Uiiiiiiyts GINEKOMASTIA
Uiiiiiiyts GINEKOMASTIA
PENDAHULUAN
Ginekomastia merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu gyvec
yang berarti perempuan dan mastos yang berarti payudara, yang dapat diartikan
sebagai payudara seperti perempuan. Ginekomastia berhubungan dengan beberapa
kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria.
Ginekomastia merupakan pembesaran jinak payudara laki-laki yang diakibatkan
proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya ditemukan secara
kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang
terletak dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan,
atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.2,7
PREVALENSI
Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari
seluruh kelainan payudara pada laki-laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada
payudara laki-laki.2 Berbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. Ada
tiga distribusi periode usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan
payudara yang pada umumnya dipengaruhi hormon. Periode pertama ditemukan
saat neonatus yang terjadi sekitar 60-90% dari seluruh kelahiran akibat penyaluran
estrogen melalui plasenta. Periode kedua terjadi saat puberitas, yaitu dimulai saat umur
10 tahun dan puncaknya antara usia 13-14 tahun. Periode ketiga ditemukan pada
orang dewasa yang terjadi antara usia 50-80 tahun. Faktor ras tidak berpengaruh
terhadap kejadian ginekomastia.1,2,10
ETIOLOGI
Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia
idiopatik terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan fisiologis terjadi pada bayi baru
lahir dan usia dewasa saat memasuki pubertas. Pada bayi baru lahir, jaringan
payudara yang membesar berasal dari interaksi estrogen ibu melalui transplasenta.
Ginekomastia pada orang dewasa sering ditemukan saat puberitas dan sering bersifat
bilateral. Ginekomastia pada masa remaja terjadi pada 2/3 remaja. Dan bertahan
sampai beberapa bulan. Jika ginekomastia selama masa puber ini menetap maka
disebut ginekomastia esensial. 2, 11,4,
Kondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi testosteron, peningkatan
produksi estrogen atau peningkatan konversi androgen ke estrogen. Kondisi patologik
juga didapatkan pada anorchia kengenital, klinefelter sindrom, karsinoma adrenal,
kelainan hati dan malnutrisi.2
Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan ginekomastia. Obat-obat
penyebab ginekomastia dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. Tipe
2
pertama adalah yang bekerja seperti estrogen, seperti diethylstilbestrol, digitalis, dan
juga kosmetik yang mengandung estrogen. Tipe kedua adalah obat-obat yang
meningkatkan pembentukan estrogen endogen, seperti gonadotropin.Tipe ketiga
adalah obat yang menghambat sintesis dan kerja testosteron, seperti
ketokonazole,metronidazole, dan cimetidine. Tipe terakhir adalah obat yang tidak
diketahui mekanismenya seperti captopril, antidepresan trisiklik, diazepam dan
heroin.2,4
Tabel 2. Etiologi Ginekomastia
PATOGENESIS
Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secra
histologi sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai
pada saat puberitas. Pada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan
mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti
involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal pada
wanita terus membesar dan membentuk terminal acini, yang memerlukan estrogen dan
progesteron.7
meningkat antara lain metabolism estrogen yang menurun, sebuah mekanisme yang
menyebabkan ginekomastia pada pasien dengan sirosis. Hal ini tidak sepenuhnya benar
karena laju klearens metabolic dari estrogen normal pada pasien sirosis. Konsumsi
estrogen baik sengaja maupun sebagai obat, juga dapat memicu peningkatan dari
konsentrasi estrogen total dan bebas dan menimbulkan ginekomastia pada beberapa
pasien.
Aktivasi dari reseptor estrogen pada jaringan payudara dapat terjadi pada
konsumsi obat yang memiliki struktur yang sama dengan esterogen seperti digoksin. 7
korionik yang dihasilkan oleh tumor germ-sel testikuler dan ekstragonad dan pada
beberapa neoplasma nontropoblastik, seperti tumor paru-paru, abdomen, hati, atau
ginjal. Level gonadotropin serum yang tinggi menstimulasi aktivitas aromatase sel
interstisial dan peningkatan sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi aktivitas
enzim sitokrom P-450c 17. Level testosterone serum juga dapat turun sebagai akibat
peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi berhubungan
dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari sirkulasi melalui aktivitas reduktase
cincin reduktase-A testosterone hepatic sebagai akibat konsumsi alcohol. Karena
androgen terikat erat dengan globulin pengikatan hormon seks, maka kondisi-kondisi
yang meningkatkan level dari protein ini dapat mengakibatkan konsentrasi androgen
bebas rendah, terutama jika kondisi tersebut juga menurunkan produksi androgen.7
DIAGNOSIS
Langkah pertama dalam evaluasi klinik adalah menetapkan bahwa benjolan
ini adalah ginekomastia. Keadaan yang paling sulit dibedakan dengan ginekomastia
adalah pembesaran jaringan lemak subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar
(psuedoginekomastia).
10
PENATALAKSANAAN
Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya.4 Secara umum tidak
ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. Tujuan utama pengobatan adalah untuk
mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga
hal yaitu observasi, medikamentosa dan operasi.6,8
1. Observasi
Observasi dilakukan pada pasien-pasien yang mendapatkan terapi obat-obatan yang
bias menyebabkan ginekomastia. Penggunaan obat-obatan tersebut dihentikan dan pasien
dievaluasi setelah 1 bulan. Jika ginekomastia terjadi akibat obat-obatan, maka penghentian
konsumsi obat-obatan tersebut akan menyebabkan berkurangnya rasa sakit pada payudara.
Penggantian obat yang menyebabkan ginekomastia dengan obat lainnya dapat dilakukan.
Sebagai contoh, ketika hendak memberikan obat calcium channel blocker pada orang
tua, penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia, dibandingkan
dengan verapamil dan juga diltiazem. Keadaan yang sama juga terjadi pada
penggunaan histamin reseptor atau parietal cell proton-pump. Penggunaan obat
cimetidine lebih memiliki resiko dibandingkan ranitide dan juga omeprazole.
11
Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk pasien usia puberitas
dan memiliki pemeriksaan fisik dan testis yang normal. Pasien tersebut dievaluasi selam
6 bulan.6
2. Medikamentosa
Identifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu meringankan
pembesaran payudara. Obat-obat yang dapat digunakan sebagai berikut:
- clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap hari
selama 6 bulan. Efek samping obat ini dapat mengakibatkan gangguan
penglihatan, muntah dan bintik merah.1,2,8,15
-
Tamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20 mg dua kali
sehari selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan
mual.1,2,8,15
-
Danazol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi LH dan FSH dan
menurunkan sintesis estrogen di testis. Dierikan dengan dosis 200 mg dua kali
sehari. Efek samping obat ini adalah akne, penambahan berat badan, retensi cairan,
mual, dan hasil fungsi hati yang abnoprmal. 1,2,8
- Testolactone (inhitor aromatisasai), diberikan 450 mg sehari selama 6 bulan. Efek
samping obat ini adalah mual, muntah, udem.1,2,8
3. Operatif
Pengobatan dengan bedah bertujuan mengembalikan bentuk normal payudara
dan memperbaiki kalainan payudara, puting dan areola. Pengobatan operatif
dilakukan jika respon obat-obatan tidak mencukupi. 2 Pembedahan yang bersifat
kuratif dapat dilakukan pada tumor yang menyerang penghasil estrogen atau hCG. 4
Ada 2 jenis operasi yang dapat dilakaukan yaitu Surgical resection (subcutaneous
mastectomy) dan Liposuctio-assisted mastectomy.2
Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)
Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis irisan yang
sering dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau Webster incision. Insisi
Webster dibuat sepanjang lingkaran areola bagian bawah dan dengan panjang
12
irisan yang bervariasi tergantung dari areola pasien. Insisi lain yang digunakan adalah
insisi tranversal yang melewati papilla mamae. Insisi ini memiliki bukaan yang
terbatas. Triple-V incision memiliki bukaan yang paling besar namun jarang
digunakan saat sekarang. Sebelum operasi, dokter bedah harus menetukan garis insisi
dan memperkirakan kedalaman jaringan lemak dan jaringan payudara yang akan
dikeluarkan. Selain itu ada teknik Letterman dan juga teknik yang digunakan jika
ginekomastia bersifat masif.2
Gambar 6. (a) Webster incision, (b) Webster incision yang diperlebar kearah medial dan
lateral, (c) Transverse incision, (d) Triple-V incision, (e) Teknik yang paling sering digunakan
untuk reseksi kulit dan transposisi putting susu (Letterman Technique), (f) Teknik yang digunakan
pada ginekomastia massif 2
Liposuctio-assisted mastectomy
Liposuctio-assisted mastectomy merupakan salah satu jenis operasi untuk
pseudognikomastia. Insisi dibuat sekitar 1 cm diatas areola., lalu jaringan kelenjar
dan parenkim disedot keluar. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980an. Sekarang
digunakan ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil koreksi payudara. Komplikasi
pascaoperasi ini lebih kecil dibandingkan dengan operasi open mastektomi.2
13
PROGNOSIS
Prognosis dari ginekomastia baik untuk semua etiologi. Suatu studi
menunjukkan 90% pasien ginekomastia fisiologis membaik dalam 2 tahun. pasien
ginekomastia akibat keadaan patologik dapat membaik dengan terapi obat dan
pembedahan.2
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Braunstein GD. Gynecomastia. NEJM [serial online] 1993 Feb [cited 2009 Des
28]; 328:490-5. Available from : URL:http://www.nejm.org.
2. Ali F. Gynecomastia. [Online] 2006 June 9 [cited 2009 Des 28]; Available from:
URL:http://www.emedicine.corn
from: URL:http://www.webmd.com
14. Kronenberg H, Melmed S, Larsen PR, Polonsky K. Principles Of
Endocrinology. In Larsen PR, Kronenberg H, Melmed S, Polonsky K. Editors.
15
16