Anda di halaman 1dari 2

Sumatera Barat (Rumah Gadang)

Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat
Minangkabau yang merupakan rumah tradisional. Rumah ini juga disebut dengan nama lain
oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau juga yang menyebut
dengan nama Rumah Baanjung.
Fungsi: Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama. Jumlah kamar bergantung
kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan yang telah
bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak
memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di
ujung yang lain.
Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah
bangunan Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi. Rumah Gadang pada sayap
bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang)
sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu
rumah Gadang dinamakan pula sebagai rumah Baanjuang.
Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk
punvak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari
bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk
empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari
depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif
akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang. Sedangkan bagian luar belakang
dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dari tiang-tiang panjang, bangunan
rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah jatuh oleh goncangan.

Sumatera Selatan (Rumah Limas)


Rumah

Limas merupakan rumah tradisional Palembang. Selain ditandai dengan atapnya yang
berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima
diteras atau lantai kedua.
Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang
didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tanah air.Dinding, pintu dan
lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap
rumah terutama dinding dan pintu diberi ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang dibangun
karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa.

Anda mungkin juga menyukai