Anda di halaman 1dari 2

NAMA : VERLIANA

KELAS : X IPA 1

Pesut Mahakam Mamalia Air Paling Langka


Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air paling langka di Indonesia.
Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 70 ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang
merupakan sub-populasi Orcaella brevirostris hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan
Timur saja. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan sebagai fauna
identitas Provinsi Kalimantan Timur.
Pesut merupakan mamalia air yang unik. Berbeda dengan lumba-lumba dan ikan paus, pesut (Orcaella
brevirostris) hidup di air tawar yang terdapat di sungai-sungai dan danau yang terdapat di daerah tropis
dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella brevirostris) selain sub-populasi Sungai
Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau
Songkhla (Thailand), dan sub-populasi Malampaya (Filipina). Pesut yang termasuk salah satu satwa
dilindungi di Indonesia ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin atau Dolphin Snubfin.
Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter dengan berat mencapai 130 kg.
Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih
pucat.
Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil dan agak ke belakang.
Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian moncong pendek dan tampak
papak dengan lubang pernafasan. Sirip punggung berukuran kecil terletak di belakang pertengahan
punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh. Sirip renangnya relatif pendek dan lebar.
Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air
dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski pandangannya tidak begitu tajam dan hidup
dalam air yang mengandung lumpur, namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan menghindari
rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Pesut Mahakam, tinggal 70 ekor
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris sub-populasi sungai Mahakam) hidup di sungai Mahakam pada
daerah sekitar 180 km dari muara sungai hingga 600 km dari daerah hulu. Lokasi yang diduga didiami
mamalia air tawar ini antara lain Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan, Kedang Pahu, dan anak sungai
Ratah, serta sebagai danau Semayang dan Melintang (Kreb 1999, 2004).
Populasi Pesut Mahakam diperkirakan antara 67 hingga 70 ekor (2005). Ancaman tertinggi kelangkaan
populasi Pesut Mahakam diakibatkan oleh belitan jaring nelayan. Selain itu juga akibat terganggunya
habitat baik oleh lalu-lintas perairan sungai Mahakam maupun tingginya tingkat pencemaran air, erosi,
dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.
Pesut Mahakam memang benar-benar unik. Mamalia air yang hidup di air tawar dengan habitat dan
persebarannya yang terpisah-pisah di beberapa tempat yang salah satunya di Kalimantan, Indonesia.
Namun Pesut Mahakam juga satwa dengan ancaman kepunahan tertinggi dengan populasi yang tidak
lebih dari 70 ekor saja. Anugerah dan keunikan yang hanya akan disia-siakan oleh bangsa yang bodoh,
tentunya.

STRUKTUR :
Pernyataan Umum atau klasifikasi

Pesut Mahakam adalah salah satu sub populasi pesut (Orcaella brevirostris). Hewan ini
merupakan mamalia air yang langka di Indonesia.
Anggota atau aspek yang dilaporkan :
Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter dengan berat mencapai
130 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah
berwarna lebih pucat.
Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil dan agak ke
belakang. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian moncong
pendek dan tampak papak dengan lubang pernafasan. Sirip punggung berukuran kecil terletak di
belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh. Sirip renangnya
relatif pendek dan lebar.

Anggota atau aspek yang dilaporkan :


Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga
menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski pandangannya
tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun mempunyai
kemampuan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang
ultrasonik. Pesut Mahakam, tinggal 70 ekor

Anggota atau aspek yang dilaporkan :


Populasi Pesut Mahakam diperkirakan antara 67 hingga 70 ekor (2005). Ancaman tertinggi
kelangkaan populasi Pesut Mahakam diakibatkan oleh belitan jaring nelayan. Selain itu juga
akibat terganggunya habitat baik oleh lalu-lintas perairan sungai Mahakam maupun tingginya
tingkat pencemaran air, erosi, dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.
Rendahnya populasi ini membuat lumba-lumba air tawar ini menjadi salah satu binatang
paling langka di Indonesia. Sehingga tidak berlebihan jika kemudian IUCN Redlist menyatakan
status konservasi Pesut Mahakam sebagai Critically Endangered (Kitis) yaitu tingkat
keterancaman tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai