Bab Iii
Bab Iii
ASUHAN KEPERAWATAN
Ny R 45 tahun datang dirawat di IGD karena tidak sadarkan diri. Pasien terdiagnosa DM
tipe I sejak kecil. Sudah 2 hari ini keluarga menyatakan klien mengalami stress akibat
kondisi suami beliau yang sedang dirawat di RS karena mengalami serangan jantung.
Klien saat ini terpasang oksigen dan diberikan IVFD Normal Saline. Klien mendapatkan
terapi insulin per drip. Saat ini berdasarkan hasil pengkajian pada klien didapatkan GD
klien adalah 450 mg/dl, HCO3=10 meq/L, pH darah 7.
ANALISA DATA
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DO:
cepat
dan
Kompensasi
metabolic, hiperventilasi,
dalam
(kusmaul)
- HCO3 : 10 10 meq/L,
- pH darah: 7
- perubahan pergerakan dada
dan penggunaan otot bantu
nafas,
- pucat, sianosis
- nafas berbau aseton
- muntah
- poliuria, polidipsi
- kulit
membrane
ukosa
asidosis
Dehidrasi
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian KAD pada KGD didasarkan pada prinsip prinsip skala prioritas : Airway
(A), Breating (B), Circulation (C), dan pengkajian esensial yang lain.
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
Datang dengan atau tanpa keluhan Poliuria, Polidipsi, Polifagi; lemas, luka sukar
sembuh atau adanya koma/penurunan kesadaran dengan sebab tidak diketahui. Pada lansia
dapat terjadi nepropati, neurophati atau retinophati, serta penyakit pembuluh darah.
3. Riwayat penyakit sekarang
Berapa berat keluhan yang dirasakan
4. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit DM yang tertanggulangi maupun tidak terdiagnosis. Penyakit hipertensi dan
pankreatitis kronik.
5. Riwayat penyakit keluarga
DM dan penyakit jantung pada anggota keluarga.
6. Riwayat psikososial spiritual
-
1.
Aktivitas / istirahat
S
Sirkulasi
S
3.
Eliminasi
S
4.
Makanan/ cairan
S
5.
Respirasi
S
6.
Neurosensori
S
: Pusing, nyeri kepala, mati rasa, kelemahan otot, paratesia, gangguna penglihatan
7.
Keamanan
S
Pemeriksaan fisik
1.
Keadaan umum
Penurunan BB, nyeri abdomen, status gizi turun,
2.
Sistem pernafasan
Nafas kusmaul, takhipneu, nafas bau aseton, vesikuler pada lapang paru.
3.
Sistem integument
Turgor kulit turun, kulit kering, mukosa bibir kering.
4.
Sistem kardiovaskuler
Hipertensi
5.
Sistem gastrointestinal
Nyeri abdomen, mual muntah, anoreksia
6.
Sistem neurologi
Sistem penglihatan
Penglihatan kabur
klien menunjukan pola nafas efektif, dibuktikan dengan status pernafasan yang tidak
berbahaya: ventilasi dan status TTV
INTERVENSI
RASIONAL
1. Pemantauan pernapasan:
1. Pemantauan pernapasan
kesimetrisan
pola
dada,
pernapasan
menyebabkan
penurunan
aliran
oksigen ke kapiler.
b. Pola
dan
kecepatan
pernafasan
faktor
mana
yang
berpengaruh/paling berpengaruh
2. Pertahankan oksigen masker 100 %
3. Pastikan jalan nafas tidak tersumbat
4. Baringkan klien pada posisi nyaman,
mengeluarkan
asam
semi fowler
terhadap
keadaan
berhubungan
dengan
bila
ketosis
harus
terkoreksi
e. Penurunan
merangsang
berlebih
kesadaran
mampu
pengeluaran
sputum
akibat
kerja
reflek
kapiler.
Evaluasi
rutin
keberhasilan
terapi
dan
pemenuhan oksigen
2. Pernafasan kusmaul sebagai kompensasi
keasaman
memberikan
respon
diharapkan
dapat
posisi
ekstensi
kepala
jatuhnya
lidah
dan
posisi
ekstensi
kepala
menghindari
jatuhnya
lidah
dan
INTERVENSI
1.
RASIONAL
1. Membantu
memperkirakan
status
meningkatkan
hipermetabolik
pengeluaran
cairan
insensibel.
2.
Monitor
tanda-tanda
vital
dan
hipotensi
Hipovolemia
dan
takikardia.
berlebihan
dapat
Monitor
perubahan
pernafasan
3. Pelepasan
respirasi
asam
karbonat
menghasilkan
alkalosis
respiratorik
terkompensasi
ketoasidosis.
Napas
bau
lewat
pada
aceton
4. Peningkatan
beban
nafas
5.
6.
status
cairan
dan
keadekuatan rehidrasi
7. Mengurangi peningkatan suhu yang
7.
perfusi
cerebral
dan
hipoksia
8. Kekurangan cairan dan elektrolit
8.
lambung
9.