Anda di halaman 1dari 28

KonsepDasarKemagnetan

Intro
Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan
tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani pada
sejenis batuan yang dinamakan magnetit di kota magnesia.
Awal abad ke 12, magnet mulai digunakan sebagai kompas karena sifatnya
yang selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi. Sifat kutub magnet mulai
diselidiki ilmuwan, diantaranya:
Pierre de Maricourt (1269) menemukan garis medan magnet pada magnet
berbentuk bola.
William Gilbert (1600) menemukan sifat kemagnetan bumi.
John Michell (1750) menemukan hubungan gaya magnet dengan jarak
antar magnet.
HC. Oersted, Marie Ampere, Biot dan Savart (awal abad 19) menemukan
hubungan listrik dan magnetisme.
M. Faraday dan J. Henry (1830) menemukan hubungan medan magnet
dengan medan listrik.
J. C. Maxwell (1860) menyusun teori dan konsep elektromagnetik.

KutubMagnet&GarisGayaMagnet
Gambar1.
S

Gambar2.
U

S
S

Fluksmagnetik
Fluks magnetik adalah jumlah medan magnetik ( garis gaya
magnet ) yang dihasilkan sumber magnetik, dilambangkan
dengan (phi). Satuan fluks magnetik weber ( Wb ).
Kerapatan fluks magnet adalah jumlah total fluks yang
menembus area yang tegak lurus dengan fluks tersebut,
dirumuskan:

Dengan:
B:Rapatfluksmagnet(TatauWb/m2 )
:Fluksmagnet(Wb)
A:Luaspenampang(m2 )

GayaGerak Magnet(Magnetomotive
Force/mmf)
Mmf merupakan penyebab munculnya fluks magnetik pada
rangkaian elektromagnetik, dirumuskan:

Dengan: N= jumlah belitan (turn)


I = arus (amper / A)
Sehingga jika terdapat belitan sepanjang l maka kekuatan
magnet yang dihasilkan adalah:

Dengan: H = Kuat medan magnet


l = panjang fluks / panjang belitan

PermeabilitasMagnet
Permeabilitas magnet merupakan konstanta pembanding antara
rapat fluks (B) dengan kuat medan (H) yang dihasilkan magnet.
Untuk
udara dan bahan non magnetik,
permeabilitas
dinyatakan sebagai permeabilitas ruang kosong(0 = 4.107
H/m), sehingga:
Untuk bahan lain maka permeabilitasnya sebanding dengan
permeabilitas ruang kosong dikalikan permeabilitas relatif bahan
(r ). Sehingga diperoleh:

PermeabilitasMagnet
Permeabilitasrelatifdidefinisikansebagai:
rapat fluks pada bahan
r
rapat fluks pada vakum

Sehinggapadaruanghampa,r =1danr .o =
dinamakanpermeabilitasabsolut.
Dengan
konstanta
permeabilitas
maka
karakteristik kemagnetan suatu bahan dapat
digambarkan dalam kurva perbandingan B H.

PermeabilitasMagnet
KurvaperbandinganBHdariberbagaibahan:

Reluktansi
Reluktansi merupakan derajat hambatan
magnetik dari suatu rangkaian magnetik
terhadap fluks magnet. Dirumuskan:

Satuan reluktansi 1/H atau H1 atau A/Wb


Untuk rangkaian magnet seri maka reluktansi
total dirumuskan:

PerbandinganBesaranMagnetdan
BesaranListrik

HisteresisdanRugiHisteresis
Histeresis adalah tertinggalnya rapat fluks (B) terhadap
perubahan kuat medan magnet (H) pada rangkaian
magnetik. Digambarkan dalam bentuk kurva sebagai
berikut:

HisteresisdanRugiHisteresis
Darikurvatersebut:
OXmenunjukkanrapatflukssisa(reminensi)
OYmenunjukkangayakoersif(paksa)
PPmenunjukkansaturasirapatfluks
Histeresis menyebabkan timbulnya rugi rugi
dalam bentuk panas yang dinamakan rugi
histeresis. Besarnya sebanding dengan area yang
dibentuk oleh kurva histeresis.

ContohSoal

ContohSoal

ContohSoal

ContohSoal

ContohSoal

GayaMagnet

InduksiMagnet

InduksiMagnet

InduksiMagnet

Induktansi

HubunganTeganganInduksidenganInduktansi

PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK


B

F = B . I.L

F
F = Gaya (Force)
B = Kerapatan garis gaya
(Fluks)
I = Besar arus
L = Panjang penghantar
PT PLN (Persero) Udiklat Pandaan

KONSTRUKSI MOTOR LISTRIK


1

6
4

3
8

1.
2.
3.
4.

Body Motor
Kumparan stator
Rotor
Tutup terminal

5.
6.
7.
8.

PT PLN (Persero) Udiklat Pandaan

Baut terminal klem


Lubang gantungan
Poros
Kaki motor

PRINSIP DASAR GENERATOR


GAYA GERAK LISTRIK

Apabila sebuah konduktor digerakkan tegak lurus


Sejauh (ds) memotong suatu medan magnit dengan
Kerapatan fluks maka perubahan fluks pada
Konduktor dengan panjang efektif ialah :
do = Bds

e = do
dt

e = ds
dt

Maka : e = Bv

ds = v
dt

KONSTRUKSI GENERATOR
KUMPARAN
STATOR

KUMPARAN
ROTOR

KOTAK
TERMINAL

BODY
GENERATOR

Sumber
DC

EXCITER

Anda mungkin juga menyukai