Ruswandi
bagusdipa@yahoo.co.id
Maximize profits
Satisfy customer demands
Maximize employee satisfaction
Satisfy shareholders
Minimize costs of production
Satisfy government regulations
Minimize taxes
Maximize bonuses
Kriteria
Kinerja
Pengambil
Keputusan
Alternatives
alat/rencana/
KOMPONEN KEPUTUSAN
Alternatif Keputusan
Kriteria Keputusan
Bobot Kriteria
Model Penilaian
Model Penghitungan
Tipe Pengambil Keputusan
MODEL PENILAIAN
Menggunakan Nilai Numerik (Nyata)
Menggunakan Nilai Ordinal (Skala)
Misal:
1. Sangat Kurang
4. Baik
2. Kurang
5. Sangat Baik
3. Cukup
Menggunakan Nilai Perbandingan Berpasangan
Misal pada AHP : <misal A dibandingkan dengan B>
1 : A dan B sama penting
Unity:
Complexity:
Process Reposition
Judgment and
Consensus
Interdependence:
AHP
Trade-off
Hierarchic Structuring
Measurement
Synthesis
Consistency
(Expert Judgement)
Rekayasa Konsensus :
Setiap orang terlihat dalam proses pengambilan keputusan dapat memberi
warna pada keputusan
APLIKASI
- Kasus yang strategik
- Kasus yang tak berstruktur
Linear Hierarchy
Goal
Criteria
Subcriteria
component,
cluster
(Level)
element
Alternatives
A loop indicates that each
element depends only on itself.
FOCUS :
Criteria:
Alternatives:
Energy to
Produce
Glass
Cost
Bimetallic
Environmental
waste
Aluminium
Customers
service
Steel
Pemerintah
Daerah
Level 1 : Aktor
Level 2 : Prinsip
Level 3 : Kriteria
Level 4 : Tujuan
Unit/tahapan
Perencanaan
Kepemilikan
Kawasan
BUMN/
Perum
Masyarakat
Sekitar
Fungsi
Kawasan
Kualitas
Kuantitas
&
SDM
Optimalisasi Produktivitas
Hasil Hutan
Penerapan
Teknologi
yang Tepat
dalam
Rehabilitasi
Struktur
Organisasi
LSM
Optimalisasi Perlindungan
Sistem Penyangga Kehidupan
Sistem
Insentif
dalam
Rehablitasi
Perguruan
Tinggi
Dunia
Usaha
Penyediaan
Benih
Level 5 : Strategi
Pemerintah
Pusat
Konsistensi
dalam
Implementasi
Peraturan
Perundangan
Sarana &
Prasarana
Partisipasi
Masyarakat
Optimalisasi Pengawetan
Keanekaragaman Hayati
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam semua
tahap rehabilitasi
Penggalangan
Dana dari
Seluruh
Stakeholders
Potensi &
Kemampuan
Masyarakat
Adaptibilitas
Teknologi
Peningkatan Partisipasi
seluruh Stakeholders
Peningkatan
Kompetensi
SDM
Peningkatan
Koordinasi
dalam
Rehablitasi
Sistem &
Peosedur
Hierarki Model Kebijakan Daerah Bagi Pengembangan Wilayah Konservasi yang Efektive
Pemerintah
Daerah
Unit/Tahapan Kewenangan
Perencanaan Pengelolaan
Pemerintah
Pusat
Fungsi
Kawasan
Kualitas &
Kuantitas
SDM
Mengembangan/Meningkatkan
Sistem & Prosedur Pengelolaan
Kawasan Konservasi
Optimalisasi Konservasi
Keanekaragaman Hayati
Dunia
Usaha
Perguruan
Tinggi
LSM
Lokal
Optimalisasi Perlindungan
Sistem Penyangga Kehidupan
Mengembangkan/
Meningkatkan Kulaitas SDM
Masyarakat
Sekitar
BUMN/
BUMD
Partisipasi
Masyarakat
Potensi &
Kemampuan
Masyarakat
Optimalisasi Produktivitas
Kawasan
Ketersadiaan
Lapangan Kerja
Alternative
Lembaga
Internasional
Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis
Adaptasi
Teknologi
Regulasi
Sistem &
Prosedur
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Sekitar Kawasan
Peningkatan Pemberdayaan
dan Partisipasi Stakeholder
Reforestasi Kawasan
Hutan yang Kritis
FOKUS
FAKTOR
AKTOR
TUJUAN
STRATEGI
KUALITAS HARAPAN
PELANGGAN
KINERJA KEBUN
SINDER KEBUN
ADMINISTRATUR
PENINGKATAN
HARGA TEH
DIREKSI
KPB
PENINGKATAN
PANGSA PASAR
ISO 9000
TQM
PROSES PRODUKSI
PEMERINTAH
PELANGGAN
HACCP
Pasar
Tenaga
Kerja
Level 1 :
Faktor
Level
Tujuan
Penanggulangan Ledakan
Pengangguran
Level
3
Strategi
UMR
Pendidikan &
Keterampilan Tenaga
Kerja
Regulasi
Ketenagakerjaan
& Indag
Pertumbuhan
Pembangunan
Infrastruktur
Sumberdaya
Finansial
Pemerataan
Sumberdaya
Ekonomi
Ekonomi
Sumberdaya
Alam
Pemberdayaan
Usaha Mikro &
Kecil
Investasi
Swasta &
PMA
Penegakan
Hukum
- Tujuan/Sasaran
- Kriteria
- Alternatif
Penyusunan hirarki dari komponen keputusan
Penilaian Alternatif dan Kriteria
Pemeriksaan Konsistensi Penilaian
Bahan Baku
Industri
Minyak
Kelapa Sawit
Pemasaran
Industri
Pengolahan
Cokelat
Goal
Teknologi Proses
Industri
Pengolahan
Karet
Industri
Pengolahan
Teh
Kriteria
Alternatif
Sasaran
Kriteria
Pemasaran
Teknologi Proses
Minyak Sawit
Minyak Sawit
Minyak Sawit
Cokelat
Cokelat
Cokelat
Karet
Karet
Karet
Teh
Teh
Teh
Bahan Baku
Alternatif
Pengembangan UMKM
Dsb.
Nilai
Keterangan
2,4,6,8
1/(1-9)
Bahan Baku
Pemasaran
Teknologi Proses
Bahan Baku
1/1
3/1
Pemasaran
2/1
1/1
4/1
Teknologi Proses
1/3
1/1
Penyelesaian untuk contoh diatas (misalnya dengan syarat nilai eigen sudah
tidak berubah sampai 4 angka dibelakang koma):
Ubah matrik menjadi bilangan desimal:
1.000
0.500
3.000
2.000
1.000
4.000
0.333
0.250
1.000
Iterasi ke I :
Kuadratkan matrik diatas
1.000
0.500
3.000
2.000
1.000
4.000
0.333
0.250
1.000
1.000
0.500
3.000
2.000
1.000
4.000
0.333
0.250
1.000
Jumlahkan nilai setiap baris matrik dan hitung nilai hasil normalisasinya:
Jml Baris
Hasil Normalisasi
12.7500
12.7500/39.9166 = 0.3194
22.3333
22.3333/39.9166 = 0.5595
4.8333
4.8333/39.9166 = 0.1211
Jumlah
39.9166
1.0000
Iterasi ke II :
Kuadratkan kembali matrik diatas
27.6658
15.8330
48.3311
27.6662 126.6642
10.5547
6.0414
72.4984
24.6653
Jumlahkan nilai setiap baris matrik dan hitung nilai hasil normalisasinya:
Jml Baris
Hasil Normalisasi
115.9967
0.3196
202.6615
0.5584
44.2614
0.1210
362.9196
1.0000
10.5547
6.0414 24.6653
Jumlah
Hitung Perbedaan nilai eigen sebelum dan sesudah nilai eigen sekarang:
0.3196 = - 0.0002
0.5595
0.1211
0.1210 = - 0.0009
0.3194
0.5584 =
0.0011
Terlihat bahwa perbedaan tersebut tidak terlalu besar sampai dengan 4 desimal
Iterasi ke III :
Bila kita melakukan iterasi satu kali lagi, maka syarat akan terpenuhi (nilai
eigen sudah tidak berbeda sampai 4 desimal)
Jadi nilai eigen yang diperoleh adalah : 0.3196, 0.5584, 0.1220
Apakah makna dari nilai eigen di atas?
Berikut ini adalah matrik berpasangan berserta dengan nilai eigennya:
Bahan Baku
Pemasaran
Teknologi Proses
Nilai Eigen
Bahan Baku
1.000
0.500
3.000
0.3196
Pemasaran
2.000
1.000
4.000
0.5584
Teknologi Proses
0.333
0.250
1.000
0.1220
Berdasarkan nilai eigen maka kita tahu bahwa kriteria yang paling penting
adalah Pemasaran, kemudian Bahan Baku dan terakhir Teknologi Proses
Sasaran
Kriteria
Pemasaran
0.5584
Teknologi Proses
0.1220
Minyak Sawit
Minyak Sawit
Minyak Sawit
Cokelat
Cokelat
Cokelat
Karet
Karet
Karet
Teh
Teh
Teh
Bahan Baku
0.3196
PEMBOBOTAN ALTERNATIF
Susunlah matrik berpasangan untuk alternatif-alternatif bagi setiap kriteria,
misalnya untuk kriteria bahan baku adalah :
Bahan Baku
Minyak Sawit
Cokelat
Karet
Teh
Minyak Sawit
1/1
1/4
4/1
1/6
Cokelat
4/1
1/1
4/1
1/4
Karet
1/4
1/4
1/1
1/5
Teh
6/1
4/1
5/1
1/1
Minyak Sawit
Cokelat
Karet
Teh
Minyak Sawit
1/1
2/1
5/1
1/1
Cokelat
1/2
1/1
3/1
2/1
Karet
1/5
1/3
1/1
1/4
Teh
1/1
1/2
4/1
1/1
Bahan Baku
0.3196
Pemasaran
0.5584
Teknologi Proses
0.1220
Cokelat (0.2470)
Cokelat (0.2900)
Cokelat (0.2390)
Karet (0.0600)
Karet (0.0740)
Karet (0.2120)
Teh (0.5700)
Teh (0.2570)
Teh (0.2480)
Dari hasil analisa di atas, maka jawaban dapat kita peroleh dengan jalan
mengalikan matrik nilai eigen dari alternatif dengan matrik bobot matrik:
Bahan Baku
Pemasaran
Teknologi
Proses
Bobot Kriteria
Minyak Sawit
0.1160
0.3790
0.3010
0.3196
Cokelat
0.2470
0.2900
0.2390
0.5584
Karet
0.0600
0.0740
0.2120
0.1220
Teh
0.5770
0.2570
0.2480
Hasilnya :
Minyak Sawit
: 0.3060
Cokelat
: 0.2720
Karet
: 0.0940
Teh
: 0.3280
: 0.3280
Minyak Sawit
: 0.3060
Cokelat
: 0.2720
Karet
: 0.0940
Minyak Sawit
Cokelat
Karet
Teh
Minyak Sawit
1/1
1/4
4/1
1/6
Cokelat
4/1
1/1
4/1
1/4
Karet
1/4
1/4
1/1
1/5
Teh
6/1
4/1
5/1
1/1
Dari nilai faktor (nilai eigen) dari kriteria bahan baku adalah:
Minyak Sawit
: 0.1160
Cokelat
: 0.2470
Karet
: 0.0600
Teh
: 0.5770
Kita dapat Weighted Sum Vector dengan jalan mengalikan ke dua matrik tsb.
1/1
1/4
4/1
1/6
0.1160
0.5139
4/1
1/1
4/1
1/4
0.2470
1.0953
1/4
1/4
1/1
1/5
6/1
4/1
5/1
1/1
0.0600
0.5770
0.2662
2.5610
4.4342
=
2.5610 / 0.5770
4.4358
4.4385
CI
= ( - n) / (n 1) ; n : banyak alternatif
= (4.4347 4) / (4 1)
= 0.1449
RI
0.00
0.58
0.90
1.12
1.24
1.32
1.41
1
-
3
1
5
4
1/7
7
N (ij) x N
1
N1 (ij) =
1
-
5
1
-
7
4
1
NG (ij) =
1
-
5
1
-
(ij) x x Ne(ij)
N2 (ij) =
1
-
5
1
-
4
2
1
Hierarki Model Kebijakan Daerah Bagi Pengembangan Wilayah Konservasi yang Efektive
Model Kebijakan Daerah Bagi Pengembangan Konservasi yang Efektive
1
Pemerintah
Daerah
0.209
Unit/Tahapan Kewenangan
Perencanaan Pengelolaan
0.045
0.059
Pemerintah
Pusat
0.190
Dunia
Usaha
0.055
Perguruan
Tinggi
0.117
LSM
Lokal
0.087
Mengembangan/Meningkatkan
Sistem & Prosedur Pengelolaan
Kawasan Konservasi
0.122
Optimalisasi Konservasi
Keanekaragaman Hayati
0.248
Optimalisasi Produktivitas
Kawasan
0.162
Lembaga
Internasional
0.61
Fungsi
Kualitas &
Struktur Kewenangan & Sarana & Partisipasi Potensi & Kemampuan Ketersadiaan Lapangan Sosialisasi dan
Kawasan Kuantitas SDM Organisasi
Koordinasi Prasarana Masyarakat
Masyarakat
Kerja Alternative
Bimbingan Teknis
0.161
0.048
0.044
0.061
0.039
0.082
0.040
0.062
0.041
Optimalisasi Perlindungan
Sistem Penyangga Kehidupan
0.275
Mengembangkan/
Meningkatkan Kulaitas SDM
0.159
Masyarakat
Sekitar
0.217
BUMN/
BUMD
0.063
Adaptasi
Teknologi
0.085
Sistem &
Prosedur
0.038
Regulasi
0.195
Kelengkapan Penegakan
0.061
0.073
Sosialisasi
0.061
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Sekitar Kawasan
0.177
Peningkatan Pemberdayaan
dan Partisipasi Stakeholder
0.130
Reforestasi Kawasan
Hutan yang Kritis
0.124
Penanggulangan Ledakan
Pengangguran
Pasar
Level 1 : FaktorTenaga
Kerja
14.4 %
Level
Tujuan
Level
3
Strategi
UMR
10.5%
Pendidikan &
Keterampilan Tenaga
Kerja
24.3 %
Pertumbuhan
Ekonomi
39.9 %
Pembangunan
Infrastruktur
28.6 %
Regulasi
Ketenagakerjaan
& Indag
10.7 %
Sumberdaya
Alam
10.6 %
Sumberdaya
Finansial
13.9 %
Pemerataan
Sumberdaya Ekonomi
60.1 %
Pemberdayaan
Usaha Mikro & Kecil
51.3 %
Investasi
Swasta &
PMA
20.1 %
Penegakan
Hukum
15.6%
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
FOKUS
FAKTOR
AKTOR
TUJUAN
ALTERNATIF
Sumberdaya
Manusia
(28,79 %)
Sumberdaya
Alam
(16,52 %)
Pemerintah
(17,62 %)
Petani
(20,21 %)
Perluasan
Lapangan
Pekerjaan
(20,48 %)
Modal
(16,13 %)
Pemasaran
(12,13 %)
Sarana dan
Prasarana
(6,28 %)
Kebijakan
Pemerintah
(20,15 %)
Pengusaha
(16,94 %)
Koperasi
(18,23 %)
Perbankan
(13,00 %)
Pedagang
(13,99 %)
Perluasan Pasar
(28,09 %)
Peningkatan
Daya Saing
(14,14 %)
Peningkatan
Pendapatan
(25,44 %)
Pembangunan
Daerah
(11,85 %)
FOKUS
FAKTOR
AKTOR
TUJUAN
STRATEGI
KUALITAS HARAPAN
PELANGGAN
KINERJA KEBUN
SINDER KEBUN
ADMINISTRATUR
PENINGKATAN
HARGA TEH
DIREKSI
KPB
PENINGKATAN
PANGSA PASAR
ISO 9000
TQM
PROSES PRODUKSI
PEMERINTAH
PELANGGAN
HACCP
Faktor
Tujuan
Bobot
Prioritas
Peningkatan harga
teh
0.433
Bobot
Prioritas
Kinerja kebun
0.437
Kualitas teh
pelanggan
0.312
Peningkatan pangsa
pasar teh
0.347
Proses produksi
0.251
Penurunan jumlah
teh yang tidak
terjual
0.220
Bobot
Prioritas
Pelanggan
0.033
Strategi
Bobot
Prioritas
Pemerintah
0.032
KPB
0.044
ISO 9001;2000
0.411
Direksi
0.468
TQM
0.253
Administratur
0.307
HACCP
0.336
Sinder kebun
0.115
Aktor