Anda di halaman 1dari 29

Lab.

Akuntansi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

I. Adanya Persediaan Awal Barang Dalam Proses


Apabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul
masalah untuk menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan
barang dalam proses tersebut telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode
sebelumnya.
Untuk menentukan harga pokok barang jadi terdapat 3 metode yaitu :
1) Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average)
Di departemen Pertama :
a. Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya bahan,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang melekat pada
persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya periode berjalan.
b. Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya) ditambah
barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok rata-rata
kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen.
Di departemen Lanjutan :
a. Dihitung harga pokok rata-rata yang berasal dari departemen sebelumnya. Harga
pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga pokok yang
diterima pada periode yang bersangkutan.
b. Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam departemen
yang bersangkutan.
c. Menghitung harga pokok rata-rata per satuan di departemen yang bersangkutan
dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang bersangkutan dengan
cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang mendahului ditambah harga
pokok rata-rata di departemen yang bersangkutan.
2) Metode Harga Pokok FIFO (First - In, First - Out)
Perhitungan harga pokok adalah sebagai berikut :
a. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk dalam proses awal menjadi
produk selesai.
b. Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan dengan
elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
c. Harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu dipecah kembali
menurut elemennya ke dalam setiap elemen biaya.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

d. Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x tingkat penyelesaian yang


dibutuhkan) + Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x Tingkat
penyelesaian yang sudah dinikmati).
e. Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar elemen biaya
yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi ekuivalen dari
elemen biaya yang bersangkutan.
3) Metode Harga Pokok LIFO (Last - In, First - Out)
a. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk yang baru masuk proses
pada periode yang bersangkutan, apabila semua produk yang baru masuk proses
sudah dapat diselesaikan kemudian untuk mengolah produk dalam proses awal.
b. Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu
digabungkan dengan setiap elemen biaya yang terjadi pada periode yang
bersangkutan.
c. Besarnya produksi ekuivalen dapat dihitung :
Produksi ekuivalen = Produk selesai + [ (Produksi dalam proses akhir x tingkat
penyelesaian yang dinikmati) (Produk dalam proses awal x Tingkat penyelesaian
yang sudah dinikmati periode sebelumnya) ].
c. Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung dengan cara membagi
elemen biaya tertentu yang terjadi pada periode yang bersangkutan dengan produksi
ekuivalen biaya yang bersangkutan.
II. Adanya Produk Hilang Dalam Proses
Untuk mencatat adanya pengaruh produk hilang selama proses produksi diadakan
pembedaan antara produk hilang dalam proses sebagai berikut :
1) Produk Hilang Awal Proses
Dalam hal ini pengaruhnya ke perhitungan harga pokok adalah :
Di departemen Awal :
Produk yang hilang awal tidak dihitung dalam menentukan jumlah unit ekuivalen.
Di Departemen Lanjutan : (dept 2 dst)
Harga pokok dari departemen sebelumnya disesuaikan dengan jumlah satuan setelah
adanya produk hilang.
2) Produk Hilang Akhir Proses
a. Apabila produk hilang terjadi pada akhir proses mempunyai pengaruh terhadap
perhitungan harga pokok produksi untuk departemen awal maupun lanjutan.
b. Produk hilang tersebut tetap diperhitungkan dalam unit ekuivalen karena dianggap
telah ikut menyerap biaya-biaya produksi.
c. Harga pokok produk hilang tersebut diperhitungkan ke harga pokok produk selesai
yang ditransfer dari departemen produksi yang bersangkutan ke departemen
produksi berikutnya.
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

III. Adanya Produk Rusak Dalam Proses (Spoiled Goods)


Produk rusak adalah produk yang mutunya tidak sesuai dengan standar mutu yang
telah ditentukan dan tidak dapat diperbaiki lagi. Adapun perlakuan terhadap produk
rusak adalah :
1. Apabila produk rusak tidak laku dijual maka produk rusak tersebut diperlakukan
sebagai produk hilang akhir proses.
2. Apabila produk rusak mempunyai harga jual maka perlakuan terhadap produk rusak
tersebut sebagai berikut :
a. Nilai jual produk rusak dicatat untuk mengurangi biaya-biaya produk pada
departemen tempat terjadinya produk rusak tersebut. Dasar pembagian kepada
masing-masing jenis biaya produksi adalah perbandingan unit ekuivalen maka
produk rusak tersebut tetap diperhitungkan.
b. Kerugian atas produk rusak (selisih harga pokok dengan harga jual) dicatat sebagai
biaya overhead yang sesungguhnya di departemen tempat terjadinya produk rusak.
Pencatatan ini dipakai apabila biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas
dasar tarif yang ditentukan dimuka.
c. Niali jual produk rusak dicatat sebagai pendapatan di luar usaha, produk rusak tetap
diperhitungkan dalam unit ekuivalen.
IV. Adanya Produk Cacat Dalam Proses (Defective Goods)
Produk cacat yaitu produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu
yang sudah ditentukan, tetapi masih dapat diperbaiki secara ekonomis menjadi produk
yang baik kembali, dalam arti biaya perbaikannya lebih rendah dibandingkan kenaikan
nilai yang diperoleh dengan adanya perbaikan.
Perlakuan produk cacat tergantung penyebab timbulnya produk cacat, yaitu :
1. Produk Cacat Bersifat Normal
Semua biaya perbaikan diperlakukan sebagai elemen biaya produksi dan
digabungkan dengan elemen biaya produksi yang ada pada departemen tersebut.
2. Produk Cacat Karena Kesalahan
Perlakan biaya perbaikan tidak boleh dikapitalisasi ke dalam biaya produksi, akan
tetapi harus diperlakukan sebagai elemen rugi produk cacat.
V. Adanya Tambahan Bahan Setelah Departemen Awal
Meskipun pada umumnya bahan baku dipakai pada departemen awal tetapi adakalanya
bahan baku ditambahkan di departemen lanjutan (departemen 2 dst).
Adapun pencatatan tambahan bahan baku tersebut di departemen lanjutan adalah
sebagai berikut :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

1. Apabila tambahan bahan baku tersebut tidak menambah unit produk maka tambahan
bahan baku itu hanya dicatat menambah biaya produk tanpa mempengaruhi
perhitungan unit ekuivalen departemen bersangkutan.
2. Apabila tambahan bahan baku tersebut mengakibatkan bertambahnya unit produk di
departemen yang bersangkutan, maka akan mengakibatkan diadakannya penyesuaian
terhadap harga pokok produksi per satuan dari departemen sebelumnya.
VI. Adanya Bahan Sisa Proses Produksi (Scrap Matreial)
Adalah bahan baku yang merupakan sisa proses produksi yang tidak dapat
dimasukkan lagi dalam produksi untuk tujuan yang sama, tetapi mungkin dapat
digunakan untuk proses produksi yang berbeda atau dijual kembali dalam suatu
jumlah tertentu. Bahan sisa ini nilai jualnya lebih kecil dibandingkan produk utama.
VII. Adanya Bahan Buangan (Waste Material)
Adalah bagian dari bahan mentah yang tertinggal sesudah proses produksi dan tidak
mempunyai kegunaan untuk dipakai atau dijual kembali. Biaya dalam mengatur bahan
buangan biasanya dibebankan pada kontrol overhead pabrik.

Kalkulasi Biaya Rata - Rata VS Kalkulasi Biaya Fifo


Kalkulas biaya rata - rata dan biaya Fifo masing - masing mempunyai keunggulan
tersendiri. Tidak layaklah untuk menyatakan bahwa metode yang satu lebih sederhana atau
lebih akurat daripada metode lain. Pemilihan salah satu metode itu akan tergantung
seluruhnya pada sikap manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang dapat
memberikan angka - angka yang andal bagi pedoman manajerial.
Perbedaan mendasar antara kedua metode terutama berkaitan dengan perlakuan
terhadap persediaan awal barang dalam proses. Dalam metode rata - rata, biaya persediaan
awal barang dalam proses ditambahkan ke biaya dari departemen sebelumnya dan ke biaya
bahan, pekerja, dan overhead pabrik yang dikeluarkan selama periode itu. Biaya perunit
akan ditentukan dengan membagi biaya - biaya ini dengan kuantitas produksi ekuivalen.
Unit - unit serta biayanya kemudian ditrasfer ke departemen berikutnya sebagai suatu
angka kumulatif.
Dalam metode Fifo, biaya persediaan awal barang dalam proses dicantumkan
sebagai satu angka yang terpisah. Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit - unit
persediaan awal ditambahkan ke biaya tadi. Jumlah kedua biaya ini kemudian ditransfer ke
departemen berikutnya. Unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode tersebut
memiliki biaya per unit tersendiri yang lazimnya berbeda dengan biaya per unit lengkap
untuk unit - unit dalam proses. Jadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya biaya per unit

CONTOH SOAL
PT. KRISMON mengolah produk melalui 2 departemen, produk yang berasal dari Dept. A dipindahkan
ke Dept. B untuk diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Pada Dept. A terjadi produk hilang
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
awal proses dan di Dept. B terdapat produk yang rusak bersifat normal dan tidak laku dijual. Data
produksi dan biaya dalam bulan Desember 1996 adalah sebagai berikut :
Departemen A Departemen B
Produk dalam proses per 01/12/1996
(BB 100 %, Konversi 75%) . . . . . .
400

Produk masuk proses . . . . . . . . . . . . . . . . .


Produk selesai ditransfer ke Dept. B . . . . .
Produk dalam proses per 31/12/1996
(BB 100 %, Konversi 50%) . . . . .

2.500

3.100

500

Produk dalam proses per 01/12/1995


(Konversi 50%) . . . . . . . . . . . . . . .
Produk selesai diterima dari Dept. A . . . .
Produk selesai ditransfer ke gudang . . . . . .
Produk dalam proses per 31/12/1995
(Konversi 80%) . . . . . . . . . . . . . . .

2.500

300
2.100

600

Produk hilang awal proses . . . . . . . . . . . .


Produk rusak bersifat normal (tidak laku dijual)

500

100

Harga pokok produk dalam proses 01/12/1996 :


Harga Pokok dari Dept. A . . . . . . . . . . . . .
Biaya Bahan Baku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
Biaya Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
Biaya Overhead Pabrik . . . . . . . . . . . . . . . Rp.

90.000
65.000
85.000

Biaya Ditambahkan :
Biaya Bahan Baku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
Biaya Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
Biaya Overhead Pabrik . . . . . . . . . . . . . . . Rp.

637.000
931.000
392.000

Rp.
Rp.
Rp.

475.000

150.000
125.000

Rp. 910.800
Rp. 1.113.200

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi per departemen produksi dengan menggunakan metode FIFO.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

JAWABAN

PT. KRISMON
Laporan Harga Pokok Produksi Dept. A
Bulan Desember 1995

Laporan produksi :
Produk dalam proses per 01/12/96
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Unit

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

(BBB 100%, Konversi 75 %) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Produk masuk proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

400
3.100
3.500

Produk selesai ditransfer ke Dept. B . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Produk dalam proses per 31/12/96
(BBB 100%, Konversi 50%) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Produk hilang awal proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.500
500
500
3.500

Biaya dibebankan di Dept A :


Elemen Biaya
HP Produk dalam proses awal
Biaya ditambahkan di Dept. A :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kumulatif Dept. A

Rp.

Jumlah
240.000

Unit Ekuivalen

Rp. 637.000
Rp. 931.000
Rp. 392.000
Rp. 1.960.000
Rp. 2.200.000

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP Produk dalam proses awal :
HP Produk dalam proses periode lalu . . . . . . . . . . . . .
Biaya untuk menyelesaikan produk dalam proses awal :
Biaya Bahan Baku
: 400 x 0 % x Rp. 245 =
Biaya Tenaga Kerja
: 400 x 25 % x Rp. 380 =
Biaya Overhead Pabrik : 400 x 25 % x Rp. 160 =

2.600
2.450
2.450

HPP / unit

1]

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

2]
2]

245
380
160
785

Rp. 240.000
Rp.
Rp.
Rp.

38.000
16.000

Rp. 294.000
Perhitungan HP Produk selesai ditransfer ke Dept. B :
HP Produk selesai [ ( 2.500 400 ) x Rp. 785 ] . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.648.500
HP Produk selesai ditransfer ke Dept. B ( 2.500 x Rp. 777 )3 . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.942.500
Perhitungan HP Produk dalam proses akhir :
Biaya Bahan Baku
: 500 x 100 % x Rp. 245 = Rp. 122.500
Biaya Tenaga Kerja
: 500 x 50 % x Rp. 380 = Rp. 95.000
Biaya Overhead Pabrik : 500 x 50 % x Rp. 160 = Rp. 40.000
Rp. 257.500
Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept. A
Rp. 2.200.000
1] ( 2.500 400 ) + ( 400 x 0 % ) + ( 500 x 100 % ) = Rp. 2.600
2] ( 2.500 400 ) + ( 400 x 25 % ) + ( 500 x 50 % ) = Rp. 2.450
3] Rp. 1.942.500 / 2.500 = Rp. 777

PT. KRISMON
Laporan Harga Pokok Produksi Dept. B
Bulan Desember 1996

Laporan produksi :
Produk dalam proses per 01/12/96 (Konversi 50 %) . . . . . . . . . . . . .
Produk selesai diterima dari Dept. A . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

300
2.500

Unit

Produk selesai ditransfer ke gudang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Produk dalam proses per 31/12/96 (Konversi 80%) . . . . . . . . . . . . .
Produk rusak bersifat normal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.100
600
100

2.800

2.800
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Biaya dibebankan di Dept B :


Elemen Biaya
Jumlah
HP Produk dalam proses awal Rp. 750.000
HP dibebankan dalam Dept. B :
HP Produk dari Dept. A . . . . Rp. 1.942.500

Unit Ekuivalen

HPP / unit
Rp.

Biaya ditambahkan di Dept. B :


Biaya Tenaga Kerja
Rp. 910.800
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 1.113.200
Rp. 2.024.000
Biaya Kumulatif Dept. B
Rp. 4.716.500

2.530
2.530

1]

777

Rp. 360
Rp. 440
Rp. 800
Rp. 1.577

1]

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP Produk dalam proses awal :
HP Produk dalam proses periode lalu . . . . . . . . . . . . Rp. 750.000
Biaya untuk menyelesaikan produk dalam proses awal :
Biaya Tenaga Kerja
: 300 x 50 % x Rp. 360 = Rp. 54.000
Biaya Overhead Pabrik : 300 x 50 % x Rp. 440 = Rp. 66.000
Rp.
Perhitungan HP Produk selesai ditransfer ke gudang :
HP Produk selesai [ ( 2.100 300) x Rp. 1.577 ] . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HP Produk rusak ( 100 x Rp. 1.577 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HP Produk selesai ditransfer ke gudang ( 2.100 x Rp. 1.841,09 )2 . . .

870.000

Rp. 2.838.600
Rp. 157.700
Rp. 3.866.300

Perhitungan HP Produk dalam proses akhir :


Dari Dept. A
:
600 x Rp. 777 = Rp. 466.200
Biaya Tenaga Kerja
: 600 x 80 % x Rp. 360 = Rp. 172.800
Biaya Overhead Pabrik : 600 x 80 % x Rp. 440 = Rp. 211.200
Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept. B

Rp. 850.200
Rp. 4.716.500

1] ( 2.100 300 ) + ( 300 x 50 % ) + ( 600 x 80 % ) + 100 = 2.530


2] Rp. 3.866.300 / 2.100 = 1.841,09
Jurnal Dept. A

a) Mencatat biaya pada bulan Des 96


BDP - BBB Dept. A
BDP - BTK Dept. A
BDP - BOP Dept. A
Persediaan bahan baku
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya
b) Mencatat transfer produk ke Dept. B
BDP - BBB Dept. B
Persediaan produk dalam proses awal
BDP - BBB Dept. A
BDP - BTK Dept. A
BDP - BOP Dept. A
c) Mencatat persediaan produk dalam proses akhir
Persediaan PDP Dept. A
Rp.
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Rp. 637.000
Rp. 931.000
Rp. 392.000

Rp. 637.000
Rp. 931.000
Rp. 392.000

Rp. 1.942.500

257.500

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

240.000
514.500
836.000
352.000

1]
2]
3]

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BDP - BBB Dept. A


BDP - BTK Dept. A
BDP - BOP Dept. A

Rp.
Rp.
Rp.

122.500
92.000
40.000

1] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 x 0 % ) x Rp. 245


2] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 X 25 % ) x Rp. 380
3] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 X 25 % ) x Rp. 160
Jurnal Dept. B

a) Mencatat biaya pada bulan Des 96


BDP - BTK Dept. B
BDP - BOP Dept. B
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya

Rp. 910.800

Rp. 1.113.200

Rp. 910.800

Rp. 10113.200

b) Mencatat transfer produk jadi ke gudang


Persediaan Produk Jadi
Persediaan produk dalam proses awal
BDP - BBB Dept. B
BDP - BTK Dept. B
BDP - BOP Dept. B

Rp. 3.866.300

c) Mencatat persediaan produk dalam proses akhir


Persediaan PDP Dept. B
Rp.
BDP - BBB Dept. B
BDP - BTK Dept. B
BDP - BOP Dept. B

850.200

Rp. 750.000
Rp. 1.476.300 1]
Rp. 738.000 2]
Rp. 902.000 3]

Rp.
Rp.
Rp.

466.200
172.800
211.200

1] [ ( 2.100 - 300 ) + 100] x 777


2] [ ( 2.100 - 300 ) + ( 300 x 50% ) + 100] x 360
3] [ ( 2.100 - 300 ) + ( 300 x 50% ) + 100] x 440

KASUS 1
LULLABY COMPANY memproduksi baju bayi melalui dua proses yaitu
pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung
terdapat produk rusak (tidak laku dijual) di departemen pemotongan dan
pada departemen penjahitan terdapat produk cacat, berikut ini disajikan
data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Penjahitan

Dept .Pemotongan

Produk Dalam Proses per 01/10/1998


( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%)
( BTK 25%, BOP 20% )
800
Produk Masuk Proses
Produk Selesai diterima dari dept.pemotongan
7.000
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Dept.

1.000
8.000
-

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Produk Selesai ditransfer ke gudang


5.800
Produk Dalam Proses per 31/10/1998
( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%)
( BTK 30 %, BOP 30 % )
Produk Rusak(normal) tidak laku dijual
Produk Cacat bersifat normal
200

1.500
-

1.800
500
-

Harga Pokok Produk Dalam Proses per 01/10/1998 :


Biaya Bahan Baku
Rp.2.000.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp.1.200.000
Rp.2.600.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 300.000
Rp.1.000.000
Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Rp.4.000.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp.2.000.000

Rp.4.000.000
Rp.2.706.000
Rp.1.638.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :


Biaya Tenaga Kerja
191.200
Biaya Overhead Pabrik
380.000

Rp.
-

Rp.

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode LIFO.
2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

KASUS 2

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

ADEPT COMPANY memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik, dengan menggunakan
dua departemen, yaitu departemen pencampuran, dan pencetakan, berikut ini disajikan data
produksi dan biaya untuk bulan April 1998 :
Dept. Pencampuran
Produk dalam proses per 01/04/1998
( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30%)
( BTK 30 %, BOP 20 % )
Produk masuk proses
Produk selesai ditransfer ke dept. Pencetakan
Produk ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 30/04/1998
( BBB 100%, BTK 45%, BOP 30%)
( BOP 25%, BTK 40% )
Produk cacat karena kesalahan
Tambahan produk akibat tambahan bahan

Dept. Pencetakan

450
3.000
2.900
-

500
2.490

500
50
-

1.000
40

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/01/1998 :


Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 87.500

Rp.166.200

Rp.586.500
Rp.635.000
Rp.496.000

Rp.562.030
Rp.418.500

Diminta :
1. Sajikan Laporan Harga Pokok Produksi untuk masing-masing departemen :

Departemen Pencampuran menggunakan metode Rata - rata Tertimbang.

Departemen Pencetakan menggunakan metode FIFO.


2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

KASUS 3

RELAXO COMPANY memproduksi obat sakit kepala, produksi dibagi dalam tiga proses yaitu
peramuan, penggandaan dan pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada departemen
peramuan, kalkulasi biaya FIFO pada departemen penggandaan, kalkulasi biaya LIFO digunakan
di departemen pengepakan.
Dept.Peramuan Dept. Penggandaan Dept. Pengepakan
Produk dalam proses per 01/03/98
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

(BBB 100%, BTK 30%, BOP 40%)


200
Produk masuk proses
3.500
Produk selesai ditransfer ke Dept. penggandaan 3.000
Produk dalam proses per 31/03/98
(BBB 100%, BTK 40%, BOP 30 %)
710
Produk dalam proses per 01/03/98
(BTK 40%, BOP 20%)
Produk selesai diterima dr Dept. Peramuan
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan
Produk dalam proses per 31/03/98
(BTK 25%, BOP 30%)
Produk dalam proses per 01/03/98
(BTK 30%, BOP 25%)
Produk selesai diterima dr Dept. Penggandaan
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/03/98
(BTK 70%, BOP 40%)
Produk cacat karene kesalahan
20
Hilang awal
40
Tambahan produk akibat tambahan bahan
Hilang akhir
-

Harga pokok produk dalam proses 01/03/98


Bahan Baku
Rp. 2.500.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 220.000
Biaya ditambahkan selama bulan Maret 98
Biaya Bahan Baku
Rp. 4.998.200
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 3.198.272
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 3.299.080

600
3.020
2.680

1.000

800
2.680
2.400

60
-

1.000
80

Rp. 1.700.000
Rp. 800.000

Rp. 3.500.000
Rp. 1.600.000

Rp. 5.380.000
Rp. 1.487.180

Rp. 6.697.320
Rp. 2.276.650

Diminta :
1. Buatlah laporan harga pokok produksi per departemen produksi :
- Departemen peramuan menggunakan metode rata - rata tertimbang.
- Departemen penggandaan menggunakan metode FIFO.
- Departemen pengepakan menggunakan metode LIFO.
2. Buat jurnal yang diperlukan.

KASUS 4
METRO COMPANY menghasilkan baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan
penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk hilang akhir di departemen
pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat bersifat normal. Berikut ini
disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :
Dept .Pemotongan Dept. Penjahitan
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BBB 100%, Konv. 40%)
Produk masuk proses
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

500
6.000

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Produk selesai ditransfer ke Penjahitan


Produk dalam proses per 31/10/1998
( BBB 100%, Konv. 50%)

5.000

1.400

400
5.000
4.000

100
-

1.200
200

Produk dalam proses per 01/10/1998


( BTK 25%, BOP 30%)
Produk selesai diterima dari dept.pemotongan
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/10/1998
( BTK 35 %, BOP 40 % )
Produk hilang akhir proses
Produk cacat bersifat normal
Harga Pokok Produk dalam proses per 01/10/1998 :
Harga pokok dari Dept Pemotongan

Rp.

350.000

Biaya Bahan Baku


Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 253.000
Rp. 101.000
Rp. 71.200

Rp. 150.000
Rp. 50.000

Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 192.000
Rp. 84.000
Rp. 128.800

Rp. 200.000
Rp. 141.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :


Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 37.300
Rp. 41.856

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode
LIFO.
2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

KASUS 1
LULLABY COMPANY memproduksi baju bayi melalui dua proses yaitu
pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung
terdapat produk rusak (tidak laku dijual) di departemen pemotongan dan
pada departemen penjahitan terdapat produk cacat, berikut ini disajikan
data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Penjahitan
Produk Dalam Proses per 01/10/1998
( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%)
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Dept .Pemotongan

1.000

Dept.

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( BTK 25%, BOP 20% )

800
Produk Masuk Proses
Produk Selesai diterima dari dept.pemotongan
7.000
Produk Selesai ditransfer ke gudang
5.800
Produk Dalam Proses per 31/10/1998
( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%)
( BTK 30 %, BOP 30 % )
Produk Rusak(normal) tidak laku dijual
Produk Cacat bersifat normal
200

8.000
1.500
-

1.800
500
-

Harga Pokok Produk Dalam Proses per 01/10/1998 :


Biaya Bahan Baku
Rp.2.000.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp.1.200.000
Rp.2.600.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 300.000
Rp.1.000.000
Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Rp.4.000.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp.2.000.000

Rp.4.000.000
Rp.2.706.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :


Biaya Tenaga Kerja
191.200
Biaya Overhead Pabrik
380.000

Rp.1.638.000

Rp.
-

Rp.

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode
LIFO.
2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

JAWABAN :
1.
KASUS 1
LULLABY COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan
Bulan Oktober 1998
( Metode LIFO )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%)
1.000
Produk masuk proses
8.000

Unit :

9.000
Produk selesai ditrasfer ke Dept. penjahitan
Produk dalam proses per 31/10/1998
( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%)
Produk rusak

7.000
1.500
500
9.000

Biaya dibebankan di Departemen Pemotongan :


Elemen biaya
Jumlah
Unit ekuivalen
HP Produk dalam proses awal
Rp. 3.500.000
Biaya ditambahkan di Dept. Pemotongan :
Biaya Bahan Baku
Rp. 4.000.000
8.000 1]
Biaya Tenaga kerja
Rp. 2.706.000
8.200 2]
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 1.638.000
7.800 3]
Rp. 8.344.000
Rp.1.040
Biaya Kumulatif
Rp.11.844.000
Perhitungan Harga Pokok :
Perhitungan HP Produk selesai ditranfer ke Dept Penjahitan :
HP produk selesai
( 7.000 x Rp.1.040 ) = Rp.7.280.000
HP produk rusak
( 500 x Rp.1.040 ) = Rp. 520.000
HP produk selesai di trasfer ke Dept Penjahitan :
( 7.000 x Rp.1.114,29 ) =

HPP/unit
Rp. 500
Rp. 330
Rp. 210

Rp. 7.800.000

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :


BBB : {(1.500 x 100 %) - (1.000 x 100 %)} x Rp.500 = Rp. 250.000
BTK : {(1.500 x 80 %) - (1.000 x 50 %)} x Rp.330 = Rp. 231.000
BOP : {(1.500 x 40 %) - (1.000 x 30 %)} x Rp.210 = Rp. 63.000
HP produk dalam proses periode lalu
= Rp.3.500.000
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan
1] BBB = {7.000 + ( 1.500 x 100 % ) - ( 1.000 x 100 % )} + 500 = 8.000
2] BTK = {7.000 + ( 1.500 x 80 % ) - ( 1.000 x 50 % )} + 500 = 8.200
3] BOP = {7000 + ( 1.500 x 40 % ) - ( 1.000 x 30 % )} + 500 = 7.800

LULLABY COMPANY
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Rp. 4.044.000
Rp.11.844.000

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan


Bulan Oktober 1998
( Metode LIFO )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BTK 25%, BOP 20% )
800
Produk masuk proses
7.000

Unit :

7.800
Produk selesai di trasfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/10/1998
( BTK 30%, BOP 30 % )
Produk cacat

5.800
1.200
800
7.800

Biaya dibebankan di Departemen Penjahitan :


Elemen biaya
Jumlah
HP produk dalam proses awal
Rp. 3.600.000
HP dibebankan dalam Dept. Penjahitan :
HP produk dari Dept. Pemotongan
Rp. 7.800.000
Rp.1.114,29
Biaya ditambahkan di Dept. Penjahitan :
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 4.191.200
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 2.380.000
Biaya Kumulatif
Rp.17.971.200

Unit ekuivalen

HPP/unit

7.000
6.760
6.800

1]
2]

Rp. 620,00
Rp. 350,00
Rp.2.084,29

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai di transfer ke gudang :
HP produk selesai ( 5.800 x Rp.2.084,29 )
= Rp.12.088.882
Hp produk cacat ( 800 x Rp.2.084,29 )
= Rp 1.667.432
HP produk selesai di transfer ke gudang ( 6.600 x Rp.2.084,29 ) =
Rp.13.756.314
Perhitungan HP produk dalam proses akhir :
Dari Dept. Pemotongan ( 1200 - 800 ) x Rp. 1.114,29
= Rp. 445.716
Biaya Tenaga Kerja
(1200 x 30 % ) - (800 x 25 % ) x Rp.620 = Rp. 99.200
Biaya Overhead Pabrik (1200 x 30 % ) - (800 x 20 % ) x Rp.350 = Rp
70.000
HP produk dalam proses periode lalu
= Rp.3.600.000
Rp. 4.214.916
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan
Rp.17.971.230
1] BTK : {5.800 + ( 1.200 x 30 % ) - ( 800 x 25 % )} + 800 = Rp. 6.760
2] BOP : {5.800 + ( 1.200 x 30 % ) - ( 800 x 20 % )} + 800 = Rp. 6.800

2.

Jurnal Departemen Pemotongan

a) Mencatat persediaan produk dalam proses awal


Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BDP - BBB Dept. Pemotongan


BDP - BTK Dept. Pemotongan
BDP - BOP Dept. Pemotongan
Persediaan PDP Dept. Pemotongan
b) Mencatat biaya pada bulan Oktober 1998
BDP - BBB Dept. Pemotongan
BDP - BTK Dept. Pemotongan
BDP - BOP Dept. Pemotongan
Persediaan bahan baku
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya
c) Mencatat trasfer produk ke Dept Penjahitan
BDP - BBB Dept. Penjahitan
BDP - BBB Dept. Penjahitan
BDP - BTK Dept. Penjahitan
BDP - BOP Dept. Penjahitan
d) Mencatat persediaan produk dalam proses akhir
Persediaan PDP Dept. Pemotongan
BDP - BBB Dept. Pemotongan
BDP - BTK Dept. Pemotongan
BDP - BOP Dept. Pemotongan
Persediaan produk dalam proses awal

Rp.2.000.000
Rp.1.200.000
Rp. 300.000
Rp.3.500.000
Rp.4.000.000
Rp.2.706.000
Rp.1.638.000
Rp.4.000.000
Rp.2.706.000
Rp.1.638.000
Rp.7.800.000
Rp.3.750.000 1]
Rp.2.475.000 2]
Rp.1.575.000 3]
Rp.4.044.000
Rp. 250.000
Rp. 231.000
Rp.
63.000
Rp. 3.500.000

Keterangan :
1] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 500
2] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 330
3] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 210

Jurnal Departemen Penjahitan


a) Mencatat persediaan produk dalam proses awal
BDP - BBB Dept. Penjahitan
BDP - BTK Dept. Penjahitan
BDP - BOP Dept. Penjahitan
Persediaan PDP Dept. Penjahitan
b) Mencatat biaya pada bulan Oktober 1998
BDP - BTK Dept. Penjahitan
BDP - BOP Dept. Penjahitan
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Rp.3.600.000
Rp.4.191.200
Rp.2.380.000
Rp.10.171.200
Rp.4.191.200
Rp.2.380.000
Rp.4.191.200
Rp.2.380.000

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

c) Mencatat transfer produk jadi ke gudang


Persediaan produk jadi
BDP - BBB Dept. Penjahitan
BDP - BTK Dept. Penjahitan
BDP - BOP Dept. Penjahitan

Rp.13.226.000
Rp.6.864.000 1]
Rp.4.092.000 2]
Rp.2.310.000 3]

d) Mencatat persediaan produk dalam proses akhir


Persediaan PDP Dept. Penjahitan
Rp.4.705.200
BDP - BBB Dept. Penjahitan
BDP - BTK Dept. Penjahitan
BDP - BOP Dept. Penjahitan
Persediaan produksi dalam proses awal

Rp. 936.000
Rp. 99.200
Rp. 70.000
Rp. 3.600.000

Keterangan :
1] : (5.800 + 800) + Rp.1.040
2} : (5.800 + 800) + Rp. 620
3] : (5.800 + 800) + Rp. 350

KASUS 2

ADEPT COMPANY memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik, dengan menggunakan
dua departemen, yaitu departemen pencampuran, dan pencetakan, berikut ini disajikan data
produksi dan biaya untuk bulan April 1998 :
Dept.

Pencampuran

Dept.

Pencetakan
Produk dalam proses per 01/04/1998
( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30%)
( BTK 30 %, BOP 20 % )
Produk masuk proses
Produk selesai ditransfer ke dept. Pencetakan
Produk ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 30/04/1998
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

450
3.000
2.900
-

500
2.490

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( BBB 100%, BTK 45%, BOP 30%)


( BOP 25%, BTK 40% )
Produk cacat karena kesalahan
Tambahan produk akibat tambahan bahan

500
50
-

1.000
40

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/01/1998 :


Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 87.500

Rp.166.200

Rp.586.500
Rp.635.000
Rp.496.000

Rp.562.030
Rp.418.500

Diminta :
1. Sajikan Laporan Harga Pokok Produksi untuk masing-masing departemen :

Departemen Pencampuran menggunakan metode Rata - rata Tertimbang.

Departemen Pencetakan menggunakan metode FIFO.


2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

JAWABAN KASUS 2

1.
ADEPT COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Pencampuran
Bulan April 1998
( Metode Rata - rata Tertimbang )
Laporan Produksi :
Unit :
Produk dalam proses per 01/04/1998
( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30% )
450
Produk masuk proses
3.000
3.450
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pencetakan
2.900
Produk dalam proses per 30/04/1998
( BTK 100%, BTK 45%, BOP 30% )
500
Produk cacat karena kesalahan
50
3.450
Biaya dibebankan di Departemen Pencampuran :
Elemen biaya
Jumlah
Hp produk dalam proses awal
Rp. 87.500
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Unit ekuivalen

HP/unit

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Biaya ditambahkan di Dept. Pencampuran :


Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kumulatif

Rp. 586.500
Rp. 635.000
Rp. 496.000
Rp.1.717.500
Rp.1.805.000

3.450
3.175
3.100

2]
3]

Perhitungan harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Dept.Pencetakan :
HP produk selesai (2.900 x Rp. 530) =
Rp.1.537.000
Hp produk cacat
( 50 x Rp. 530) =
Rp. 26.500
HP produk selesai ditransfer ke Dept.Pencetakan :
( 2.950 x Rp. 530 ) =
Perhitungan HP produk dalam proses akhir :
Biaya Bahan Baku
(500 x 100%) x Rp.170
Biaya Tenaga Kerja
(500 x 45%) x Rp.200
Biaya Overhead Pabrik (500 x 30%) x Rp.160
HP produk dalam proses periode lalu

Rp.170
Rp.200
Rp.160
Rp.530

1]

Rp. 1..563.500

= Rp.85.000
= Rp.45.000
= Rp.24.000
= Rp.87.500
Rp. 241..500
Rp.1.805.000

Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pencampuran


1] BBB : 2.900 + (500 x 100%) + 50
2] BTK : 2.900 + (500 x 45%) + 50
3] BOP : 2.900 + (500 x 30%) + 50

ADEPT COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Pencetakan
Bulan April 1998
( Metode FIFO )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/04/1998
( BTK 30%, BOP 20% )
500
Produk masuk proses
2.950
Tambahan produk karena ada tambahan bahan
40

Unit :

3.490
Produk selesai ditrasfer ke gudang
Produk dalam proses per 30/04/1998
( BTK 25%, BOP 40% )

2.490
1.000
3.490

Biaya dibebankan di Departemen Pencetakan :


Elemen biaya
Jumlah
HP produk dalam proses awal
Rp. 166.200
HP dibebankan dalam Dept.Pencetakan:
HP produk dari Dept.Pencampuran
Rp.1.563.500
Penyesuaian tambahan produk
___________
Rp.1.563.500
Biaya ditambahkan di Dept.Pencetakan :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Unit ekuivalen
2.950
40
_____
2.990

HP/unit
Rp.530,00
Rp. 7,09
________
Rp.522,91

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Biaya Tenaga Kerja


Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kumulatif

Rp. 562.030
Rp. 418.500
Rp.2.710.230

2.590 1]
2.790 2]

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP.Produk selesai ditranfer ke gudang :
HP. Produk selesai
( 2.490 x Rp.889,91 )
Perhitungan HP.Produk dalam proses akhir :
Dari dept. Pencampuran (1000 - 500) x Rp.522,91
Biaya Tenaga Kerja (1000 x 25%) - (500 x 30%) x Rp.217
Biaya Overhead Pabrik (1000 x 40%)- (500 x 20%) x Rp.150
HP Produk dalam proses periode lalu

Rp.217,00
Rp.150,00
Rp.889,91

Rp.2.215.875,9
= Rp.261.455
= Rp. 21.700
= Rp. 45.000
= Rp.166.200
Rp. 494.355
Rp.2.710.230

Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pencetakan


1] BTK : ( 2.490 - 500 ) + ( 500 x 70 % ) + ( 1.000 x 25 % )
2] BOP : ( 2.490 - 500 ) + ( 500 x 80 % ) + ( 1.000 x 40 % )

2.

Jurnal Departemen Pencampuran

a. Mencatat Biaya pada Bulan April 1998


BDP - BBB Departemen Pencampuran
BDP - BTK Departemen Pencampuran
BDP - BOP Departemen Pencampuran
Persediaan bahan baku
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya

Rp. 586.500
Rp. 635.000
RP. 496.000
Rp.586.500
Rp.635.000
Rp.496.000

b. Mencatat Transfer Produk ke Departemen Pencetakan


BDP - BBB Departemen Pencetakan
Rp.1.536.500
BDP - BBB Departemen Pencampuran
BDP - BTK Departemen Pencampuran
BDP - BOP Departemen Pencampuran
c. Mencatat Persediaan produk dalam Proses Akhir
Persediaan PDP Departemen Pencampuran
Rp. 241.500
BDP - BBB Departemen Pencampuran
BDP - BTK Departemen Pencampuran
BDP - BOP Departemen Pencampuran
Persediaan Prosuk dalam proses awal
Keterangan :
1] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 170

2] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 200

Rp.501.500 1]
Rp.590.000 2]
Rp.472.000 3]

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

85.000
45.000
24.000
87.500

3] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 160

Jurnal Departemen Pencetakan


a. Mencatat Biaya pada Bulan April 1998
BDP - BTK Departemen Pencetakan
BDP - BOP Departemen Pencetakan
Gaji dan upah
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Rp. 562.030
Rp. 418.500
Rp.562.030

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Berbagai jenis biaya

Rp.418.500

b. Mencatat Trasfer Produk Jadi ke Gudang


Persediaan produk jadi
BDP - BBB Departemen Pencetakan
BDP - BTK Departemen Pencetakan
BDP - BOP Departemen Pencetakan

Rp.2.215.876
Rp.1.302.046 1]
Rp. 540.330 2]
Rp. 375.500 3]

c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir


Persediaan PDP Departemen Pencetakan Rp. 494.355
BDP - BBB Departemen Pencetakan
BDP - BTK Departemen Pencetakan
BDP - BOP Departemen Pencetakan
Persediaan produk dalam prosese awal
Keterangan :
1] 2.490 x Rp. 522,91

2] 2.490 x Rp. 217

Rp. 261.455
Rp. 21.700
Rp. 45.000
Rp. 166.200

3] 2.490 x Rp. 150

KASUS 3

RELAXO COMPANY memproduksi obat sakit kepala, produksi dibagi dalam tiga proses yaitu
peramuan, penggandaan dan pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada departemen
peramuan, kalkulasi biaya FIFO pada departemen penggandaan, kalkulasi biaya LIFO digunakan
di departemen pengepakan.
Dept.Peramuan

Produk dalam proses per 01/03/98


(BBB 100%, BTK 30%, BOP 40%)
200
Produk masuk proses
3.500
Produk selesai ditransfer ke Dept. penggandaan 3.000
Produk dalam proses per 31/03/98
(BBB 100%, BTK 40%, BOP 30 %)
710
Produk dalam proses per 01/03/98
(BTK 40%, BOP 20%)
Produk selesai diterima dr Dept. Peramuan
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan
Produk dalam proses per 31/03/98
(BTK 25%, BOP 30%)
Produk dalam proses per 01/03/98
(BTK 30%, BOP 25%)
Produk selesai diterima dr Dept. Penggandaan
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/03/98
(BTK 70%, BOP 40%)
Produk cacat karene kesalahan
20
Hilang awal
40
Tambahan produk akibat tambahan bahan
Hilang akhir
Harga pokok produk dalam proses 01/03/98
Bahan Baku
Rp. 2.500.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 220.000
Biaya ditambahkan selama bulan Maret 98
Biaya Bahan Baku
Rp. 4.998.200
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Dept. Penggandaan

Dept. Pengepakan

600
3.020
2.680

1.000

800
2.680
2.400

60
-

1.000
80

Rp. 1.700.000
Rp. 800.000

Rp. 3.500.000
Rp. 1.600.000

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Biaya Tenaga Kerja


Biaya Overhead Pabrik
Rp. 3.299.080

Rp. 3.198.272

Rp. 5.380.000
Rp. 1.487.180

Rp. 6.697.320
Rp. 2.276.650

Diminta :
1. Buatlah laporan harga pokok produksi per departemen produksi :
- Departemen peramuan menggunakan metode rata - rata tertimbang.
- Departemen penggandaan menggunakan metode FIFO.
- Departemen pengepakan menggunakan metode LIFO.
2. Buat jurnal yang diperlukan.

JAWABAN KASUS 3

1.
RELAXO COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Peramuan
Bulan Maret 1998
( Metode Rata - rata Tertimbang )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/03/1998
( BBB 100%, BTK 30%, BOP 40% )
Produk masuk proses
Produk cacat karena kesalahan

Unit :
200
3.500
20
3.720

Produk selesai ditransfer ke Dept. Penggandaan


Produk dalam proses per 31/03/1998
( BTK 100%, BTK 40%, BOP 30% )
Produk hilang awal

3.000
710
10
3.720

Biaya dibebankan di Departemen Peramuan:


Elemen biaya
Hp produk dalam proses awal
Biaya ditambahkan di Dept. Peramuan:
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kumulatif

Jumlah
Rp. 3.920.00
Rp. 4.998.200
Rp. 3.198.272
Rp. 1.487.180
Rp. 9.683.652
Rp.13.603.652

Unit ekuivalen
3.750
3.304
3.233

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Penggandaan :
HP produk selesai (3.000 x Rp. 2.768)=
Rp. 8.304.000
Hp produk cacat
( 20 x Rp. 2.768) =
Rp. 55.360
HP produk selesai ditransfer ke Dept.Penggandaan :
( 3.020 x Rp. 2.768 ) =
Perhitungan HP produk dalam proses akhir :
Biaya Bahan Baku
(710 x 100%) x Rp. 1.340
Biaya Tenaga Kerja
(710 x 40%) x Rp. 968
Biaya Overhead Pabrik (710 x 30%) x Rp. 460
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

= Rp. 951.400
= Rp. 274.912
= Rp. 97.980

1]
2]
3]

HP/unit
Rp.1.340
Rp. 968
Rp. 460
Rp.2.768

Rp. 8.359.360

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

HP produk dalam proses periode lalu

= Rp.3.920.000
Rp. 5.244.292
Rp.13.603.652

Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Peramuan


1] BBB : 3.000 + (710 x 100%) + 20
2] BTK : 3.000 + (710 x 40%) + 20
3] BOP : 3.000 + (710 x 30%) + 20

RELAXO COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan
Bulan Maret 1998
( Metode FIFO )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/03/1998
( BTK 40%, BOP 20% )
600
Produk masuk proses
3.020
Tambahan produk karena ada tambahan bahan
60

Unit :

3.680
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan
Produk dalam proses per 31/03/1998
( BTK 25%, BOP 30% )

2.680
1.000
3.680

Biaya dibebankan di Departemen Penggandaan:


Elemen biaya
Jumlah
Hp produk dalam proses awal
Rp. 2.500.000
Biaya ditambahkan di Dept. Penggandaan :
HP produk dari Dept. Peramuan
Rp. 8.359.360
Penyesuain tambahan produk
Rp 8.359.360
Biaya ditambahkan di Dept. Penggandaan :
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 5.380.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 2.276.650
Biaya Kumulatif
Rp.18.516.010

Unit ekuivalen
3.020
60
3.080
2.690
2.860

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Pengepakan :
HP produk selesai (2.680 x Rp. 5.510,077) =

HP/unit
Rp. 2.768
Rp.
53,923
Rp.2.714,077

1]
2]

Rp.2.000
Rp. 796
Rp.5.510,077

Rp. 14.767.006,36

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :


Dari Departemen Peramuan (1000 - 600) x Rp. 2.714,077
= Rp. 1.086.630,8
Biaya Tenaga Kerja
(1000 x 25%) - (600 x 40%) x Rp.2.000 = Rp. 20.000
Biaya Overhead Pabrik (1000 x 30%) - (600 x 20%) x Rp. 796 = Rp. 143.280
HP produk dalam proses periode lalu
= Rp.2.500.000
Rp. 3.749.910,8
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan
Rp.18.516.977,16
1] BTK : (2.680 - 600) + (600 x 60%) + (1000 x 25%)
2] BOP : (2.680 - 600) + (600 x 80%) + (1000 x 30%)
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

RELAXO COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Pengepakan
Bulan Maret 1998
( Metode LIFO )
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/03/1998
( BTK 30%, BOP 25% )
800
Produk masuk proses
2.680

Unit :

3.480
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/03/1998
( BTK 70%, BOP 40% )
Produk hilang akhir

2.400
1.000
80
3.480

Biaya dibebankan di Departemen Pengepakan:


Elemen biaya
Jumlah
Unit ekuivalen
HP/unit
Hp produk dalam proses awal
Rp. 5.100.000
Biaya ditambahkan di Dept. Pengepakan :
HP produk dari Dept. Penggandaan
Rp.14.767.006,36 2.680
Rp. 5.510,077
Biaya ditambahkan di Dept. Pengepakan :
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 6.697.320
2.940 1]
Rp.2.278
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 3.299.080
2.680 2]
Rp.1.231
Biaya Kumulatif
Rp.29.863.406,36
Rp.9.019,077
Perhitungan Harga Pokok :
Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke gudang :
HP produk selesai
(2.400 x Rp. 9.019,077) =
Rp. 21.645.784,8
HP produk hilang akhir ( 80 x Rp. 9.019,077) =
Rp.
721.526,16
HP produk selesai ditransfer ke gudang (2.480 x 9.019,077 =
Rp. 22.367.310,96
Perhitungan HP produk dalam proses akhir :
Dari Departemen Penggandaan (1000 - 800) x Rp. 5.510,077 = Rp. 1.102.015,4
Biaya Tenaga Kerja
(1000 x 70%) - (800 x 30%) x Rp.2.278 = Rp. 1.047.880
Biaya Overhead Pabrik (1000 x 40%) - (800 x 25%) x Rp.1.231 = Rp. 246.200
HP produk dalam proses periode lalu
= Rp. 5.100.000
Rp. 7.496.095,4
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan
Rp.29.863.406,36
1] BTK : {(2.400 + (1.000 x 70%) - (800 x 30%)} + 80
2] BOP : {(2.400 + (1.000 x 40%) - (800 x 25%)} + 80

2.

Jurnal Departemen Peramuan

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

a. Mencatat Biaya pada Bulan Maretl 1998


BDP - BBB Departemen Peramuan
BDP - BTK Departemen Peramuan
BDP - BOP Departemen Peramuan
Persediaan bahan baku
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya

Rp. 4.998.200
Rp. 3.198.272
RP. 1.487.180
Rp. 4.998.200
Rp. 3.198.272
Rp. 1.487.180

b. Mencatat Transfer Produk ke Departemen Penggandaan


BDP - BBB Departemen Penggandaan
BDP - BBB Departemen Peramuan
BDP - BTK Departemen Peramuan
BDP - BOP Departemen Peramuan
c. Mencatat Persediaan produk dalam Proses Akhir
Persediaan PDP Departemen Peramuan
BDP - BBB Departemen Peramuan
BDP - BTK Departemen Peramuan
BDP - BOP Departemen Peramuan
Persediaan Prosuk dalam proses awal
Keterangan :
1] ( 3.000 + 20 )x Rp. 1.340

2] ( 3.000 + 20 ) x Rp. 968

Rp. 8.359.360
Rp.4.046.800 1]
Rp.2.923.360 2]
Rp.1.389.200 3]
Rp. 5.244.292
Rp. 951.400
Rp. 274.912
Rp. 97.980
Rp. 3.920.000

3] ( 3.000 + 20 ) x Rp. 460

Jurnal Departemen Penggandaan


a. Mencatat Biaya pada Bulan Maret 1998
BDP - BTK Departemen Penggandaan
BDP - BOP Departemen Penggandaan
Gaji dan upah
Berbagai jenis biaya

Rp. 5.380.000
Rp. 2.276.650
Rp. 5.380.000
Rp. 2.276.650

b. Mencatat Trasfer Produk ke Departemen Pengepakan


BDP - BBB Departemen Pengepakan
BDP - BBB Departemen Penggandaan
BDP - BTK Departemen Penggandaan
BDP - BOP Departemen Penggandaan

Rp. 14.767.006,36
Rp.7.273.726,36 1]
Rp.5.360.000
2]
Rp.2.133.280
3]

c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir


Persediaan PDP Departemen Penggandaan
BDP - BBB Departemen Penggandaan
BDP - BTK Departemen Penggandaan
BDP - BOP Departemen Penggandaan
Persediaan produk dalam prosese awal

Rp. 3.749.910,8
Rp. 1.086.630,8
Rp.
20.000
Rp. 143.280
Rp. 2.500.000

Keterangan :
1] 2.680 x Rp. 2.714,077

2] 2.680 x Rp. 2.000

3] 2.680 x Rp. 796

Jurnal Departemen Pengepakan


a. Mencatat Biaya pada Bulan Maret 1998
BDP - BTK Departemen Pengepakan
BDP - BOP Departemen Pengepakan
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Rp. 6.697.320
Rp. 3.299.080

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Gaji dan upah


Berbagai jenis biaya

Rp. 6.697.320
Rp. 3.299.080

b. Mencatat Trasfer Produk Jadi ke Gudang


Persediaan produk jadi Departemen Pengepakan Rp. 22.367.310,96
BDP - BBB Departemen Pengepakan
Rp.13.664.990,961]
BDP - BTK Departemen Pengepakan
Rp. 5.649.440 2]
BDP - BOP Departemen Pengepakan
Rp. 3.052.880 3]
c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir
Persediaan PDP Departemen Pengepakan
BDP - BBB Departemen Pengepakan
BDP - BTK Departemen Pengepakan
BDP - BOP Departemen Pengepakan
Persediaan produk dalam prosese awal

Rp. 3.749.910,8
Rp. 1.102.015,4
Rp. 1.047.880
Rp. 246.200
Rp. 5.100.000

Keterangan :
1] 2.480 x Rp. 5.510,077

2] 2.480 x Rp. 2.278

3] 2.480 x Rp. 1.231

KASUS 4
METRO COMPANY menghasilkan baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan
penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk hilang akhir di departemen
pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat bersifat normal. Berikut ini
disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :
Dept .Pemotongan
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BBB 100%, Konv. 40%)
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

500

Dept. Penjahitan
-

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Produk masuk proses


Produk selesai ditransfer ke Penjahitan
Produk dalam proses per 31/10/1998
( BBB 100%, Konv. 50%)

6.000
5.000

1.400

400
5.000
4.000

100
-

1.200
200

Produk dalam proses per 01/10/1998


( BTK 25%, BOP 30%)
Produk selesai diterima dari dept.pemotongan
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses per 31/10/1998
( BTK 35 %, BOP 40 % )
Produk hilang akhir proses
Produk cacat bersifat normal
Harga Pokok Produk dalam proses per 01/10/1998 :
Harga pokok dari Dept Pemotongan

Rp.

350.000

Biaya Bahan Baku


Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 253.000
Rp. 101.000
Rp. 71.200

Rp. 150.000
Rp. 50.000

Biaya ditambahkan :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 192.000
Rp. 84.000
Rp. 128.800

Rp. 200.000
Rp. 141.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :


Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik

Rp. 37.300
Rp. 41.856

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode
LIFO.
2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

JAWABAN KASUS 4

METRO COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan
Bulan Oktober 1998
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BBB 100%, BK 40% )
Produk masuk proses

Unit :
500
6.000
6.500

Produk selesai ditransfer ke Dept. Penjahitan


Produk dalam proses per 31/10/1998
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

5.000

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( BTK 100%, BK 40% )


Produk hilang akhir

1.400
100
6.500

Biaya dibebankan di Departemen Pemotongan:


Elemen biaya
Jumlah
Hp produk dalam proses awal
Rp. 425.200
Biaya ditambahkan:
Biaya Bahan Baku
Rp. 192.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 84.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp. 128.800
Biaya Kumulatif
Rp. 830.000

Unit ekuivalen
6.000
5.600
5.600

HP/unit
Rp. 32
Rp. 15
Rp. 23
Rp. 70

1]
2]
3]

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Penjahitan :
HP produk selesai (5.000 x Rp. 70)
=
Rp. 350.000
Hp produk hilang akhir (100 x Rp.70) =
Rp. 7.000
HP produk selesai ditransfer ke Dept.Penjahitan :
( 5.000 x Rp. 71,40 ) =

Rp. 357.000

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :


Biaya Bahan Baku
[(1.400 x 100%) - (500 x 100%)] x Rp. 32 = Rp. 28.800
Biaya Tenaga Kerja
[(1.400 x 50%) - (500 x 40%)] x Rp. 15 = Rp.
7.500
Biaya Overhead Pabrik [(1.400 x 50%) - (500 x 40%)] x Rp. 23 = Rp. 11.500
HP produk dalam proses periode lalu
Rp. 425.200
Rp. 473.000
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan
Rp.830.000
1] BBB : 5.000 + (1.400 x 100%) - (500 x 100%)] +100
2] BTK : 5.000 + (1.400 x 50%) - (500 x 40%)] + 100
3] BOP : 5.000 + (1.400 x 50%) - (500 x 40%)] + 100

METRO COMPANY
Laporan Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan
Bulan Oktober 1998
Laporan Produksi :
Produk dalam proses per 01/10/1998
( BTK 25%, BOP 30% )
Produk masuk proses

Unit :
400
5.000
5.400

Produk selesai ditransfer ke gudang


Produk dalam proses per 31/10/1998
( BTK 35%, BOP 40% )
Produk cacat normal

4.000
1.200
200
5.400

Biaya dibebankan di Departemen Penjahitan:


Elemen biaya

Jumlah

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Unit ekuivalen

HP/unit

Lab. Akuntansi Lanjut A


Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Hp produk dalam proses awal


Biaya ditambahkan di Dept. Pennjahitan :
HP produk dari Dept. Pemotongan
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Kumulatif

Rp. 550.000
Rp. 357.000
Rp. 237.300
Rp. 182.856
Rp.1.327.156

Perhitungan Harga Pokok :


Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke gudang :
HP produk selesai
(4.200 x Rp. 164) =

5.000
4.520
4.560

1]
2]

Rp. 71,40
Rp. 52,50
Rp. 40,10
Rp.164,00

Rp. 688.800

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :


H. P. dari Dept. Pemotongan (1200 x 100%) - (400 x 100%) x Rp.71,40 = Rp 57.120
Biaya Tenaga Kerja
(1200 x 35%) - (400 x 25%) x Rp.52,50
= Rp. 16.800
Biaya Overhead Pabrik (1200 x 40%) - (400 x 30%) x Rp.40,10
= Rp. 14.436
HP produk dalam proses periode lalu
= Rp. 550.000
Rp. 638.356
Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan
Rp.1.327.156
1] BTK : (4.200 + (1.200 x 35%) - (400 x 25%)
2] BOP : (4.200 + (1.200 x 40%) - (400 x 30%)

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai