Oleh:
Hita Pandita
ANALISIS INSTRUKSIONAL
1.
2.
3.
Pendahuluan
Aplikasi Paleontologi
6.
5.
4.
Filum Protozoa
Taksonomi
Proses Pemfosilan
7.
8.
9.
Filum Coelenterata
Filum Moluska
Filum Brachiopoda
13.
Fosil Jejak
12.
11.
10.
Vertebrata
Filum Echinodermata
Filum Arthropoda
KAJIAN PUSTAKA
Buku Teks:
1. Briggs, D.E.G., and Crowther, P.R., 1996, Palaeobiology
a Synthesis, The Palaeontological Association
2. Lehman, U., 1985, Invertebrate of Paleontology,
Freeman & Company, San Francisco
3. Raup, D., and Stanley, S., 1971, Principle of
Paleontology, Freeman & Company, San Francisco
Referensi :
1. Ekdale, A.A., Broomley, R.G. and Pemberton, S..G.,
1984, Ichnology: The Use of Trace Fossils in
sedimentology and Stratigraphy, SEPM, TulsaOklahoma.
2. Bemmelen, R.W. van, 1949, The Geology of Indonesia,
The Hague, Martinus Nijhoff, vol. IA.
PENILAIAN
No.
Deskripsi Penilaian
Bobot (%)
1.
15-20
2.
30-35
3.
50
100%
PENDAHULUAN
PENGERTIAN/DEFINISI
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
masa lampau.
Paleo = masa lampau, Onto = kehidupan, logos = ilmu
Shrock & Twenhofel (1952):
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa
lampau dalam skala umur geologi.
BATASAN
Studi Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi yaitu umur termuda
adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).
OBYEK STUDI :
Fosil, sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam
lapisan kerak bumi, yang terawetkan oleh proses-proses alami,
dan dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holosen.
FOSIL
Sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan
kerak bumi, yang terawetkan oleh proses-proses alami, dan
dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holosen.
Ada 4 faktor untuk disebut sebagai fosil :
1. Sisa atau Jejak Organisme. Contoh: tulang, cangkang, footprint,
dll
2. Terawetkan di dalam batuan atau kerak bumi.
3. Terawetkan secara alami. Contoh: fosil Stegodon di daerah
Sangiran
4. Umur fosil tidak lebih muda dari Holosen (+ 10.000 th).
UKURAN FOSIL
Berdasarkan ukurannya dalam mempelajari fosil dibedakan menjadi dua,
yaitu Mikrofosil, dan Makrofosil
1. Mikrofosil, jika dalam mengamati diperlukan mikroskop.
2. Makrofosil, jika dalam mengamati cukup menggunakan mata tanpa
alat bantu.