2.1 Minyak merupakan campuran dari ester asam lemak dengan gliserol. Jenis minyak yang
umumnya dipakai untuk menggoreng adalah minyak nabati seperti minyak sawit, minyak kacang
tanah, minyak wijen dan sebagainya. Minyak goreng jenis ini mengandung sekitar 80% asam
lemak tak jenuh jenis asam oleat dan linoleat, kecuali minyak kelapa. Proses penyaringan
minyak kelapa sawit sebanyak 2 kali (pengambilan lapisan lemak jenuh) menyebabkan
kandungan asam lemak tak jenuh menjadi lebih tinggi. Tingginya kandungan asam lemak tak
jenuh menyebabkan minyak mudah rusak oleh proses penggorengan (deep frying), karena
selama proses menggoreng minyak akan dipanaskan secara terus menerus pada suhu tinggi serta
terjadinya kontak dengan oksigen dari udara luar yang memudahkan terjadinya reaksi oksidasi
pada minyak (Sartika, 2009).
2.2 Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet
karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung
lemak esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya
kolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan,komponen lemak memegang peranan
penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan
penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah lemak (low
fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi hilang. Lemak juga
merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan pembentukan rasa tak enak dan produk
menjadi berbahaya (Lechninger, 1982).
Lipid atau trigliserida merupakan bahan bakar utama hampir semua organisme disamping
karbohidrat. Trigliserida adalah triester yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak.
Asam-asam lemak jenuh ataupun tidak jenuh yang dijumpai pada trigliserida, umumnya
merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya selalu genap. Ada dua macam
trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida campuran. Trigliserida sederhana
mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai penyusunnya, sedangkan trigliserida
campuran mengandung dua atau tiga jenis lemak yang berbeda (Poedjiadi, 1994)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
-Gelas Ukur
-Kompor
-Sendok
-Wajan
-Plastik
-Pisau
Bahan :
-Minyak Jagung
-Mentega Palmia
3.2 Cara Kerja
a. Berat jenis minyak dan margarin
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur 100 ml,kemudian timbang bahan tersebut
Berat jenis (mg/ml) = Berat (mg)
Volume (ml)
b. Uji Emulasi
Campurkan 5 ml minyak dan 5 ml air masukkan dalam botol kecil kocok kuat selama
10 menit,amati perubahan yang terjadi dan catat waktu terjadinya pemisahan antara
minyak dan air
c. Menentukan kualitas minyak dan lemak dengan organoleptic
Warna
Rasa
Aroma
Tekstur
d. Menentukan efek shortening dari lemak
Goreng krupuk dengan menggunakan minyak dan lemak (margarine atau
mentega),kemudian catat hasilnya manakah menurut saudara yang paling bagus
terhadap pengaruh dari rasa,warna,falvour krupuk
BAB IV
Volume (ml)
= 88.000mg
100 ml
= 880
5.1 Kesimpulan
1. Penentuan pada berat jenis minyak jagung yaitu 880 mg,sedangkan pada margarin seberat
1.290 mg.
2. Pada uji emulasi minyak didapatkan di detik ke 18 terjadi pemisahan antara minyak dan
air yaitu ditandai dengan adanya kemunculan gumpalan berwarna putih.Pada menit ke
02.40 endapan kuning muncul di atas endapan putih.
Sedangkan untuk uji emulasi margarin didapatkan pada menit ke 10 terjadi perubahan :
-Warna semakin pucat
-Lemak menempel pada tabung/wadah
-Air memisah dari minyak
3. Penentuan pada kualitas minyak jagung dan sifat Arganoleptik di dapatkan :
• Warna : Kuning bening
• Rasa : Tawar
• Aroma :Sedikit beraroma jagung
• Tekstur :Agak kental
Sedangkan pada margarin di dapatkan :
- Nama Margarin : Margarin Pilma
- Warna : Kuning cerah sedikit orange
- Rasa : Asin,gurih
- Aroma : Harum
- Tekstur : Cair,lengket,berminyak
4. Pada penentuan shortening di dapatkan kesimpulan bahwa dari segi rasa,warna dan
falvour kerupuk lebih enak dan bagus jika digoreng menggunakan minyak dibandingkan
dengan margarin.
DAFTAR PUSTAKA
https://mhasybiizzadin.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-biokimia-uji-minyak.html