A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memurnikan minyak cengkeh dengan metode redistilasi
B. DASAR TEORI
Minyak astsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan banyak
digunakan dalam industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai jual dari
minyak atsiri sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen
utamnya. Minyak atsiri di Indonesia sebagian besar masih diusahakan oleh
masyarakat awam, sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan. Kualitas atau mutu minyak atsiri
ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing-masing minyak tersebut dan
bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya adanya bahan-bahan asing
yang tercampur didalamnya. Adanya bahan-bahan asing tersebut dengan
sendirinya akan merusak mutu minyak atsiri yang bersangkutan. Bila tidak
memenuhi persyaratan mutu, maka nilai jual minyak tersebut akan jauh lebih
murah. Untuk meningkatkan kualitas minyak dan nilai jualnya, bisa dengan
beberapa proses pemurnian baik secara fisika ataupun kimia. Dari beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian bisa meningkatkan
kualitas minyak tersebut, terutama dalam hal warna, sifat fsikokimia dan
kadar komponen utamany. Proses pemurnian yang akan dibahas adalah untuk
pemurnian minyak nilam, akar wangi, kenanga, dan daun cengkeh. Dari
proses
pemurnian
bisa
dihasilkan
minyak
yang
lebih
cerah
dan
ppm(purnawati, 2000). Untuk distilasi fraksinasi akan jauh lebih baik karena
komponen kimia dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya (Sulaswaty
dan Wahyuningsih, 2001). Komponen kimia yang terpisahkan sesuai dengan
golongannya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Labu distilasi
b. Kompor Listirk
c. Adaptor
d. Kondensor liebig
e. Erlenmeyer
f. Gelas ukur
g. Beaker Gelas
2. Bahan
a. Minyak Cengkeh 50 ml
b. Aquades 250 ml
No.
1.
2.
3.
4.
Perlakuan
Minyak cengkeh 50 mL dan diuji
dengan spektrofotometer
Ditambahkan akuades 250 mL
dan dimixer
Campuran didistilasi
Bottom dipisahkan dengan
corong pisah
Pengamatan
- Minyak cengkeh warna coklat
keruh
- Campuran warna putih keruh
-
Distlat = 22 mL
Bottom = 278 mL
Lapisan atas = air
Lapisan bawah= minyak
cengkeh 37 mL
2. Pembahasan
Pemurnian minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara redistilasi.
Pada praktikum ini, minyak cengkeh diuji terlebih dahulu menggunakan
spektrofotometer untuk mengetahui adsorbansinya. Minyak cengkeh yang
telah diketahui adsorbansinya ditambah dengan aquades. Aquades yang
ditambahkan berfungsi sebagai pelarut minyak cengkeh, salah satu syarat
pelarut adalah memiliki titik didih yang lebih rendah. Aquades memiliki
titik didih 100oC yang lebih rendah dari minyak cengkeh yaitu 235oC.
Kemudian, campuran tersebut dimixer. Tujuan pemixeran adalah untuk
membuat campuran homogen antara minyak cengkeh dengan aquades.
Campuran minyak cengkeh dimasukkan ke dalam labu distilasi dan
didistilasi. Distilat yang dihasilkan berupa aquades dan sedikit minyak
cengkeh. Distilat masih mengandung sedikit minyak cengkeh dikarenakan
pemanasan yang sangat tinggi dan mengakibatkan minyak cengkeh yang
berada dibawah labu alas bulat naik ke atas permukaan dan ikut terbawa
aquades menjadi distilat. Minyak cengkeh kemudian dipisahkan dengan
aquades menggunakan corong pisah. Minyak cengkeh hasil pemurnian
bewarna coklat keruh, diuji menggunakan spektrofotometer dan
didapatkan adsorbansi lebih besar daripada adsorbansi sebelum dilakukan