Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) adalah kegiatan
akademik yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menerapkan dan
meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keguruan dengan
segala aspeknya yang dialami secara nyata disekolah latihan. PPLK merupakan
kegiatan intra kurikuler yang mencakup pelatihan mengajar dan tugas
kependidikan lainnya.
Program pendampingan SMK merupakan suatu program kemitraan
antara guru dan mahasiswa calon guru melalui kegiatan PPLK yang meliputi
kegiatan pembelajaran disekolah dan kegiatan non-teaching sebagai aspek
pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Pada awal pelaksaan PPLK mahasiswa melakukan pengamatan
bagaimana cara guru pamongnya mengajar dan harus melakukan observasi
tentang keadaan sekolah yang dikenal dengan observasi pengenalan lapangan.
Observasi pengenalan lapangan adalah melakukan pengamatan

maupun

mencari informasi tentang keadaan sekolah yang meliputi keadaan fisik


sekolah, sarana dan prasarana yang tersedia, data guru/pegawai, keadaan
lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib di
sekolah tempat mahasiswa tersebut melakukan PPL-K. Dengan adanya
observasi pengenalan lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih mengenal
lingkungan sekolah. Kemudian melakukan Latihan Mengajar Terbimbing
(LMT) selama lebih kurang 1 bulan dan dilanjutkan dengan Latihan Mengajar
Mandiri (LMM) sampai jadwal pelaksanaan PLK usai.
PLK di SMK bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata bagi
mahasiswa, dan membantu kelancaran kegiatan pembelajaran di SMK agar
dapat berjalan baik dan pelaksanaan kegiatan pendataan SMK untuk
meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan menengah,

khususnya Sekolah Menengah Kejuruan. Melakukan identifikasi kasus-kasus


yang ditemui untuk dilakukan diagnosa pemecahan masalah membuat
perencanaan pembelajaran.

B. Tujuan PLK
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan dan meningkatkan
kompetensi pedagogi, professional, kepribadian, dan sosial yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku keguruan dengan
segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah,
serta untuk menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Padang.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
bertujuan

untuk

melatih

mahasiswa

agar

memiliki

kemampuan

menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik kegiatan


mengajar mapun di luar tugas mengajar (non-teaching).

C. Waktu dan tempat PLK


1. Waktu
PLK dilaksanakan selama satu semester pada semester JuliDesember 2014 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Observasi atau orientasi selama satu minggu pertama
b. Kegiatan mengajar terbimbing .
c. Kegiatan mengajar mandiri dan kependidikan lainnya .
d. Ujian praktek mengajar selama seminggu terakhir PLK.
e. Penyusunan laporan akhir
2. Tempat
Dalam PLK ini penulis melaksanakan kegiatan di SMK Negeri 1
Kec. Suliki yang beralamat di Jalan Tan Malaka Km. 25 Kab. Lima Puluh
Kota.

BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Sejarah Ringkas Sekolah


SMK Negeri 1 Kec. Suliki merupakan SMK pertama di kecamatan
Suliki, SMK ini merupakan

kelompok SMK Teknologi dan Rekayasa,

beralamat di jalan Tan Malaka Km. 25 kecamatan Suliki, dengan tiga jurusan
yaitu jurusan Teknik Audio Vidio ( TAV ), Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ),
dan Teknik Sepeda Motor ( TSM ).
SMK Negeri 1 Kec. Suliki berdidri pada tahun 2006, berawal pada tahun
ajaran 2005/2006 kelebihan jumlah siswa pada SMK N 1 Kec. Guguak sekitar
70 orang, pada waktu itu disepakati untuk di buat SMK baru yaitu SMK Lokal
jauh Suliki, lalu berubah menjadi SMK N 1 Suliki yang telah diakui oleh Dinas
Pendidikan provisi Sumatra Barat dan dibantu pembiayaannya untuk
direnovasi ruangan belajar tahun 2007 dan dari 2007 sampai akhir tahun 2011,
SMK Lokal jauh Suliki berubah menjadi SMK N 1 Suliki, sebelum menjadi
SMK Negeri 1 Kec. Suliki, SMK Lokal jauh Suliki menginduk ke SMK N 1
Kec. Guguak .
Dari tahun 2007 sampai akhir 2011 dipimpin oleh bapak Drs. Akmal
sebagai perwakilan SMK Negeri 1 Kec. Guguak di Suliki. Pada tahun 2012
baru di sah kan menjadi SMK Negeri 1 Kec. Suliki dan disahkan oleh Bupati
Kab. Lima Puluh Kota yang terlampir dalam keputusan Bupati Lima Puluh
Kota nomor 44 Tahun 2012 tentang pembentukan kelembagaan Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 1 Suliki Kab. Lima Puluh Kota yang
dikepalai oleh Bapak Antoni S.Pd, M.Pd.T sampai tahun 2013 dan september
2013 SMK Negeri 1 Kec. Suliki dikepalai oleh Bapak Drs. Idil Wahdi.
Pada awalnya SMK Negeri 1 Kec. Suliki hanya terdiri dari dua jurusan
yaitu Teknik Audio Video dan Teknik Kendaraan Ringan, namun pada tahun
2012 ditambah satu jurusan yaitu jurusan Teknik Sepeda Motor hingga
sekarang dengan jumlah peserta didik 144 orang.

SMK Negeri 1 Kec. Suliki bertekat untuk membangun sekolah ini


menjadi sekolah yang terdepan di kecamatan Suliki dengan kerjasama dan
pembangunan dari berbagai pihak yang menyangkut sekolah ini.

B. Profil Sekolah
1. Visi
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu, unggul,
kompetitif dan komperatif, berstandar nasional dan internasional.
2. Misi
1) Menumbuhkan penghayatan terhadap IMTAQ sebagai pedoman awal
dalam bertindak.
2) Mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan yang berwawasan mutu
dan semangat keunggulan.
3) Meningkatkan semangat keunggulan terkait, serta keterlibatan
masyarakat dalam kebijakan pengelolaan sistem pendidikan dan
pelatihan.
4) Mewujudkan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah
dan masyarakat.

5) Mengembangkan iklim kerja dan belajar yang berakar pada norma dan
nilai budaya bangsa.
3. Tujuan
1) Mempersiapkan peserta didika agar menjadi manusia produktif yang
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
Dunia Usaha dan Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian yang
dipilihnya.
2) Mempersiapkan peserta didik agar mampu berkarir, ulet dan gigih,
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan
sikap professional dalam bidang keahlian yang dipilihnya.
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari, baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi lain, sebagai
pendukung kompetensi keahliannya.
C. Keadaan Sekolah
1. Keadaan Fisik Sekolah
1.

Luas Tanah

: 2500

2.

Jumlah Ruang Kelas

: 6 kelas

3.

Ukuran Ruang Kelas

: 6 x 10 m

4.

Jumlah Program Keahlian

Teknik Audio Video


Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Sepeda Motor

5.

Bangunan Labor yang ada

Bengkel Kendaraan Ringan


Bengkel Elektronika
Bengkel Sepeda Motor
6. WC
7. Kantin
8. Lapangan Olah Raga
Lapangan Bulu tangkis
9. Halaman /Taman
10. Kebun/Penghijauan
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Sekolah ini terletak didaerah pemukiman penduduk, diantaranya terdiri
dari bangunan Masjid, Toko bangunan dan persawahaan milik
penduduk sekitar.
b. Kondisi lingkungan sekolah
Kondisi lingkungan sekolah baik dan nyaman juga efektif dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar.
c. Fasilitas Sekolah
1.

Perpustakaan

2.

Bengkel :
Bengkel Kendaraan Ringan
Bengkel Elektronika
Bengkel Sepeda Motor

3.

Ruang TU dengan ukuran 9 x 7 m dengan jumlah karyawan 13


orang PNS, 22 orang non PNS

4.

Lain-lain : Kantin, dan Toilet

d.

Penggunaan Sekolah
1.

Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini : 1 sekolah

2.

Jumlah shift tiap hari : 1 shift ( pagi )

3. Keadaan Guru dan Siswa


4. Jumlah guru

: 35 orang (13 orang PNS dan 22 orang Non

PNS)
5. Jumlah Kelas

: 6 kelas

6. Jumlah siswa seluruhnya : 144 orang

4. Interaksi Sosial
a. Hubungan Guru dengan Guru
Selama penulis melakukan observasi di sekolah ini, hubungan
guru dengan guru berjalan dengan baik dan tidak ada masalah, begitu
juga dengan guru PPLK. Hal ini terlihat pada saat seringnya guru
berkumpul dan berinteraksi pada waktu jam istirahat, selalu sering
menyapa antara yang satu dengan yang lain, dan juga melaksanakan
piket guru.
b. Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan guru dengan siswa selama penulis melakukan
observasi ini juga baik. Ditandai dengan seringnya siswa menyapa
guru pada saat bertemu baik disekolah maupun diluar sekolah dan
siswa tidak merasa segan dan takut untuk bertanya kepada guru pada
waktu PBM.

c. Hubungan Siswa dengan Siswa


Hubungan siswa dengan siswa selama penulis melakukan
observasi ini baik. Hal ini terlihat sering diadakannya pertandingan
antar jurusan yang membuat sesama siswa merasa akrab, dilihat dari
hasil belajar siswa juga baik, saling bekerja sama dalam hal positif.
d. Hubungan Guru dengan Pegawai Tata Usaha
Hubungan guru dengan pegawai TU selama penulis melakukan
observasi berjalan dengan baik dan saling membantu. Hal ini terlihat
selalu sering menyapa antara yang satu dengan yang lain dan saling
membantu dalam proses birokrasi disekolah seperti surat menyurat dan
lain sebagainya.
e. Hubungan sosial secara keseluruhan
Hubungan sosial secara keseluruhan selama penulis melakukan
observasi ini baik. Hal ini terlihat dengan adanya kegiatan arisan yang
dilakukan satu bulan sekali, dan pada saat adanya kegiatan gotong
royong semua unsur sekolah terlibat baik guru, pegawai TU, siswa,
dan lain sebagainya.
D. Tata Tertib sekolah
1. Tata Tertib Guru
Tata tertib guru program diklat:
a. Jam masuk pagi 07.30 WIB s/d jam 15.00 WIB
b. Telah hadir disekolah 15 menit sebelum PBM dimulai.
c. Mengisi absensi setiap bertugas.
d. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong atau sejenisnya dalam
memberikan materi pelajaran baik itu teori maupun praktek.

e. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin pagi bagi guru yang
bertugas, dan satu kali sebulan bagi guru yang tidak bertugas (absensi
diambil di ruang majelis guru).
f. Selalu mengikuti upacara nasional dan hari besar islam di sekolah atau
tempat tertentu.
g. Mengikuti pertemuan/ rapat dinas sampai selesai.
h. Memberikan palajaran yang baik pada setiap siswa.
i. Tidak memakai kemeja batik/ kaos dan tidak memakai celana jeans
atau sejenisnya dan mamakai sepatu (bukan sandal mirip sepatu).
j. Tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya.
k. Bagi guru yang sakit 3 hari harus ada surat keterangan sakit dari
Dokter.
l. Bagi guru yang ditugaskan untuk piket agar melaksanakannya.
m. Membawa bahan pembelajaran yang lengkap kedalam kelas.
n. Mengatur posisi duduk siswa sebelum menyampaikan materi.
o. Memberi materi pembelajaran secara tuntas yang mangacu pada
peningkatan mutu siswa. Tuntas disini maksudnya sesuai dengan
kurikulum dan Rencana Program Pengajaran (RPP) yang telah
disusun. Menurut hasil pengamatan penulis materi pembelajaran yang
diberikan guru sudah sesuai dengan RPP dan kurikulum.
p. Menegakkan peraturan atau tata tertib siswa.
q. Siswa terlambat 10 menit tidak dibolehkan mengikuti PBM sebelum
diproses oleh guru piket dengan membawa surat izin masuk.
r. Saat PBM berlangsung tidak mengizinkan siswa permisi keluar lebih
dari 1 orang dan tidak membiarkan siswa terlalu lama diluar.
s. Bagi siswa yang tidak hadir 2 kali berturut-turut atau lebih 2 kali
sebulan, orang tua bersama siswa dipanggil dan diproses bersamasama wali kelas/ guru BP.
t. Memproses siswa bermasalah pada kelasnya bersama orang tua siswa
dan mengisi kartu kendali (ada diruang BP).

10

u. Melaksaknakan kegiatan ujian/ulangan pada setiap kompetensi/topik


yang telah selesai diajarkan.
v. Pada bulan berikutnya memberikan daftar nilai siswa paling lambat
tanggal 10 pada guru BP.
w. Melaksanakan

remedial

(perbaikan)

nilai

pada

setiap

topik/

kompetensi bagi siswa yang nilainya dibawah standar minimal.


x. Tidak melakukan pungutan uang/benda lainnya dengan dalih apapun
pada siswa, tanpa izin kepala sekolah.
2. Tata Tertib Siswa
Tabel 1. Tata Tertib Siswa
TATA TERTIB SISWA SMK NEGERI 1 KECAMATAN SULIKI
PELANGGARAN DAN SANGSI
DIPROSES
NO

PELANGGARAN

SANGSI

OLEH

Terlambat datang ke
sekolah
1. a. 15 menit

b. > 15 menit

c. > lebih 2 kali


2. Absen 2 kali
Absen > 2 kali
Tidak bawa buku
3. pelajaran pd. Jam
pelajaran
a. Siswa berada dalam
kelas waktu
4.
istirahat
b. Keluar kelas waktu
pergantian jam
pelajaran

a. Dicatat oleh piket


dan masuk
kelas
b. Dicatat oleh piket
dan goro
ada izin masuk
c. Diproses oleh BP
atau wali
kelas dipanggil
orang tua
Diproses oleh BP
atau walikelas
Dipanggil orang tua
Belajar
diperpustakaan
kecuali ulangan

Piket / walikelas
atau BP

a. Ditegur oleh guru


dan piket

Guru

b. Ditegur oleh guru


dan piket

Guru

Piket

Piket

BP
Walikelas
Piket

11

Tidak memakai
5. atribut sekolah
a. Nama atau lokasi
sekolah
b. Topi sekolah saat
upacara
Memakai aksesoris
lain
6. a. Gelang, kalung,
anting,
rantai bagi siswa
putra
b. Kaos oblong/ jaket,
sepatu sandal
c. Tas dengan coret
moret
d.Topi bukan topi
sekolah
Memakai barang7. barang tanpa
rekomandasi guru
Bersangkutan
a. Kaset/ CD atau
VCD
b. Gitar/ radio/
walkman
c. Radio panggilan/
HP
Membawa atau
menyimpan/
menggunakan
8. a. Rokok
b. Miras
c. Obat- obatan
terlarang
d. Buku porno/ VCD
porno/ HP. Porno
e. Alat- alat mainan

f. Senjata tajam

Ditegur dan harus


menggunakan atribut
pada saat itu
Kalau tidak ada
disuruh pulang

Guru/ Walikelas
Guru/ Piket

Point a / d
Guru/
Piket/kaprog
Barang- barang
tersebut diambil dan
tidak dikembalikan
Point a/ c

* Barang- barang
tersebut diambil dan
tidak dikembalikan
* Dipanggil orang
tuanya

Point a / f
* Barang - barang
tersebut disita
dan tidak
dikembalikan
* Dipanggil orang
tuanya
* Dikeluarkan dari
sekolah
* Dengan kondisi
tertentu dapat
diserahkan pada
pihak
yang berwajib

Guru/ Piket

Guru/ Piket /
Kaprog/
Walas

12

Kuku, tato dan


9. jenggot/ kumis
a. Rambut ukuran
3x2x1
Bila rambut
gondrong
atau tidak rapi
b. Kuku panjang atau
tidak
rapi
c. Anggota badan
ditato
atau ditindik
d. Jenggot/
jambang/kumis
10.
Judi, main kartu

11.
Mencuri/ criminal

Merusak fasilitas
sekolah,
12. barang atau orang lain
a. Mencoret dinding
sekolah
b. Berkelahi didalam
maupun diluar
sekolah
13. Melompat atau
memanjat pagar
sekolah

* Langsung dicukur

Guru/ Piket/
Kaprog/ Kakom

* Langsung dipotong
dan
dihapus
* Dipanggil orang
tua
Dipanggil orang tua
dan membuat surat
Piket/ Kaprog/
perjanjian
Kakom
Pada kondisi tertentu
diserahkan pada yang
berwajib
Dipanggil orang tua
dan membuat surat
Piket/ Kaprog/
perjanjian
Kakom
Diserahkan pada
yang berwajib
Mengganti barang
tersebut
dipanggil orang tua
* Keduanya diberi
hukuman
* Dipanggil orang
tua
* Membuat
perjanjian khusus
* Dipanggil orang
tua

Walas/ Kaprog/
Kakom
Walas/ Kaprog/
Kakom

Piket/ Walas/
Kaprog/ Kakom

13

Membuat keonaran
atau melakukan
14.
perbuatan yang
merusak citra sekolah
didalam lingkungan
sekolah
Tidak memakai
seragam sekolah
a. Senin s/d Rabu
15. seragam
putih abu- abu
b. Kamis s/d Jumat
seragam koko
c. Sabtu memakai
seragam
pramuka
d. Tidak memakai
pakaian praktek/ olah
raga
16. Melawan kepada guru

17.

Siswa yang terlibat


tawuran

18. Berkeliaran pada jam


belajar/ tertangkap
Tim 7

a. Tidak mengikuti
upacara bendera
dan
19.
kultum
b. 3 x berturut- turut/
tidak
berturut

* Dipanggil orang
tua
* Membuat
perjanjian

* Tidak dibenarkan
mengikuti pelajaran
* Disuruh pulang
kembali

Dikeluarkan dari
sekolah/ dipulangkan
kepada orang tua
* Diselesaikan
sendiri oleh
orang tua
* Dikeluarkan dari
sekolah
* Diberi sangsi goro
1 jam
selama 30 hari
* Dipanggil orang
tua dan
membuat surat
perjanjian
* Tidak dibenarkan
mengikuti
mata diklat
pertama
* Dipanggil orang
tua dan
membuat surat
perjanjian

Piket/ Walas/
Kaprog/ Kakom

Guru

Piket/ Kaprog/
Kakom
Wakil
Kesiswaan/
Kepala Sekolah

Piket/ Kaprog/
Kakom

BP/ Walas/
Kaprog/ Kakom

14

Tidak mengikuti
20. Pramuka khusus kelas
I
Tidak mengikuti
21. ekstra kurikuler (
Pramuka )
22.

Membuang sampah
sembarangan

Keluar lingkungan
23. sekolah waktu jam
istirahat 1 & 2
24.

Membayar iuran tidak


tepat waktu

a. Memarkir
kendaraan
tidak sesuai dengan
aturan
25.
b. Memakai knalpot
yang
tidak standart
c. Mengendarai
kedaraan
melebihi kecepatan
max 20 km di
lingkungan sekolah

Dipanggil orang tua


dan didenda

MPO

Dipanggil orang tua

MPO

* Disuruh memungut
kembali dan dibuang
pada tempatnya
* Pada kondisi
tertentu disuruh
Goro

Piket/ BP/ Walas/


Kaprog/

Dipanggil orang tua


* Disuruh membayar
* Pada kondisi
tertentu disuruh
Pulang
* Dikempeskan
bannya
* Dibuka dan
dipanggil orang
Tuanya
* Dikempeskan
bannya dan
dipanggil orang
tuanya

Guru

BP/ Walas/
Kaprog/
Tim satgas
disiplin
Tim satgas
disiplin
Tim satgas
disiplin

E. Administrasi Sekolah
1. Struktur organisasi sekolah
Kepala Sekolah

Drs. Idil Wahdi

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum :

Sovia Reni S.Pd

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana

Ulgayadi S.Pd, M.Pd

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan :

Silvermen S.Pd

15

2. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah dipimpin oleh seorang kepala tata usaha yang
membawahi bagian kepegawaian, bendaharawan, pemegang barang, dan
operator computer, pustaka, dan penjaga sekolah. Pada masing-masing
program studi keahlian di tugaskan satu orang tata usaha untuk membantu
ketua program studi keahlian, dengan rincian sebagai berikut:

1. Kantor Utama Tata Usaha


a. Kepala Tata Usaha : Yumeike Deswara
b. Bendaharawan
2.

: Yetti Marni, S.Pd, M.Pd

Program Studi Keahlian


a. Yulhendri (Elektronika)
b. Yarnis, S.Pd (Otomotif)

3.

Perpustakaan

: Yulnita Efia, S.Pd, M.Pd

4.

Penjaga Sekolah / Satpam

: Nopi

a.

Kepala Tata Usaha


Bertanggung jawab dalam melaksanakan urusan dalam bidang
administrasi kepegawaian sekolah yang dibantu oleh stafnya. Adapun
tugas TU sebagai berikut :
a) Menyusun rencana dan program kerja tahunan
b) Melaksanakan surat menyurat yang melliputi surat masuk, surat
keluar, ekspedisi, kearsipan dan dokumentasi.
c) Melaksanakan penyusunan alat tulis kantor
d) Menyusun formasi pegawai
e) Melaksanakan registrasi pegawai dan persiapan pegawai
f) Mempersiapkan usul penerimaan bea siswa dan mempersiapkan
daftar calon peserta ujian akhir nasional.
Adapun berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi sekolah yaitu:

16

b. Tata Administrasi
Adapun yang berkaitan dengan administrasi sekolah adalah :
Administrasi Sekolah Meliputi
a) Rencana kerja
b) Rencana kerja harian
c) Rencana kerja mingguan
c. Buku Laporan
a) Laporan bulanan
b) Laporan semester
c) Laporan tahunan
d.

Buku Penunjang
a) Buku tamu
b) Buku agenda
c) Buku ekspedisi
d) Buku inventaris
e) Buku perpustakaan
f) Buku jadwal pelajaran
g) Arsip surat masuk dan keluar

e.

Adminstrasi Siswa Meliputi


a) Buku absensi
b) Buku laporan pendidikan setiap kelas
c) Buku kesiapan harian guru
d) Buku satuan pembelajaran
e) Buku nilai
f) Buku inventaris

17

F. Proses Belajar Mengajar


Selain mengamati bagaimana kondisi lingkungan sekolah beserta
civitas sekolah, hal lain yang diamati adalah mengenai pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan oleh guru bidang studi,
khususnya bidang studi Teknik Audio Video (TAV). Beberapa hal yang
menjadi perhatian selama observasi adalah sebagai berikut.
1. Pendahuluan/Membuka Pelajaran
Pada jam 07.30 bel masuk berbunyi, seluruh siswa/i masuk ke dalam
kelas masing masing untuk memulai kegiatan PBM. Sebelum PBM
dilaksanakan siswa/I mengawali doa bersama dan membaca al-quran
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya melakukan
apersepsi terhadap materi yang telah diajarkan minggu lalu.
2. Kegiatan Inti Proses Belajar Mengajar
Pada kegiatan inti PBM, guru menanyakan beberapa submateri
kepada siswa sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses
belajar mengajar bagian inti pun ikut diselingi dengan mengontrol keadaan
kelas. Guru pun melanjutkan menerangkan pelajaran dengan memberikan
contoh-contoh sembari diikuti bertanya jawab dengan siswa sehingga
diberikan penghargaan kepada siswa dan memberikan penguatan kepada
siswa.
Setelah diadakan penjelasan dan tanya jawab dengan siswa, guru
juga menanamkan nilai-nilai moral atau penanaman budi pekerti kepada
siswa. Kegiatan inti juga dilanjutkan dengan mencatat materi pelajaran.
3. Penutup
Guru dan

siswa menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.

Sebelum guru mengakhiri pelajaran, guru memberikan tugas rumah. Bagi


siswa yang belum lengkap catatannya diminta untuk melengkapi catatan

18

BAB III
KEGIATAN PLK

A. Kegiatan Mengajar (Teaching)


Di sekolah latihan penulis mendapat tugas untuk mengajar
sebanyak 2 kelas yaitu kelas X dan XII TAV (Teknik Audio Video).
Berikut ini adalah jam mengajar selama pelaksanaan Pengalaman
Lapangan Kependidikan (PLK) di sekolah SMK Negeri 1 Kec. Suliki:
Jam
Hari

Pelajaran

Jumlah Jam
Kelas

Mata Kompetensi

Ke-

Mengajar
(@45 menit)

Instalasi Home

Senin

2-4

XII TAV

Selasa

5-7

X TAV

Simulasi Digital

3 jam

1-3

X TAV

Teknik Pemrograman

3 jam

Sabtu

Teather

Total Jam Mengajar Dalam 1 Minggu

3 jam

9 Jam

Masa latihan mengajar merupakan waktu untuk berlatih dan


mengasah keterampilan mengajar. Latihan mengajar dilaksanakan di
SMKN 1 Kec. Suliki pada kompetensi keahlian Teknik Audio Video kelas
X TAV dengan mata pelajaran

Simulasi Digital dan Teknik

Pemrograman dan kelas XII TAV dengan mata pelajaran Instalasi Home
Teather.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan berdasarkan/berpedoman kepada
program pembelajaran sebelumnya dan semua pengajaran yang diperlukan
untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar (PBM) yang
meliputi:
a. Perencanaan pembelajaran
Suatu kerangka mata pelajaran yang menjadi pedoman bagi guru
dalam menyajikan mata pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan

19

kurikulum. Pada PLK ini mahasiswa mambuat kerangka program


tahunan, program semester dan analisis minggu efektif yang disusun
berdasarkan kurikulum atas dasar:
1) Mata pelajaran yang diajarkan
2) Materi yang disampaikan berkaitan yang satu dengan yang
lainnya.
3) Materi yang telah dibagi menurut semesternya sesuai dengan
kurikulum.
4) Evaluasi diberikan berdasarkan materi yang telah disampaikan
atas dasar program pengajaran.

b. Persiapan mengajar
Bertujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik, persiapan mengajar dibuat dan disusun sesuai dengan diagram
kompetensi dan skema pengajaran berupa :
1) Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa PLK
dalam menguasai materi dan untuk menilai siswa yang bersikap
baik serta dapat dinilai pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
2) Modul
Modul kurikulum 2013 telah disediakan dinas pandidikan
nasional, Modul dirancang untuk mebantu siswa agar aktif
belajar, karena modul ini dapat menjadi pedoman bagi siswa
untuk melanjutkan tugas-tugasnya.
3) Jobshet
Pembuatan jobshet berkaitan dengan Kurikulum 2013.
Jobshet dirancang untuk membantu siswa sebagai pedoman dalam
pembuatan project
a. Media Pengajaran
Metode Pengajaran

20

4) Evaluasi/Pengujian
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian dari sub kompetensi yang telah dirumuskan. Evaluasi
atau pengujian

hasil pembuatann project merupakan bagian

penting dalam PBM karena dengan adanya evaluasi atau


pengujian

guru akan mendapat gambaran tentang hasil kerja

siswa.
Pada masa latihan mengajar ini sesuai dengan program yang
telah di tetapkan terbagi atas 2, yaitu:
a. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)
Latihan mengajar terbimbing secara penuh berlangsung
selama satu minggu (yang semestinya berlangsung minimal
selama 4 kali pertemuan). Dalam kegiatan ini mahasiswa
mengamati proses berlangsungnya kegiatan PBM dan hanya
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan
belajar. Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya penulis
dipercaya oleh guru pamong untuk mengajar secara mandiri
di kelas. Namun demikian, guru pamong tetap memantau dan
memberikan bimbingan dalam PBM.
b. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)
Dalam kegiatan latihan mengajar mendiri (LMM),
penulis diberi kewenangan penuh untuk mengajar di kelas
dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti
penilaian belajar siswa dan sebagainya. Walaupun penulis
telah memasuki latihan mengajar mandiri, penulis tetap
melakukan diskusi dan konsultasi dengan guru pamong yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar. Sehingga dalam
latihan mengajar mandiri penulis tidak mengalami kesulitan
yang berarti.

21

B. Kegiatan Non teaching


Selain dari kegiatan PBM, mahasiswa PLK diwajibkan melakukan
kegiatan non-teaching yang mendukung kegiatan-kegiatan pendidikan secara
utuh dan program pengajaran khususnya.
Adapun

kegiatan-kegiatan

yang

dilakukan

selama

Program

Pengalaman Lapangan Kependidikan yang dilaksanakan di sekolah latihan


adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan diri dalam administrasi kelas dan sekolah yaitu membuat
penyusunan soal-soal ujian.
2. Melibatkan diri dalam kegiatan sekolah seperti upacara bendera, rapat
yang diadakan sekolah, peringatan hari besar dan lain-lain.
3. Melaksanakan Pemilihan ketua OSIS periode 2014/2015
4. Melaksanakan Lomba Menyambut tahun baru 1 Muharam
5. Melaksanakan piket di ruang majelis guru 2 x dalam seminggu
6. Membantu mewujudkan program sekolah

C. Kasus dan Penyelesaian


Proses Renovasi Sekolah yang Sedang Berlangsung Menurunkan
Efektifitas Belajar Siswa kelas XII TAV di SMK Negeri 1 Kec. Suliki
1. Latar Belakang
Dalam proses belajar yang didakan disekolah memerlukan
beberapa fasilitas untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, sekolah
sangat berperan penting karena proses belajar diadakan di sekolah,
dengan tersedianya fasilitas belajar yang memadai membuat tujuan
pembelajan lebih mudah tercapai dengan efektif.
Pemerintah terus mengadakan renovasi disejumlah sekolah-sekolah
yang ada di kota maupun di pelosok desa untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang memadai di Indonesia, salah satunya adalah untuk
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ), sesuai dengan target pemerintah

22

untuk memperbanyak bangunan SMK dengan fasilitas yang memadai dan


terpenuhi yang sesuai dengan standar operasional sekolah.
Meluasnya pembangunan SMK di Indonesia sesuai dengan target
pemerintah yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
tersedianya fasilitas pendidikan yang mencukupi untuk para tunas bangsa
kelak yang memiliki kompetensi dan keahlian serta soft skill yang dapat
langsung terjun ke dunia kerja tanpa harus melanjutkan ke jenjang
Perguruan Tinggi.
Jika fasilitas sekolah terpenuhi dengan ruang belajar yang memadai
dan sarana prasarana sekolah lengkap siswa dapat belajar dengan baik dan
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, tapi jika sekolah tersebut
masih dalam proses renovasi proses belajar harus dilakukan dengan
mengungsi ke gedung atau bangunan yang memadai untuk menjalakan
proses belajar mengajar yang tidak jauh dari tempat sekolah yang
direnovasi, bila gedung yang di tempati untuk proses belajar dan mengajar
tidak memadai atau jumlah ruangan tidak mencukupi dengan jumlah
siswa yang berada dalam satu sekolah amka terjadi penggabungan kelas,
padahal antara kelas yang satu dan lainnya ada beberapa perbedaan
apalagi jika pada saat penggabungan kelas pada saat mata pelajan itu
berbeda, belum lagi jika kelas itu berbeda jurusan, contohnya dalam kasus
bergabungnya satu lokal antara jurusan TAV dan TSM, padahal pelajaran
antar jurusan tersebut berbeda tentunya ini akan menjadi masalah bagi
efektifitas belajar siswa
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat ditarik kasus yang
berjudul

Proses Renovasi Sekolah yang Sedang Berlangsung

Menurunkan Efektifitas Belajar Siswa kelas XII TAV di SMK Negeri


1 Kec. Suliki

23

2. Tujuan
Studi kasus ini diangkat bertujuan untuk:
a. Mengetahui sejauh mana efektifitas belajar siswa dengan kondisi
sekolah yang masih dalam proses renovasi
b. Mencari solusi agar efektifitas balajar siswa tidak terlalu menurun
dengan kondisi sekolah yang masih dalam proses renovasi
3. Landasan Teori
Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peranan
yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah suatu
proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri
sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya dapat
berfungsi dalam kehidupan masyarakat.
a. Pengertian Sekolah
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, merupakan
salah satu tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar
dalam

pengembangan

Penyekolahan

dan

merupakan

pembentukan
upaya

untuk

kepribadian
mendapatkan

siswa.
ilmu

pengetahuan dengan cara yang teratur, sistematis, yang dilaksanakan


oleh pihak yang memiliki kompetensi dalam rangka membantu tugas
keluarga untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan siswa serta
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang dapat berguna bagi
perbaikan kualitas kehidupan bangsa dan Negara.
Sekolah sebagai suatu sistem, memiliki komponen inti yang
terdiri dari input, proses, dan output (Komariah dan Triatna, 2010:1).
Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain
karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat,
mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan.

24

b. Pengertian Efektifitas
Efektifitas berasal dari kata efektif yang menurut kamus besar
bahasa Indonesia berarti keberhasilan, manjur, atau mujarab. Jadi
keefektifan

pengajaran

mengandung

pengertian

keberhasilan

pengajaran dalam proses belajar untuk meningkatkan pencapaian hasil


belajar.
Efektifitas pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh
setelah pelaksanaan proses belajar mengajar (Fitriani, 2011: 6).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas pembelajaran adalah suatu keadaan yang menunjukan
sejauh mana hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses
belajar mengajar.
Adapun indikator dalam efektivitas dalam penelitian ini adalah:
1) Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah
mencapaiketuntasan individual, yakni siswa telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah
yang bersangkutan
2) Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa adalah proses komunikasi dalam lingkungan
kelas, baik proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru atau
siswa dengan siswa sehingga menghasilkan perubahan akademik,
sikap, tingkah laku, dan keterampilan yang dapat diamati melalui
perhatian

siswa,

kesungguhan

siswa,

kedisiplinan

siswa,

keterampilan siswa dalam bertanya/ menjawab.


Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif.
Aktivitas siswa yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau
gagasan, mengerjakan tugas atau soal, komunikasi dengan guru
secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi dengan sesama
siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang
sedang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya

25

menganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di


kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran
yang sedang diajarkan oleh guru.
3) Kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran
Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
pelaksanaan dari pembelajaran yang telah diterapkan, sebab guru
adalah pengajar di kelas. Untuk keperluan analitis tugas guru
adalah sebagai pengajar, maka kemampuan guru yang banyak
hubungannya dengan usaha meningkatkan proses pembelajaran
dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yaitu:
a) Merencanakan program belajar mengajar (membuat RPP)
b) Melaksanakan dan memimpin/ mengelola proses belajar
mengajar
c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar
d) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang
studi atau mata pelajaran yang dipegangnya.
Keempat kemampuan guru di atas merupakan kemampuan yang
sepenuhnya harus dikuasai guru yang bertaraf profesional.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran adalah kemampuan guru
dalam melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pembahasan dan Hasil
Dari permasalahan yang penulis hadapi didapatkan solusinya,
walau proses renovasi di sekolah sedang berlangsung proses belajar harus
terjadi dengan efektif, ada beberapa cara untuk menjalankannya yaitu,
walau berbeda jurusan terkadang harus disatukan dalam satu kelas untuk
proses pembelajarannya usahakan itu hanya kelas yang setingkat saja
misalkan kelas XII TAV dengan XII TKR tapi itu hanya untuk mata
pelajaran normatif dan adaptif saja, kalau dipelajaran produktif telah
disediakan bengkel untuk jurusan masing-masing.

26

Jika dengan banyaknya jumlah siswa yang belajar dalam satu


ruangan kelas dapat menggunakan ruang terbuka, menggunakan ruang
terbuka tidaklah merupakan suatu kendala yang besar karena siswa-siswa
terkadang juga bosan dengan suasana belajar yang selalu berada didalam
kelas, dengan begitu suasana belajar akan lebih berbeda dan segar, karena
berada diluar ruangan, sedikit mengrangi kejenuhan para siswa, guru
harus bisa menguasai kelas yang dijalani agar para siswa tetap fokus
walau harus belajar diluar ruangan.
Dengan cara seperti itu sebenarnya keefektifan dalam belajar
sedikit tercapai, tetapi sejauh ini hanya itu yang bisa penulis lakukan
untuk mengatasi masalah yang penulis hadapi selama melakukan praktek
pengalaman lapangan kependidikan.
5. Interpretasi
Untuk mencapai efektifitas belajar diperlukan peran guru dalam
proses pembelajarn tersebut, memang kadang kala terjadi beberapa
hambatan, namun semangat belajar siswa harus selalu dibangkitkan agar
mereka merasa tertarik untuk belajar, walau terkadang kondisi lingkungan
dan tempat masih mengalami masalah.
Renovasi sekolah yang diadakan pemerintah bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas dan proses belajar lebih baik nanti kedepannya,
saat sekolah menjalani proses renovasi maka terjadi jugalah renovasi
semangat untuk belajar dan mencapai prestasi lebih baik lagi

27

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pengalaman Lapangan Kependidikan yang penulis alami
di sekolah latihan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan observasi/orientasi dalam Program Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PPLK) sangat berguna bagi mahasiswa PLK untuk
mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada di sekolah latihan (fisik,
administrasi, akademik dan sosial).
2. Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) merupakan suatu
wadah untuk menerapkan langsung teori-teori yang didapat dibangku
kuliah melalui pengalaman langsung dan nyata di sekolah latihan..
3. Dengan adanya Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK),
maka akan dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai kepribadian
yang tangguh sebagai calon pendidik.
4. Suatu out put yang baik sangat dipengaruhi oleh input yang baik pula dan
didukung oleh proses yang baik pula. Disinilah dituntut peran aktif guru
dan siswa dalam peningkatan mutu pendidikan.

B. Saran
Saran penulis setelah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PPLK) di SMK Negeri 1 Kec. Suliki, yaitu:
1. Diharapkan hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah (SMK N
1 Kec. Suliki) dengan pihak Universitas Negeri Padang tetap terjalin demi
peningkatan pendidikan di Sumatra Barat.
2. Pihak sekolah (SMK Negeri 1 Kec. Suliki) hendaknya lebih meningkatkan
ekstra-kurikuler yang telah ada untuk meningkatkan kegiatan siswa di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai