Anda di halaman 1dari 18

Low Tension Glaucoma

Disusun Oleh : Muhammad Julpian

Pendahuluan
Glaukomaglaukos hijau kebiruanwarna pupil.
Glaukomapenyakit mata yang ditandai Oleh meningkatnya
TIO, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang.
. Normal-tension glaucoma atau dengan kata lain Low Tension
Glaucoma adalah bentuk glaukoma sudut terbuka yang
ditandai dengan neuropati optik glaukoma pada pasien
dengan pengukuran TIO konsisten lebih rendah dari 21 mmHg
Low tension glaucoma (LTG) dan sering disamakan dengan
pseudoglaucoma. Glaukoma sudut terbuka dengan tekanan
intraokuler di bawah normal ini pertama kali diobservasi oleh
Albrecht von Grafes tahun 1875

Anatomi dan fisiologi

Korpus siliaris secara kasar berbentuk segitiga


pada potongan melintang, membentang ke
depan dari ujung anterior koroid ke pangkal
iris (sekitar 6mm). Korpus siliaris terdiri dari
suatu zona anterior yang berombak-ombak,
pars plana dan zona datar, pars plikata

Pembentukan dan Aliran Aqueous


Humor

Low Tension Glaucoma

Definisi
Glaukoma :suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai
oleh pencekungan (Cupping) diskus optikus dan pengecilan
lapangan pandang, biasanyaa disertai peningkatan tekanan
intraokular.
Low tension glaucoma atau disebut juga glaucoma
normotension : suatu varian dari glaukoma sudut terbuka
(Kelainan drainase sudut bilik mata depan), dimana terjadi
kerusakan yang progresif terhadap saraf/nervus opticus dan
terjadi kehilangan lapang pandang meski tekanan di dalam
bola matanya tetap normal.

Epidemiology
Di AS > 15-25% pasien dengan glaukoma sudut terbuka
primer merupakan normotension glaucoma.
Berdasarkan Baltimore Eye Study, 50% pasien dengan
gambaran disc glaukomatous dan perubahan lapang
pandang memiliki tekanan intra okular dibawah 21
mmHg pada kunjungan pertama, dan 33% memiliki
tekanan intra okular < 21 mmHg pada 2x pemeriksaan.
Prevalensi glaucoma normotension meningkat di
Jepang. Glaucoma normotension lebih sering pada
perempuan>laki-laki. Umur rata-rata pasien dengan
glaucoma normotension adalah 60 tahun; lebih tua
daripada pasien glaukoma sudut terbuka primer.

Faktor Resiko
1. Faktor resiko umum
> berusia 60 thn
wanita > pria.
Terdapat riwayat keluarga yang menderita glaucoma normotension dan penyakit
ini bersifat progresif.
2. Faktor resiko ocular
1. Tekanan intraocular
2. Perdarahan diskus optikus
3. Peri papillary defect
3. Faktor resiko sistemik
a. Spasme vaskuler perifer oleh udara dingin (Raynauds phenomenon)
b. Migraine
c. Hipotensi sistemik nocturnal dan pengobatan berlebihan dari hipertensi sistemik
d.Penurunan dari kecepatan aliran darah pada arteri oftalmika, ketika diukur
menggunakan USG Doppler
e. Krisis hemodinamik, termasuk infark miokard dan hipotensi selama perioperatif

ETIOPATOGENESIS
Terdapat 2 mekanisme yang mempengaruhi
pathogenesis:
A. Pressure dependent mechanism
Teori mekanik dari kerusakan nervus optikus
glaucomatous
Teori iskemik dari kerusakan nervus optikus
glaucomatous
B. Pressure Independent mechanism
Gangguan Aliran Darah
Hipotensi Sistemik
Gangguan Pembekuan Darah
Faktor-faktor Lainnya

GEJALA KLINIS
TIO rata-rata : 21 mmHg dan tidak pernah melebihi 24
mmHg.
Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik
mata depan terbuka.
Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping
glaumatosa yang disertai defek lapangan pandang.
Kerusakan glaumatosa yang progresif.
Tidak ada kelainan ocular atau sistemik lain yang dapat
menyebabkan galukoma.

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Pengukuran TIO
Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan
Penilaian Diskus Optikus
Pemeriksaan Lapangan Pandang

PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi : untuk menurunkan TIO
serendah mungkin.
Menurut Deborah Kamal, terapi tidak
disarankan pada pasien dengan NTG yang
stabil. Terapi diberikan kepada pasien NTG
yang progresif (pasien dengan perburukan
lapang pandangan).

Terapi medikamentosa pada NTG diantaranya


menggunakan Calcium Channel Blocker (CCBs)
karena potensinya untuk meningkatkan
perfusi pada nervus optikus.
Namun perlu diwaspadai munculnya efek
samping dari penggunaan terapi ini
diantaranya hipotensi sistemik

Penggunaan analog prostaglandin dapat


membantu menurunkan TIO, bahkan dapat
lebih rendah dari tekanan vena episkleral.
Selain itu penggunaan beta bloker topikal,
carbonic anhidrase inhibitor dan 2-agonist
dapat ikut membantu menurunkan TIO.
Jika terapi medikamentosa tidak memberikan
hasil maka laser trabeculoplasti dapat
digunakan untuk pilihan terapi selanjutnya.

Daftar Pustaka

Vaughan, Daniel G. Asbury, Taylor. Asylor. Riordan, Paul. ( 2010) Glaukoma:


Oftalmologi Umum. Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta. 220- 238.
Mundrof.K Thomas. (2001) Normo Tension Glaucoma. Clinical Pathway of
Glaucoma. Thieme. New York.71-78
Ilyas, S. (2007) Glaukoma: Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran
Hasanudin. Jakarta. 110-115.
Babar, Tariq farooq, dkk. Normal Tension Glaucoma. Pak J Ophthalmol 2006,
Vol. 22 No. 2
Deborah Kamal, Roger Hitchings. Br J Ophthalmol 1998. Normal tension
glaucoma-a practical approach ;82:835-840.
Azuara, Agusto. Handbook of Glaucoma. Normal Tension Glaucoma 105-109.
United Kingdom. 2002

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai