Anda di halaman 1dari 11

TELAAH LIST

KETERAMPILAN BAYI BARU LAHIR

KELOMPOK III :

Hatmawati

S.DIV.14.283

Norma Puspita Ayu Kristanti

S.DIV.14. 326

Selfana Lady Rosadi

S.DIV.14.351

Wina Helena Aprilawati

S.DIV.14.371

Yusniawati

S.DIV.14.376

KELAS : REGULER A

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN


TAHUN AJARAN 2014/2015

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR


1. SIKAP DAN PERILAKU
a. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Rasional : untuk membuat pasien merasa lebih dekat dengan petugas dan
membangun rasa kepercayaan.
b. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Rasional : Teknik Berkomunikasi dengan pasien adalah

memberikan

informasi kepada pasien hendaknya sederhana dan jelas, selalu tulus, dan jujur.
Jangan menggunkan kata-kata medis untuk

menggambarkan masalah atau

menjelaskan apa yang akan dilakukan atau apa yang akan dialami pada pasien.
(Pedoman Perawatan Pasien, Who, hal 9)
c. Teruji memposisikan pasien dengan baik
Rasional : untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien dengan posisi
yang benar.
d. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
Rasional : agar dapat menangani keluhan pasien atau komplikasi yang akan terjadi
pada klien.
e. Teruji sabar dan teliti
Rasional : sabar berarti melakukan sesuatu itu dengan hati-hati dan tanpa emosi
dan selalu mencari jalan keluar dalam menyelesaikan suatu tindakan. Teliti itu
cermat dalam melakukan tindakan .
2. CONTEN/ISI
Menyiapkan alat dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada keluarga
Rasional :untuk memberikan informasi kepada kelurga , agar mengerti tentang
tidakan yang akan kita kerjakan.
Menyiapkan ruangan yang akan digunakan
Rasional : untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada klien
Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
Rasional :Mencuci kedua tangan merupakn prosedur awal yang dilakukan petugas

kesehatan dalam memberikan tindakan. Pencucian ini

bertujuan

untuk

membersihkan tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang melalui
tangan, persiapan bedah, atau tindakan pembedahan. (KDPK untuk kebidanan, hal
131, Hidayat Musrifatul)
Rasional :Sarung tangan digunakan dengan alasan mengurangi resiko petugas
terkena iinfeksi bacterial dari pasien, mencegah penularan flora kulit petugas kepada
pasien, mengurangi kontaminasi tangan petugas kesehtan dengan mikro organisme
yang dapat berpindah dari satu pasien ke pasien yang lainnya ( kontaminasi silang).
(KDPK Kebidanan, hal 11, Yuni Kusmiyati)
Periksa keadaan umum bayi
a. Secara keseluruhan (proporsional/tidak)
Rasional : untuk mengetahui keadaan keseluruhan
b. Tonus otot/gerakan/kesadaran
Rasiona : berfungsi untuk melihat adanya latergi , yaitu penurunan kesadaran dimana
bayi dapat bangun lagi dengan sedikit kesulitan, ada tidaknya tonus otot yang lemah,
mudah terangsang, mengantuk, aktivitas berkurang, dan sadar (tidur yang dalam
tidak merespon dalam rangsangan)
c. Warna kulit dan bibir
Rasional : untuk mengetahui apakah warna kulit atau bibir pucat, ikterus, sianosis
sentral, atau tanda lainnya. Bayi dalam keadaan aterm umumnya lebih pucat
dibandingkan dengan bayi dalam keaadaan preterm , mengingat kondisi kulitnya
lebih tebal.
d. Tangis bayi
Rasional :
Periksa tanda- tanda vital bayi
a. Laju nafas 40-60x/menit, periksa kesulitan nafas
Rasional : bertujuan untuk mengetahui apakah bayi mempunyai masalah pada
sistem pernafasan sehingga dapat ditangani dengan segera dengan memberikan
oksigen kepada bayi dengan menggnakan kateter nasal.
b. Laju jantung 120-160x/menit
Rasional : untuk menilai apakah bayi mengalami gangguan yag

menyebabkan jantung dalam keadaaan tidak normal.


c. Suhu normal 36,5-37,5 oC di aksila
Rasional : untuk menentukan apakah bayi dalam keadaan hipotermi atau
hipertermi.
Periksa kepala
a. Kulit kepala
Rasional : untuk mengetahui apak kepala mengalami edema sehingga menjurus
ke caput suksedenum.
b. ubun-ubun
Rasional : fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat
prematuritas atau hidrosefalus , sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada
mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan
intracranial, sedangkan yang cekung dapat terjadi akibat dehidrasi. Terkadang
teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena
adanya trisomi 21 (Tambunan, Eviana S. Dan Deswani Kasim, 2011.Panduan
Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
c. Sutura

Molase
Rasional : untuk mengetahui apakah kepala bayi mengalami distorsi akibat
dari tumpang tindih tulang kepala pada dasarnya molase akan hilang
dengan sendirinya.

d. Trauma persalinan
Rasional : hampir semua benjolan dikulit bayi baru lahir adalah akibat
trauma proses kelahiran sebagian besar benjolan akan hilang sendiri
kecuali pendarahan subafoneurotik (perdarahan subgaleal)
e. Ukuran lingkar kepala (OB,OS,OK)
Rasional : untuk menilai pertumbuhan dan ukuran otak anak serta untuk
mendeteksi sejak dini gangguan perkembangan otak.
Periksa muka
a. Kesimetrisan muka
Rasional : untuk mengetahui apakah ada kelainan wajah yang khas seperti

sindorm down atau sindrom piere robin serta kelainan wajah akibat trauma
lahir laserasi, paresis nerves pasialis . Terkadang wajah bayi tampak
asimetris , hal ini dikernakan posisi bayi di intra uteri (Tambunan,
Eviana S. Dan Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi
Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
b. Paralysis muka
Rasional : untuk mengetahui adanya kelumpuhan otot saraf dibagian wajah bisa
saja ditandai dengan mata yang tidak bisa menutup.
Periksa mata
a. Kelopak mata
Rasional ; untuk menilai apakah bayi tersebut mengalami lagoptalmos
(kelopak mata yang tidak dapat menutup dengan sempurna)
b. Pengeluaran cairan dari mata
Rasional : adanya sekret pada mata merupakan salah satu tanda adanya
konjungtivitis oeh kuman gonucocus. Kuman ini dapat menjadi
panoftalmia dan menyebabkan kebutaan. (Tambunan, Eviana S. Dan
Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
c. Sklera
Rasional : bertujuan untuk menilai warna yang dalam keadaan normal
warna putih apabila ditemukan warna lain berarti ada indikasi penyakit
lain.
Periksa hidung
a. Bentuk , sumbatan jalan nafas
Rasional : pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm
Rasional sumbatan jalan nafas : mengamati jalan pernafasan bayi karena
bayi harus bernafas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan
kemungkinan ada obstruksi jalan nafas karena atresia koana bilateral,
fraktur tulang hidung, atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring
(Tambunan,

Eviana

S.

Dan

Deswani

Kasim,

2011.Panduan

Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : Salemba

Medika)
b. Cairan yang keluar
Rasional : adanya sekret mukopurulen yang terkadang berdarah
menunjukan adanya sifilis kongenital (Tambunan, Eviana S. Dan
Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
c. Gerakan cuping hidung saat bernafas
Rasional : gerakan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pernafasan bayi
normal atau bayi mengalami distrees pernafasan bila gerakan ini menetap.
Menunjukan adanya gangguan pada paru-paru .
Periksa mulut
a. Keadaan bibir : labiopalatokizis
Rasional : pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidaknya suatu saluran
abnormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju kesaluran udara
dihidung. Bayi yang mengalami labiopalatokizis sering mengalami
gangguan makan dan bicara . Regurgitasi makanan dapat menimbulkan
masalah pernafasan, iritasi paru, dan infeksi pernafasan kronik
b. Warna bibir
Rasional

jika

bibir

berwarna

biru

(sianosis),

hal

tersebut

mengindikasikan bayi kedinginan.


Periksa telinga
a. Jumlah dan bentuk telinga
Rasional : pada bayi cukup bulan , tulang rawan sudah matang. Daun
telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian
atas. Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low
set ears) terdapat pabi bayi yang mengalami sindorm tertentu (piere
robin) . Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat
berhubungan dengan abnormalitas ginjal. (Tambunan, Eviana S. Dan
Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)

b. Kesimetrisan
Rasional : untu menilai apakah ada ketidaksaman bentuk.
c. Lubang telinga dan cairan yang keluar dari telinga
Rasional : untuk mengetahui atau mendeteksi ada atau tidaknya penyakit telinga
Periksa leher
a. Pembengkakan
Rasional : untuk mengetahui ada atau tidaknya pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan dibagian belakang leher
menunjukan adanya kemungkinan trisomi 21 (Tambunan, Eviana S. Dan
Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
Periksa dada
a. Kesimetrisan bentuk dada
Rasional : untuk menilai kelainan bentuk tulang dada
b. Gerakan dada saat bernafas (retraksi dada)
Rasional : apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotorax ,
paresis diafraghma , atau hernia diafraghmatika. Pada pernafasan yang normal
dinding dada dan perut bergerak secara bersamaan. Tarikan sternum atau
intercostal pada saat bernafas perlu diperhatikan. (Tambunan, Eviana S. Dan
Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
c. Payudara dan puting
Rasional : pada bayi cukup bulan , puting susu sudah terbentuk dengan baik
dan tampak simetris. Payudara dapat tampak membesar, tetapi ini normal.
(Tambunan, Eviana S. Dan Deswani Kasim, 2011.Panduan Pemeriksaan
Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
d. Ukur lingkar dada bayi
Rasional : untuk mendeteksi secara dini kasus BBLR yang mana merupakan
jalan alternatif selain menimbang Berat Badan (BB)
Periksa perut

a. Kesimetrisan bentuk perut


Rasional : untuk mengetahui kemungkinan terjadinya abdomen atau perut
yang membuncit yang disebabkan karena hepatoslenomegali atau ciran
dalam rongga perut. (Tambunan, Eviana S. Dan Deswani Kasim,
2011.Panduan

Pemeriksaan

Fisik

bagi

Mahasiswa

Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)


b. Penonjolan
Rasional : untuk mengetahui atau mendeteksi secara dini apakah ada
kelainan seperti hernia, omfalokel, Ptosis (penonjolan perut)
c. Tali pusat : tanda - tanda infeksi
Rasional : pemeriksaan tali pusat untuk menilai adanya kelainan pada vena
/ arteri, apakah terdapat tali simpul.
Rasional tanda - tanda infeksi : apakah ada tanda kemerahan, bengkak
bernanah, berbau,
Periksa ekstrimitas
a. Bentuk dan jumlah
Rasional : untuk mengetahui apakah jumlah ekstremitas normal atau ada
kelainan seperti polidaktil ataupun sindaktil.
b. Gerakan
Rasional : pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai ada tidaknya
epistotonus atau ekstensi tubuh yang berlebihan.
c. Keadaan dan warna kulit dan kuku
Rasional : untuk mengetahui apakah warna kulit atau bibir pucat, ikterus,
sianosis sentral, atau tanda lainnya. Bayi dalam keadaan aterm umumnya
lebih pucat dibandingkan dengan bayi dalam keaadaan preterm ,
mengingat kondisi kulitnya lebih tebal.
d. Fraktur
Rasional : untuk mengetahui apakah ada fraktur pada tulang maupun saraf
sehingga menyebabkan terbatasnya gerakan bayi.
Rasional : untuk mengetahui apakah ada cidera pada ekstrimitas

Periksa genetalia
a. Laki-laki :
- testis dalam skrotum dan sudah turun pada bayi cukup bulan
- Penis berlubang
b. Perempuan :
- vagina berlubang
- Uretra berlubang
- terdapat labia mayora dan minora
Rasional : untuk mengetahui keadaan labio minor tertutup oleh labio
mayor (Tambunan, Eviana S. Dan Deswani Kasim, 2011.Panduan
Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika)
- cairan yang keluar dari vagina
Rasional ; untuk mengetahui adanya sedikit perdarahan pada vagina yaitu
menstruasi palsu pada bayi wanita yang berhubungan dengan pajanan estrogen
ibu.
Periksa anus ; berlubang / tidak
Rasional : pemeriksaan ini mengindikasikan ada tau tidaknya kelainan atresia ani.
Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belum
keluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom , megacolon, atau obstruksi
saluran pencernaan. (Tambunan, Eviana S. Dan Deswani Kasim, 2011.Panduan
Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika)
Ukur panjang badan bayi
Rasional : untuk mengetahui apakah bayi memiliki panjang bayi yang normal atau
tidak
Ukur lingkar lengan atas bayi
Rasional : untuk mengetahui status gizi bayi
Timbang berat badan bayi

Rasional : untuk mengetahui status gizi bayi sehingga dapat digolongkan kedalam
berat badan normal BBLR atau makrosomia.
Menilai refleks bayi :
Refleks moro
Rasional : untuk melihat gerakan normal yang akan terjadi yaitu abduski sendi bahu
dan ekstensi lengan (Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan neonatus Bayi dan
Balita. Jakarta : Salemba Medika)
Refleks sucking
Rasional : untuk melihat refleks bayi pada saat bayi menyusu (Dewi, Vivian Nanny
Lia. 2010. Asuhan neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Salemba Medika)
Refleks rooting
Rasional : merupakan refleks bayi yang membuka mulut atau mencari puting saat
akan menyusui. (Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan neonatus Bayi dan
Balita. Jakarta : Salemba Medika)
Refleks grasphing
Rasional : normalnya bayi akan mengenggam dengan kuat saat pemeriksa meletakan
jari telunjuk pada palmer yang ditekan dengan kuat. (Dewi, Vivian Nanny Lia.
2010. Asuhan neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Salemba Medika)
Refleks tonick neck
Rasional : letakan bayi dalm posisi telentang ,puter kepala kesatu sisi dengan badan
ditahan, ekstrimitas terekstensi pada sisi kepala yang diputar, tetapi ekstrimitas pada
sisi lain fleksi. Pada keadaan normal bayi akan berusaha untuk mengembalikan
kepala ketika diputar kesisi pengujian saraf asesori. (Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010.
Asuhan neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Salemba Medika)
Rapikan baju dan selimut bayi
Rasional :
Lepaskan sarung tangan dan rendam didalam larutan klorin
Rasional : Sarung tangan harus didekontaminasi karena larutan clorin dengan
cepat membunuh HIV / AIDS dan Virus Hepatitis B. (Pedoman Perawatan

Pasien, WHO, Hal 46)


Pendokumentasian
Rasional : Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara tenaga
kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan yang menjelaskan tentang
hasil pemeriksaan, prosedur pengobatan, dan pendidikan,yang diberikan kepada
pasien atau respon pasien terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan.
Tujuan dokumentasi adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan klien,
untuk penelitian, keuangan, hokum, serta etika dan jaminan mutu.
(Dokumentasi asuhan kebidanan, konsep dan praktik, Hj.saminem, EGC,
hal 25 dan 30)
3. TEKHNIK
a. Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi
klien
b. Bekerja dengan penceghan infeksi
c. Bekerja dengan hati-hati dan cermat
d. Menghargai privasi atau budaya klien
e. Bekerja secara sistematis

Anda mungkin juga menyukai