Anda di halaman 1dari 5

Metodologi Penelitian Hubungan Internasional

Pengumpulan Data Kuantitatif:


Pengertian Data, Tipe-Tipe Penelitian, Pengumpulan Data dan
Pengolahan Data

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Endah Heliana

1406517746

Winda Adityaningsih Utami1406592821


Nyoman Putra Antara

1406517903

Hapsari Lini Ikayati

1406592701

Magister Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
2014

Pengolahan Data:
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian
yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data
(coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap.
1. Pengeditan Data
Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan
dilakukan karena kemungkinan data yang masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan
atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Contoh kegiatan
dalam pengeditan data adalah pemeriksaaan kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
2. Transformasi data (Coding)
Merupakan kata yang ditulis secara simbolis bersifat meringkas, menonjolkan pesan,
menangkap esensi dari suatu data, baik itu data berbasiskan bahasa atau data visual
dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana.
3. Penyajian Data
Proses memasukkan data kedalam tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan
data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu
meringkas semua data yang akan dianalisis.
Setelah semua proses tersebut selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis dari data
yang dihasilkan melalui proses diatas. Cara melakukan analisis bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu dengan menganalisis isi (content analysis) atau dengan menganalisis data sekunder
(secondary analysis).

Content Analysis
Analisis isi adalah pembahasan mendalam terhadap isi dari suatu informasi. Analisis isi dapat
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan
televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu
sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian. Tujuannya untuk
mengetahui kesimpulan dari sebuah teks. Atau dengan kata lain, analisis isi merupakan
metode penelitian yang ingin mengungkap gagasan penulis. 1
1

Alan Bryman, Social Research Methods, (New York: Oxford University Press, 2004), 2nd
edition, halaman 183.

Ada 2 jenis content analysis:


1. Semiotics
Analisis yang menekankan fenomena dengan sebuah tanda. Biasanya digunakan
untuk penelitian ilmu alam dengan menggunakan rumus atau simbol. Misalnya (phi)
sebagai perbandingan (rasio) antara keliling lingkaran dengan diameternya.
2. Etnographic
Analisis dengan mendeskripsikan sebuah fenomena yang sedang berkembang melalui
gagasan agar bisa dipahami.
Tahap-tahap melakukan content analysis:
1. Menentukan objek penelitian
Penentuan objek kajian atau penelitian sesuai dengan minat, kemampuan dan keahlian
peneliti.
2. Menentukan unit analisis
Unit analisis dapat berupa orang, berita, perilaku dan sebagainya.
3. Melakukan sampling terhadap sumber-sumber data
Dalam pengambilan sampel penelitian analisis isi, perlu ditentukan terlebih dahulu
jangka waktu pengambilannya. Misalnya, selama tiga bulan, empat bulan, enam bulan
atau lebih sesuai dengan minat dan kemampuan peneliti.
4. Manganalisis data
Menganalisis data merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam analisis isi
yang bertujuan untuk mengetahui keakuratan dan kesesuaian data yang diperoleh
seorang peneliti. Dalam hal ini, data lebih mudah dianalisis dengan menggunakan
bantuan SPSS atau analisis lainnya yang sesuai. Apabila unit analisis dan datanya
5.

tidak terlalu banyak, dapat juga dilakukan pengolahan data secara manual.
Membuat laporan penelitian
Setelah semua data telah dianalisis, langkah berikutnya adalah menulis laporan
penelitian untuk keperluan publikasi.

Kelebihan analisis isi:


1. Tidak digunakannya manusia sebagai objek penelitian. Hal ini menjadikan penelitian
relatif lebih mudah, tidak ada reaksi dari populasi ataupun sampel yang diteliti karena
tidak ada orang yang diwawancarai, diminta mengisi kuesioner, ataupun diminta
datang di laboratorium.
2. Relatif lebih murah, tidak terbentur masalah perizinan penelitian. Bahan-bahan
penelitian mudah didapat terutama di perpustakaan-perpustakaan, atau dibagian
dokumentasi audio visual.
Kekurangan analisis isi:
3

1. Analisis isi hanya meneliti pesan yang terlihat, sesuatu yang disembunyikan dalam

pesan bisa luput dari analisis isi.


2. Pesan komunikasi tidak selamanya merefleksikan fakta, terkadang ada usaha untuk
membelokkan realitas yang sesungguhnya. Karena itu, untuk penelitian analisis isi
yang bertujuan untuk memahami realitas sosial, penelitian ini perlu dikonfirmasi.

Secondary Analysis
Analisis sekunder atau analisis data sekunder merupakan suatu analisis tentang temuantemuan yang ada dari peneliti lain yang menggunakan metode yang berbeda. Dengan kata
lain, analisis ini memfokuskan pada data yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis
serta melakukan suatu analisis kedua atau ketiga kalinya. Biasanya data sekunder berupa
catatan atau dokumentasi dari lembaga tertentu. Teknik pengumpulan datanya dengan cara
studi kepustakaan seperti mencari, melihat, membuka situs atau buku ilmiah mengenai
masalah yang akan dibahas.2
Tahap-tahap melakukan secondary analysis:
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan unit analisis
3. Menguji atau mengecek kembali ketersediaan data
4. Melakukan studi pustaka
5. Mengumpulkan data
6. Mengolah data sekunder
7. Menyajikan data dan memberikan interpretasi
8. Menyusun laporan hasil penelitian.
Kelebihan secondary analysis:
1. Menghemat waktu, tenaga dan biaya
2. Memungkinkan kita meneliti dalam jangka waktu yang panjang
3. Tidak memiliki efek sosial karena objeknya bersifat pasif.
Kekurangan secondary analysis:
1. Data yang tersedia tidak banyak
2

Ibid, halaman 201.

2. Kesulitan untuk mengaksesnya

Anda mungkin juga menyukai