USULAN PENELITIAN
Oleh:
Nisrina Hasna Luthfiyah Rosyadi
NPM 175009100
USULAN PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Melaksanakan Penelitian dalam rangka
Penulisan Skripsi Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Siliwangi
Oleh:
Nisrina Hasna Luthfiyah Rosyadi
NPM 175009100
Hj. Rina Nuryati, Ir., M.P. Dr. H. D. Yadi Heryadi, Ir., M.Sc.
KATA PENGANTAR
i
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan
baik. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
S.A.W yang membawa dunia kegelapan menjadi dunia penuh penerangan, kepada
keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya. Aamiin. Alhamdulillah atas hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan usulan penelitian ini yang berjudul “Preferensi
Konsumen terhadap produk Nugget Ayam”.
Usulan penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Dr. Hj. Rina Nuryati, Ir., M.P.
selaku Ketua Komisi Pembimbing. Dr. H. D. Yadi Heryadi, Ir., M.Sc. Selaku
Anggota Pembimbing. Dr. Hj. Ida Hodiyah, Ir., M.P selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Siliwangi. Dedi Darusman, Ir., M.Sc. selaku Ketua Jurusan
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Serta seluruh Dosen dan Staf
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada orang tua dan keluarga serta teman-teman Agribisnis Angkatan
2017 yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan usulan
penelitian ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan usulan penelitian ini.
Penulis pun berharap semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat dan semoga
Allah SWT memberi lindungan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22
LAMPIRAN.....................................................................................................25
iii
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
iv
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Hal
1.
v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang
memiliki peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat.
Pembangunan sektor ini dapat diwujudkan dengan mengembangkan sistem
agribisnis peternakan yang diharapkan dapat meningkatkan populasi,
produktifitas, kualitas, pemasaran dan efisiensi usaha ternak, baik yang dikelola
secara mandiri maupun secara kemitraan. Salah satu komoditas peternakan yang
memiliki potensi yang cukup tinggi di Indonesia adalah peternakan ayam ras
pedaging (Aisyah dan Sitti Khadijah, 2017). Ayam merupakan salah satu jenis
unggas yang paling banyak dipelihara dan dibudidayakan untuk dimanfaatkan
daging, dan telurnya. Ayam pedaging salah satu komoditi unggas yang
memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani
bagi masyarakat Indonesia. Ayam pedaging atau lebih dikenal dengan sebutan
ayam broiler ini telah banyak dikonsumsi dan dikembangkan karena bernilai
ekonomis dalam bentuk daging (Yuwanta, 2004). Menurut Kasih et al. (2012),
saat ini masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal daging ayam broiler
sebagai daging ayam potong yang biasa dikonsumsi karena kelebihan yang
dimiliki seperti kandungan atau nilai gizi yang tinggi sehingga mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi dalam tubuh, mudah di peroleh, dagingnya yang lebih tebal,
serta memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan daging ayam
kampung dan mudah didapatkan di pasaran maupun supermarket dengan harga
yang terjangkau. Daging ayam mengandung gizi yang tinggi, protein pada ayam
yaitu 18,2 g / 100 g daging ayam broiler, sedangkan lemaknya berkisar 25,0 g.
(Depkes, 1996). Daging ayam merupakan salah satu komoditas peternakan yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani karena mengandung
protein bermutu tinggi dan mampu memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Daging ayam dapat diolah dalam berbagai jenis produk yang menarik
dengan aneka bentuk dan rasa untuk tujuan memperpanjang masa simpan serta
dapat meningkatkan nilai ekonomis tanpa mengurangi nilai gizi dari daging yang
diolah (Soeparno, 2009).
1
2
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang dapat
di identifikasikan dalam penelitian ini, yaitu:
1) Bagaimana karakteristik konsumen nugget ayam di Supermarket Plaza Asia?
2) Bagaimana preferensi konsumen nugget ayam di Supermarket Plaza Asia?
3) Bagaimaa hubungan antara karakteristik konsumen dengan preferensi
konsumen nugget ayam di Supermarket Plaza Asia?
6
7
disimpan dalam waktu yang relatif lama. Kalau saja diinginkan penyimpanan
dalam waktu yang relatif lama, maka diperlukan perlakuan tambahan.
c. Produk pertanian itu bersifat “bulky”. Artinya, volumenya besar tetapi nilainya
relative kecil. Akibatnya ialah dalam proses pengelolaannya diperlukan tempat
yang luas. Ini artinya perlu biaya penyimpanan atau perawatan yang lain dalam
jumlah yang relatif besar.
d. Produk pertanian lebih mudah diserang hama dan penyakit. Sehingga tingkat
kerusakan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit itu juga besar. Bila
dikehendaki agar produk tersebut terhindar dari serangan hama dan penyakit.,
maka diperlukan juga biaya yang tidak sedikit.
e. Produk pertanian juga tidak mudah didistribusikan ke lain tempat. Ini artinya
dimaksudkan agar bila produk tersebut terserang hama dan penyakit, maka
diharapkan tidak terjadi penularan.
Agroindustri daging ayam adalah salah satu sub kegiatan dalam subsistem
agribisnis. Kemajuan teknologi agroindustri mampu mendorong kearah
diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun pengguna
lainnya atau meningkatkan pangsa-pasar hasil olahan. Tujuan agroindustri
pengolahan hasil pertanian dengan teknologi tertentu, antara lain adalah untuk
mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia, baik selera maupun
nilai gizinya, memperpanjang masa simpan karena karakteristik produk pertanian
yang mudah rusak, bulky dan rentan terhadap hama dan penyakit.
daging-daging sisa dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai
tepung roti. Umumnya nugget dikonsumsi setelah digoreng. Nugget ayam dibuat
dari daging ayam giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian
dicetak membentuk tertentu, dikukus, dipotong dan dilumuri perekat tepung
(batter) dan diselimuti tepung roti (breading). Nugget digoreng setengah matang
dan dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan (Astawan,
2004).
Pembuatan nugget mencakup lima tahap, yaitu penggilingan yang disertai
oleh pencampuran bumbu, es dan bahan tambahan, pengukusan dan pencetakan,
pelapisan perekat tepung dan pelumuran tepung roti, penggorengan awal (pre-
frying) dan pembekuan (Alamsyah dan Yuyun, 2007). Tahapan pembuatan nugget
adalah sebagai berikut :
a. Penggilingan
Penggilingan daging diusahakan pada suhu di bawah 15ºC, yaitu dengan
menambahkan es pada saat penggilingan daging (Tatono, 1994). Pendinginan ini
bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh panas. Pada proses
penggilingan daging terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan panas. Air
yang ditambahkan ke dalam adonan nugget pada waktu penggilingan daging
dalam bentuk serpihan es. Air es digunakan untuk mempertahankan temperatur
selama pendinginan.
b. Pengukusan
Pengukusan menyebabkan terjadinya pengembangan granula– granula pati
yang disebut gelatinisasi. Gelatinisasi merupakan peristiwa pengembangan
granula pati sehingga granula tersebut tidak dapat kembali seperti keadaan
semula. Mekanisasi gelatinisasi, diawali oleh granula pati akan menyerap air yang
memecah kristal amilosa dan memutuskan ikatan–ikatan struktur heliks dari
molekul tersebut. Penambahan air dan pemanasan akan menyebabkan amilosa
berdifusi keluar granula, sehingga granula tersebut hanya mengandung sebagian
amilopektin dan akan pecah membentuk suatu matriks dengan amilosa yang
disebut gel (Winarno, 1997).
c. Batter dan Breading
9
5) Atribut Label
Menurut Stanton dalam Fandy Tjiptono (2008:107) label merupakan ciri
lain dari produk yang perlu diperhatikan. Sebuah label bisa merupakan bagian dari
kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan
kepada produk.
6) Kemasan
13
Skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap identifikasi masalah
penelitian (Sugiyono, 2016). Hipotesis dari penelitian ini yaitu:
1. Terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap produk nugget ayam
2. Terdapat hubungan karakteristik konsumen dengan preferensi konsumen
nugget ayam.
18
2021
Jadwal
November Desember Januari Febuari Maret April
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Perencanaan
Penelitian
Penulisan Usulan
Penelitian
Seminar Usulan
Penelitian
Revisi Proposal
Usulan Penelitian
Pembuatan Surat
izin Penelitian
Pengumpulan
data
Pengolahan dan
Analisis data
Penulisan Hasil
Penelitian
Seminar
Kolokium
Revisi Hasil
Kolokium
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi
Tabel 2. Jadwal Penelitian
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Kasus. Kasus
merupakan suatu keadaan yg sebenarnya dari suatu perkara; keadaan, kondisi
khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu perkara.
2) Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017) data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen
perusahaan, laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai
hubungan dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3.3.2 Teknik Pengambilan Data
1) Kuesioner
Menurut Sugiyono (2016:137) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atas penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2) Observasi
Observasi menurut Sugiyono (2016: 145) yaitu observasi sebagai teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang diamati tidak
terlalu besar.
3) Wawancara
Menurut Sugiyono (2016:186) Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu
20
Hipotesis
Kaidah keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Alamsyah, Agus Basuki, Agustono Prarudiyanto, dan Siska Cicilia. 2018.
Diversifikasi Produk Olahan Daging Ayam. Jurnal Abdi Mas TPB. 1(1): 63-
69.
Alamsyah, dan Yuyun. 2007. Aneka Nugget Sehat nan Lezat. Agromedia Pustaka.
Depok
Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Solo: Tiga
Serangkai.
Austin, J.E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. EDI Series in
Economic Development. Washington, D.C. USA.
Fandos, Carmina dan Flavia Carlos. 2006. Atribut Kualitas Intrinsik Dan
Ekstrinsik, Loyalitas Dan Niat Beli: Analisis Untuk Produk Pdo. Jurnal
British Food Journal. Vol. 108(8): 646-662.
Fellows, PJ. 2000. Food Processing Technology, Principles and Practice.
Woodhead Publishing Ltd. Cambridge.
Hicks, P. A. 1995. An Overview of Issues and Strategies in The Development of
Food Processing Industries in Asia and The Pacific, APO
Symposium.Tokyo
Kotler, P & Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
24
25
Singarimbun, Masri Dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survei, Jakarta:
Lp3es
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Soekarto, Ts. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan Dan Hasil
Pertanian. Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Soeparno. 2009. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
26
Wood, Lisa. 2007. Atribut Fungsional Dan Simbolik Pemilihan Produk. Jurnal
British Food Journal. 109(2): 108-118.
27
LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Bagian I
Identitas Responden, Berilah tanda silang pada pernyataan berikut yang sesuai
dengan anda
Nama :
No Hp :
Alamat :
Wanita
Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
>Rp 5.000.000
Tanggungan Keluarga :
28
Bagian 2
Preferensi Konsumen
Pada bagian ini anda diminta untuk memberikan jawaban sesuai dengan preferensi
atau kesukaan yang anda miliki terhadap produk nugget ayam.
1. Dengan sekian banyak merek nugget ayam yang tersedia di Supermarket
Plaza Asia. Bagaimana rasa nugget ayam yang menjadi kesukaan anda?
a. Asin dan Gurih
b. Asin, Gurih dan Pedas