dengan:
1. Life Vest : yang dilengkapi dengan survival light untuk setiap orang yang berada di pesawat
2. Life Raft : yang dapat menampung semua orang yang berada dipesawat, tersimpan dan siap digunakan
pada saat keadaan darurat
Cara pengoperasian :
1. Arahkan signal rocket keatas dan badan kita membelakangi arah angina.
2. Buka penutup capnya.
3. Tarik ripcord kebawah dengan dihentakan.
2. Hand flare
Akan aktif setelah 2 detik saat ripcord ditarik, dan akan mengahasilkan suar berwarna merah, durasinya
60 detik dan harus di tahan sampai aktif.
Note : Jika gagal aktif ikuti seperti signal rocket.
Cara pengoperasian :
1. Arahkan Had Flare ke atas dan badan membelakangi arah angin.
2. Angkat dan tahan
3. Buka penutup Capnya
4. Tarik ripcord kearah atas dan dihentakan
5. Tahan Had Flare sampai habis terbakar, dan buang dengan aman.
q. Flash Light
Dapat digunakan untuk memberikan signal dengan cara:
1. Membuka lingkaran yang besar
2. Membuat signal SOS = 3 pendek, 3 panjang, 3 ppendek.
r. Compass
Gunakan compass untuk mengetahui arah mata angina
s. Pliers ( Tang)
Gunakan sesuai kebutuhan
Life raft dioperasikan setelah evakuasi komplit dan waktu masih tersedia, cara mengoperasikan Life raft :
1. Buka penutup flap yang berwarna biru (tidak selalu warna biru)
2. Lepaskan safety strap dengan snaphook dan ring.
3. Pasangkan inflation mooring line ke pesawat (safety strap with snap hook)
4. Letakan Life raft ke air
5. Tarik inlation mooring line
6. Hentakan inflation mooring line untuk mengembangkan raft
7. Maka kedua chamber akan mengembang secara otomatis.
Untuk melepaskan raft dari badan pesawat :
Potong mooring line dengan menggunakan knife
Ketika Life raft terbalik untuk mengembalikan keposisinya dapat dilakukan 2 cara :
1. Putar raft sampai posisi didepan kita dan dibagian bawah dari angina. Tarik tali mengunakan 1 orang / 2
orang dengan bantuan angina.
2. Ketika sendiri, Tarik tali dan memanjat keatas raft, menarik talinya menggunakan kekuatan sendiri
sambal menjatuhkan diri kebelakang.
Raft Management
1. Ketika sudah siap, lepaskan raft dari badan pesawat dengan menggunakan raft knife
2. Mengambil komando :
Kiri yang paling senior harus mengambil komando saat raft terpisah.
3. Menyelamatkan orang yang berada diair dan menghitung.
4. Memastikan orang yang selamat duduk dengan baik diraft dan lifevest di kkembangkan dengan cukup.
5. Mengaktifkan sea achor ( Jangkar ) ketika raft sudah bebas dengan fuel yang ada di air
6. Aktifkan alat pemancar signal
7. Mengoperasikan Isi-isi Survival kit.
8. Mengingat kembali manual untuk bertahan hidup yang terdapat disurvival kit.
9. Menentukan tugas didalam raft.
10. Ikatkan raft secara bersamaan, untuk mencegah raft terpisah/ hilang. Namun tergantung kondisi Laut
Jika lautnya tenang, ikatkan raft secara bersamaan.
Jika kondisi laut tidak baik ikatkan raft dengan memberikan jarak agar raft tidak tabrakan
11. Memasang kanopi.
12. Mengecek kondisi chamber.
13. Tetap menjaga raft selalu kering.
14. Membagi tugas secara bergantian.
SURVIVAL KIT
Terdapat:
o FAK
o Flares
o A signal mirror
o Survival manual
o Flashlight
o Water
o Bailing bucklet
o Sponge
Pre- flight check:
Proper location and quantity
RESTRAIN KIT
Batik air harus memastikan, setiap pesawatnya membawa alat Restrain, alattersebut harus dapat
dijangkau dengan mudah oleh crew, namun tidak boleh terlihat dan tidak boleh diakses langsung pleh
setiap penumpang.
Setiap pesawat Batik air harus dilengkapi dua (2) pasang hand cuff dan dua (2) pasang body cuff.
Lokasinya berada di Flight Deck.
Check point
o Secure
o Seal (tersegel)
Cara pengoperasian:
o Saat handcuff sudah disediakan, letakkan di pada tangan kita untuk menangkapnya tangan unrully pax
dari belakang
o Pegang tangan pax dan Tarik sampai masuk kedalam handcuff nya dan Tarik handcuff nya untuk
mengencangkan
Ketika menggunakan:
1. Ketika portable oksigen digunakan, cek secara berkala flow indicator masker untuk memastikan
oksigen mengalir ke masker
2. Jangan memutar ON-OFF control knob melewati angka “4”. Jangan gunakan tangan/kepalanuntuk
menggunakan control knob untuk ON-OFF
Jika mencoba untuk memutar control knob lebih dari posisi “4”, aliran oksigen akan berhenti.
Memaksa ON-OFF control knob lebih dari “4” akan menyebabkan kerusakan
Ketika selesai digunakan:
1. Ketika korban sudah tidak memerlukan pksigen dari botol oksigen, putar ON-OFF control knob searah
jarum jam sampai red band terlihat diwindow
2. Letakkan masker kembali ditempat penyimpanan
Manual operation:
Untuk membuka unit door secara manual, menggunakan bagian pin-end MRT ditusuk ke opening rod
dan didorong, maka penutup akan jatuh. MRT terdapat disetiap FA seat untuk membuka oksigen
compartment secara manual.
SCOTT
Smoke hood tersimpan di polyethylene case
Bias digunakan dalam situasi dimana asap/gas membuat susah bernafas/tidak memungkinkan
Smoke hood terdiri dari oxygen supply generator, a chemical scrubber, loose fitting hood with a head
harness
Ketika aktif, generator menghasilkan oksigen selama 15 menit
Check pont:
o Sealed
o Humidity indicator berwarna biru
Note:
Warna indicator dapat berubah, tetapi kalua bukan pink, masih bias berfungsi.
Jika warna humadity indicator berubah ke abu-abu/putih, unit masih bias berfungsi
Jika warna humadity indicator berwarna pink, PBE harus digunakan
Cara pengoperasian:
1. Ambilunit dari tempat penyimpanan
2. Tarik red tab untuk membuka plastic
3. Tarik activation ring searah dengan arah panah
4. Pegang unit dengan membuka hood dengan generator oksigenjauh dari anda
5. Genggam hood opening dengan ibu jari, membungkuk dan Tarik hood melalui kepala
6. Atur unit dan neck seal untuk kenyamanan dan terpasang dengan aman, pastikan rambut yang panjang
berada didalam
7. Nafas dengan normal
EMERGENCY LIGHT
a) Emergency light harus dapat dioperasikan secara manual, baik dari Flight Deck maupun dari pax
compartment yang dapat dijangkau dengan mudah dari normal FA seat
b) Setiap Emergency light yang terdapat dicockpit harus memiliki tiga (3) pengontrolan ON, OFF, ARMED
c) Ketika diarahkan keposisi ARMED/ON pada salah satu station, Emergency light harus tetap menyala /
menjadi menyala ketika elektrikal power dipesawat hilang
d) Setiap Emergency light harus diarahkan keposisi ARMED/ON selama terbang, take off, dan landing
e) Setiap Emergency light harus dapat memberikan pencahayaan setidaknya 10 menit saat kondisi kritis
setelah penerbangan darurat
f) Emergency light yang ada di FA panel memiliki guard untuk mencegah ketidaksengajaan pengoperasian
37. Handling Of Emergency Situation
A. Decompression
Adalah hilangnya tekanan udara dalam kabin baik secara cepat ataupun lambat dikarenakan
adanya kebocoran pada dinding pesawat atau sistem pressurization yang tidak berfungsi.
Pesawat harus segera menurunkan ketinggian dan oksigen sangat dibutuhkan. Bahaya utama
dari dekompresi adalah HYPOXIA yaitu kurangnya oksigen dalam tubuh. Orang yang terkena
hypoxia harus segera diberikan oksigen, jika tidak, maka akan kehilangan kesadaran. Jika 4-6
menit tanpa oksigen maka orang tersebut akan menderita kerusakan otak bahkan kematian.
a. Slow Decompression
Adalah hilangnya tekanan udara dalam kabin secara bertahap dikarenakan kerusakan
badan pesawat atau tidak berfungsinya sistem pressurization.
TANDA/GEJALA DEKOMPRESI
CABIN EFFECT/YANG DAPAT DILIHAT PHYSIOLOGICAL EFFECTS/YANG DAPAT
DIRASA
Biasanya tidak ada perubahan jelas didalam Pusing, lelah, sakit kepala, senang berlebih,
kabin canggung,
sampai masker oksigen jatuh secara otomatis koordinasi memburuk, penilaian dan
dan fasten seatbelt sign menyala. pengelihatan berkurang
Jika terjadi gejala physiological, cek sesama crewmember untuk melihat apakah mereka merasakan
gejala
yang sama. Jika gejala hypoxia terjadi segera lakukan IMMEDIATE ACTIONS.
Flight Attendant Immediate Actions
1. Segera beritahu kapten dan mengikuti instruksi agar cabin altitude dan
tekanan dapat di monitor.
2. Jika penerbangan malam, nyalakan cabin lights untuk membangunkan
penumpang.
3. Jika memungkinkan, pastikan penumpang duduk mengenakan sabuk
pengaman, mengamankan galley dan lavatory.
4. Amankan diri ke FA Seat menggunakan sabuk pengaman dan shoulder
harness.
Flight Crew Immediate Actions
Jika flight crew mengidentifikasi CABIN ALTTUDE WARNING prosedur terkait akan
dilakukan. Ketika cabin altitude Controllable maka masker oksigen tidak akan
jatuh dan flight
crew akan memberikan informasi kepada FA. Jika cabin altitude Uncontrollable
maka prosedur EMERGENCY DESCENT akan dilakukan dan aka nada command
“FLIGHT ATTENDANT SEATED AND FASTENED”
Flight Attendant Action
1. Think Oxygen.
2. FA harus segera menghentikan aktivitas.
3. Pakai masker oksigen terdekat yang tersedia.
4. Duduk dan berpegangan pada fix object, jika memungkinkan pakai sabuk
pengaman dan shoulder harness.
5. Jika announcement dekompresi otomatis tidak menyala, coba untuk
membuat announcement menggunakan PA dan teriak “MASK ON, FASTEN
SEATBELT – TARIK MASKER, PAKAI, KENCANGKAN SABUK PENGAMAN”
melalui masker oksigen.
6. Tetap kenakan masker oksigen dan duduk sampai pemberitahuan selanjutnya
dari kapten.
b. Rapid Decompression
Adalah hilangnya tekanan udara dalam kabin secara tiba-tiba dikarenakan ledakan
dari keretakan badan pesawat atau tidak berfungsinya sistem pressurization.
Note : Generator oksigen mengalirkan oksigen melalui reaksi kimia sodium chlorate
dan iron powder yang bereaksi membentuk garam dan gas oksigen. Ketika oksigen
mengalir, maka aliran tersebut tidak dapat dihentikan (continuous flow) sampai semua
sodium chlorate digunakan. Reaksi tersebut menghasilkan panas dan permukaan
generator akan mencapai 450˚F / 232˚C dan akan tercium bau terbakar setelah
penggunaan oksigen karena rekasi kimia yang terjadi.
d. Time of Useful Consciousness
Adalah waktu maksimal yang dibutuhkan crewmeber untuk berpikir rasional dan
memutuskan untuk menyelamatkan nyawa pada ketinggian tertentu tanpa oksigen
tambahan.
Altitude TUC
45.000 9 – 15 detik
40.000 15 – 20 detik
35.000 30 – 60 detik
30.000 1 – 2 menit
28.000 2 ½ - 3 menit
25.000 3 – 5 menit
22.000 5 – 10 menit
20.000 30 menit atau
lebih
The Communicator
Crewmember ke-2 yang bertugas untuk :
a) Memberikan informasi kepada flight crew mengenai api/asap, seperti
1. Lokasi
2. Sumber
3. Perkembangan api (warna asap/bau)
4. Proses pemadaman
5. Jumlah hand fire ex yang digunakan
6. Waktu memulai pemadaman api
b) Melakukan komunikasi terus menerus kepada flight crew dengan menggunakan interphone yang dekat
dengan tempat pemadaman
c) Memberikan informasi yang akurat kepada flight crew & situasi di kabin.
The Back Up Crew
Crewmember ke-3 yang bertugas untuk membantu fire fighter
a) Memberikan tambahan alat-alat pemadam
b) Membantu fire fighter
c) Memindahkan material yang mudah terbakar
d) Siap menggantikan tugas fire fighter
Support Crewmember
Crewmember yang tidak langsung membantu memadamkan api tapi dia bertugas untuk memindahkan
penumpang, memberikan pertolongan pertama & menenangkan penumpang.
Setelah api padam, melaporkan kepada FA-1 mengenai kondisi api & bensin.
LAVATORY FIRE
Primary duties:
Raba pintu menggunakan punggung tangan.
Jika pintu terasa dingin:
1. Bersiap untuk memadamkan api
2. Panggil bantuan
3. Mengambil fire-ex dan PBE terdekat
4. Membuka pintu secara perlahan
5. Mencari sumber api
6. Segera semprotkan Hallon
7. Jika api terjadi pada benda padat yang mudah terbakar tambahkan air/water fire-ex
8. Jika asap keluar dari akses panel, segera buka panel untuk mengakses api
9. Monitor, pastikan api tidak muncul kembali
Jika pintu terasa panas:
1. Bersiap memadamkan api
2. Panggil batuan
3. Ambil hand fire-ex dan PBE terdekat
4. Berhati-hati membuka pintu tidak lebih dari 1-2 inch. Gunakan pintu untuk melindungi diri dan masukan
fire-ex dan semprot kan sampai habis kedalam lavatory
5. Dalam konidsi tertentu, jika pintu tidak dapat dibuka gunakan crash axe untuk melubangi dibagian atas
pintu sebesar nuzzle Hallon
6. Jika api keluar dari akses panel, segera buka panel untuk mengakses api
7. Segera semprotkan HAllon kedalam lavatory agar api cepat padam
8. FA harus mengecek terus menerus pintu lavatory menggunakan punggung tangan dan masuk kedalam.
Jika situasi sudah aman untuk melihat kondisi api, apakah aman/padam/harus dilanjutkan pemadaman
9. Monitor, pastikan api tidak muncul kembali
Fire in cabin
o Mengetahui tipe api
o Mengambil fre-ex dan PBE terdekat
o Memanggil bantuan
o Tarik CB
o Semprotkan kea pi
o Padamkan api secaa merata
o Cek secara berkala
ELECTRICAL FIRE
Mematikan electrical equipment dan gunakan Hallon
Oven fires
1. Cek sumber dan kelas api
2. Memanggil backup
3. Tarik CB
4. Ambil fire-ex dan PBE terdekat
5. Buka pintu oven secara perlahan, lindungi diri supaya api tidak menyambar
6. Semprotkan sebagian Hallon, tutup kembali
7. Jangan menggunakan oven tersebut, monitor dan pastikan api tidak muncul kembali
AFTER FIRE
Setelah penggunaan fire-ex/ ketika ada api, asapnya dapat mengganggu pernafasan normal. FC akan
melakukan prosedur melakukan pengaliran udara baru dipesawat dengan bantua FA. Untuk
memaksimalkan kapasitas udara baru, FA harus membuka blower AC yang ada dikabin.
C. Evacuation
Terrain
Action FA 1,2,3 dan 4:
OPEN SEAT BELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET UP (FA2 PRESS EMERGENCY LIGHT SWITCH)
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE
CEK SLIDE ARM POSITION
STAND BACK, YOU HOLD THE PEOPLE BACK
OPEN THE DOOR (ROTATE HANDLE, PUSH DOOR OUTWARD)
PULL MANUAL INFLATION HANDLE
COUNTING “ 1,2,3,4,5 SLIDE INFLATED,REACH THE GROUND, NOT TO STEEP “
TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
COMMAND “ SEATBELT OFF, SHOES OFF, LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, COME THIS WAY, JUMP-SLIDE
(2X)
“ LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR,
KEMARI, LOMPAT-LUNCUR (2X)
JIKA TIBA-TIBA ADA API/ASAP/HALANGAN MAKA BLOCK EXIT DAN BERIKAN COMMAND :
“ BLOCK EXIT “
“ SEATBELT OFF, SHOES OFF, LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, NO EXIT HERE, GO THAT WAY “
Action FA5:
OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP (PRESS EMERGENCY LIGHT SWITCH IF NECESSARY)
PROCEED TO OVERWING
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE
STAND BACK HOLD PEOPLE BACK
ASSIST TO OPEN THE WINDOW
TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
COMMAND : “ SEATBELT OFF, SHOES OFF, LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, COME THIS WAY, ONE LEG
FIRST, THEN YOUR HEAD“
“ LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR,
KEMARI, SATU KAKI DAHULU, BARU KEPALA
COMMAND “ EVACUTE COMPLETE “
FA1 : AMBIL FLASH LIGHT, CEK COCKPIT, CEK CABIN (IS EVERYBODY OUT) SAMPAI BERTEMU FA YANG
LAIN DAN REPORT “EVACUATION COMPLETED”
FA2, FA3, FA4, FA5 : AMBIL FLASHLIGHT, CEK LAVATORY, CEK CABIN (IS EVERYBODY OUT) SAMPAI
BERTEMU FA YANG LAIN DAN REPORT “EVACUATION COMPLETED”
Ditching
Action FA 1, 4:
OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE, DOOR ABOVE WATER LEVEL
CEK SLIDE ARM POSITION
TAKE LIFEVEST, PUT IT ON
COMMAND : “SEATBELT OFF, SHOES OFF, PUT LIFEVEST ON”
“LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, PAKAI BAJU PELAMPUNG”
STAND BACK, YOU HOLD THE PEOPLE BACK
OPEN THE DOOR (ROTATE HANDLE , PUSH DOOR OUTWARD)
PULL MANUAL INFLATION HANDLE
OPEN FLAP
PULL DETACHMENT HANDLE
TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
COMMAND :
“LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, COME THIS WAY, INFLATE LIFEVEST HERE, JUMP”
“TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR, KEMARI, KEMBANGKAN BAJU PELAMPUNG DISINI,
LOMPAT”
Action FA2:
OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP ,PRESS EMERGENCY LIGHT SWITCH
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE , DOOR ABOVE WATER LEVEL
SLIDE IN ARM POSITION
TAKE LIFEVEST, PUT IT ON
COMMAND : “SEATBELT OFF, SHOES OFF, PUT LIFEVEST ON”
“LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, PAKAI BAJU PELAMPUNG”
PROCEED TO OVERWING(2L)
ASSIST TO OPEN THE WINDOW
TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
COMMAND :
“LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, COME THIS WAY, ONE LEG FIRST, THEN YOUR HEAD, INFLATE LIFEVEST
OUTSIDE”
“TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR, KEMARI, SATU KAKI, BARU KEPALA, KEMBANGKAN
BAJU PELAMPUNG DILUAR”
Action FA 3:
OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP (PRESS EMERGENCY LIGHT SWITCH IF NECESSARY)
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE, WATER OUTSIDE
CEK SLIDE ARM POSITION
TAKE LIFEVEST, PUT IT ON
COMMAND : “SEATBELT OFF, SHOES OFF, PUT LIFEVEST ON”
“LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, PAKAI BAJU PELAMPUNG”
COMMAND :
“LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, NO EXIT HERE, GO THAT WAY”
“TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR, TIDAK ADA JALAN KELUAR DISINI, LEWAT DEPAN”
Action FA5:
OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP (PRESS EMERGENCY LIGHT SWITCH IF NECESSARY)
CEK OUTSIDE CONDITION : WATER OUTSIDE
TAKE LIFEVEST, PUT IT ON
COMMAND : “SEATBELT OFF, SHOES OFF, PUT LIFEVEST ON”
“LEPASKAN SABUK PENGAMAN, LEPASKAN SEPATU, PAKAI BAJU PELAMPUNG”
PROCEED TO OVERWING(2R)
CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE, WINDOW ABOVE WATER LEVEL
STAND BACK HOLD THE PEOPLE BACK
ASSIST TO OPEN THE WINDOW
TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
COMMAND :
“LEAVE EVERYTHING, EVACUATE, COME THIS WAY, ONE LEG FIRST, THEN YOUR HEAD, INFLATE LIFEVEST
OUTSIDE”
“TINGGALKAN SEMUA BARANG, CEPAT KELUAR, KEMARI, SATU KAKI, BARU KEPALA, KEMBANGKAN
BAJU PELAMPUNG DILUAR”
Shounting command
COMMAND “FLIGHT ATTENDANT TAKE-OFF/LANDING STATION”
ACTION :
KEMBALI KE TEMPAT DUDUK, MENGENCANGKAN SEATBELT DAN SHOULDER HARNESS, BRACE
POSITION, ONE MINUTE SILENT REVIEW
COMMAND “BRACE”
ACTION :
COMMAND KE PENUMPANG “EMERGENCY-BEND DOWN-HOLD YOUR KNESS” “BAHAYA-
MEMBUNGKUK-PELUK LUTUT”
KALAU PENUMPANG PANIK, KASIH COMMAND “KEEP CALM, REMAIN SEATED” “TENANG, TETAP
DUDUK”
COMMAND “AIRCRAFT IMPACT”
ACTION :
COMMAND KE PENUMPANG “EMERGENCY-BEND DOWN” “BAHAYA-MEMBUNGKUK”
COMMAND “AIRCRAFT COMPLETELY STOP”
ACTION :
HITUNG 10 DETIK
1001..1002..1003.............................................................1010
SETELAH 10 DETIK TIDAK ADA COMMAND DARI FLIGHT CREW, MAKA :
FA1 MASUK KEDALAM COCKPIT
JIKA FLIGHT CREW COLLAPSE
1. MEMULAI EVAKUASI
2. BERIKAN COMMAND “EVACUATE”
3. NYALAKAN SEMUA SIGNAL EVAKUASI
4. FA MELAKUKAN PROSEDUR YANG TERKAIT
JIKA FLIGHT CREW TIDAK COLLAPSE,
TANYA KEPADA FLIGHT CREW APA YANG HARUS KAMU LAKUKAN (INI AKAN MENGINGATKAN FLIGHT
CREW BAHWA MEREKA HARUS MEMBERIKAN COMMAND “ATTENTION FLIGHT ATTENDAN ON
STATION”
FA YANG LAINNYA :
1. OPEN SEATBELT, OPEN SHOULDER HARNESS, GET-UP
2. CEK INSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE, NO STRUCTURAL DAMAGE
3. CEK OUTSIDE CONDITION : NO FIRE, NO SMOKE, NO OBSTACLE
4. CEK SLIDE ARM POSITION
5. TAKE THE MOST SUITABLE POSITION
6. TUNGGU COMMAND BERIKUTNYA DARI FLIGHT CREW
JIKA COMMAND SELANJUTNYA YANG DIBERIKAN ADALAH “FLIGHT ATTENDANT DAN PASSENGER KEEP
YOUR SEAT” MAKA TIDAK DIBUTUHKAN EVAKUASI DAN AKAN ADA ANNOUNCEMENT SELANJUTNYA
DARI FLIGHT CREW
D. Hi-jacking
Definition:
Hijacking adalah incident/kejadian dimana orang yang tidak berwenang/orang yang melanggar hokum
mengambil alih kendali pesawat baik pada saat di darat ataupun di udara
TIPE HIJACK
1. Crime : Seseorang/sekelompok orang yang melakukan pembajakan untuk kepentingan pribadi
2. Politics : Seseorang/sekelompok orang yang melakukan pembajakan untuk alasan politik
3. Mental Depression : Seseorang/sekelompok orang yang melakukan pembajakan karena kelainan mental
4. Terrorist : Seseorang/sekelompok oranng yg melakukan pembajakan karena alasan politik. Tapi lebih
professional, membawa senjata sungguhan, siap membunuh & siap untuk mati
5. Refugees : Biasanya amatir & dilengkapi dengan senjata api. Menganggap pesawat merupakan sarana
untuk berpindah tempat. Tidak siap membunuh/mati.
- Passenger Control :
1. Meminta penumpang untuk tidak berbicara apapun, akan menyebabkan kondisi semakin
memburuk
2. Meminta penumpang untuk tidak bertindak sebagai pahlawan
3. Berikan aktifitas kepada penumpang agar tetap tenang
4. Perhatian lebih kepada penumpang sakit/orang yg tidak mampu (disable)
5. Berikan makanan&minuman tapi bukan alkohol.
- Hijacker Control :
1. Kumpulkan penumpang&sampaikan informasi tentang hijacker
2. Berikan alasan secara hati-hati kepada hijacker
3. Tempatkan seseorang sebagai penyambung lidah
4. Tenangkan & coba turunkan emosi hijacker
5. Jangan menentang kekuatan hijacker
6. Gunakan kontak mata tapi tidak melotot
7. Jika memungkinkan duduk bersama & anda duduk di sisi aisle
8. Berikan mereka makanan&minuman tidak mengandung alkohol&kopi
9. Jelaskan tindakan anda & jangan membuat pergerakan tiba-tiba
10. Mencoba untuk membuat mereka setujju untuk melepaskan penumpang karena mereka dapat
membuat masalah lebih
11. Hijackers adalah manusia. Coba untuk menunda tujuan hijacker & waspada
12. Jika ditawarkan untuk melepaskan, ambil
13. Kabur jika memungkinkan untuk kabur.
c. Communications
- Dengan hijacker :
1. Melakukan percakapan social
2. Menginformasikan hijacker bahwa anda harus melakukan prosedur (cek kabin, membagikan
makanan&minuman, cek lavatory,dll)
3. Jadi pendengar yang baik tanpa memotong pembicaraan
4. Mencoba untuk mendapatkan seseorang yang dapat berbicara dengan bahasa hijacker
5. Pelajari & mengkonfirmasi jumlah penumpang & tipe senjata
6. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin : Nama, alamat, tiket, dll, deskripsi fisik,
kewarganegaraan, gender, umur, baju, bahasa & motivasi/keinginan hijacker
- Dengan crewmember :
1. Semua crewmember harus di briefing dari situasi * beritahu untuk berkoordinasi dengan
hijacker
2. Komunikasi secara terbuka daripada ditutup-tutupi
3. Gunakan cockpit/cabin interphone jika memungkinkan
- Dengan penumpang :
1. Jangan memberikan strategi informasi kepada penumpang
2. Buat penumpang nyaman & tenang
3. Menginfromasikan penumpang sebelum melakukan pergerakan
4. Berikan perhatian khusus kepada yang sakit, orang tua, dan ibu membawa anak