CA Caput Pancreas
CA Caput Pancreas
Definisi
Ca. pankreas adalah tumor maligna (ganas) yang terdapat pada pankreas.
Insidensi
Ditemukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari seluruh
karsinoma di saluran pencernaan. Pada beberapa penelitian di RSU Dr. Hasan Sadikin
misalnya didapatkan 0,19 % pasien dengan perbandingan antara pria dan wanita
adalah 1,6 : 1, dengan distribusi umur terbanyak 50-59 tahun.
Etiologi.
Penyebab pasti belum diketahui, namun beberapa faktor risiko eksogen dan endogen
diduga dapat merupakan timbulnya karsinoma pankreas ini.
1. faktor risiko eksogen
beberapa faktor resiko eksogen diantaranya ; kebiasaan makan tinggi lemak dan
kolesterol, pecandu alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, dan
beberapa zat karsinogenik.
2. Faktor resiko endogen
Beberapa faktor risiko endogen yang disebut-sebut, antara lain; genetik, penyakit
diabetes melitus, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas, dan pankreatolitis.
Lokalisasi
Karsinoma pankreas banyak ditemukan di kaput kurang lebih 70%, selanjutnya di
korpus kurang lebih 20%, dan sisanya kurang lebih 10% dikauda.
Patologi
Beberapa tumor ditemukan sangat besar dan sulit direseksi. Secara histologi
merupakan adenokarsinoma, sebagian besar asal sel duktal 81,6%, sebagian kecil asal
sel asiner 13,4% dan sisanya 5% tidak dapat dideterminasi.
Penyebaran tumor dapat langsung ke organ disekitarnya, atau melalui pembuluh
darah kelenjar getah bening. Metastasis lebih sering ke hati, ke kelenjar getah bening
sekitarnya, peritoneum dan paru. Metastasis yang agak jarang ke adrenal, ginjal,
lambung duodenum, usus halus, kandung empedu, limpa, pleura, dan diafragma.
Karsinoma di kaput pankreas lebih sering menimbulkan sumbatan pada saluran
empedu sehingga menjadi kolestatis ekstrahepatal. Di samping itu akan mendesak
dan menginfiltrasi pada duodenum, yang dapat menimbulkan perdarahan di
duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami
metastase ke hati. Khususnya untuk karsinoma di kauda selain metastase ke hati, juga
dapat menyebabkan metastase ke limpa.
Gejala klinis
koledokus distal. Pada karsinoma pankreas yang sudah tidak dapat direseksi lagi
karena invasi keluar hulu pankreas atau metastasis limfe, dilakukan prosedur paliatif.
Radioterapi
Terapi radiasi biasanya banyak digunakan pada keadaan setelah pembedahan, namun
secara umum ketentuan dilakukannya penyinaran ini yaitu;
1. Sebagai kelanjutan dari tindakan pembedahan yang tanpa penyakit sisa, tetapi
berpotensi tinggi terjadinya rekurensi.
2. Baik secara makroskopis atau mikroskopis keadaan penyakit ini memiliki sisa yang
ditinggalkan setelah operasi.
3. Tumor ini dibertimbangkan untuk dilakukan reseksi atau masih sulit dilakukan
reseksi lokal dan belum bermetastasis jauh.
Penyinaran yang dilakukan ini biasanya menggunakan cobalt. Namun belakangan ini
digunakan penyinaran dengan tegangan tinggi misalnya; neutron aselator, generator
betatron, atau siklotron yang lebih baik dari cobalt.
Kemoterapi
Pemberian kemoterapi pada carcinoma pankreas yang dianjurkan ialah kepada
mereka yang dilakukan terapi paliatif atau terapi dekompresi. Obat kemoterapi yang
yang diberikan yaitu; 5-fluorourasil (26% respon), mitomycin (27% respon),
streptozotocin (11% respon), lomustine (15% respon), dan doksorubisin (8% respon),
dalam pengobatan dengan kemoterapi ini, untuk meningkatkan respon keberhasilan
dilakukan kombinasi dari masing-masing obat tersebut.
Trimodalitas terapi
Pengobatan melalui kombinasi dari pembedahan, radiasi dan kemoterapi ini, untuk
pasien karsinoma pankreas sedikit menjanjikan.
Pengobatan yang dilakukan berupa pembedahan yang dilanjutkan radiasi 45-48 Gy
dengan 5-fluorourasil yang diberikan bersama infus setelah dilakukan bolus intavena.
Selain itu kemoterapi dan radiasi dilakukan sebagai lokal kontrol sebelum dilakukan
pembedahan pada tumor yang sulit untuk direseksi.
Paliatif
Pengobatan paliatif yang dilakukan diantaranya tindakan bedah yang pada prinsipnya
menghilangkan sumbatan yang menyebabkan ikterus atau sumbatan pada duodenum,
berupa biliary enteric bypass atau gastroenteric bypass dengan koledoko-yeyunostomi
maupun gastro-yeyunostomi.
Pengobatan paliatif yang lain yaitu menghilangkan rasa nyeri dengan analgetik
farmakoterapi atau dilakukan celiac pleksus blocks yang lebih efektif. Terapi radiasi
juga digunakan dalam membantu mengurangi rasa nyeri dan sering digunakan dalam