Anda di halaman 1dari 6

PEMURNIAN MINYAK CENGKEH I DENGAN METODE DISTILASI

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memurnikan minyak cengkeh dengan metode redistilasi
B. DASAR TEORI
Minyak astsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan banyak
digunakan dalam industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai jual dari
minyak atsiri sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen
utamnya. Minyak atsiri di Indonesia sebagian besar masih diusahakan oleh
masyarakat awam, sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan. Kualitas atau mutu minyak atsiri
ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing-masing minyak tersebut dan
bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya adanya bahan-bahan asing
yang tercampur didalamnya. Adanya bahan-bahan asing tersebut dengan
sendirinya akan merusak mutu minyak atsiri yang bersangkutan. Bila tidak
memenuhi persyaratan mutu, maka nilai jual minyak tersebut akan jauh lebih
murah. Untuk meningkatkan kualitas minyak dan nilai jualnya, bisa dengan
beberapa proses pemurnian baik secara fisika ataupun kimia. Dari beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian bisa meningkatkan
kualitas minyak tersebut, terutama dalam hal warna, sifat fsikokimia dan
kadar komponen utamany. Proses pemurnian yang akan dibahas adalah untuk
pemurnian minyak nilam, akar wangi, kenanga, dan daun cengkeh. Dari
proses

pemurnian

bisa

dihasilkan

minyak

yang

lebih

cerah

dan

karakteristiknya memenuhi persyaratan mutu standar.


Teknik penyulingan minyak atsiri yang selama ini diusahakan para
petani, masih dilakukan secara sederhana dan belum menggunakan teknik
penyulingan secara baik dan benar. Selain itu, penanganan hasil setelah
produksi belum dilakukan secara maksimal, seperti pemisahan minyak setelah

penyulingan, wadah yang digunakan , penyimpanan yang tidak benar, maka


akan terjadi proses-proses yang tidak diinginkan, yaitu oksidasi, hidrolisa
ataupun polimerisasi. Biasanya minyak yang dihasilkan akan terlihat lebih
gelap dan berwarna kehitaman atau sedikit kehijauan akibat kontaminasi dari
logam Fe dan Cu. Hal ini akan berpengaruh terhadap sifat kimia minyak.
Untuk itu, proses penyulingan minyak yang lebih baik dan benar perlu
diketahui secara lebih rinci, sehingga minyak yang dihasilkan dapat
memenuhi persyaratan mutu yang ada.
Tabel 2.1 Karakteristik Minyak Cengkeh
Sifat Fisik-Kimia
Keterangan
Flash Point
104oC
Boiling Point
250oC
Specific Grafity
1,064 g
Warna
Tidak berwarna terhadap cahaya kuning
Kelarutan
Larut dalam methanol dan dietil eter
Densitas
1,025-1,0609 g/mL
Indeks Bias
1,52-1,54
Kelarutan dalam methanol
1:2
Penyimpanan
Suhu dingin, kering dan tertutup
Proses pemurnian bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode, yaitu secara fisika dan kimia. Hal ini terkait dengan sifat minyak
atsiri yang terdiri dari berbagai komponen kimia dan secara alami terbentuk
pada tanaman sesuai tipe komponen yang berbeda dari setiap tanaman.( Davis
et al.,2006). Proses pemurnian secara fisika dihasilkan (redestilation) dan
distilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan. Dalam proses secara fisika,
yaitu metode redestilasi adalah menyuling ulang ninyak atsiri dengan
menambahkan air pada perbandingan minyak dan air sekitar 1 : 5 dalam labu
alas destilasi, kemudian campuran didestilasi, minyak yang dihasilkan akan
terlihat lebih jernih. Hasil penyulingan terhadap minyak nilam dengan metode
redestilasi, ternyata dapat meningkatkan nilai transmisi (kejernihan) dari 4 %
menjadi 83,4 %, dan menurunkan kadar Fe dari 509,2 menjadi 19,60

ppm(purnawati, 2000). Untuk distilasi fraksinasi akan jauh lebih baik karena
komponen kimia dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya (Sulaswaty
dan Wahyuningsih, 2001). Komponen kimia yang terpisahkan sesuai dengan
golongannya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Labu distilasi
b. Kompor Listirk
c. Adaptor
d. Kondensor liebig
e. Erlenmeyer
f. Gelas ukur
g. Beaker Gelas
2. Bahan
a. Minyak Cengkeh 50 ml
b. Aquades 250 ml

Gambar 1. Rangkaian Alat Distilasi


D. CARA KERJA

Gambar 2. Skema kerja pemurnian minyak cengkeh

E. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Tabel 2. Data Pengamatan

No.
1.
2.
3.
4.

Perlakuan
Minyak cengkeh 50 mL dan diuji
dengan spektrofotometer
Ditambahkan akuades 250 mL
dan dimixer
Campuran didistilasi
Bottom dipisahkan dengan
corong pisah

Pengamatan
- Minyak cengkeh warna coklat
keruh
- Campuran warna putih keruh
-

Distlat = 22 mL
Bottom = 278 mL
Lapisan atas = air
Lapisan bawah= minyak
cengkeh 37 mL

2. Pembahasan
Pemurnian minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara redistilasi.
Pada praktikum ini, minyak cengkeh diuji terlebih dahulu menggunakan
spektrofotometer untuk mengetahui adsorbansinya. Minyak cengkeh yang
telah diketahui adsorbansinya ditambah dengan aquades. Aquades yang
ditambahkan berfungsi sebagai pelarut minyak cengkeh, salah satu syarat
pelarut adalah memiliki titik didih yang lebih rendah. Aquades memiliki
titik didih 100oC yang lebih rendah dari minyak cengkeh yaitu 235oC.
Kemudian, campuran tersebut dimixer. Tujuan pemixeran adalah untuk
membuat campuran homogen antara minyak cengkeh dengan aquades.
Campuran minyak cengkeh dimasukkan ke dalam labu distilasi dan
didistilasi. Distilat yang dihasilkan berupa aquades dan sedikit minyak
cengkeh. Distilat masih mengandung sedikit minyak cengkeh dikarenakan
pemanasan yang sangat tinggi dan mengakibatkan minyak cengkeh yang
berada dibawah labu alas bulat naik ke atas permukaan dan ikut terbawa
aquades menjadi distilat. Minyak cengkeh kemudian dipisahkan dengan
aquades menggunakan corong pisah. Minyak cengkeh hasil pemurnian
bewarna coklat keruh, diuji menggunakan spektrofotometer dan
didapatkan adsorbansi lebih besar daripada adsorbansi sebelum dilakukan

redistilasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi minyak cengkeh


semakin pekat.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Minyak cengkeh yang dihasilkan berwarna coklat keruh dengan volum
37ml.
2. Saran
a. Pada saat mendistilasi, campuran minyak cengkeh dengan aquades
sebaiknya diaduk terus dengan menggunakan stirrer agar minyak
cengkeh dan aquades tetap homogen.
b. Distilasi dilakukan tidak pada suhu yang terlalu tinggi agar komponen
minyak cengkeh tidak ikut menguap.
G. DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Teknik Kimia. 2013. Petunjuk Praktikum Pemurnian Bahan.
Teknik Kimia. UNNES.
Brown, G.G., 1978., Unit Operation, Charles E. Turttle Co., Inc., Tokyo.
Treybal, R.E., 1981, Mass Transfer Operation, 3rd. Ed., Mc Graw Hill Inc.,
Tokyo.

Anda mungkin juga menyukai