Anda di halaman 1dari 5

Pengertian kayu balsa

Balsa merupakan material kayu yang cukup sulit ditemui, sebagian besar orang
di jawa menyebut kayu ini dengan nama kayu jati londo. Tidak seperti kayu jati yang
memiliki tingkat kekuatan tinggi, kayu balsa merupakan kayu yang sangat ringan.
Meskipun demikian, harga jual kayu balsa sangat tinggi, selain karena
ketersediaannya yang cukup langka juga karena potensi kegunaan dari kayu balsa ini.
Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan tentang material kayu balsa, yaitu
mengenai asal mula kayu balsa, karakteristik kayu balsa beserta dengan keunikan
kayu ini di banding kayu yang lain dan potensi manfaat kayu balsa. Penulis
melakukan penyusunan artikel ini dengan melakukan study pustaka terlebih dahulu,
selain itu penulis juga pernah kontak langsung dengan kayu balsa, yakni membuat
pesawat model berbahan kayu balsa. Dengan penyusunan artikel ini, penulis berharap
pembaca dapat memahami karakteristik kayu balsa serta dapat memperoleh manfaat
dari fakta potensi yang dimiliki kayu balsa.
Balsa memiliki sifat ringan dan lentur namun memiliki kekuatan tinggi,
terutama dalam menyerap goncangan dan getaran. Kayu balsa berkualitas adalah kayu
balsa yang empuk dan ringan, kayu yang seperti ini akan jadi sangat mudah dibentuk
tanpa merusak kualiatas kekuatannya. Dengan karakter unik semacam ini, kayu balsa
sangat diminati sebagai bahan utama berbagai macam bentuk maket, seperti
bangunan, kapal, jembatan,dan sebagainya.

Asal kayu Balsa


Nama ilmiah untuk kayu balsa adalah lagopus ochroma. Balsa termasuk dalam
family bamboacea. Pohon kayu balsa berasal dari Costarica, Amerika Latin. Pohon ini
tumbuh secara alami di hutan hujan lembab Amerika Tengah dan Selatan. Kisaran
alamnya meluas ke selatan dari Guatemala, melalui Amerika Tengah, hingga di
sebelah utara dan pantai barat Amerika Selatan sejauh Bolivia. Namun, negara kecil
Ecquador di pantai barat Amerika Selatan, adalah sumber utama Balsa kelas dunia.
Balsa membutuhkan iklim yang hangat dengan banyak curah hujan dan drainase yang
baik untuk tumbuh subur. Kayu balsa mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke 18.
Sekarang ini, pohonnya dapat dijumpai di berbagai tempat di Tanah Air, antara lain di
Jember, Ciamis, Tasikmalaya, Cilacap, Bogor, Bali, Gorontalo, Palu, Papua, dan
Kalimantan Tengah.
Balsa berkembang biak dengan biji, yang akhirnya membuka diri dan, dengan
bantuan angin akan berpencar ribuan bibit baru di wilayah yang besar. Benih
akhirnya jatuh ke tanah dan ditutupi oleh daun-daunan hutan. Dengan mekanisme
reproduksi semacam ini, memungkinkan pohon Balsa tumbuh dengan sangat pesat
(seperti semua rumput liar ). Enam bulan setelah perkecambahan, pertumbuhan tinggi
pohon adalah sekitar 1-1/2 inci dan diameter 10 - 12 meter. Dalam 6 sampai 10 tahun
pohon siap untuk dipotong.

Tanaman balsa bisa mencapai ketinggian 30 m. dengan diameter batang antara


30 sd. 50 cm. Dalam jangka waktu enam bulan, balsa sudah bisa tumbuh setinggi
4 m. dengan diameter batang 2 cm. Umur 6 sd. 10 tahun, balsa sudah mencapai
diameter sekitar 40 cm. dan siap ditebang. Kecepatan tumbuh balsa, sebenarnya
masih kalah dibanding dengan albisia, kapuk dan gamelina. Tetapi pada umur yang
sama, kayu balsa tetap memiliki kekuatan lebih tinggi dibanding dengan albisia,
gamelina terlebih kapuk. Kalau dibiarkan tumbuh terus, gamelina akan menjadi
pohon raksasa dengan bagian pangkalnya berbonggol-bonggol.
Beda dengan albisia yang berdaun mirip lamtoro, balsa berdaun lebar seperti
gamelina. Bedanya, kalau daun gamelina berbentuk jantung, maka daun balsa lebih
mirip dengan daun kemiri yang agak menjari. Lebar daun sekitar 10 cm dengan
panjang 15 cm. Daun balsa tumbuh sangat lebat. Hingga tanaman ini cocok
digunakan untuk menghijaukan lahan-lahan kritis. Sama dengan albisia dan
gamelina, balsa hanya bisa tumbuh optimal di dataran rendah, dengan sinar
matahari penuh dan curah hujan cukup. Tanaman ini toleran dengan bermacam
jenis tanah. Mulai tanah berpasir, lempung maupun yang berbatu-batu. Namun
balsa akan terhambat pertumbuhannya apabila dibudidayakan di kawasan kering
seperti halnya NTT.

Karakteristik kayu balsa


Kayu balsa memiliki sifat yang ringan dan lentur , kayu jenis ini mempunyai berat
jenis 0,29 kg, dan tidak gampang lapuk, disamping itu struktur kayu balsa memiliki
tingkat kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Perlu di cermati bahwa kayu Balsa
bukan kayu yang paling ringan . Namun, kayu balsa dianggap sebagai kayu terkuat
menurut beratnya. Ada jenis kayu yang lebih ringan dari kayu Balsa, tetapi tidak
memiliki kekuatan seperti Balsa. Keunikan lainnya yaitu Balsa juga mampu menyerap
goncangan dan getaran dengan baik dan dapat dengan mudah dipotong, dibentuk, dan
ditempel dengan perkakas tangan sederhana.
Rahasia untuk keringanan kayu balsa hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Kayu
Balsa terstruktur oleh sel-sel yang besar dan berdinding sangat tipis, sehingga rasio
padatan untuk membuka ruang yang sekecil mungkin hanya sekitar 40% dari volume
sepotong balsa zat padat. Kayu Balsa menjadi begitu ringan karena memiliki sel besar
dengan dinding sel yang sangat tipis diisi dengan air saat pohon itu hidup. Sehingga
ketika pohon yang dipanen dan kering, air di dalam sel menguap, sehingga
meninggalkan ruang yang sebagian besar terbuka, yang membuat berat kayu kurang.
Untuk memperoleh batang kayu balsa dengan kualitas yang bagus, yaitu kayu yang
empuk dan ringan, sebaiknya menanam biji kayu balsa di daerah lembab atau dekat
air.Sebaliknya, jika kayu balsa ditanam di tanah yang keras dan kering, kayu pun akan
keras. Hal ini terpengaruh oleh intensitas air yang dapat diserap. Cara penanaman

balsa yang baik yaitu dengan jarak 4-5 meter antara pohon satu dengan pohon lainnya.
Kayu yang pas akan didapat setelah pohon berusia 4-5 tahun.

Bila dibandingkan dengan jenis kayu ringan lainnya, kayu balsa adalah yang paling unggul,
baik dari sisi tingkat flesibilitas maupun tingkat kekuatannya. Kayu yang memiliki ciri-ciri
berwarna putih keabu-abuan ini memiliki kelebihan yang tidak terdapat pada jenis kayu
ringan lainnya yakni mampu menyerap getaran atau guncangan dengan baik. Oleh sebab
itu, di beberapa negara, khususnya negara yang sering terjadi gempa seperti Jepang, kayu
balsa ini banyak digunakan untuk membuat kerangka bangunan. Di daerah-daerah yang
rawan gempa ini, penggunaan kayu balsa dianggap lebih aman dari pada menggunakan
bahan material lain seperti beton, besi ataupun baja sebab tidak mudah roboh atau runtuh.
Dan kalaupun roboh, efek atau dampak kerusakan yang ditimbulkan jika menggunakan kayu
balsa masih jauh lebih baik dari pada dampak yang ditimbulkan dari bangunan berbeton
maupun bangunan yang menggunakan besi dan baja. Selain faktor dampak kerusakan yang
kecil, faktor keselamatan penggunanya juga menjadi pertimbangan. Kalau orang tertindih
beton atau besi, orang tersebut pasti cedera parah atau bahkan meninggal, tetapi jika
tertindi kayu balsa, orang itu masih bisa selamat sebab cedera yang dialami tidak terlalu
parah.

Anda mungkin juga menyukai