HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................1
A. Konsep Ketoasidosis Diabetikum....................................11
B. Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetikum..............12
PK.Asidosis Diabetik
Ketoasidosis
diabetikum
B1(Breath)
Frekwensi Napas
Sesak
Ketidakefektifan
Pola nafas
2. Ds: Sel β tidak mampu Ketidakseimbangan
Pasien menghasilkan insulin nutrisi kurang dari
mengeluhkan kebutuhan tubuh
tidak nafsu Defisiensi Insulin
makan,mual dan
muntah Transport glukosa
Do: ke jaringan
Pasien tampak
lemah Hiperglikemi
Kesadaran
apatis dengan Metabolisme sel
GCS 8
Tidak ada ATP
muntah darah
dan muntah Produksi energi
berwarna hijau
Penurunan berat Kelemahan
badan
Ketoasidosis
diabetikum
B5(Bowel)
Lipolisis
Ketosis
Mual,Muntah
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
3. Ds: Sel β tidak mampu Ketidakstabilan
Pasien menghasilkan insulin kadar glukosa
mengeluh darah
mudah lelah dan Defisiensi Insulin
rasa haus
meningkat Transport Glukosa ke
Do: jaringan
Pasien tampak
lemah,kesadaran Glukosa
apatis dengan
GCS 8 Ketidakstabilan
pucat Darah
Kadar Glukosa
dalam
darah/urin
meningkat
Jumlah urin
meningkat
4. Ds: Sel β tidak mampu Nyeri akut
Pasien menghasilkan insulin
mengeluh nyeri
pada ulu hati Defisiensi Insulin
DO:
P:Nyeri pada Transport glukosa ke
ulu hati jaringan
Q: Nyeri seperti
tertekan benda Hiperglikemi
berat
Metabolisme sel
R: Pada bagian
dada ATP
S: Skala nyeri
sedang 6 Produksi energi
T: Nyeri terus
menerus Kelemahan
Pasien tampak
kesakitan Ketoasidosis
Tekanan darah diabetikum
meningkat
Frekwensi nadi B5(Bowel)
meningkat
Pasien tampak Lipolisis
gelisah
Ketosis
Mengalami
perubahan sangat
kompleks untuk
menghasilkan
energy, kemungkinan
adanya penekanan di
bagian hati
Nyeri akut
5. Ds: Sel β tidak mampu Kehilangan cairan
Pasien menghasilkan insulin
mengeluhkan
lemas dan Defisiensi Insulin
merasakan
mual serta Transport glukosa
muntah ke jaringan
Do:
Pasien tampak Hiperglikemi
pucat,mual dan
muntah Absorbsi Ginjal
Pasien tampak
lemah Glukouria
Tidak ada
muntah darah Diuresis osmotik
dan muntah
berwarna hijau Poliuria
Mukosa bibir
sedikit kering Vol.Sirkulasi
Peningkatan
pengeluaran Defisit cairan
urine
Penurunan B4(Bladder)
berat badan
secara tiba-tiba PK.Hiperglikemi
Turgor kulit
buruk Diuresis osmotik
Kehilangan Cairan
Diagnosa Keperawatan
1.Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan dispneaditandai dengan
DS:Pasien mengeluh sesak nafas
DO:
-Pasien tampak menggunakan alat bantu pernafasan
-Pernafasan cuping hidung
-Pola nafas abnormal
-Auskultasi paru ronchi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah ditandai dengan
DS:Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan,mual dan muntah
DO:
-Pasien tampak lemah
-Kesadaran apatis dengan GCS 8
-Tidak ada muntah darah dan muntah berwarna hijau
-Penurunan berat badan
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa darah ditandai dengan
DS:Pasien mengeluh mudah lelah dan rasa haus meningkat
DO:
-Pasien tampak lemah,kesadaran apatis dengan GCS 8
-Wajah tampak pucat
-Kadar Glukosa dalam darah/urin meningkat
-Jumlah urin meningkat
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen patologis ditandai
dengan DS:Pasien mengeluh nyeri pada ulu hati
DO:
-P:Nyeri pada ulu hati
Q:Nyeri seperti tertekan benda berat
R:Pada bagian dada
S:Skala nyeri sedang 6
T:Nyeri terus menerus
-Pasien tampak kesakitan
-Tekanan darah meningkat
-Frekwensi nadi meningkat
-Pasien tampak gelisah
5. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan poliuri ditandai
dengan DS:Pasien mengeluhkan lemas dan merasakan mual serta muntah
DO:
-Pasien tampak pucat,mual dan muntah
-Pasien tampak lemah
-Tidak ada muntah darah dan muntah berwarna hijau
-Mukosa bibir sedikit kering
-Peningkatan pengeluaran urine
-Penurunan berat badan secara tiba-tiba
-Turgor kulit buruk
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme
ditandai dengan
DS:Pasien mengeluh terasa gatal dan kemerahan pada tangan kirinya ,kalau ada
luka sukar sembuh,dan badanna terasa panas
DO:
-Dari haasil pemeriksaan penunjang lab ddapatkan
•Leukositosis(35.500/mm3)
-Dari hasil urinalisis didapaatkan
•Ketonuria(4+)
•Glukosuria (4+)
•Eritrosit (4+)
•Sedimen eritrosit 3-8/lbp
•Sedimen leukosit 2-3/lbp
•Bakteri (1+)
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Ketidakefektifa Setelah dilakukan Airway Airway
n pola napas tindakan management management
berhubungan keperawatan selama 1. Monito 1. Meng
dengan 1x15 menit r tanda- etahui
dispnea,ditandai diharapkan tanda keada
dengan ketidakefektifan pola vital an
DS:Pasien napas dapat teratasi 2. Posisik umum
mengeluh sesak dengan kriteria hasil: an klien
nafas Respiratory status : pasien 2. Meme
DO: ventilation untuk nuhi
-Pasien tampak Respiratory status: memak kebut
menggunakan airway patency vital simalka uhan
alat bantu sign status n oksig
pernafasan Tidak ada ventilas en
-Pernafasan sianosis, dan i pada
cuping hidung dsypneu 3. Auskult klien
-Pola nafas Menunjukaka asi 3. Meng
abnormal n jalan napas bunyi etahui
-Auskultasi paru yang paten nafas, adany
ronchi (irama nafas, Catat a
frekuensi adanya bunyi
dalam suara nafas
rentang tambah tamba
normal, tidak an han
ada suara 4. Kolabo pada
nafas rasi klien
abnormal) pember 4. Meme
ian nuhi
oksigen kebut
uhan
oksig
en
klien
2 Ketidakseimban Setelah dilakukan Mandiri Mandiri
gan nutrisi tindakan 1. Timban 1. Meng
kurang dari keperawatan selama g berat kaji
kebutuhan 1x15 menit badan pemas
tubuh diharapkan setiap ukan
berhubungan ketidakseimbangan hari maka
dengan mual nutrisi kurang dari atau nan
muntah ditandai kebutuhan tubuh sesuai yang
dengan dapat teratasi dengan dengan adeku
DS:Pasien kriteria hasil: indikasi at
mengeluhkan Pasien . (term
tidak nafsu mencerna 2. Tentuk asuk
makan,mual dan jumlah an absor
muntah kalori/nutrien progra bs dan
DO: yang tepat m diet utilisa
-Pasien tampak Menunjukkan da pola sinya)
lemah tingkat energi makan .
-Kesadaran biasanya pasien 2. Meng
apatis dengan Mendemostra dan identi
GCS 8 sikan berat bandin fikasi
-Tidak ada badan stabil gkan kekur
muntah darah atau dengan angan
dan muntah penambahan makana dan
berwarna hijau ke biasanya n yang penuy
-Penurunan atau yang dapat impan
berat badan diinginkan dihabis gan
dengan nilai kan dan
laboratorium pasien. kebut
normal 3. Auskult uhan
asi terape
bising utik.
usus, 3. Hiper
catat glike
adanya mia
nyeri dan
abdome gangg
n/ perut uan
kembu kesei
ng, mban
mual, gan
muntah cairan
an dan
makana elektr
n yang olit
belum dapat
sempat menur
dicerna unkan
, motili
pertaha tas/
nkan gunsi
keadaa lambu
n puasa ng
sesuai (diste
dengan nsi
indikasi atau
. ileus
4. Berikan paralit
makana ik)
n cair yang
yang akan
mengan memp
dung engar
zat uhi
makana piliha
n n
(nutrien inteve
t) dan nsi.
elektrol Catata
it n:
dengan kesuli
segera tan
jika jangk
pasien a
sudah panja
dapat ng
menole denga
ransiny n
a penur
melalui unan
pember pengo
ian songa
cairan n
melalui lambu
oral. ng
Dan dan
selanjut motili
nya tas
terus usus
mengu yang
payaka renda
n h
pember mengi
ian syarat
makana kan
n yang adany
lebih a
padat neuro
sesuai pati
dengan otono
yang m
dapat yang
ditolera meme
nsi. penga
5. Identifi ruhi
kasi salura
makana n
n yang pence
disukai/ rnaan
dikehen dan
daki meme
termasu rlukan
k pengo
kebutu batan
han secara
etnik/k simpa
ultural. tik.
6. Libatka 4. Pemb
n erian
keluarg maka
a nan
pasien melal
pada ui oral
perenca lebih
naan baik
makan jika
ini pasien
sesaui sadar
dengan dan
indikasi fungsi
. gastro
7. Obeser intesti
vasi nal
tanda- baik.
tanda 5. Jika
hipergli maka
kemia, nan
seperti yang
peruba disuk
han ai
angkat pasien
kesadar dapat
an, dimas
kulit ukkan
lembab dalam
/ peren
dingin., canaa
denyut n
nadi maka
cepat, n,
lapar, kerja
peka sama
rangsan ini
g, sakit dapat
kepala, diupa
pusing, yakan
sempoy setela
ongan. h
pulan
Kolaborasi g.
1. Lakuka 6. Meni
n ngkat
pemeri kan
ksaan rasa
gula keterli
darah batan
dengan nya;
mengg memb
unakan erikan
“finger infor
stick”. masi
2. Pantau pada
pemeri keluar
ksaan ga
laborat untuk
orium, mema
seperti hami
glukosa kebut
darah, uhan
aseton, nutrisi
Ph dan pasien
HCO3. .
3. Berikan Catata
pengob n:
atan berba
insulin gai
secara metod
teratur e
dengan berma
metode nfaat
IV untuk
secara peren
intermit canaa
en atau n diet
secara melip
kontinu uti
. perga
Seperti ntian
bolus daftar
IV menu,
diikuti syste
dengan m
tetesan perhit
yang ungan
kontinu kalori,
melalui indek
alat s
pompa glike
kira- mik
kira 5- atau
10 seleks
UI/jam i awal
sampai menu.
glukosa 7. Karen
darah a
mencap metab
ai 250 olism
mg/dl. e
4. Berikan karbo
larutan hidrat
glukosa mulai
, terjadi
misalny (gula
a darah
dekstro akan
sa dan berku
setenga rang,
h salin dan
normal. semen
5. Lakuka tara
n tetap
konsult diberi
asi kan
dengan insuli
ahli n
diet maka
6. Berikan hiogli
diet kemi
kira- dapat
kira terjadi
60% . Jika
karbohi pasien
drat,20 dalam
% keada
protein an
dan koma,
20% hipogl
lemak ikemi
dalam mung
penataa kin
n terjadi
mkan/p tanpa
emberi memp
an erlihat
makana kan
n perub
tambah ahan
an tingka
7. Berkan t
obat kesad
metakl aran.
oprami Ini
d(regla secara
n),tetra poten
siklin sial
dapat
meng
anca
m
kehid
upan
yang
harus
dikaji
dan
ditang
ani
secara
cepat
melal
ui
tindak
an
protoc
ol
yang
direnc
anaka
n.
Catata
n:
DM
tipe 1
yang
telah
berlan
gsung
lama
mung
kin
tidak
akan
menu
njukk
an
tanda-
tanda
hipogl
ikemi
sepert
i
biasan
ya
karen
a
respo
n
norma
l
terhad
ap
gula
darah
yang
renda
h
mung
kin
dikura
ngi.
Kolaborasi
1. Anali
sa di
tempa
t tidur
terhad
ap
gula
darah
lebih
akurat
(menu
njukk
an
keada
an
saat
dilaku
kan
pemer
iksaan
dari
pada
mema
ntau
gula
dalam
urine
(redu
ksi
urin)
yang
tidak
cukup
akurat
untuk
mend
eteksi
fluktu
asi
kadar
gula
dalam
darah
dan
dapat
dipen
garuhi
oleh
amba
ng
ginjal
pasien
secara
indivi
dual
atau
adany
a
retens
i
urine/
gagal
ginjal.
Catata
n:
beber
apa
peneli
tian
telah
mene
muka
n
bahw
a
gluko
sa
urine
20%,
berhu
bunga
n
denga
n gula
darah
antara
140-
360
mg/dl.
2. Gula
darah
akan
menur
un
perlah
an
denga
n
pengg
antian
cairan
dan
terapi
insuli
n
terkon
trol.
Deng
an
pemb
erian
insuli
n
dosis
optim
al,
gluko
sa
kemu
dian
dapat
masu
k ke
dalam
sel
dan
digun
akan
untuk
sumb
er
kalori.
ketika
hal ini
terjadi
,
kadar
aseton
akan
menur
un
dan
asidos
is
dapat
dikore
ksi.
3. Insuli
n
regula
r
memil
iki
awita
n
cepat
dan
karen
anya
denga
n
cepat
pula
dapat
memb
antu
memi
ndahk
an
gluko
sa ke
dalam
sel.
Pemb
erian
melal
ui IV
merup
akan
rute
piliha
n
utama
karen
a
absor
bs dan
jaring
an
subku
tan
mung
kin
tidak
mene
ntu/sa
ngat
lamba
t.
Banya
k
orang
perca
ya/
berpe
ndapa
t
bahw
a
metod
e
kontin
u ini
merup
akan
cara
yang
optim
al
untuk
memp
ermud
ah
transi
si
pada
metab
olism
e
karbo
hidrat
dan
menur
unkan
inside
n
hipogl
ikemi
a.
4. Larut
an
gluko
sa
ditam
bahka
n
setela
h
insuli
n dan
cairan
memb
awa
gula
darah
kira-
kira
250
mg/dl.
Deng
an
metab
olism
e
karbo
hidrat
mend
ekati
norma
l,
peraw
atan
harus
diberi
kan
untuk
meng
hindar
i
terjadi
nya
hipogl
ikemi
a.
5. Sanga
t
berma
nfaat
dalam
perhit
ugan
dan
penye
suaian
diet
untuk
meme
nuhi
kebut
uhan
nutrisi
pasien
,
menja
wab
pertan
yaan
dan
dapat
pula
memb
antu
pasien
atau
orang
terdek
at
dalam
meng
emba
ngkan
peren
canaa
n
maka
n.
6. Komp
leks
karbo
hidrat
(seper
ti
jagun
g,wort
el,bro
koli,b
uncis,
gandu
m,dll)
.menu
runka
n
kadar
gluko
sa/keb
utuha
n
insuli
n,men
urunk
an
kadar
kolest
eol
darah
dan
menin
gkatk
an
rasa
kenya
ng.Pe
masu
kan
maka
nan
akan
dijad
walka
n
sesuai
karakt
eristik
insuli
n
yang
spesif
ik(mis
.efek
punca
knya)
dan
respo
n
pasien
secara
indivi
dual.c
atatan
:maka
nan
tamba
han
dari
omple
k
karbo
hidrat
teruta
ma
sangat
pentin
g(jika
insuli
n
diberi
kan
dalam
dosis
terbag
i)
untuk
menc
egah
hipogl
ikemi
a
selam
a tidur
dan
poten
sial
respo
ns
Somo
gy)
7. Dapat
berma
nfaat
dalam
meng
atasi
gejala
yang
berhu
bunga
n
denga
n
neuro
pati
otono
m
yang
memp
engar
uhi
salura
n
cerna,
yang
selanj
utnya
menin
gkatk
an
pemas
ukan
melal
ui oral
dan
absor
psi zat
maka
nan(n
utrien
)
3 Ketidakstabilan Setelah dilkukan Hyperglycemia Hyperglycem
kadar glukosa intervensi selama management ia
darah 2x30 menit 1. Monito management
berhubungan diharapkan kadar r level 1. Meng
dengan darah klien stabil. glukosa etahui
peningkatan Kriteria Hasil: darah level
kadar glukosa •Kadar glukosa darah 2. Monito kadar
darah ditandai klien terkontrol r tanda gluko
dengan •Kadar gula darah dan sa
DS:Pasien dalam rentang gejala darah
mengeluh mudah normal: GD puasa hipergli pada
lelah dan rasa (60-100), GD kemia: klien
haus meningkat Sewaktu (70-110) puluria, 2. Meng
DO: polidip hindar
-Pasien tampak si, i
lemah,kesadaran polipag timbu
apatis dengan i, lnya
GCS 8 kelema tanda
-Wajah tampak han, dan
pucat latergi, gejala
-Kadar Glukosa malaise kompl
dalam darah/urin , ikasi
meningkat pandan yang
-Jumlah urin gan 3. kemu
meningkat kabur, ngkin
sakit an
kepala timbu
3. Monito l
r keton 4. Meng
dalam etahui
urine. kadar
4. Monito keton
r kadar yang
AGD, terdap
elektrol at
it dalam
5. Monito urine
r 5. Meng
tekanan etahui
darah kandu
dan ngan
pulse kadar
ortostat AGD,
is elektr
6. Berikan olit
insulin pada
7. Anjurk klien
an 6. Meng
intake etahui
cairan tekan
oral an
8. Monito darah
r status dan
cairan pulse
(intake ortost
dan atis
output) 7. Meng
9. Berikan ontrol
cairan kadar
IV gula
10. Konsult dalam
asi darah
dengan 8. Meme
dokter nuhi
bila kebut
tanda uhan
hipergli cairan
kemia secara
membu oral
ruk untuk
atau meng
persiste hindar
n i
11. Identifi terjadi
kasi nya
kemun kekur
gkinan angan
penyeb cairan
ab 9. Meme
hipergli nuhi
kemia kebut
12. Tinjau uhan
ulang cairan
kadar melal
glukosa ui IV
darah 10. Meng
hindar
i
terjadi
nya
hiperg
likemi
a
memb
uruk
atau
persis
ten
11. Meng
etahui
factor
penye
bab
hiperg
likemi
a
12. Untuk
meng
etahui
adany
a
penin
gkata
n
pada
gluko
sa
darah
4 Nyeri akut Setelah dilakukan Pain Pain
berhubungan tindakan management management
dengan agen keperawatan 2x30 1. Kaji 1. Meng
patologis menit diharapkan nyeri etahui
ditandai dengan nyeri terkontrol secara lokasi
DS:Pasien dengan kriteria hasil: kompre ,
mengeluh nyeri Pain level, Pain hensif karakt
pada ulu hati control, confort level termasu eristik
DO: Mengontrol k ,
-P:Nyeri pada nyeri lokasi, durasi
ulu hati Melaporkan karakte ,
Q:Nyeri seperti bahwa nyeri ristik, frekue
tertekan benda berkurang durasi, nsi,
berat Mampu frekuen kualit
R:Pada bagian mengenali si, as
dada (skala, kualitas nyeri
S:Skala nyeri Intensitas, dan secara
sedang 6 frekuensi dan faktor komp
T:Nyeri terus tanda nyeri) presipit rehen
menerus Menyatakan asi sif
-Pasien tampak rasa nyaman 2. Observ 2. Meng
kesakitan setelah nyeri asi etahui
-Tekanan darah berkurang reaksi adany
meningkat non a
-Frekwensi nadi verbal ketida
meningkat dari knya
-Pasien tampak ketidak mana
gelisah nyaman n
an 3. Meng
3. Ajarka urangi
n rasa
teknik nyeri
non non
farmak farma
ologi kologi
(teknik s
relaksa 4. Meng
si). urangi
4. Kolabo nyeri
rasi denga
pember n
ian kolab
analgeti orasi
k pemb
erian
analg
etik
5 Kekurangan Setelah dilakukan Mandiri 1. Mem
volume cairan tindakan 1. Dapatk bantu
berhubungan keperawatan 2x30 an dalam
dengan poliuri menit diharapkan riwayat memp
ditandai dengan kebutuhan cairan pasien/ erkira
DS:Pasien pasien adekuat orang kan
mengeluhkan dengan kriteria hasil: terdeka kekur
lemas dan Mendemonstr t angan
merasakan mual asikan hidrasi sehubu volum
serta muntah adekuat ngan e
DO: dibuktikan dengan total.
-Pasien tampak oleh tanda- lamany tanda
pucat,mual dan tanda vital a/intens dan
muntah stabil,nadi itas gejala
-Pasien tampak perifer dapat dari mung
lemah diraba,turgor gejala kin
-Tidak ada kulit dan seperti sudah
muntah darah pengisian muntah ada
dan muntah kapiler , pada
berwarna hijau baik,pengelua pengelu beber
-Mukosa bibir ran urine aran apa
sedikit kering tepat secara urin waktu
-Peningkatan individu,dan yang sebelu
pengeluaran kadar sangat mnya
urine elektrolit berlebi (beber
-Penurunan berat dalam batas han apa
badan secara normal 2. Pantau jam
tiba-tiba tanda- sampa
-Turgor kulit tanda i
buruk vital, beber
catat apa
adanya hari).
peruba adany
han TD a
ortostat proses
ik. infeks
3. Pola i
napas meng
seperti akibat
adanya kan
pernapa dema
san m dan
kusmau keada
l atau an
pernapa hiper
san metab
yang olik
berbau yang
keton. menin
4. Frekue gkatk
nsi dan an
kualitas kehila
pernapa ngan
san, air
penggu tidak
naan kasat
otot mata.
bantu 2. Hipov
napas, olemi
dan a
adanya dapat
periode diman
apnea ifestas
dan ikan
muncul oleh
nya hipote
sianosis nsi
. dan
5. Suhu, takika
warna rdia.p
kulit, erkira
atau an
kelemb berat
abanny ringan
a. nya
6. Kaji hipov
nadi olemi
perifer, a
pengisi dapat
an dibuat
kapiler, ketika
turgor tekan
kulit, an
dan darah
membr sistoli
ane k
mukosa pasien
. turun
7. Pantau lebih
masuka dari
n dan 10
pengelu mm/H
aran, g dari
catat posisi
berat berbar
jenis ing ke
urine. posisi
8. Ukur duduk
berat /berdi
badan ri.cata
setiap tan :
hari. neuro
9. Pertaha pati
nkan jantun
untuk g
membe dapat
rikan memu
cairan tuska
paling n
sedikit reflek
2500ml s-
/hari reflek
dalam s yang
batas secara
yang norma
dapat l
ditolera menin
nsi gkatk
jantung an
jika denyu
pemasu t
kan jantun
cairan g.
melalui 3. Paru-
oral paru
sudah meng
dapat eluark
diberik an
an. asam
10. Tingkat karbo
kan nat
lingkun melal
gan ui
yang perna
dapat pasan
menim yang
bulkan meng
rasa hasilk
nyaman an
. komp
selimut ensasi
i pasien alkalo
dengan sis
selimut respir
tipis. atoris
11. Kaji terhad
adanya ap
peruba keada
han an
mental/ ketoas
sensori. idosis.
12. Catat perna
hal-hal pasan
yang yang
dilapor berba
kan u
seperti aseton
mual, berhu
nyeri bunga
abdome n
n, peme
muntah cahan
dan asam
distensi aseto-
lambun asetat
g. dan
13. Observ harus
asi berku
adanya rang
perasaa bila
n ketosi
kelelah s
an yang harus
mening terkor
kat, eksi.
edema, 4. Korek
pening si
katan hiperg
berat likemi
badan, a dan
nadi asidos
tidak is
teratur, akan
dan meny
adanya ebabk
distensi an
pada pola
vaskule dan
r. frekue
Kolaborasi nsi
Berikan terapi perna
cairan sesuai pasan
dengan mend
indikasi; ekati
N norma
o l.
r tetapi
m penin
a gkata
l n
kerja
s perna
a pasan;
l perna
i pasan
n dangk
al,
a perna
t pasan
a cepat,
u dan
munc
s ulnya
e sianos
t is
e mung
n kin
g merup
a akan
h indika
si dari
n kelela
o han
r perna
m pasan
a dan/at
l au
mung
s kin
a pasien
l itu
i kehila
n ngan
kema
d mpua
e nnya
n untuk
g melak
a ukan
n komp
ensasi
a pada
t asidos
a is.
u 5. Meski
pun
t dema
a m,
n meng
p gigil
a dan
diaph
d oresis
e merup
k akan
t hal
r umum
o terjadi
s pada
a proses
. infeks
A i,
l dema
b m
u denga
m n kulit
i kemer
n ahan,
, kering
mung
p kin
l sebag
a ai
s cermi
m nan
a dari
, dehidr
asi.
a 6. Meru
t pakan
a indika
u tor
dari
d tingka
e t
k dehidr
s asi,
t atau
r volum
a e
n sirkul
. asi
1. Pasang/ yang
pertaha adeku
nkan at.
kateter 7. Mem
urine berika
tetap n
terpasa perkir
ng. aan
2. Pantau kebut
pemeri uhan
kasaan akan
laborat cairan
orium pengg
seperti; anti,
H fungsi
e ginjal,
m dan
a keefe
t ktifan
o dari
k terapi
r yang
i diberi
t kan.
8. Mem
( berika
H n
t hasil
) pengk
. ajian
B yang
U terbai
N k dari
/ status
k cairan
r yang
e sedan
a g
t berlan
i gsung
n dan
i selanj
n utnya
. dalam
O memb
s erikan
m cairan
o pengg
l anti.
a 9. Mem
l pertah
i ankan
t hidras
a i/
s volum
e
d sirkul
a asi.
r 10. Meng
a indari
h pema
. nasan
N yang
a berleb
t ihan
r terhad
i ap
u pasien
m lebih
. lanjut
K akan
a dapat
l meni
i mbulk
u an
m kehila
. ngan
3. Berikan cairan
kalium .
atau 11. Perub
elektrol ahan
it yang menta
lain l
melalui dapat
IV berhu
dan/ata bunga
u n
melalui denga
oral n
sesuai gluko
indikasi sa
. yang
4. Berikan tinggi
bikarbo atau
nat jika yang
pH renda
kurang h
dari (hiper
7.0. glike
5. Pasang mia
selang atau
NGT hipogl
dan ikemi
lakukan a),
penghis elektr
apan olit
sesuai yang
dengan abnor
indikasi mal,
. asidos
is,
penur
unan
perfus
i
serebr
al,
dan
berke
mban
gnya
hipok
sia.pe
nyeba
b
yang
tidak
tertan
gani,
gangg
uan
kesad
aran
dapat
menja
di
predis
posisi
(penc
etus)
aspira
si
pada
pasien
.
12. Kekur
angan
cairan
dan
elektr
olit
meng
ubah
motili
tas
lambu
ng,
yang
sering
kali
akan
meni
mbulk
an
munta
h dan
secara
poten
sial
akan
meni
mbulk
an
kekur
angan
cairan
atau
elektr
olit.
13. Pemb
erian
cairan
untuk
perbai
kan
yang
cepat
mung
kin
sangat
berpot
ensi
meni
mbulk
an
kelebi
han
beban
cairan
GGK.
Kolaborasi
1. Mem
berika
n
pengu
kuran
yang
tepat/
akurat
terhad
ap
pengu
kuran
haluar
an
urine
teruta
ma
jika
neuro
pati
otono
m
meni
mbulk
an
gangg
uan
kantu
ng
kemih
( reten
si
urine/
inkont
inensi
a).
dapat
dilepa
s jika
pasien
berad
a
dalam
keada
an
stabil
untuk
menur
unkan
resiko
terjadi
nya
infeks
i.
2. Meng
kaji
tingka
t
hidras
i dan
sering
kali
menin
gkat
akibat
hemo
konse
ntrasi
yang
terjadi
setela
h
diures
is
osmot
ik.
3. Kaliu
m
harus
ditam
bahka
n
pada
IV
(seger
a
aliran
urine
adeku
at)
untuk
menc
egah
hipok
alemi
a.
Catata
n:
kaliu
m
fosfat
dapat
diberi
kan
jika
cairan
IV
meng
andun
g
natriu
m
klorid
a
untuk
menc
egah
kelebi
han
beban
klorid
a.
4. Diberi
kan
denga
n hati-
hati
untuk
memb
antu
memp
erbaik
i
asidos
is
pada
adany
a
hipote
nsi
atau
syok.
5. Mend
ekom
presi
lambu
ng
dan
dapat
meng
hilang
kan
tumpa
h.