1 Struktur Anatomi Jantung Mamalia Dan Denyut Nadi
1 Struktur Anatomi Jantung Mamalia Dan Denyut Nadi
OLEH:
NAMA
NURUL AMALIA
NIM
12304241017
PRODI
A. Judul
Struktur Anatomi Jantung Mammalia dan Denyut Nadi
B. Tujuan
1.
2.
3.
Bahan :
- Skalpel
- Jantung kambing
- Pinset
- Klem
- Penusuk
- Gunting
- Bak parafin
- Stopwatch
Umur
(tahun)
HR
(denyut
/ menit)
SV
(ml)
Sesudah
CO
HR
(ml/me
(denyut
nit)
/ menit)
SV
(ml)
CO
(ml/me
nit)
Milatus Sa'diyyah
20
90
70
6300
128
70
8900
Turasih
19
96
70
6720
134
70
9380
20
103
70
7210
126
70
8820
Puji Lestari
19
70
70
4900
90
70
6300
Ratih Sukmaresi
20
94
70
6580
122
70
8540
Susan Pramitasari
19
85
70
5950
129
70
9030
Sulistiyaningsih
19
86
70
6020
100
70
7000
Adika Hermawati P.
20
105
70
7350
156
70
10920
Lailul Hidayah N.
19
98
70
6860
116
70
8120
10
Azusnita Rachma P.
20
78
70
5460
92
70
6440
11
Velia Dinan Q.
19
90
70
6300
135
70
9450
12
Tri Ayunda W.
19
84
70
5880
124
70
8680
13
Rosita Justianies
19
80
70
5600
87
70
6090
14
Ambar Dwijayanti
19
100
70
7000
140
70
9800
15
Nurul Aslina
20
89
70
6230
90
70
6300
16
Nurul Amalia
20
87
70
6090
125
70
8750
17
19
100
70
7000
148
70
10360
18
Tri Suranti
19
69
70
4830
111
70
7770
19
Kurniawati O.
20
73
70
5110
110
70
7700
20
20
88
70
6160
141
70
9870
21
Wilda Khafida
19
88
70
6160
140
70
9800
22
Rulis H.
19
94
70
6580
140
70
9800
23
Dwi Zunitasari
19
70
70
4900
91
70
6370
24
Mega Utami K.
19
92
70
6440
96
70
6720
25
Dionisia Dwi P.
20
89
70
6230
144
70
10080
26
Aprilia Dwi A.
20
92
70
6440
125
70
8750
27
Maulita Wulan N.
19
78
70
5460
88
70
6160
28
Nurul Ayuningtyas
19
120
70
8400
140
70
9800
29
Febrina Suci W.
18
83
70
5810
121
70
8470
30
Hilda Nuraeni M.
19
94
70
6580
135
70
9450
31
Renosari Prineta P.
20
87
70
6090
139
70
9730
32
20
77
70
5390
105
70
7350
33
Rizky Purnawati
20
71
70
4970
106
70
7420
34
Permata Ihda F.
20
65
70
4550
98
70
6860
35
Opi Mawarsari
18
90
70
6300
100
70
7000
36
19
74
70
5180
96
70
6720
37
Dewi Susanti
21
78
70
5460
90
70
6300
38
Amelda Nurbaiti
19
81
70
5670
125
70
8750
TOTAL ()
3288
2660
230160
4483
Rata-rata
86,5
70,0
6056,8
118,0
11,5
0,0
805,5
20,3
266
0
70,
0
0,0
313750
8256,6
1423,5
Nama
(tahun
)
Sebelum
HR
(denyut/
menit)
SV
(ml)
Sesudah
CO
HR
SV
CO
(ml/me
(denyut
(ml
(ml/me
nit)
/ menit)
nit)
19
72
70
5040
129
70
9030
Failasuf Aulia N.
19
80
70
5600
90
70
6300
Ikhsanudin
19
81
70
5670
124
70
8680
Adimas Pandu P.
19
78
70
5460
123
70
8610
Ahmad Naharuddin
20
97
70
6790
121
70
8470
Maulana Malik I
20
91
70
6370
140
70
9800
Sudhira Winaswan
20
70
70
4900
133
70
9310
TOTAL ()
569
490
39830
860
Rata-rata
81,3
70,0
5690,0
122,9
9,7
0,0
680,7
15,9
49
0
70,
0
0,0
60200
8600,0
1113,7
b. Pembahasan
Praktikum ini berjudul strutur anatomi jantung dan denyut nadi. Praktikum ini
memiliki dua tujuan yaitu untuk mengamati struktur anatomi jantung Mammalia (Kambing)
dan mengukur denyut nadi pada arteri radialis Manusia.
Jantung merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan
berfungsi memompa darah dalam sistem sirkulasi. Pada pengamatan struktur anatomi dan
makroskopis jantung, terlihat bahwa bentuk jantung menyerupai jantung pisang namun
bentuknya lebih kecil, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis
kordis, di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks. Menurut Sigit (2010), letak
jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri
bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di
belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Menurut Heru dan Tri
(2013), jantung dibungkus oleh selaput yang tersusun atas jaringan ikat padat (fibrosa) yang
disebut pericardium. Pericardium dapat dibedakan menjadi pericardium parietalis disebelah
luar dan pericardium visceralis di sebelah dalam. Antara pericardium dan jantung terdapat
rongga pericardium yang berisi cairan perikondrial sehingga jantung dapat bergerak leluasa
dan untuk melindungi jantung terhadap kerusakan dan gesekan.
Berdasarkan literatur, penampang bagian jantung seperti di bawah ini:
Dari pengamatan, struktur jantung terdiri 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel,
yang mana pada atrium memiliki dinding yang tipis sedangkan pada ventrikel dindingnya
tebal. Dinding atrium lebih tipis karenan atrium berfungsi menerima darah secara pasif
sedangkan ventrikel berfungsi memompa darah secara aktif. Dinding sebelah kiri juga lebih
tebal dari pada kanan. Ketebalan ini berkaitan dengan fungsi jantung sebelah kiri khususnya
bilik kiri, yang mempunyai kerja lebih berat dibandingkan kerja jantung sebelah kanan.
Kerja yang lebih berat tersebut merupakan memompa darah ke seluruh tubuh. Namun
demikian ventrikel kanan lebih besar ruangnya dibanding ventrikel kiri. Dinding jantung
terdiri dari 3 lapisan yaitu endocardium, myocardium, dan epicardium (dari dalam ke luar).
Endocardium: lapisan jantung paling dalam merupakan lapisan endothel yang berlanjut ke
pembuluh darah arteri dan vena. Myocardium: bagian jantung yang berotot tersusun atas
otot jantung. Epicardium: lapisan yang terdiri dari jaringan ikat serosa (Heru dan Tri, 2013)
Pada bagian apeks jantung merupakan bagian dari ventrikel kiri, terdapat pula corda
tendenae serta musculus papillaris di daerah ventrikel. Diantara ventrikel kanan dan
ventrikel kiri terlihat adanya sekat yang memisahkan yang disebut septum interventrikularis.
Menurut Hamidie (2011), jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yang di dalamnya
terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2
lapisan dengan dinding tebal yang disebut dengan ventrikel (bilik). Atrium kanan dan
Atrium kiri yang dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum Intratriorum). Ventrikel kanan
dan
Ventricel
kiri
yang
dipisahkan
oleh
sekat
antar
ventrikel
(septum
Intervertikulorum). Atrium dan ventrikel pada masingmasing sisi jantung berhubungan satu
sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini
dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah
kiri disebut katup bicuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup
tricuspid. Atrium kanan menerima darah de-oksigen (kurang oksigen) dari tubuh melalui
vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada
lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot
jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup
trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk
membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.
Dalam pengamatan terdapat katup yang Menurut Hamidie (2011), katup jantung
terdiri atas:
1. Katup trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup
ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah
de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava
superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
c. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah
de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava
inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
d. Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri.
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini
lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke
jantung.
e. Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Aorta ini membawa darah yang
kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
f. Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paruparu. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya
oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang
membawa darah dari jantung.
Dalam memompa darah, pada tubuh kita terasa adanya denyutan di sekujur tubuh
namun hanya dapat dirasakan oleh tempat tertentu, denyut ini disebut dengan denyut jantung.
Menurut Guyton and Hall (2005), denyut jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang
khusus dan menyebar melalui sistem ini ke semua bagian miokardium. Struktur yang
membentuk sistem penghantar adalah simpul sinoatrial (simpul SA), lintasan antar simpul
diatrium, simpul atrioventrikular (simpul AV), berkas HIS dan cabang-cabangnya, dan sistem
purkinje. Simpul SA merupakan pacu jantung normal, kecepatannya menentukan frekuensi
denyut jantung.
Pada percobaan, untuk menentukan frekuensi denyut nadi maka harus
menentukan terlebih dahulu berapa denyutan per menitnya. Untuk dapat merasakan denyutan
jantung saat memompa darah yaitu dengan menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada
pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Menurut Heru Nurcahyo dan Tri Harjana
(2013), frekuensi denyut jantung (heart rate/HR) yaitu banyaknya denyut per menitnya. Menurut
Ganong (2002), darah yang didorong ke aorta selama sistole tidak hanya bergerak maju dalam
pembuluh darah tetapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang berjalan sepanjang arteri.
Gelombang bertekanan meregang dinding arteri sepanjang perjalanannya, dan regangan dapat
diraba sebagai denyut. Denyut yang diraba pada arteri radialis pada pergelangan tangan kira-kira
0,1 detik setelah puncak ejeksisistolik ke aorta. Inilah yang disebut nadi. Dengan bertambahnya
usia, arteri menjadi lebih kaku dan gelombang denyut bergerak lebih cepat.
Kegiatan selanjutnya adalah praktikan mengukur frekuensi denyut jantung
sebelum memulai aktivitas. Berdasarkan data yang ada, praktikan yang memiliki jenis kelamin
perempuan ada 38 praktikan, memiliki rentang usia antara 1921 tahun, jumlah frekuensi denyut
jantung memiliki rentang antara 65105 kali/menit, memiliki ratarata 86,5 kali/menit,
simpangan baku (standar deviasi) perhitungan yaitu 11,5.
Pada praktikan yang memiliki jenis kelamin lakilaki ada 7 orang, mereka memiliki
rentang umur antara 1920 tahun, frekuensi denyut jantung per menitnya memiliki rentang
antara 7297 kali/menit, memiliki ratarata 81,3 kali/menit serta simpangan baku (standar
deviasi) perhitungannya yaitu 9,7.
Menurut Guyton and Hall (2005), kecepatan denyut nadi yang normal yaitu 72 kali
permenit. Pada umumnya, makin tinggi frekuensi denyut nadi permenit, makin banyak darah
yang dipompakan, denyut nadi orang dewasa normal berkisar antara 60100 kali/menit. Secara
keseluruhan semua praktikan masih termasuk dalam range normal, walaupun ada beberapa yang
lebih dari 100x/menit, hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, internal maupun eksternal.
Berdasarkan data percobaan Nurul Ayuningtyas I, Adika Hermawati P, dan Desita Alif U
memiliki denyut nadi yang melebihi 100 kali/menit. Pada percobaan terlihat adanya simpangan
baku yang cukup besar yaitu pada praktikan perempuan yaitu 11,5 dan pada lakilaki yaitu 9,7
yang menandakan bahwa selisih antara data denyut nadi praktikan dengan data rataratanya yang
cukup besar. Kemungkinan juga terjadi kesalahan penghitungan, karena praktikan yang kurang
fokus, denyut yang kurang teratur sehingga susah dihitung dan lingkungan yang cenderung ramai
oleh praktikan yag sedang melakukan percobaan yang lain.
HR = CO / SV
Keterangan:
HR = denyut jantung
CO = volume darah semenit
SV = voume sekuncup
berkeliling di sekitar laboratorium tempat praktikum dilaksanakan minimal 3 kali putaran atau
aktivitas lainnya yang sekiranya meningkatkan metabolisme tubuh setara dengan aktivitas yang
sebelumnya disebutkan.
Frekuensi denyut jantung yang terhitung dari praktikan perempuan memiliki rentang
antara 87156 kali/menit, memiliki ratarata frekuensi denyut jantung yaitu 118,0 kali/menit dan
standar deviasinya 20,3. Sedangkan pada praktikan lakilaki memiliki frekuensi denyut jantung
dengan rentang 90140 kali/menit, memiliki ratarata frekuensi denyut jantung 122,9 kali/menit
dan standar deviasinya 15,9. Dilihat dari frekuensi denyut jantung sebelum beraktifitas,
banyaknya frekuensi denyut jantung keseluruhan praktikan meningkat secara drastis yang
menandakan bahwa aktifitas tubuh menetukan frekuensi denyut jantung. Praktikan laki-laki
memiliki rata-rata yang lebih tinggi dikarenakan faktor jenis kelamin memang berpengaruh.
Biasanya laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi yang lebih tinggi, karena aktivitas dan
metabolisme relatif lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Sedangkan banyaknya darah yang dipompa jantung permenitnya (CO) setelah praktikan
beraktivitas pada praktikan perempuan memiliki rentang antara 609010920 ml/menit, ratarata
CO sebesar 8256,6 ml/menit dan standar deviasi (simpangan baku) pada perhitungan yaitu
1423,5. Pada praktikan lakilaki, banyaknya darah yang dipompa jantung permenitnya (CO)
memiliki rentang antara 63009800 ml/menit, ratarata darah yang dipompa jantung
permenitnya yaitu 8600,0 ml/menit dan standar deviasi (simpangan baku) perhitungan sebesar
1113,7. Dilihat dari banyaknya darah yang dipompa jantung permenitnya sebelum dan sesudah
beraktivitas pada praktikan yang telah melakukan aktivitas meningkat secara drastis berbanding
lurus dengan frekuensi denyut jantung. Simpangan tersebut juga disebabkan karena perbedaan
posisi tubuh , ada praktikan yang menghitung sambil duduk dan berdiri.
Menurut Muhardi (2001), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi frekuensi denyut
jantung dan jumlah darah yang dipompa jantung permenitnya antara lain aktivitas fisik atau
tingkat kebugaran seseorang, jenis kelamin, suhu udara sekitar, posisi tubuh (berbaring atau
berdiri), tingkat emosi, berat badan, serta usia. Sehingga adanya aktivitas fisik yang dilakukan
praktikan memang mempengaruhi frekuensi denyut jantung dan jumlah darah yang dipompa
jantung permenitnya, apabila semakin berat aktivitas fisik seseorang maka jantung akan semakin
cepat berkontraksi untuk menggalirkan darah ke seluruh tubuh untuk mencukupi kebutuhan
nutrisi tubuh akibat banyak energi yang dikeluarkan setelah beraktivitas. Jadi standar deviasi
yang besar dapat dimaklumi sebab faktor yang mempengaruhinya juga sangat banyak seperti
yang disebutkan di atas.
Menurut Price and Wilson, (2000), frekuensi denyut nadi sebagian besar berada di bawah
pengaturan ekstrinsiksistem saraf otonom, serabut parasimpatis dan simpatis mempersarafi nodus
SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan frekuensi konduksi impuls. Stimulasi serabut
parasimpatis akan mengurangi frekuensi denyut nadi, sedangkan stimulasi simpatis akan
mempercepat denyut nadi. Menurut Muhardi (2001), frekuensi denyut nadi diperlambat oleh
kerja vagus dan dipercepat oleh kerja simpatis. Frekuensi denyut nadi dapat kurang dari 40 pada
25% remaja sehat yang sedang tidur. Karena adanya mekanisme dalam tubuh ini yang
menyebabkan frekuensi denyut jantung dapat normal kembali setelah beristirahat apabila telah
melakukan aktivitas.
E. KESIMPULAN
1. Struktur anatomi jantung Mammalia (Kambing) terdiri dari:
a. Atrium kanan/ Serambi kanan adalah ruang pada jantung yang fungsinya untuk
menerima darah dari seluruh tubuh ke jantung dan meneruskannya ke ventrikel
kanan.
b. Ventrikel kanan/ Bilik kanan ruang pada jantung yang fungsinya untuk menerima
darah dari atrium kanan dan memompa darah ke paru-paru.
c. Atrium kiri/ Serambi kiri ruang pada jantung yang fungsinya untuk menerima
darah dari paru-paru dan meneruskan ke ventrikel kiri .
d. Ventrikel kiri/ Bilik kiri ruang pada jantung yang fungsinya untuk menerima
darah dari atrium kiri dan memompanya ke seluruh tubuh.
e. Aorta (pembuluh arteri terbesar)
Pembuluh darah ini memiliki diameter yang besar, aorta ini membawa darah
keluar dari ventrikel kiri dan ada pula vena pulmonalis yang salurannya bermuara
di atrium kiri (membawa darah dari paruparu ke atrium kiri).
f. Klep tricuspid
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup
ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium
kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
g. Corda tendinae adalah adalah jaringan ikat tempat melekatnya katup jantung yang
berfungsi mencegah darah ker atrium selama kontraksi ventrikel.
h. Musculus papillaris berkas berkas otot tebal yang berbentuk puting di dalam
ventrikel.
2. Denyut nadi pada arteri radialis manusia dapat diukur dengan cara menempatkan jari
telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan. Denyut yang diraba pada arteri
radialis pada pergelangan tangan kira-kira 0,1 detik setelah puncak ejeksisistolik ke
aorta. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi frekuensi denyut jantung dan jumlah
darah yang dipompa jantung permenitnya antara lain aktivitas fisik atau tingkat
kebugaran seseorang, jenis kelamin, suhu udara sekitar, posisi tubuh (berbaring atau
berdiri), tingkat emosi, berat badan, serta usia. Sehingga adanya aktivitas fisik yang
dilakukan praktikan memang mempengaruhi frekuensi denyut jantung dan jumlah
darah yang dipompa jantung permenitnya, apabila semakin berat aktivitas fisik
seseorang maka jantung akan semakin cepat berkontraksi untuk menggalirkan darah
ke seluruh tubuh untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh akibat banyak energi yang
dikeluarkan setelah beraktivitas. Jadi standar deviasi yang besar dapat dimaklumi
sebab faktor yang mempengaruhinya juga sangat banyak seperti yang disebutkan di
atas. Nilanya meningkat drastis seiring dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Ratarata untuk perempuan adalah 86,5 denyut/ menit sebelum aktivitas dan 118,0 denyut/
menit setelah aktivitas. Untuk laki-laki rata-rata 81,3 denyut/ menit sebelum aktivitas
dan 122,9 denyut/ menit seteah aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong WF. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
PP, 529, 549, 587.
Guyton AC, Hall JE.2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, PP: 137,147.
Heru Nurcahyo dan Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Yogyakarta:
FMIPA UNY.
Muhardi. 2001. Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: Bagian Anestesiology dan Terapi Intensif
FK UI, P:25.
Ray, Hamidie Ronald Daniel. 2011. Bahan Kuliah Anatomi Jantung Manusia. Diunduh pada
tanggal 25 Mei 2014 pukul 12:15 WIB melalui http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR.
PEND. KESEHATAN & REKREASI/PRODI. KEPERAWATAN/197011022000121HAMIDIE
RONALD
DANIEL
RAY/Bahan
Kuliah/ANATOMI
JANTUNG
MANUSIA.pdf
Sigit, Joseph I. 2010. Sistem Kardiovaskular: Jantung. Bandung, Farmasi Klinik Sekolah
Farmasi IT. Diunduh pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 12:30 WIB melalui
http://diaharrazy.files.wordpress.com/2010/12/kardiovaskular-jantung-fk-2.pdf
LAMPIRAN