Anda di halaman 1dari 11

BAB I

UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) METODE THEIS


I.1. Dasar teori
Geohidrologi adalah ilmu yang membahas masalah sumber air bawah tanah
yang bertalian dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran, sifat kimia dan potensi
sumber air bawa tanah dalam hubungannya dengan lingkungan geologi. Syarat syarat untuk menerapkan metode theis adalah :
1. Berupa akuifer tertekan
2. S dan T tak diabaikan serta gradient hidrologi konstan
3. Berupa aliran tidak langsung
4. Diameter sumur kecil
Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut :
S = 0,00001 0,001 (Confined Aquifer)
S = 0,001 0,05 (Leaky / Semi Confined Aquifer)
S = 0,05 0,3 (Unconfined Aquifer)
Rumus yang digunakan :
W()
4T (t/r2)

Keterangan :

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

T = koefisien keterusan air (m2 / jam atau m2 / hari)


S = daya simpan air / koefisien storage
s = drawdown dalam meter
t = Waktu sejak pemompaan (menit, jam atau hari)
r = Jarak sumur uji dengan sumur pengamat
Q = Debit pemompaan air
I.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan
praktikum geohidrologi pada semester genap tahun ajaran 2008 2009, Jurusan
Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND,
Yogyakarta.
Tujuan dengan menggunakkan metode ini adalah untuk menentukkan harga koefisien
keterusan air (T) dan daya simpan air (koefisien storage / S) dan digunakan untuk
evaluasi potensi sumur.
I.3. Alat Dan Bahan
Alat :
1. Data hasil uji pemompaan di lapangan
2. Grafik Theis Type Kurve
3. Kertas Double Logaritma
4. Kalkulator dan alat tulis
I.4. Cara Kerja

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

1. Memplotkan harga S dan T pada kalkir yang ditempelkan dengan double


logaritma. Bila pengamatan S (00) pada sumur pengamatan diplotkan S
dengan t/r2. Sebagai ordinat dan t (t/r2) pada absis.
2. Kalkir yang terdapat titik titik yang di bentuk oleh S dan T, ditempelkan
pada kurva standar Theis dan di geser geser hingga absis dan ordinat
sejajar, sehingga didapat grafik yang sesuai.
3. Memilih match poin sembarang dan hasil dilihat pada absis, t(t/r2) dan l/u,
serta pada ordinat W(u) dan S.
I.5. Data Analisis Pumping Test
Q = 25 l/t

r=5m

Waktu (t) menit

Penurunan m.a.t s (m)

t/r2

9,75

0,04

10,2

0,08

10,6

0,12

10,8

0,16

10,9

0,2

11,12

0,24

11,2

0,28

11,27

0,32

11,33

0,36

10

11,4

0,4

12

11,45

0,48

14

11,58

0,56

16

11,69

0,64

18

11,78

0,72

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

20

11,84

0,8

25

11,90

30

12,02

1,2

35

12,15

1,4

40

12,22

1,6

50

12.34

55

12,42

2,4

60

12,52

2,8

70

12,6

3,2

80

12,68

3,6

90

12,79

100

12,91

4,8

120

13,15

5,4

135

13,25

150

13,31

6,6

165

13,38

7,2

180

13,44

200

13,48

8,8

220

13,52

9,6

240

13,58

10,8

270

13,64

12

300

13,67

14,4

360

13,69

Simpulkan kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan :


S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined


S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas

BAB II
UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) METODE PAPADOPULUS
II.1. Dasar Teori
Geohidrologi adalah ilmu yang membahas masalah sumber air bawah tanah
yang bertalian dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran, sifat kimia dan potensi
sumber air bawah tanah dalam hubungannya dengan lingkungan geologi. Dasar teori
yang berlaku untuk sumur diameter besar dengan asumsi sebagai berikut :
1. Akuifer tertekan, homogen dan menerus
2. Aliran tak langsung
3. Diameter sumur >>
4. Debit pemompaan (Q) konstan
5. Sumur menebus sumur akuifer
Rumus yang di gunakan adalah :
T=

S =

S=

Keterangan :
T = Koefisien keterusan air (m2 / jam atau m2 / hari)
S = Daya simpan air / koefisien storage

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

s = Draw down dalam meter


t = Waktu sejak pemompaan (menit, jam atau hari)
r = Jarak sumur uji dengan sumur pengamat
Q = Debit pemompaan air
Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan, adalah sebagai berikut :
S = 0,00001 0,001 (Confined aquifer)
S = 0,001 0,05 (Leaky confined)
S = 0,05 0,3 (Unconfined aquifer)
II.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan
praktikum geohidrologi pada semester genap tahun ajaran 2009 2010, Jurusan
Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institute Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta.
Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk menentukkan keterusan air (T)
dan menentukkan koefisien daya simpan air (S).
II.3. Alat Dan Bahan
Alat :
1. Data hasil uji pemompaan di lapangan
2. Grafik Theis Type Curve
3. Kertas double logaritma
4. Kalkulator dan alat tulis

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

II.4. Cara Kerja


1. Memplotkan harga S versus t/r2 pada kertas double logaritma, S sebagai
ordinat dan t/r2 sebagai absis.
2. Hasil pengeplotan dibuat garis kurve, kemudian dihimpitkan dengan kurve
standar papadopulus hingga sesuai (sumbu ordinat kedua kurva sejajar).
3. Menentukkan titik senbarang (match point) dalam segmen yang berhimpit.
4. Mendapatkan harga t/r2, S, 1/, W().
5. Memasukkan kedalaman rumus :
6. T =

S =

S=

II.5. Data Analisis Pumping Test


Q = 25 l/t

r=5m

Waktu (t) menit

Penurunan m.a.t s (m)

t/r2

9,75

0,04

10,2

0,08

10,6

0,12

10,8

0,16

10,9

0,2

11,12

0,24

11,2

0,28

11,27

0,32

11,33

0,36

10

11,4

0,4

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

12

11,45

0,48

14

11,58

0,56

16

11,69

0,64

18

11,78

0,72

20

11,84

0,8

25

11,90

30

12,02

1,2

35

12,15

1,4

40

12,22

1,6

50

12.34

55

12,42

2,4

60

12,52

2,8

70

12,6

3,2

80

12,68

3,6

90

12,79

100

12,91

4,8

120

13,15

5,4

135

13,25

150

13,31

6,6

165

13,38

7,2

180

13,44

200

13,48

8,8

220

13,52

9,6

240

13,58

10,8

270

13,64

12

300

13,67

14,4

360

13,69

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya adalah :


S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan
S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined
S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas
BAB III
KESIMPULAN
Tujuan uji pemompaan (pumping test) dengan menggunakan metode theis
adalah untuk menentukkan harga koefisien keterusan air (T) dan daya simpan air
(koefisien storage / S) dan digunakan untuk evaluasi potensi sumur. Hasil dari
perhitungan di dapat :
W() = 1

1/ = 10

Q = 25

r=5m
T=

W()

T=
T=
T = 0,1421747 m2/hari
S=
S=
S=
S = 0,0364
Kondisi akuifer semi confined / Leaky
Tujuan uji pemompaan (pumping test) dengan menggunakan metode
papadopulus, adalah untuk menentukkan koefisien air (T) dan menentukkan koefisien
daya simpan air (S). hasil perhitungan di dapat :

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

t/ r2 = 0,12

W() = 1

S = 10,5

1/ = 10

Q = 25 1/t
T=
T=
T=
T = 0,188 m2/hari
S=
S=
S = 0,09
Kondisi akuifernya Leaky / semi confined
Kondisi akuifer berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya adalah :
S = 0,00001 0,001 = confined akuifer / akuifer tertekan
S = 0,001 0,05 = leaky / semi confined
S = 0,05 0,3 = unconfined / akuifer bebas

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

DAFTAR PUSTAKA
Miftahussalam Purnama. D.I.; 1996; Petunjuk Praktikum Geohidrologi; Laoratorium
Geologi dan Rekayasa Mineral, Institute Sains & Teknologi AKPRIND,
Yogyakarta.

Laporan Geohidrologi
Yohanes Arifin De Sousa
102.101.004

Anda mungkin juga menyukai