Anda di halaman 1dari 41

ABIA NEBULA

1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

LI.1. Memahami & Menjelaskan Anatomi Makroskopis dan Mikroskopis Organ


Reproduksi Wanita
MAKROSKOPIS
A. ORGANA GENITALIA FEMININA INTERNA TEDIRI DARI:

HOIRIYAH 1102011119

Page 1

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

OVARIUM
Jumah sepasang
Terlrtak dalam pelvis minor
Berbentuk bulat memanjang, agak pipih
( dengan ukuran 3x1,5x1)
Trediri dari cortek (luar) dan medulla (dalam)
Dilekatkan oleh mesovarium paga lig latum ( berupa lipatan peritoneum sebelah
lateral kiri dan kanan uterus)
Difiksasi oleh:
o Lig suspensorium ovarii( Lig infudibulopelvicum), lig ini menggangtungkan
uterus pada dinding panggul antara sudut tuba.
o Lig teres uteri ( lig rotundum): Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus,
caudal dari tuba, kedua lig ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial labium
mayus.
TUBA UTERINA (SALPINK)

jumlah sepasang
merupakan saluran muscular, panjang 10 cm.
Infundibulum, bangunan yang berbentuk corong
Ampula, bangunan yang membesar
Isthmus, bangunan yang menyempit
Pars uterina ialah muara tuba di dalam uterus

UTERUS

Organ muskular,. Berbentuk buah jambu, agak pipih, dibedakan:


Fundus uteri, ujung proksimal muara tuba uterina
Faciea vesicalis, didataran ventral menghadap ke vesica urenia
Facies intestinalis, didataran dorsal menghadap ke usus
Margo lateralis kanan dan kiri.
Dinding uterus dari luar kedalam terdiri:perimetrium, myometrium dan endometrium

VAGINA
berbentuk tabung muskular, mulai cervix sampai genitalia externa.
panjang antara 8- 12 cm
Bagian distal cervix menonjol kedalam rongga vagina, disebut portio cervicis
uteri.Bagian cervix proksimalnya disebut portio supravaginaliscervicis uteri.
Tunica muscularis dapat dipandang lanjutan myometrium tetapi lebih tipis
Tunica mucosa membentuk rugae yang transversal pada dinding ventral & dorsal,
disebut columna rugarum
Pada virgo intacta aintroitus vagina sebagian ditutupi oleh suatu selaput yang disebut
hymen, menurut bentuknya dapat dibedakan:
o Hymen anularis ( sebagai cincin)
o Hymen seminularis( sebagai bulan sabit)
o Hymen cribriformis ( berlubang2 sebagai saringan)
HOIRIYAH 1102011119

Page 2

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

o Hymen fimbriatus ( dengan tepi sebagai jari2)


o Hymen imperforatus ( tidak berlubang)

B. ORGANA GENITALIA FEMININA EXTERNA TERDIRI DARI:


MONS PUBIS
Daerah kulit yang menonjpl didepan symphisis pubis
Kulitnya berambut banyak jaringan lemak
Berisi jaringan lemak, jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf2
Meluas ke bawah belakang ke labium mayora.
LABIUM MAYUS PUDENDI
Suatu lipatan kulit, ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain membentuk
comissura posterior labiorum majorum, yg keventrocranial membentuk comissura
anterior labiorum anterior majorum
Dapat dibedakan: facies lateralis, mempunyai rambut & banyak pimen. Facies
medialis, mempunyai glandula sebacea yg besar dan tidak punya rambut.
Terdapat jaringan pengikat, lemek dan jaringan menyerupai tunica dartos scroti.
Cela yang dibatasi oleh kedua labia mayora disebut rima pudendi.
LABIUM MINUS PUDENDI
Suatu lipatan kulit.
Kedorsocaudal kedua labiaminora berhubungan satu dengan yang lain membentuk
frenulum labiorum minorum
Kevenrocranial berhubungan satu dengan yang lain membentuk preputium clitoridis
menutupi glands clitoridis dari ventrocranial.
Dalam labium minus terdapat banyak pembuluh darah, glndula sebacea yang
bermuara langsung keluar, tidak ada folliculi rambut dan jaringan lemak
VESTIBULUM VAGINA

Daerah yang terletak diantara kedua bulbi vestibuli


Ruangan ini dibatasi oleh:
o Kanan kiri oleh labia minore
o Ventrocranial oleh prenulum clitoris
o Dorsocaudal oleh prenulum labiorum minorum ( Frenulum labiorum pudendi)
Kedalam vestibulun vagina bermuara:
* Urethrae * Gl vestibularis mayor
* Vagina
* Gl vestibularis minor
CLITORIS
Ujung proximal corpus cavernosum clitoridis melekat di dataran medial ramus
inferior ossis pubis dengan dataran lateralnya

HOIRIYAH 1102011119

Page 3

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Ke ventral kedua crura clitoridis bersatu membentuk corpus clitoridis. Pada ujung
distal corpus clitoridis terdapat corpus cavernosum glandis yang membentuk glans
clitoridis.
URETRA FEMINA
Panjang sekitar 3-4 cm
Predioposisi infeksi saluran kemih akibat penyebaran dari organisme usus
Berjalan dari leher kandung kemih menuju ostium urethrae externum yg terletak
diantara clitoris dan vagina.
PERINEUM
Terletak dibawah diapragma pelvis
Merupakan atrea berbentuk belah ketupat bila dilihat dari bawah
Dibatasi oleh ramus inferioor ossis pubis dan ramjus inferior ossis ischii kanan dan
kiri dan kedua lig sacrotuberale
Terbagi menjkadi urogenitalis di anterior ( ventral) dan regio analis diposterior (
dorsal).
MIKROSKOPIS
Ovarium
Ovarium dibungkus Epitel Germinatif berupa Selapis Kuboid yg menyatu dg
mesotel.
Di bwh epitel tsb tdpt jaringan ikat padat yaitu Tunika albuginea
Struktur ovarium tdd:
a) Korteks di bagian luar,tdd:
Stroma padat , mengandung folikel ovarium. Stroma bbtk jala retikulin
dg sel btk gelendong.
Sebelum pubertas hanya tdpt folikel primitif atau primer.
Kematangan seks adanya folikel yg berkembang dan hasil akhirnya
berupa korpus luteum, folikel atretis.
Saat menopause folikel menghilang dan korteks jd tipis dan tdd
jaringan ikat fibrosa
b) Medula dibagian dalam,tdd:
Jaringan ikat fibroelastis berisi pembuluh darah besar, limf dan saraf.

HOIRIYAH 1102011119

Page 4

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Korpus Luteum
Bila tdk tjd fertilisasi maka korpus luteum
hanya bertahan 10-14 hari dan berdegenerasi
disebut KORPUS LUTEUM MENSTRUASI
Bila tjd fertilisasi, plasenta menghasilkan
HCG dan menstimulasi Korpus luteum utk
bertahan selama 6 bln tapi tdk hilang dan
msh mensekresi progesteron sampai akhir
kehamilan disebut
KORPUS LUTEUM
PREGNANS
Tuba uterina (t.falopii)
Terdiri atas 4 segmen
A.
Bag. Intramural (Pars Interstitial)
B.
Istmus
C.
Ampula
D.
Infundibulum . Jari2/jumbai melebar
ke arah ovarium disebut FIMBRIAE

cr

histologi, dinding tuba uterina tdd 3 lapis :


o T. Mukosa
o T. Muskularis
o T. Serosa
Dinding uterus
1.
PERIMETRIUM
2.
MIOMETRIUM
3.
ENDOMETRIUM
Lapisannya dibagi 2 bagian dan fungsinya
1.
Stratum fungsional
HOIRIYAH 1102011119

Page 5

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

2.

Stratum Basale

Fase menstruasi
Jk tdk ada pembuahan, endometrium dihancurkan, kelenjar rusak menyerpih
Stroma tdpt rembesan
Akhir fase, dinding A. Spiralis berkontraksi menutup aliran darah shg tjd
nekrosis endometrium
Tjd proliferasi sel kelenjar dan bagian basal migrasi ke permukaan sbg awal
fase proliferasi
Fase proliferasi
Disebut fase estrogenik krn estrogen sbg persiapan implantasi.
Epitel Selapis silindris
Endometrium mengalami regenerasi, kelenjar mjd lurus dg lumen sempit,
arteri spiralis memanjang dan berkelok2

Miometrium tersusun berlapis


Fase Sekresi
Fase sekreimulai sth ovulasi. Adanya progesteron (pmbtkn korpus luteum)
menyebabkan :
Kelenjar mjd berkelok2, lumen melebar, sekresi byk.
Endometrium tebal maksimal (5 nm)
Arteri Spiralis memanjang ke dlm bagian superfisial endometrium
Dinding berlipat

LI.2. Memahami & Menjelaskan Fisiologi dan Biokimia


Hormon Reproduksi
FISIOLOGI

HOIRIYAH 1102011119

Page 6

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

SIKLUS OVARIUM
Fase Folikuler
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan
folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus luteum
diatur oleh sistem kelenjar hypothalamohipofise seperti halnya dengan mekanisme
intraovarial.
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropinreleasing hormones (GnRH)
3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal
menuju kelenjar hipofise anterior
4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang
menginduksi sekresi luteotropic hormone (LH)
dan follicle-stimulating hormone (FSH)
5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada
GnRH dan terjadi setiap 90 menit (berkala)
6. Selanjutnya FSH menstimulasi pematangan
folikel. Hanya satu folikel yang matang
sempurna.
Saat ovulasi
1. Selanjutnya folikel menghasilkan estrogen
dan estrogen menekan produksi FSH (negative
feedback)
2. Akibatnya beberapa folikel selain satu
folikel yang matur sempurna mengalami
atresia.
3. Meningkatnya kadar estrogen mensitmulasi
sekresi LH sehingga kadar LH melonjak di
pertengahan siklus (positive feedback)
4. Kadar LH yang tinggi menyebabkan
degenerasi kolagen folikel ovulasi setelah
16-24 jam lonjakan LH
Fase luteal
Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa
membesar,bervakuola dan berpigmen kuning
(lutein) korpus luteum
Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan
reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL)
terbentuk
Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk
biosintesis progesteron
Terdapat 2 sel di korpus luteum
Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron
Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen
Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
Progesteron

HOIRIYAH 1102011119

Page 7

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Mempersiapkan rahim untuk kehalmilan (meningkatkan kelenjar sekretori


uterus dan menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang
tertanam
Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum
Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara
Estrogen:
Organ seks dan tubu keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan
dalalm karakteristik seks sekunder, merangsang pertubuhan uterus dan payudara
Tulang
:
mencegah
aktivitas
osteoklas,meningkatkan
matriks
tulang,merangsang penutupan epifisial plate,meningkatkan deposit calsium
Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh
hati sehingga menurunkan resiko atherosklerosis
Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halu dan lembut
Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air
SIKLUS ENDOMETRIUM
Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:
1.
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi
pembuahan sampai 2 hari sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan
beregresi dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya
kapiler-kapiler dan diikuti menurunnya sekresi estrogen dan progesteron (involusi
endometrium sebesar 65% ) pembuluh darah endometrium melepaskan material
vasokonstriksi (Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta , dan
makrofag) vasopspasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi
nekrosis darah merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan
(hemoragik) meningkat cepat dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari
endometrium deskuamasi peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah
menstruasi + deskuamasi pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi
Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari
dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari
2.
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fae
proliferasi ini dapat berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah
fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh
kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung
telur (disebut ovulasi)
3.
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase
sekresi biasanya tetap yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi (perlekatan janin ke rahim)

HOIRIYAH 1102011119

Page 8

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)


GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hypothalamus. GnRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hypophisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan-balik (feed back mechanism)
ke hypothalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Berikut ini merupakan fungsi dari GnRH :
Menstimulasi produksi folikel stimulating hormone (FSH) dan leutinizing
hormone (LH)
Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar hypophisis

HOIRIYAH 1102011119

Page 9

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

(Wilson dan Price, 2005)


FSH (Folikel Stimulating Hormone)
FSH diproduksi oleh sel gonadotropin pada kelenjar hypophiisis, pada lobus anterior
(adenohypophisis). Sel target dari FSH adalah testis (tubulus semineferus) pada lakilaki dan ovarium pada perempuan. Fungsi dari FSH adalah :
Laki-laki
Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor
testosterone pada tubulus semineferus
Perempuan
Menstimulasi perumbuhan dan pematangan folikel
Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum
(Guyton and Hall, 1997)
LH (Leutinizing Hormone)
LH diproduksi oleh sel gonadotropin pada lobus anterior kelenjar hypophysis. Sel target
dari LH adalah tubulus semineferus testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan.
Fungsi LH adalah :
Laki-laki
Menstimulasi produksi sperma dalam proses spermatogenesis dengan cara
menstimulasi sel intersisial leydig pada testis untuk mensekresikan testosterone
Perempuan
Membentuk korpus luteum dari folikel yang telah pecah
Menstimulasi produksi progesteron oleh korpus luteum
(Guyton and Hall, 1997)
HOIRIYAH 1102011119

Page 10

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Progesteron
Progesteron merupakan produk yang dihasilkan oleh korpus luteum. Fungsi dari
progesteron itu sendiri adalah :
1. Menyiapkan endometrium untuk implantasi blastokist
Endometrium yang sudah dipengaruhi estrogen karena pengaruh progesteron
berubah menjadi desidua dengan timbunan glikogen yang makin bertambah yang
sangat penting sebagai bahan makanan dan menunjang ovum
2. Mencegah kontraksi otot-otot polos terutama uterus dan mencegah
kontraktilitas uterus secara spontan karena pengaruh oksitosin
3. Cervix uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup disertai dengan lendir yang
kental, sedikit, lekat, seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga sukar dilalui
spermatozoa
4. Mempengaruhi tuba fallopi, dengan cara :
Glikogen dan vitamin C tertimbun banyak di dalam mukosa tuba falopii
Memperlemah gerakan peristaltik
5. Bersifat termogen, yaitu menaikkan suhu basal
6. Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli glandula mammae pada fase luteal,
sedangkan estrogen akan mempengaruhi epitel saluran
7. Merangsang natriuresis dan menambah produksi aldosteron
8. Merangsang pusat pernafasan (medulla oblongata) sehingga terjadi
peningkatan proses respirasi
(H. Wiknjosastro, 1984)
Estrogen
Estrogen memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder
dan mempunyai pengaruh terhadap psikologi perkembangan kewanitaan. Efek utama
estrogen adalah pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar mamma. Vulva dan
vagina berkembang di bawah pengaruh estrogen. Hormone ini akan mempengaruhi
jaringan epitel, otot polos, dan merangsang pembuluh darah pada alat-alat tersebut.
Estrogen juga menyebabkan proliferasi epitel vagina, penimbunan glikogen dalam sel
epitel yang oleh basil doderlein diubah menjadi asam laktat sehingga menyebabkan pH
vagina menjadi rendah. (H. Wiknjosastro, 1984)
Disamping itu estrogen juga mempunyai fungsi sebagai berikut, yaitu :
1. Mempengaruhi hormone lain, seperti :
Menekan produksi hormone FSH dan menyebabkan sekresi LH
Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium, sekalipun tidak ada FSH
2. Menimbulkan proliferasi dari endometrium baik kelenjarnya maupun
stromanya
3. Mengubah uterus yang yang infantile menjadi mature
4. Merangsang pertumbuhan dan menambah aktifitas otot otot tuba fallopi
5. Cervix uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka disertai lendir yang
bertambah banyak, encer, alkalis dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga
mudah dilalui spermatozoa

HOIRIYAH 1102011119

Page 11

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

6. Menyebabkan pertumbuhan sebagian lobuli alveoli dan saluran glandula


mammae
Hormon-Hormon lain yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Normal
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2.
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3.
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
BIOKIMIA

HOIRIYAH 1102011119

Page 12

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

LI.3. Memahami & Menjelaskan Kelainan Haid


LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan
Ketidakseimbangan Hormonal.

Definisi

Kelainan

Menstruasi

karena

Gangguan haid (haid abnormal), dan perdarahan menyerupai haid pada interval siklus haid
normal (21-35 hari).
LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan
Ketidakseimbangan Hormonal.

Etiologi

Kelainan

Menstruasi

karena

Gangguan haid dapat disebabkan oleh kelainan organik maupun bukan kelainan organik
(fungsional)
1. Tidak di temukan kelainan organik - disebut sebagai perdarahan uterus disfungsional
(PUD).
HOIRIYAH 1102011119

Page 13

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

a.
b.
c.
2.

PUD pada usia reproduksi


PUD Pada usia perimenars
PUD pada usia perimenopause

Ada kelainan organik


Hipoplasia uteri, mioma submukosum, endometriosis, polip serviks, adenoma
endometrium, adneksitis, Ca endometrium, hipertensi, vitium kordis, trombositopenia,
terapi sulih hormon (TSH), kontrasepsi hormonal, non hormonal, faktor pembekuan
darah.

LO.3.3 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Kelainan Menstruasi karena


Ketidakseimbangan Hormonal.
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :
a. Hipermenorea atau menoragia
Hiperminorea ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi
dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium
lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip
endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid dan
sebagainya.
b. Hipomenorea
Hipominorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasanya. Sebab sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada gangguan
endokrin, dan lain lain.
2. Kelainan siklus :
a. Polimenorea
Poliminorea ialah siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21
hari).polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang dapat
menyebabkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, sebab lain
ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
b. Oligomenorea
Oligominorea ialah siklus haid lebih panjang , lebih dari 35 hari.
c. Amenorea
Aminorea ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut
turut. Lazim diadakan pembagian antara amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore primer biasanya disebabkan oleh kelainan kongenital dan kelainan
kelainan genetik. Amenore sekunder biasanya disebabkan oleh gangguan gizi,
gangguan metabolisme, tumor tumor, penyakit infeksi, dan lain lain.
3. Perdarahan di luar haid :
Metroragia ialah perdarahan tak teratur, kadang terjadi di pertengahan siklus, sering
ditemukan pada usia menopause.
Penyebab:
1. Paling sering adalah kelainan organik.
HOIRIYAH 1102011119

Page 14

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

2. Penyebab organik - karsinoma korpus uteri, mioma submukosum, polip, dan


karsinoma serviks. Pengobatannya adalah operatif.
3. Penyebab endokrinologik sangat jarang. Di jumpai pada usia perimenars,
reproduksi, dan perimenopause. Manajemen seperti pada PUD usia perimenars,
reproduksi dan perimenopause.
4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid :
a. Pre menstrual tension (ketegangan pra haid)
Pre menstrual tension (ketegangan pra haid) ialah keluhan keluhan yang biasanya
mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan
menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang kadang berlangsung terus
sampai haid berhenti.
Etiologi premenstrual tension tidak jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang
memegang peran ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron
dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang
kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal , rupanya terdapat
defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron. Faktor kejiwaan ,
masalah dalam keluarga , masalah sosial dan lain lain juga memegang peranan
penting.
b. Mastodinia
c. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
Mittelschmerz ialah nyeri antara haid terjadi kira kira sekitar pertengahan siklus
haid, pada saat ovulasi.
d. Dismenorea
Disminorea ialah nyeri saat haid. Disminore dibagi atas disminorea primer dan
dismenorea sekunder. Dismenorea primer mempunyai beberapa faktor yang
mempunyai peranan sebagai penyebab diantaranya, faktor kejiwaan, faktor
konstitusi, faktor obstruksi kanalis servikalis, faktor endokrin, faktor alergi.
Dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologik (salpingitis kronika,
endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis servisis uteri, dan lain lain).
Bentuk gangguan haid :
1. Ritmus abnormal seperti:
a. Polimenorea - haid terlalu sering, interval < 21 hari
b. Oligomenore - haid terlalu jarang, interval > 31 hari
c. Amenorea - tidak haid
d. Perdarahan tidak teratur, interval datangnya haid tidak tentu
e. Perdarahan pertengahan siklus dalam bentuk spotting
2. Jumlah atau banyaknya darah (normal ganti pembalut 2-5x/hari)
a. Hipermenorea - darah haid terlalu banyak, ganti pembalut >6 pembalut/hari
dimana setiap pembalut basah seluruhnya.
b. Hipomenorea - darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut < pembalut/hari
c. Spotting
3. Lamanya perdarahan (normal 2 -5 hari)
a. Menoragia - lamanya lebih dari 6 hari
b. Brakhimenorea - lamanya < 2 hari
HOIRIYAH 1102011119

Page 15

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

4. Perdarahan sebelum dan sesudah haid


a. Premenstrual spotting
b. postmenstrual spotting

Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi , Manifestasi Klinis, Diagnosis, Tatalaksana,


Prognosis, Komplikasi Kelainan Menstruasi karena Ketidakseimbangan Hormonal
Berdasarkan Klasifikasinya
A. Kelainan Siklus
1. Polimenorea atau Epimenoragia
Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah
perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.
Etiologi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek
sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi
pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya.
Manifestasi klinis
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).
Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan
menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron

stadium

sekresi

2. Oligomenorea
Definisi
Adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap
sama.
Etiologi
a. Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5
menstruasi )
b. Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
c. Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.
Manifestasi klinis
a. Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
b. Perdarahan haid biasanya berkurang

HOIRIYAH 1102011119

Page 16

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila
mendekatiamenorea diusahakan dengan ovulasi.

3. Amenorea
Tidak adanya haid 3 buan berrturut-turut. Dibagi menjadi fisiologis dan patologis.
Amenorea fisiologis :
Terdapat dalam masa sebelum pubertas,masa kehamilan,masa laktasi dan post
menopause
2. Amenorea patologis:
Amenorea primer:
o Bila wanita berumur 18 thn keatas tidak pernah haid. Penyebab amenorea
primer lebih berat dan lebih sulit diketahui. Misalnya kelainan-kelainan
kongenital dan kelainan genetik
Amenorea sekunder:
o Bila seorang wanita pernah haid tapi kemudian tidak dapat haid lagi
o Amenorea sekunder biasanya disebabkan oleh hal2 yang timbul kemudian
dalam kehidupan wanita , misalnya gangguan gizi , gangguan metabolisme,
tumor , penyakit infeksi , dan lain-lain.
1.

ETtiologi
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
1.

Pubertas terlambat

2.

Kegagalan dari fungsi indung telur

3.

Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)

4.

Gangguan pada susunan saraf pusat

5.

Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan
apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui,
dan penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka
penyebab lainnya adalah:
1.

Obat-obatan

2.

Stres dan depresi

3.

Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas

4.

Gangguan hipotalamus dan hipofisis

HOIRIYAH 1102011119

Page 17

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

5.

Gangguan indung telur

6.

Penyakit kronik

Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tinggi, berat badan, dan pertumbuhan grafik


Payudara pembangunan, rambut kemaluan
Sindromik penampilan (misalnya, perawakan pendek, leher berselaput)
Visual bidang, pemeriksaan neurologis menyeluruh, optik fundus
Bukti hiperandrogenisme (misalnya, jerawat, hirsutisme, klitoromegali)
Bukti penyakit tiroid
Bukti penyakit kronis
Bukti kehamilan

Patofisiologi
Perubahan hormonal dalam siklus haid normal
Dalam siklus ovulasi, hipotalamus gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang
merangsang hipofisis untuk melepaskan follicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini, pada
gilirannya, menyebabkan folikel ovarium untuk tumbuh dan matang. Pada pertengahan
siklus, gelombang luteinizing hormone (LH) terjadi dengan lonjakan FSH, sehingga ovulasi.
Folikel berkembang menghasilkan estrogen, yang merangsang endometrium untuk
berkembang biak. Setelah sel telur dilepaskan, FSH dan LH jatuh tingkat, korpus luteum
berkembang di lokasi folikel pecah, dan progesteron dilepaskan dari indung telur.
Progesteron menyebabkan endometrium berkembang biak untuk membedakan dan
menstabilkan. Empat belas hari setelah ovulasi, hasil dari menstruasi sekunder mengisi
endometrium dengan penurunan cepat dalam tingkat estrogen dan progesteron dari corpus
luteum involuting.
Perubahan hormon selama siklus anovulasi
Siklus anovulasi yang umum dalam 2 tahun pertama setelah menarche karena
ketidakmatangan sumbu HPO. Hal ini juga dapat terjadi dalam kondisi patologis berbagai.
Dalam siklus anovulasi, pertumbuhan folikel terjadi dengan rangsangan dari FSH, namun
karena kurangnya lonjakan LH, ovulasi gagal terjadi. Akibatnya, tidak ada korpus luteum
terbentuk dan progesteron tidak disekresikan. Endometrium terus melanjutkan fase proliferasi
secaara berlebihan. Ketika folikel involusi, kadar estrogen menurun drastis dan perdarahan
terjadi. Kebanyakan siklus anovulasi teratur dengan perdarahan yang normal, namun,
proliferasi endometrium tidak stabil dapat menghasilkan teratur, sehingga menyebabkan
perdarahan berat yang berkepanjangan
Secara fisiologi ada empat kompartemen yang berperan dalam proses haid dan keempat
kompartemen inilah yang menjadi dasar untuk mengevaluasi terjadinya amenorea (keadaan
patologis), yaitu :
HOIRIYAH 1102011119

Page 18

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Kompartemen I : kelainan di saluran keluar kelamin sebagai target organ (uterus dan
vagina).
Kompatemen II : kelainan di ovarium
Kompartemen III : kelainan di anterior hipofisis
Kompaetemen IV : kelainan karena faktor susunan sarap pusat (hipotalamus)

Amenorea primer
Sindroma Adrenogenital (AGS)
Pengertian
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sering dari hermafroditismus feminismus, yang di
akibatkan oleh kerusakan pada sistim enzim suprarenal, sehingga terjadi kekurangan produksi
kortisol.
Akibat tidak ada kortisol, terjadi pengeluaran ACTH berlebihan, dan selanjutnya ACTH akan
merangsang suprarenal secara berlebihan.Kelenjar suprarenal menjadi besar (hiperplasia),
dan terbentuklah prekursor yang berlebihan. Prekursor-prekursor ini akan di ubah
menjadiandrogen, pregnandiol dan pregnantiol.
Diagnosis
1.
2.

3.
4.
5.

Pengaruh androgen yang berlebihan, berupa virilisasi, atau hirsutisme pada tubuh, dan
dampak dari rendahnya hormon mineralokortikoid.
Beratnya virilisasi sangat tergantung pada usia berapa kelainan ini muncul.Akibat
pengaruh anabolik dari androgen terjadi penutupan yang lebih cepat dari tulang
epifisis, sehingga si wanita tersebut kelihatan lebih kecil dari teman-temannya. Pada
bayi ditemukan pembesaran klitoris. Pada wanita yang lebih dewasa terjadi amenorea,
klitoris membesar, atrofi pajudara, dan perubahan suara.
Pemeriksaan ginekologik diperlukan untuk membedakan jenis-jenis AGS (lihat
gambar)
Pemeriksaan kromosom didapatkan kariotip XX, Barr body +.
Pemeriksaan urine di dapatkan 17-ketosteroid yang meningkat

HOIRIYAH 1102011119

Page 19

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

A. Uretra berada di vagina dan keluar melalui ujung klitoris, labia minora menyatu.
B. Pembesaran klitoris, muara vagina berada di sinus urogenitalis, muara uretra
berada di pangkal klitoris yang membesar, penyatuan labia tidak sempurna
C. Pembesaran klitoris, genitalia/eksterna normal
Manajemen
1. Konseling
2. Pengobatan harus di mulai sedini mungkin. Diberikan kortikosteroidjangka panjang,
sehingga terjadi penekanan sintesis androgen.
3. Perlu di ketahui, bahwa penyebab kelainan ini adalah kerusakan padasistim enzim yang
tidak mungkin dapat di perbaiki. Bila produksigonadotropin suatu saat kelak normal,
maka bisa saja wanita inimendapat siklus haid normal, bahkan dapat menjadi hamil. (tipe
c)
4. Andai kata pengobatan tidak berhasil, harus dipikirkan adanya tumor di suprarenal dan
ovarium yang menghasilkan androgen. Penanganannya adalah dengan mengangkat tumor
tersebut.
Wanita dengan kariotip XY
Pengertian
Sindroma Feminisasi Testikuler (Androgen insensitivity), atau disebut juga Pseudohermaphrodtismus masculinus.
Kelainan kongenital ini disebabkan berkurangnya jumlah reseptor androgen di dalam
sitoplasma. Akibatnya testestoron tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga testosteron tidak
HOIRIYAH 1102011119

Page 20

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

dapat di aktifkan menjadi dihidrotestosteron. Padahal yang bisa bekerja pada target organ
adalah dihidrotestosteron ini.
Kelenjar kelamin adalah testis yang relatif normal dengan sel-sel sertoli dan sel-sel Leydig,
tetapi tanpa spermatogenesis (azoospermia). Testis juga memproduksi estrogen, sehingga
wanita ini sama seperti wanita normal, bahkan tampak lebih cantik, cocok untuk pramugari.
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Wanita dengan penampilan normal, cantik, datang dengan keluhan tidak pernahhaid
Payudara normal
Rambut ketiak, dan pubis tidak ada, atau sangat sedikit (hairless women)
Vagina tidak ada , atau jika ada terlihat pendek, namun introitus vagina normal
Aplasia uteri
Pemeriksaan kromosom, ditemukan ,Barr body negatif, kariotip XY
Kadar testosteron serum tinggi
Kadang-kadang di temukan testis intraabdominal, inguinal, atau labial.

Manajemen
1. Konseling
2. Karena wanita ini sudah merasakan dirinya sebagai wanita, maka tidakperlu dilakukan
tindakan apapun.
3. Bila di temukan testis intraabdominal perlu tindakan pengangkatan testis,karena sebanyak
10 % dari kasus dengan testis intraabdominal menjadi ganas.
4. Pengangkatan testis sebaiknya dilakukan, bila pertumbuhan prepubertas telah selesai.
Setelah di lakukan pengangkatan testis, perlu segera diberikan pengobatan subsitusi
dengan Estrogen.
Hipo/Agenesis Gonad
Pengertian
Dijumpai gonad yang rudimenter( tanpa folikel). Gonad terdiri hanya dari stroma ovarium
dan se-sel hilus saja, sehingga tidak mampu memproduksi estrogen. Organ genitalia interna
dan eksterna tidak terbentuk. Ada 3 bentuk dari agenesis gonad, yaitu:
1. Ulrich -Turner Sindrom, agenesis gonad dengan tubuh kecil, anomalia pada bagian
tubuh tertentu.
2. Agenesis gonad murni, pertumbuhan tubuh tidak terganggu, tidak ditemukan
anomalia
3. Atipikal Turner sindrom (sering dengan virilisasi)
1. Ulrich -Turner Sindrom
Pengertian
Jenis ini paling banyak di temukan.

HOIRIYAH 1102011119

Page 21

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Analisa kromoson di dapatkan kariotip 45 XO. Kadang-kadang juga bentuk mosaik 45/XO46/XX, atau bentuk mosaik komplek (45/XO-46/XX- 47/XXX). Selain kelainan dalam
jumlah kromosom, ditemukan juga kelainan morpologik dari X -kromosom, sebagai
penyebab dari agenesis gonad. Perubahan morfologik ini dapat menyebabkan anomali yang
sangat berat.
Akibat tidak ada hormon estrogen, maka alat genitalia wanita tidak terbentuk, atau hipoplasi.
Wanita tersebut terlihat pendek, leher pendek dengan batas bawah rambut pendek (pterigium
kolli), torak yang menonjol,cubitus valgus Kadang-kadang di temukan osteoporosis. Rambut
pubis dan ketiak sangat sedikit. Anomalia lain yang dapat di temukan adalah, anak lidah yang
tertarik ke dalam, spina bifida, aortaismusstenosa, naevus pikmentosus, garis tangan lurus.
2. Agenesis Gonad Murni (Sweyer-sindrom)
Pengertian
Pada pemeriksaan kromosom didapatkan kariotip normal (46/XX, atau 46/XY;barr body +) .
Penyebab tidak adanya folikel hingga kini belum di ketahui. Tidak ditemukan anomalia
maupun gangguan pertumbuhan. Keluhan yang muncul di sebabkan karena tidak adanya
estrogen. Uterus dan payudara hipoplasia
3. Atipikal Turner Sindrom
Pengertian
Analisa kromosom di dapatkan mosaik (XO/XY, XO/Xy). Sel-sel hilus memproduksi
androgen, sehingga tampak gambaran virilisasi.
Diagnosis
1. Hipo Agenesis Gonad
2. Pada wanita dewasa terlihat pendek, mengeluh tidak pernah haid, tampak beberapa
anomali pada tubuh.
3. Pemeriksaan hormon didapatkan FSH dan LH serum yang tinggi.
4. Pada bayi wanita yang baru lahir terlihat edema pada kaki dan lengan.
5. Diagnosa pasti adalah analisa kromosom. Anomalia ekstragenital tidak begitu spesifik
, karena anomalia tersebut juga di jumpai pada Trisomi 17/18. Pada kariotip 46/XY
kadang dapat terbentuk Seminoma dan Gonadoblastoma. Ke dua tumor ini berpotensi
menjadi ganas.
Manajemen
Substitusi hormonal jangka panjang dengan estrogen, minimal sampai usia 45 tahun..
Andaikata terjadi haid, maka perlu di tambahkan progesteron.
Amenorea sekunder
Amenorea hipotalamik
HOIRIYAH 1102011119

Page 22

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Prinsip Dasar
Terjadi gangguan organik maupun fungsional pada hipotalamik.
Penyebab:
1. Organik:
a. Kraniofaringeal
b. Infeksi: meningoensefalitis
c. Kelainan bawaan: sindroma olfaktogenital.
2. Fungsional:
Paling sering ditemukan gangguan psikis. Terjadi gangguan pengeluaran Gn-RH,
sehingga pengeluaran hormon gonadotropin berkurang. Sering dijumpai pada
pengungsi, wanita dalam penjara, perasaan takut/gelisah, stress. Menolak untuk
makan (gangguan makan), atau diet yang berlebihan , yang dikenal dengan
anoreksia nervosa. Hal ini dapat menyebabkan gangguan psikis, neurotis, dan
gangguan pada organ-organ tertentu, sehingga dapat terjadi kerusakan organ (atrofi).
Bentuk gangguan makan lain adalah Bulemia
3. Obat-obatan:
a. Penotiazin, cimetidine, domperidon, metoclopromide HCL.
b. Menghambat prolaktin inhibiting faktor, sehingga terjadi hiperprolaktin
dengan atau tanpa galaktorea.
Manajemen
1. Penyebab organik ditangani sesuai dengan penyebab organik tersebut.
2. Penyebab fungsional. Konsultasi, atau konseling.
3. Psikoterapi, ataupun penggunaan obat-obat psikofarmaka hanya pada keadaan yang
berat saja, seperti pada anoreksia nervosa dan bolemia. Penting diketahui, bahwa
obat-obat psikofarmaka dapat meningkatkan prolaktin. Agar merasa tetap sebegai
seorang wanita, dapat di berikan estrogen dan progesteron siklik.
4. Kekurangan Gn-RH. Diberikan Gn-RH pulsatif (bila mungkin), atau pemberian FSHLH dari luar.
Amenorea hipofisis
Penyebab
1. Terbanyak adalah kelainan organik, seperti Sheehan sindrom. Sheehan sindrom
terjadi akibat iskemik/nekrotik adenohipofisis pospartum (trombosis vena hipofisis).
Adenohipofisis sangan sensitif dalam kehamilan.
2. Produksi FSH dan LH terganggu akibat kekurangan stimulasi oleh Gn-RH.
Gejala:
Biasanya baru muncul, bila dari adenohipofisis rusak, dan biasanya hampir semua hormon
yang diproduksi oleh adenohipofisis terganggu, sehingga terjadi: amenorea, lemah otot,
hipotermi, berkurangnya produksi air susu, tidak ada rambut pubis/ketiak, gangguan libido,
gejala hipoteroid.
Tumor hipofisis
Prinsip Dasar
HOIRIYAH 1102011119

Page 23

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Beberapa tumor hipofisis dapat menyebabkan amenorea akibat tekanan masa tersebut
terhadap hipofisis, ataupun akibat gangguan dalam produksi hormon. Kranioparingeoma
merupakan tumor yang tidak memproduksi hormon. Adenoma eosinofil, memproduksi
hormon somatotropin. Prapubertas terjadi penutupan tulang lebih awal, sedangkan setelah
pubertas terjadi akromegali. Adenoma basofil menyebabkan morbus Cushing.
Manajemen
1. Substitusi hormon yang kurang (FSH:LH), atau pemberian steroid seks secara siklik
2. Pengangkatan tumor
Sindroma Amenorea Galaktorea
Prinsip Dasar
1. Hampir 20% wanita dengan amenorea sekunder dijumpai hiperprolaktinemia.
Pengeluaran prolaktin dihambat oleh prolactin inhibiting factor (PIF), yang identis
dengan dopamin.
2. Hiperprolaktin terjadi, bila PIF tidak berfungsi, seperti pada:
a. Gangguan di hipotalamus, dimana sekresi PIF berkurang
b. Kerja PIF dihambat oleh obat-obat tertentu, seperti: penotiazine,
transquilaizer, psikofarmaka dan estrogen, domperidon, dan simetidin
c. Kerusakan pada sistim vena portal hipofisis
d. Prolaktinoma, hipertiroid, akromegali
3. Hiperprolaktin dapat menyebabkan :
a. Sekresi FSH dan LH berkurang
b. Sensitivitas ovarium terhadap FSH dan LH berkurang
c. Memicu produksi air susu
d. Memicu sintesis androgen di suprarenal.
e. Hiperprolaktinemia dan hiperandrogenemia dapat menjebabkan
f. osteoporosis
Gejala
1. Pada umumnya terjadi amenorea dengan atau tanpa galaktorea.
2. Pematangan folikel terganggu, dan ovulasi tidak terjadi. Produksi Estrogen berkurang.
Kesemua ini akan mengakibatkan infertilitas. Bila seorang wanita mengeluh sakit
kepala, disertai dengan amenorea, serta gangguan penglihatan, maka harus dipikirkan
adanya prolaktinoma.
Diagnosis
1. Dijumpai kadar prolaktin yang tinggi di dalam serum (normal 5-25 ng/ml).
Pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan antara jam 8-10 pagi. Kadar prolaktin > 50
ng/ml, perlu dipikirkan adanya prolaktinnoma. Sehingga dianjurkan untuk
pemeriksaan kampimetri, dan foto selatursika. Untuk melihat mikroprolaktinoma,
dianjurkan penggunaan CT scan, atau MRI.
2. Untuk mengetahui, apakah hiperprolaktinemia tersebut disebabkan oleh prolaktinoma,
atau oleh penyebab yang lain, dapat dilakukan uji provokasi atau untuk mengetahui
HOIRIYAH 1102011119

Page 24

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

apakah operasi prolaktinoma berhasil atau tidak. Kadang-kadang dengan CT scanpun


mikroadenoma tidak dapat ditemukan. Berikut ini beberapa uji provokasi: (pilih satu)
1) Uji dengan TSH (berikan terapi sulih hormon)
TSH diberikan intravena dengan dosis antara 100-500 ug. 15-25 menit
kemudian terjadi peningkatan prolaktin serum. Pada wanita yang tidak
menderita prolaktinoma terjadi peningkatan prolaktin 4- 14 kali harga
normal,sedangkan wanita dengan prolaktinoma pemberian TSH tidak dijumpai
perubahan kadar Prolaktin serum.
2) Uji dengan Cimetidine (Tagamet)
Cimetidine adalah histamin-reseptor antagonis. Pemberian 200 mg intravena
terjadi peningkatan prolaktin serum, dan mencapai maksimum 15-20 menit
setelah suntikan. Pada penderita prolaktinoma, uji ini tidak meningkatkan
prolaktin serum.
3) Uji dengan Domperidon (Motillium)
Pemberian 10 mg intravena meningkatakan kadar prolaktin serum 8 -11 kali
nilai normal. Pada penderita prolaktinoma tidak dijumpai peningkatan
prolaktin serum.

Manejemen
1. Obat yang paling banyak digunakan untuk menurunkan kadar prolaktin adalah
bromokriptin. Dosis obat sangat tergantung dari kadar prolaktin yang ditemukan saat
itu. Kadar prolaktin 25-40 ng/ml, dosis bromikriptin cukup 1 x 2,5 mg/hari,
sedangkan kadar prolaktin serum >50 ng/ml, diperlukan dosis 2 x 2,5 mg/hari. Efek
samping yang sering adalah mual, serta hipotensi (pusing). Apakah dosis yang
diberikan telah efektif, sangat tergantung dari kadar prolaktim serum. Setiap selesai
satu bulan pengobatan, kadar prolaktin serum harus diperiksa. Jangan sampai kadar
prolaktin berada di bawah nilai normal, karena dapat menggganggu fungsi korpus
luteum. Bila wanita tersebut hamil, pemberian bromokriptin harus dihentikan
(teratogenik ?), dan perlu dilakukan kampimetri secara teratur. Hormon estrogen yang
tinggi dalam kehamilan dapat menyebabkan prolaktinoma membesar, sehingga
sebelum merencanakan kehamilan, perlu dipikirkan untuk pengangkatan tumor
terlebih dahulu. Wanita harus mengikuti kontrasepsi (progestogen saja, IUD).
2. Tidak semua wanita dengan hiperprolaktinemia dijumpai galaktorea. Pemberian
bromokriptin pada wanita dengan galaktorea tanpa hiperprolaktinemia tidak
memberikan efek apapun.

HOIRIYAH 1102011119

Page 25

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Amenorea ovarium
Pengertian
Kedua ovarium tidak terbentuk, atau hipoplasia, seperti pada sindroma turner, atau ke dua
ovarium masih ada, namun tidak ditemukan folikel (menopause prekok) atau folikel tersedia,
namun resisten terhadap gonadotropin (sindroma ovarium resisten gonadotropin).
Pasien umumnya infertil, dan miskipun masih ada folikel, tetap tidak bereaksi terhadap
pemberian gonadotropin.
Gambaran sek sekunder kurang terbentuk
Untuk membedakan menopause prekok dan sindrom ovarium resisten, perlu dilakukan biopsi
ovarium. Hasil PA : menopause prekok tidak ditemukan folikel. Sindrom ovarium resisten
masih ditemukan folikel.
Manajemen
1. Untuk menekan sekresi FSH dan dapat diberikan estrogen dan progesteron, atau
estrogen saja secara siklik.
2. Selain itu untuk menekan sekresi FSH dan LH yang berlebihan dapat juga diberikan
Gn-RH analog selama 6 bulan. Pada menopause prekok maupun sindroma ovarium
resisten gonadotropin, steroid seks diberikan sampai terjadi haid. Kemungkinan
menjadi hamil sangat kecil.
Tumor ovarium
Pengertian
Tumor ovarium yang tidak memproduksi hormon. Tumor jenis ini merusak seluruh jaringan
ovarium.
Tumor ovarium yang memproduksi hormon:
1.

Tumor yang menghasilkan androgen. Androgen yang tinggi akan menekan


sekresi gonadotropin.
2. Selain itu ditemukan hirsutismes, hipertropi klitoris, perubahan suara, akne
dan seborrea.
3. Tumor yang memproduksi estrogen. Sebenarnya jarang ditemukan amenorea.
Paling sering terjadi perdarahan yang memanjang, akibat hiperplasia
endometrium. Penyebab terjadi amenorea belum jelas.

HOIRIYAH 1102011119

Page 26

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Amenorea Uteriner
Prinsip Dasar
Andaikata telah diberikan stimulasi dengan steroid seks (estrogen dan progesteron) tetap saja
tidak terjadi perdarahan, maka perlu dipikirkan:
1. Aplasia uteri. Uterus dan endometrium tidak ada. (amenorea uteriner primer)
2. Kerusakan pada endometrium akibat perlengketan (sindrom Asherman), atau
adanya infeksi berat (TBC) disebut sebagai amenorea uteriner sekunder.
3. Endometrium ada dan normal, tetapi tidak bereaksi sama sekali terhadap
hormon.
Diagnosis
Amenorea
1. Anamnesis
Usia menars. Gangguan psikis, aktivitas fisik berlebihan, menderita penyakit DM,
penyakit lever atau riwayat penyakit lever, gagguan tiroid (riwayat operasi),
penembahan, atau pengurangan berat badan, sedang atau riwayat penggunaan obat
psikofarmaka, obat-obat penurunan/penambahan berat badan, obat-obat tradisional,
frekuensi seksual.
2. Pemeriksaan fisik
a. Berat badan, tinggi badan, pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut pubis
dan ketiak, perut membesar, akne, seborrhoe, pembesaran klitoris, deformitas
torak.
b. Pemeriksaan ginekologik: singkirkan kehamilan, pemeriksaan genitalia
interna/eksterna.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laparaskopi
Dapat mengetahui adanya hipoplasia uteri berat,aplasia uteri,disgenesis
ovarium,tumor ovarium,ovarium polikistik (sindrom Stein-Leventhal),dsb
HOIRIYAH 1102011119

Page 27

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

b. Pemeriksaan Kromatin seks


Apakah penderita secara genetik seorang wanita
c. Pembuatan kariogram
Untuk mempelajari hal-ikhwal kromosom,eg: fenotip tidak cocok dengan
genotip
Uji Progesteron
Uji progestogen positif:
1.
Bagi wanita yang belum menginginkan anak, cukup diberikan P dari hari ke 16
sampai hari ke 25 siklus haid. Pengobatan berlangsungselama 3 siklus berturutturut. Setelah itu di lihat , apakah siklus haid menjadi normal kembali, atau
tidak. Kalau masih belum terjadi juga siklus haid normal, maka pengobatan
dilanjutkan lagi, sampai terjadi siklus haid yang normal lagi.
2.
Perlu diingat, bahwa akibat pengaruh E yang terus menerus dapat menyebabkan
hiperplasia endometrii, dan risiko terkena kanker endomtrium lebih besar.
Pemberian P pada wanita ini sekaligus mencegah kanker endometrium. Masalah
akan muncul, bila wanita tersebut telah mendapat siklus haid normal, namun
belum ingin punya anak. Untuk itu, perlu dianjurkan penggunaan kontrasepsi,
seperti IUD, atau yang paling sederhana adalah pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dosis rendah.
Uji progestogen negatif
Wanita dengan uji P negatif, dilakukan uji estrogen dan progesteron (Uji E+P)
Diberikan estrogen selama 21 hari, dan dari ke 12 sampai hari ke 21 diberikan
progesteron 5 -10 mg/hari. Jenis estrogen seperti etinilestradiol (50 ug), estrogen
valerianat (2 mg), atau estrogen konyugasi (0,625 mg). Paling sederhana
adalahpemberian pil kontrasepsi kombinasi. Uji E+P dikatakan positif, bila 2 atau 3
hari kemudian terjadi perdarahan (bervariasi), dan bila tidak terjadi perdarahan, uji
E+P dikatakan negatif, yang artinya ada gangguan di uterus (Asherman sindrom), atau
atresia genitalia distal.
Uji E+P positif
1. Uji E+P positif artinya wanita tersebut hipoestrogen. Terjadi gangguan
pembentukan E di folikel. Selanjutnya perlu dicari penyebabnya dengan
analisa hormonal. FSH dan LH rendah/normal,PRL normal. Biasanya dengan
atau tanpa tumor hipofisis, sehingga perlu pemeriksaan radiologik. Diagnosis
adalah amenorea hipogonadotrop, dengan atau tanpa tumorhipofisis.
Penyebabnya adalah insufisiensi hipotalamus hipofisis.
2. Bila hasil analisa hormonal ditemukan FSH , atau LH yang tinggi, pRL
normal, maka penyebab amenoreanya adalah di ovarium (insufisiensi
ovarium), misalnya menopause prekok. Diagnosisnya adalah amenorea
hipergonadotrop. Selanjutnya perlu dilakukan biopsi ovarium per
Laparoskopi. Bila hasil hormon FSH dan LHsangat rendah, maka perlu
dilakukan uji stimulasi dengan HMG (Uji HMG) untuk memicu fungsi
ovarium. Ovarium yang normal akanmemproduksi E, yang dapat diperiksa
melalui urine atau darah (Uji HMG+).
HOIRIYAH 1102011119

Page 28

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Uji FSH-LH serum


Kondisi Awal

FSH serum

LH serum

Wanita dewasa normal

5 30 IU/L, dengan
kadar puncak saat
ovulasi mencapai 2X
kadar basal

5 20 IU/L
dengan
kadar
puncak
saat
ovulasi mencapai
3X kadar basal

Pada keadaan hipogonadotropik :

< 5 IU/L

< 5 IU/L

> 30 IU/L

> 40 IU/L

masa pubertas

disfungsi hipotalamus-hipofise
Pada keadaan hipergonadotropik :

masa postmenopause
oophorektomi dan kegagalan
ovarium

Nilai normal :
Dewasa pria : 8-25 mg/24 jam
Wanita : 5-15 mg/24 jam
Bayi : < 1 mg/24 jam
Anak 1-3 tahun : < 2 mg/24 jam
Anak 3-6 tahun : < 3 mg/24 jam
Remaja wanita : 3-12 mg/24 jam
Lansia : 4-8 mg/24 jam

Uji hMG (human menopausal gonadotropin)


Dilakukan bila FSH dan LH sangat rendah, maka dilakukan uji hMG untuk memicu
fungsi ovarium, dimana ovarium yang normal akan memproduksi estrogen yang dapat
diperiksa melalui urin atau darah.
Uji HMG positif
Amenorea terjadi karena kurangnya produksi gonadotropin dihipofisis, atau
produksi LH-RH di hipotalamus. Amenorea disebabkan karena gangguan
sentral berupa hipogonadotrophipogonadism.
Uji HMG negatif
1. Ovarium tidak memiliki folikel, atau memiliki folikel, tetapi tidaksensitif
terhadap gonadotropin, seperti pada kasus sindroma ovarium resisten.
2. Bila ditemukan kadar FSH dan LH normal sampai rendah , makaperlu di
periksa PRL. Kadar serum PRL melebihi kadar normal, termasuk kasus
HOIRIYAH 1102011119

Page 29

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

dengan hiperprolaktin Pemeriksaan radiologik dapat atau tidak ditemukan


tumor hipofisis (Prolaktinom).Diagnosis wanita ini adalah amenorea
hiperprolaktinemia, danbila di temuakan tumor hipofisis, maka penyebabnya
mikro pada makro-prolatinoma, sedangan yang tanpa tumor hipofisis,
penyebabnya tidak di ketahui. Kadar PRL,FSH dan LH normal,( amenorea
normoprolaktin ), maka tindakan selanjutnya dapatdilakukan uji stimulasi
dengan klomifen sitrat (uji klomifen).Klomifen di berikan 100 mg/hari,
selama 5-10 hari. Uji klomifen dikatakan +, bila selama penggunaan klomifen
di jumpai penigkatan FSH dan LH serum dua kali lipat, dan7 hari setelah
penggunaan klomifen, dijumpai peningkatan serum estradiol palingsedikit
200 pg/ml. Darah untuk pemeriksaan FSH,LH dan E2 diambil dari ke 7
penggunaan klomifen sitrat.Peningkatan hormon gonadotropin menunjukkan
hipofisis normal.
3. Pada wanita dengan uji P+ terjadi perdarahan, dan terjadipeningkatan kadar
serum progesteron (Ovulasi +)
4. Pada uji klomifen negatif, dapat dilakukan uji stimulasi dengan LHRH(uji
LH-RH). Uji ini untuk mengetahui fungsi parsial adenohipofisis, apakah selsel yang memproduksi FSH dan LH mampu mengeluarkan FSH dan LH, bila
diberikan LH-RH dari luar.LH-RH diberikan dengan dosis 25-100 ug,
intravena. Tiga puluh menit setelah pemberian LH-RH, dilakukan pengukuran
kadar LH dan FSH plasma.
5. Uji LH-RH dikatakan +, bila dijumpai kadar FSH dan LH yang normal,
ataupun tinggi. Disini dapat disimpulkan adanya gangguan di hipotalamus,
sedangkan bila tidak dijumpai peningkatan, berarti ada kelainan di hipofisis.
Uji 17-ketosteroid

Hasil metabolisme hormon steroid dari adrenal korteks yang dikeluarkan di


urine 24 jam
Penurunan kadar 17-KS menujukkan hipofungsi kortek adrenal (misal pada
penyakit Addisons) hipogonadisme, hipopituitarisme, miksedema, nefrosis,
dan obat-obat: deuretik, tiazid, estrogen, kontrasepsi oral, reserpin,
klordiazepoksida, promazin, quinidin, meprobamat, dan salisilat.
Peningkatan kadar 17-KS ditemukan pada hiperfungsi kortek adrenal, sindrom
cushings, karsinoma adrenocorte, tumopr testis, tumor ovarium, infeksi dan
stres hebat, serta obat-obat: ACTH, antibiotika, fenitoin, deksametason, dan
spironolakton.

Foto Ro
Di Thoraks adanya TB pulmonum dan dari politomografi sella tursika apakah ada
perubahan di sella tersebut
Pemeriksaan Sitologi vagina
Adanya estrogen dan pengaruhnya

HOIRIYAH 1102011119

Page 30

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Tes toleransi Glukosa


Ada tidaknya DM
Pemeriksaan mata
Mengetahui keadaan retina dan luas pandang visus bila ada tumor hipofisis
Kerokan Uterus
Keadaan endometrium dan bila ada endometritis tuberkulosa
Pemeriksaan Metabolisme Basal
Fungsi tiroid
Tatalaksana
1. Manajemen amenorea pada wanita dengan uji P negatif dan uji E-P Positif
Pada wanita dengan hiperprolaktin, ditangani dengan pemberian bromokriptin. Pada
normoprolaktin cukup pemberian Estrogenprogesteron siklik, meskipun cara ini tidak
mengobati penyebab dari amenorea tersebut. Bila di duga kelainan di hipofisis, maka
untuk memicu ovarium dapat di berikan hMG+hCG , sedangkankelainan di
hipotalamus dapat diberikan LH-RH
2. Manajemen amenorea pa da wanita dengan uji P dan E+ P negatif
Pemeriksaan FSH, LH, PRL serum, dan bila normal, maka diagnosisnya adalah
normogonadotrop amenorea, denganpenyebabnya defek endometrium (aplasia uteri,
sindroma asherman, TBC).
Prognosis
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan
genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi
sulih hormon, namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.
Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya
adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan
terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejalagejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis.
B. Kelainan Dalam Banyaknya Darah Dan Lamanya Perdarahan Pada Haid
1.

Hipermenorea atau Menoragia

HOIRIYAH 1102011119

Page 31

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari),
kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
Etiologi
1. Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi :
uterotonika
2. Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
3. Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas,
bendungan pembuluh darah balik.
4. Hipertensi
5. Dekompensio cordis
6. Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
7. Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
8. Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili
Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon
(GnRH), yang menstimulasi pituitary agar melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).
Hal ini pada gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan
siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan
folikel menghasilkan esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agar
berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah
kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan
mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi endometrium untuk
berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi
berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan
progesteron akibat involusi korpus luteum.
Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang
disebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa
kondisi patologis.
Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi dari FSH, tetapi
dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum
yang terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan
cepat, ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan
perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal,
namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan
pendarahan hebat.
Manifestasi Klinis
HOIRIYAH 1102011119

Page 32

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering
merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

Tindakan
Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi.
2.

Hipomenorea

Definisi
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Etiologi
1.Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
2.kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun
gangguan hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Ashermans syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat
hormon steroid, dan faktor psikogenik
Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya berupa
spotting.
Tindakan
Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.

C. Perdarahan di luar haid


Metroragia
Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
Klasifikasi
1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
2. Metroragia diluar kehamilan.
Etiologi
HOIRIYAH 1102011119

Page 33

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti
kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
2. Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen,
hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik,
penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum
persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit
akut ataupun kronis.
Manifestasi klinis
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan ini
sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.
Terapi : kuretase dan hormonal.
D. Gangguan Lain Yang Ada Hubungan Dengan Haid
1.

Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)

Definisi
Ketegangan
sebelum haid terjadi
beberapa
hari
sebelum haid bahkan
sampai menstruasiberlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesterom menjelangmenstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.
Gejala klinik
gelisah, susah tidur; perutkembung, mual muntah; payudara tegang
merasa tertekan

dan sakit;

terkadang

Terapi
Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi stress; konsumsi
antidepressan
bila
perlu;
menekan
fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral,
progestin; konsultasidengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2.

Mastodinia atau Mastalgia

Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang
disertai hiperemia didaerah payudara.

3.

Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)

HOIRIYAH 1102011119

Page 34

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti
olehperdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan
ektopik yang pecah.

4.

Dismenorea

Definisi
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi
pada
30-75
% wanita dan
memerlukan pengobatan.Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum
jelas.
Klasifikasi
1. Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional);
adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada
alat kandungan. Sebab : psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric :
cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar
prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Etiologi : nyeri haid dari
bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang disertai
dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil.
Karakteristik dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003):
1. Sering ditemukan pada usia muda.
2. Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.
3. Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertai
mual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala.
4. Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau
kedua haid.
5. Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis.
6. Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa.
Patofisiologi
Korpus luteum akan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan. Hal ini akan
mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan mengakibatkan labilisasi membran
lisosom, sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase
A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran sel endometrium
dan menghasilkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan
endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan
prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan dismenore primer didapatkan
adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang kontraksi
dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmi
HOIRIYAH 1102011119

Page 35

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

uterus, sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia
dan menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga
menyebabkan sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujungujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Sunaryo, 1989).
Manifestasi klinis
Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan malas
bergerak, badan lemas, mudah capek, ingin makan terus, emosi jadi lebih labil,
sensitif, mudah marah. Bukan itu saja, pengaruh pelepasan dinding rahim selama
menstruasi juga kerap memunculkan rasa pegal dan sakit pada pinggang serta
membuat kepala terasa nyeri, kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung
atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti
kelemahan umum.
Terapi : psikoterapi,analgetika, hormonal.
2. Dismenorea Sekunder;
terjadi
pada wanita yang
sebelumnya
tidak
mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip
corpus uteri, endometriosis, retroflexiouteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis
servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.
Manifestasi klinis
Berikut ini merupakan manifestasi klinis dismenorea sekunder (Smith, 1993; Smith,
1997):
1. Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche (haid
pertama), yang merupakan indikasi adanya obstruksi outflow kongenital.
2. Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun.
3. Terdapat ketidaknormalan (abnormality) pelvis dengan pemeriksaan fisik:
pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic inflammatory disease,
pelvic adhesion (perlengketan pelvis), dan adenomyosis.
Terapi : causal (mencari dan menghilangkan penyebabnya).
5.

Pra Menstruasi Syndrom

Definisi
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstrUasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang
menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.
PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2
sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.
Disebabkan oleh :
Sekresi estrogen yang abnormal
Kelebihan atau defisiensi progesteron
Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
Kelebihan hormon anti diuresis
HOIRIYAH 1102011119

Page 36

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Kelebihan atau defisiensi prostaglandin


Etiologi
Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi
ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan
penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema.
hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi
progesteron.

mungkin faktor penting ialah


akibat retensi cairan dan natrium,
Dalam hubungan dengan kelainan
luteal dan pengurangan produksi

Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga memegang peranan
penting. Yang lebih mudah menderita tegangan prahaid adalah wanita yang lebih peka
terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.
Patofisiologi
Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah, yang akan
menyebabkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk
vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi.
Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin.
Prolaktin dihasilkan sebagai oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah
esterogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu
banyak dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua
hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin
dapat tinggi atau normal.
Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma linolenic acid (GLA). Fungsi
prostaglandin adalah untuk mengatur sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen,
progesterone), sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.
Manifestasi klinis
Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan
meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya
perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

LI.4 Memahami dan Menjelaskan Istihadhah dalam Islam.


Haid
Menurut bahasa berarti sesuatu yang mengalir. Sedangkan menurut istilah syara ialah darah
yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu.
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau lamanya haid.

Hukum haid itu banyak, namun kami hanya akan membahas yang diperlukan , antara lain :
HOIRIYAH 1102011119

Page 37

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

1. Sholat : wanita haid haram mengerjakan sholat, baik fardu maupun sunah dan tidak
sah sholatnya.
2. Puasa : wanita haid diharamkan berpuasa, baik wajib maupun sunah, tidak sah puasa
yang dilakukannya.
3. Thawaf : wanita haid diharamkan melakukan thawaf, baik wajib maupun sunah, dan
tidak sah thawafnya.
4. Thawaf wada : jika seorang wanita telah mengerjakan seluruh manasik haji dan
umroh, lalu datang haid sebelum kembali kenegerinya dan haid ini telah berlangsung
sampai waktu pulang, maka ia boleh berangkat tanpa thawaf wada.
5. Berdiam di mesjid : wanita haid diharamkan berdiam dalam masjid , juga dalam
tempat sholat Ied.
6. Jima : diharamkan bagi sang suami melakukan jima dengan isterinya yang sedang
haid.
7. Thalak : diharamkan seorang suami mentalak isterinya yang sedang haid.
8. Iddah talak dihitung dengan haid.
9. Kewajiban mandi : wanita haid jika telah suci diwajibkan mandi dengan
membersihkan seluruh badannya.
Istihadhah
a. Makna Istihadhah
Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama
sekali atau berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan.
b. Kondisi wanita mustahadhah
1.

Sebelum mengalami istihadhah, dia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam
kodisi ini hendaklah dia berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui
sebelumnya. Maka pada masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukumhukum haid. Adapun selain masa tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya
hukum-hukum istihadhah.
Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan,
tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus. Maka masa
haidnya dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan
istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya
kepada Nabi saw,


.


Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah
aku meninggalkan shalat? Nabi saw menjawab, Tidak, itu adalah darah penyakit.
Namun tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu,
kemudian mandilah dan lakukan shalat. (HR. Al-Bukhari).
2.

Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena
istihadhah tersebut terus menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali dia

HOIRIYAH 1102011119

Page 38

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

mendapatkan darah. Dalam kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz


(pembedaan), seperti jika darahnya berwarna hitam, atau kental, atau berbau maka
yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid. Dan jika tidak
demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum
istihadhah.
Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar
terus menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya
berwarna hitam kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh
hari dalam sebulan darahnya kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama
sepuluh hari dalam sebulan berbau darah haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka
haidnya yaitu darah yang berwarna hitam (pada kasus pertama), darah kental (pada
kasus kedua) dan darah yang berbau (pada kasus ketiga). Sedangkan selain hal
tersebut,
dianggap
sebagai
darah
istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:



.




Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika demikian maka
tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat
karena itu darah penyakit. (HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih
oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim).
3.

Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat
darahnya. Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus menerus mulai dari
saat pertama kali melihat darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau
berubah-ubah dan tidak mungkin dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini,
hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita pada umumnya. Maka masa haidnya
adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari saat pertama kali
mendapati darah. Sedang selebihnya merupakan istihadhah.
Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah
itu keluar terus menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid
baik melalui warna ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan
dihitung selama enam hari atau tujuh hari dimulai dari tanggal lima tersebut.
Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw,
Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadhah yang deras sekali. Lalu
bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan
berpuasa? Beliau bersabda, Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan)
kapas dengan meletakkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap darah.
Hamnah berkata, Darahnya lebih banyak dari itu. Nabi saw pun bersabda, Ini
hanyalah salah satu usikan setan. Maka hitunglah haidmu enam atau tujuh hari
menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci,
kemudian shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah. (HR. Ahmad, Abu Dawud
dan at-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut
al-Bukhari hasan).

HOIRIYAH 1102011119

Page 39

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

c. Hukum-hukum istihadhah
Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan
sebagai darah istihadhah. Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukumhukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun hokum
hokum
istihadhah.
Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka. Adapun hukum-hukum
istihadhah seperti halnya hukum-hukum keadaan suci. Tidak ada perbedaan antara wanita
mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:

a)

Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda
Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy.


.

Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat. (Hr. Al-Bukhari)
Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk
shalat yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan
shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak
melakukannya.
b)

Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain


dengan kapas (atau pembalut) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Hamnah. Aku beritahukan kepadamu (untuk
menggunakan) kapas, karena hal itu dapat menyerap darah. Hamnah berkata,
Darahnya lebih banyak dari itu. Nabi bersabda, Gunakan kain. Kata Hamnah,
Darahnya masih banyak pula. Nabi pun bersabda, Maka pakailah penahan.
Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa
hukumnya. Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

c)

Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah


untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah).
Jima (senggama). Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi
bila ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina. Yang benar adalah boleh
secara mutlak. Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami
istihadhah pada zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima
dengan
mereka.
FirmanNya,
Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid (Al-Baqarah:
222).

HOIRIYAH 1102011119

Page 40

ABIA NEBULA
1102011002
TUGASMANDIRI SKEN 3

Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan
diri dari sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima
pun tentu lebih boleh. Dan tidak benar jima wanita mustahadhah dikiaskan dengan
jima wanita haid, karena keduanya tidak sama, bahkan menurut pendapat para
ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan sesuatu dengan hal yang
berbeda adalah tidak sah.
(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin).

HOIRIYAH 1102011119

Page 41

Anda mungkin juga menyukai