Anda di halaman 1dari 4

Rizal Yoga Saputra

3425 111 420

Resume DNA Rekombinan

DNA REKOMBINAN
DNA rekombinan atau rDNA adalah suatu bentuk DNA buatan yang dibuat
dengan cara menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih untaian DNA yang
dalam keadaan normal tidak berpasangan. Modifikasi genetik dilakukan dengan
memasukkan DNA yang relevan ke dalam DNA organisme yang hidup misalnya pada
plasmid bakteri, untuk menyandikan suatu sifat khusus tertentu seperti antibiotik dan
sifat lain. Hal ini berbeda dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi DNAnya
tidak terjadi secara alami di dalam sel tetapi direkayasa. Proses rekombinasi DNA
yang umum dilakukan adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari dua
organisme yang berbeda. Teknologi DNA rekombinan dapat dilakukan melalui teknik
pemotongan DNA.
Teknologi DNA Rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang
digunakan untuk mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi. Teknik-teknik
tersebut meliputi:
- Teknik untuk mengisolasi DNA.
- Teknik untuk memotong DNA.
- Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.
- Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
Kumpulan teknik-teknik atau metoda-metoda yang telah dikembangkan oleh para
ilmuwan telah mungkinkan bagi kita untuk: mengisolasi DNA dari berbagai
organisme, menggabungkan DNA yang berasal dari organisme yang berbeda sehingga
terbentuk kombinasi DNA (DNA rekombinan), memasukkan DNA rekombinan ke
dalam sel organisme prokariot maupun eukariot hingga DNA rekombinan tersebut
dapat berepilkasi dan bahkan dapat diekspresikan.
Teknologi DNA Rekombinan telah memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia sehari-hari.
Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan pakaian dan lainnya telah
diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA Rekombinan.

Rizal Yoga Saputra

3425 111 420

Resume DNA Rekombinan

Gambar 1. Contoh teknologi DNA rekombinan pada bakteri.

Rekombinasi terjadi akibat adanya perubahan susunan basa nitrogen dan sifat
yang dibawa oleh suatu individu, berbeda dari sifat parentalnya. Rekombinan terjadi
secara alami, baik melalui induksi, transformasi, konjugasi, maupun akibat dari
adanya suatu crossing over saat meiosis. Rekombinasi DNA dapat terjadi baik secara
alami maupun buatan oleh manusia. Rekombinasi terjadi sebagai suatu bentuk untuk
bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Rekombinasi DNA bakteri
terjadi melalui 3 mekanisme yang berbeda, yaitu adanya transduksi, transformasi, dan
konjugasi. Berikut merupaan meknisme terjadinya rekombinasi pada bakteri.
Transduksi merupakan suatu bentuk rekombinasi yang disebabkan adanya induksi
dari bakteriofage. DNA virus menempel pada plasmid bakteri ketika bakteriofag
menginfeksi bakteri. Bakteriofag memiliki suatu mekanisme tersebdiri untuk
membuka pita DNA bakteri. Bakteriofag memiliki enzim yang mirip dengan DNA
polimmerase I dan helikase sehingga pita DNA membuka dan DNA bakteri dapat
disisipi dengan DNA bakteriofag. DNA akan mengalami ligasi yang dibantu oleh
enzim ligase. Bakteriofag meyisipkan DNAnya secaran langsung ke dalam DNA atau

Rizal Yoga Saputra

3425 111 420

Resume DNA Rekombinan

plasmid bakteri dengan tujuan agar semua kinerja dan protein yang dihasilkan oleh sel
bakteri dapat dikontrol secara langsung untuk membentuk dan merakit bakteriofag.
DNA atau plasmid dari bakteri akan dipotong menggunakan enzim restriksi
endonuklease sehingga menjadi potongan kecil dan digunakan untuk membentuk
materi genetik bakteriofag. Ketika perakitan bakteiofag selesai, bakteriofag akan
keluar dari bakteri dan sel bakteri akan mengalami lisis. Materi genetik yang terdapat
dalam kapsid bakteriofag terdiri dari materi genetik bakteri dan bakteriofag. Ketika
bakteriofag menginfeksi bakteri lainnya. Akan terjadi penyisipan materi genetik dari
bakteriofag ke dalam materi genetik bakteri. Transduksi ini menyebabkan terjadinya
rekombinasi DNA yang terjadi karena vektor dari bakteriofag atau virus dan
menyebabkan bakteri memiliki gen yang berasal dari bakteri lainnya.
Transformasi DNA telah lama diketahui. Percobaan tentang transformasi
pertamakali dilakukan oleh Griffith. Percobaan ini mrnggunakan bakteri strain S dan
strain R. bakteri strain S merupakan bakteri virulen yang dapat mengakibatkan
kematian pada hewan coba. Bakteri strain R merupakan bakteri nonvirulen yang tidak
mengakibatkan kematian pada hewan coba yang diinjeksi dengan bakteri ini.
Percobaan ini dilakukan dengan membunuh bakteri strain S dengan merebusnya, dan
kemudian diinjeksikan pada mencit. Mencit yang diinjeksi dengan bakteri strain S
yang telah dibunuh tersebut tidak mati dan tidak mengalami suatu kelainan.
Kemudian, bakteri strain S yang telah direbus tersebut dicampurkan dengan bakteri
strai R yng masih hiidup dan diinjeksikan ke mencit. Mencit tersebut mati.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, memunculkan suatu pertanyaan besar, mengapa
mencit yang diinjeksi dengan mencampurkan bakteri stain S yang telah dibunuh
dengan cara dipanaskan dan bakteri strain R mati, padahal bakteri strain R bersifat
nonvirulen. Berdasarkan percobaan tersebut diketahui bahwa terjadi rekombinasi
DNA. Rekombinasi tersebut diakibatkan adanya trasnformasi. Sel yang terpapar oleh
meteri genetik akan dengan mudah mengambil materi genetiok tersebut dari
lingkungannya. Materi genetik yang berasal dari lingkungan akan berikatan dengan
materi genetik dari sel yang mengakibatkan sel memiliki suatu sifat yang berbeda dari

Rizal Yoga Saputra

3425 111 420

Resume DNA Rekombinan

sifat sebelumnya. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi eksprtesi gen dan
protein yang dibentu oleh sel.
Konjugasi merupakan suatu cara alami untuk mentrasfer materi genetik antar
bakteri. Ketika suatu bakteri telah kehabisan energi untuk melakukan pembelahan.
Konjugasi dilakukan oleh 2 jenis bakteri yang berbeda. Bakteri 1 memiliki plasmid
yang mengandung faktor R sehingga resistan terhadap antibiotik. Sedangkan bakteri 2
memiliki plasmid tetapi tidak memiliki faktor R sehingga peka terhadap antibiotik.
Konjugasi merupakan peristiwa pengiriman atau membagi materi genetik yang
dilakukan dengan menggunakan Sex filli. Plasmid mengalami replikasi dan ditrnasfer
menuju vakteri lainnya melalui sex filli. Setelah selesai, bakteri 2 akan memiliki gen
yang mengandung faktor R sehingga bersifat resisten terhadap antibiotik. Terdapat
beberapa uji yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya rekombinan atu tidak.
Analisis yang sering dilakukan adalah dengan elektroforesis dan PCR.

Daftar Pustaka
Jana Klose & Greg Lampard."Introducing A Gene To A Cell Recombinant DNA
Technology". UBC Biotechnology Laboratory.
George Acquaah. 2007. Principle of Plant Genetics and Breeding. United Kingdom:
Blackwell Publishing. ISBN 9781405136464.

Anda mungkin juga menyukai