Marjam S. Budhisetiawan
The National University of Singapore
1
TUJUAN
Berdasarkan 4 masalah di atas, Erlin Barnard, Fanny Loe, Lucia Lawu dan penulis
merancang paket materi pengajaran dengan pendekatan yang bervariasi untuk
mencapai tujuan akhir (target bahasa) yang sama. Sebelum mahasiswa
diharapkan berbicara, mahasiswa diberi berbagai masukan untuk mencapai
pemahaman bahasa. Masukan dan respons mahasiswa dibuat sedemikian rupa agar
kedua belahan otak kiri dan kanan berfungsi optimal, bisa dalam bentuk permainan,
peragaan, menggambar, menyanyi , drama, bercerita dan berimajinasi.
Paket pengajaran ini merupakan bahan ajar yang dikembangkan dari materi
pengajaran “oral proficiency” ciptaan Erlin Barnard dan Luciawati Suharni.
KAJIAN TEORI
Setiap belahan otak (kiri atau kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak
kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan
matematika. Jadi belahan otak kiri berespons terhadap masukan-masukan di mana
dibutuhkan kemampuan mengupas/meninjau (critiquing), menyatakan (declaring),
menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging). Belahan otak
kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Jadi belahan
otak kanan berfungsi kalau manusia menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain,
berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya. Sebenarnya kedua belahan
otak kiri dan kanan sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling melengkapi satu
dengan yang lain.
Kalau sampai saat ini pembelajar lebih banyak menggunakan belahan otak kiri, apa
yang terjadi kalau sekarang mereka memakai kedua belahan itu sekaligus ? Tentunya
secara teoritis pembelajar akan memiliki kekuatan otak yang ganda, karena
memakai semua kapasitas otak yang dimilikinya. Bahan ajar yang diciptakan ini
memakai strategi mengoptimalkan seluruh kapasitas otak pembelajar.
Pembelajar khususnya orang dewasa biasanya takut untuk berbuat kesalahan. Sudah
tentu semua proses belajar ada kemungkinan gagal atau membuat kesalahan. Tapi
sebagai pengajar kita bisa membuat resiko ini seminimal mungkin. Hal ini agak sulit
dicapai kalau pembelajar diminta untuk berbicara dalam bahasa target. Di lain pihak
ada pendapat bahwa orang akan belajar secara optimal kalau dia ikut berpartisipasi
2
(Malouf, Doug 2000). Tugas pengajar untuk memikirkan aktivitas apa yang paling
optimal, menarik, dinamis dan relatif lebih kecil resikonya.
2. Tahap peragaan.
Asher (1966) percaya bahwa kondisi yang optimal untuk belajar
adalah
bagaimana pembelajar pertama-tama diperkenalkan dengan bahan
ajar.
Menurutnya, ketrampilan menebak sangat penting dalam belajar dan
erat
Kaitannya dengan lamanya bertahan dalam ingatan. Implikasinya,
jangan
berikan terjemahan atau arti langsung kepada pembelajar, tapi
biarkan
mereka memprosesnya secara mendalam dan menebaknya melalui konteks.
3
3. Tahap pelaksanaan.
Sesudah pemahaman terjadi, pembelajar diharapkan bisa memproduksi
secara
terbatas melalui aktivitas yang sederhana. Sesudah itu bisa
mengaplikasikannya
dalam situasi yang lebih majemuk.
Masa pubertas adalah masa kritis yang menentukan apakah seseorang akan
mencapai kemampuan berkomunikasi yang hampir sama dengan penutur asli atau
tidak. Dalam belajar bahasa ada pendapat, kalau pengajar sejak awal membiarkan
kesalahan2 dalam produksi (bahasa ekspresif), maka pembelajar akan terus
menerapkan “kebiasaan buruk” ini, dan akhirnya kesalahan makin sulit untuk
diperbaiki. Di lain pihak Asher and Garcia (1969, 1982, 1986) dalam penelitiannya
pada imigran Cuba di San Francisco Bay menemukan bahwa sangat jarang pendatang
yang tiba setelah masa pubertas bisa berkomunikasi mendekati penutur asli. Tetapi
pendatang ini mampu mencapai kemampuan menyimak atau pemahaman bahasa
seperti penutur asli. Inilah yang mendasari penciptaan bahan ajar dengan pendekatan
yang lebih mengutamakan kemampuan menyimak dan pemahaman bahasa sebagai
dasar yang kuat sebelum mengharapkan tercapainya bahasa ekspresif.
Melalui dialog mahasiswa diperkenalkan pada autentisitas aspek budaya yang melatar
belakangi konteks dialog atau bahasa itu sendiri. Hal ini bisa ditunjukkan melalui
peragaan, terutama kalau pengajar mau menunjukkan pentingnya keramahtamahan
untuk suksesnya berkomunikasi.
4
pembelajar saja tapi juga pengajar turut berpartisipasi sehingga proses belajar menjadi
lebih dinamis, terbuka, dan interaktif.
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
1. Tidak ada satu pendekatan yang paling efisien untuk setiap pembelajar.
Namun untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi pembelajar,
juga untuk mencapai pemahaman yang optimal, sebagai dasar
yang kuat untuk mencapai bahasa ekspresif, pendekatan ini sangat efektif.
2. Untuk pembelajar tingkat dasar dan menengah, pendekatan ini sangat
disarankan karena telah terbukti bisa memberikan suasana belajar yang
menyenangkan.
3. Bahan ajar dengan pendekatan ini dirancang untuk digunakan bersamaan
dengan bahan ajar pendekatan “oral proficiency” dan website yang sedang
dalam proses untuk pembelajar belajar secara mandiri.
PELAJARAN 9D
5
Dalam pelajaran ini akan dipelajari :
KEGIATAN PENGANTAR
A. Pra-aktivitas
Bagaimana tradisi di sini kalau orang pindah rumah ?
Di Indonesia, kalau orang baru pindah rumah biasanya ……..
Susi datang ke rumah bu Ida yang baru pindah rumah.
Kira-kira percakapan apa yang terjadi antara Susi dengan bu Ida ?
B. Siapkan
1. Gambar rumah, gambar perabot.
2. Jam dinding.
PERABOT
I. …………………….SAMBIL…………………….
A. Pra-aktivitas
Susi menolong mengantarkan nasi kuning dan lauk pauknya ke
rumah tetangga bu Ida, bu Bandi. Dia sedang apa waktu Susi ke
rumahnya ?
B. Siapkan
1. Majalah
2. Gambar orang di terminal bis untuk latihan 1.
6
3. Kaset rekaman dan satu set gambar untuk latihan 2 dan 3.
4. Gambar untuk latihan 4.
D. Latihan
1. Mendengar dan memperhatikan.
Pengajar memeragakan / menunjukkan 2 hal sekaligus.
Saya berjalan sambil melihat majalah.
Saya menelepon sambil membuat kue.
Orang ini membaca surat kabar sambil menunggu bis.
2. Mendengarkan narasi sambil memasangkan gambar.
Teks narasi : PAK TOMO DAN KELUARGANYA.
A. Pra-aktivitas.
Rumah bu Ida besar, ya (tunjukkan gambar interior rumah yang besar
dan
kosong). Jadi dia perlu banyak perabot untuk rumahnya. Barang apa
saja
yang masih harus dibeli ?
B. Siapkan
1. Gambar rumah, jam dinding, perabot
2. Gambar untuk latihan 3
D. Latihan
3. Mendengar dan memperhatikan.
Sambil memeragakan pengajar bertanya :
“Barang-barang apa saja yang masih harus dibeli /
ditambah di ruang ini ?” ----- kursi, meja.
7
Kursi masih harus dibeli. Meja masih harus dibeli /
ditambah.
“Barang-barang apa saja yang masih harus dipindah /
dibuang
dari ruang ini ?” ----- komputer, poster.
Komputer masih harus dipindah. Poster masih harus
dibuang.
5. Bermain peran.
Lihat gambar – Barang-barang ini masih harus Anda
apakan ?
i. Pra-aktivitas
Bu Ida mau membeli jam dinding. Di mana dia bisa
mendapatkannya ?
Bagaimana kira-kira respon Susi ?
ii. Siapkan.
2. Gambar iklan handphone.
3. Kaset rekaman dan kertas untuk menggambar (latihan 2).
4. Set gambar untuk latihan 3.
i. Mendengarkan
rekaman bagian
3.
ii. Latihan
5. Mendengar dan memperhatikan
Sambil menunjuk pada iklan handphone pengajar berkata :
8
Teman saya mau membeli handphone dengan nomer khusus.
Barangkali ada nomer yang dicari teman saya di toko ini.
Saya dengar ada model handphone yang terbaru.
Barangkali ada model terbaru yang dijual di toko ini.
i. Pra-aktivitas
Waktu Ratih mau mengantarkan jam dinding ke rumah bu Ida, apa
yang
dikatakan bu Ida ? Apa situasi atau dialog seperti ini sering Anda
jumpai
di negara Anda ? Pengajar bisa menerangkan latar belakang
budaya Indonesia.
ii. Siapkan
Set pernyataan untuk latihan 2.
iii. Mendengarkan
rekaman bagian
4
iv. Latihan
2. Mendengar dan memperhatikan.
Pengajar melakukan sesuatu yang menimbulkan
respon mahasiswa. Misalnya sengaja menjatuhkan bolpen
di depan mahasiswa. Waktu mahasiswa mau
mengambil,pengajar berkata:
“Tidak usah diambilkan, biar saya ambil sendiri”.
Pengajar mau memberikan kertas kerja kepada mahasiswa.
Waktu mahasiswa mau berdiri, pengajar berkata :
“Tidak usah kemari, biar saya yang ke situ saja”.
3. Kegiatan berkelompok.
Mencocokkan kalimat-kalimat di kolom A, B dan C.
4. Berpasangan : berdialog
Situasi : Di toko kue.
9
Berilah respon memakai pola :”Tidak usah..……..biar..
………”
Pegawai toko : Saya akan mengantar kue ulangtahunnya
besok
ke rumah Anda.
Anda :
…………………………………………………………dst
RANGKUMAN
Situasi : Tanti seorang yang senang pesta dan minggu depan dia akan
berulang
tahun yang ke-21. Dia mau mengadakan pesta, tapi minggu ini
dia
sibuk, banyak tugas dan projek yang harus diselesaikan. Ibunya
juga
masih sakit. Anda sekarang menelepon pacar baru Anda
mendiskusikan
rencana pesta minggu depan. Anda memulai percakapan.
2. Mainkan peran antara Anda (orang Singapura) dan teman pena Anda di
Indonesia.
(A: Orang Singapura ; B : Orang Indonesia).
Situasi : Anda mau berlibur ke Jogja selama 2 minggu. Di sana Anda akan
tinggal
dengan teman pena Anda. Diskusikanlah dengan teman pena Anda
itu,
barang-barang apa saja yang perlu dibawa.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hendricks, Howard G. (1988). The 7 Laws Of The Teacher. Walk Thru the
Bible Ministries, Inc.
Malouf, Doug (2000). How To Teach Adults In A Fun And Exciting Way.
Business & Professional Publishing.
11