Anda di halaman 1dari 17

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah

: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien


gagal ginjal kronis

Pokok Bahasan

: Gagal Ginjal Kronis

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi pada pasien hemodialisa gagal ginjal kronis
Sasaran

: Klien dan keluarga dengan masalah gangguan ginjal


Kronis di ruang hemodialiasa

Hari/Tanggal

: Sabtu/ 03-12-2015

Waktu

: 08.00 WIB - 08. 45 WIB (45 menit)

Tempat

: Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Al Ihsan Bandung

1.

Tujuan Instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, pasien dan keluarga
dapat mengerti dan memahami tentang diet pada pasien hemodialisa.

2.

Tujuan Intruksional khusus


a.

Pasien dan keluarga dapat menyebutkan pengertian dari Gagal


ginjal kronik

b.

Pasein dan keluarga dapat menyebutkan penyebab, tanda dan


gejala gagal ginjal kronik

c.

Pasien dan keluarga dapat mengetahui pengertian diet bagi


pasien hemodialisa

d.

Pasien dan keluarga dapat mengetahui jenis jenis diit dan nutrisi
untuk pasien hemodsialisa

e.

Pasien dan keluarga dapat mengetahui contoh menu untuk pasien

hemodialisa.

3.

Materi Pengajaran
Terlampir

4.

Alokasi Waktu
a.

Apersepsi

: 5 menit

b.

Penjelasan/uraian materi

: 25 menit

c.

Rangkuman kecil (mini closure)

: 5 menit

d.

Rangkuman akhir/penutup (closure)

: 5 menit

e.

Evaluasi

: 5 menit

5.

Strategi Instruksional
a.

Menjelaskan materi-materi pelajaran

b.

Menggunakan

media

pengajaran

untuk

mempermudah

pemahaman klien dan keluarga


c.

Memberikan kesempatan bertanya kepada klien dan keluarga

d.

Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana


pemahaman klien dan keluarga.

6.

Kegiatan Belajar-Mengajar

Tahap
Pra

Kegiatan Pendidik

enyiapkan peralatan

Kegiatan
Peserta Didik
M Mempersiapkan
pasien

Penanggung
Jawab
Rendy
Siti aisyah

Metode

Media

Ceramah

infocus Iip Arif

S
et ruangan

Kegiatan
pembuka

M
embantu
menyiapkan
pasien dan keluarga
M
enyiapkan daftar hadir
M Menyimak
elakukan perkenalan
M
enjelaskan
tujuan
pembelajaran
M

Tanya

Uraian
materi

enjelaskan
cakupan
materi yang akan dibahas
A
persepsi tentang diit bagi
klien hemodialisa
M
enggali
pengetahuan
peserta
tentang
pengertian gagal ginjal
kronik, penyebab tanda
dan gejala gagal ginjal
kronik
P
engertian diit, nutrisi yang
baik untuk pasien dengan
gangguann ginjal kronik,
cara menyajikan nutrsi
untuk pasien hemodilisa.
M
enjelaskan
penyebab
tanda dan gejala gagal
gijal kronik
M
enjelaskan
pengertian
diit.
M
enjelaskan
jenis-jenis
nutrisi
dan
sumber
makanannya.
M
enjelaskan cara memilih
dan menyajikan nutrisi
diit
untuk
pasien
homodilisa
M
emberikan contoh menu
diit pasien hemodialisa
M
emberi
kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
M
enjawab pertanyaan yang
belum
dimengerti

Menjawab

jawab

Menguraikan
pengetahuannya

Tanya
jawab

infocus Cucu Mulyani


Leaflet

Menyimak
Ceramah

Menguraikan
pengetahuannya

Tanya
jawab

Menyimak

Ceramah

Bertanya

Tanya
jawab

Menyimak

Tanya
jawab

peserta.

Kegiatan
menutup

7.

M Menjawab
elakukan
evaluasi
dengan
memberikan
pertanyaan langsung
M Bertanya
engundang
komentar
atau pertanyaan peserta. Menyimak
M
enjawab pertanyaan atau
komentar dengan singkat
dan jelas
M
enyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
M
engucapkan salam
Pengorganisasian

Mc

: Iip Arif Rahman. H

Pemateri : Cucu Mulyani


Fasilitator : Rendy herdianto dan siti aisyah
8.

9.

Variasi Media Pengajaran


a.

Infocus (power point)

b.

Leaflet
Mertode Pengajaran

Tanya
jawab

Ceramah

Iip Arif

Ceramah dan Tanya jawab


10.

Evaluasi
Materi Tanya jawab :
a. Sebutkan jenis diit untuk pasien hemodilisa
b. Sebutkan cara mengolah dan menyajikan diit untuk pasien hemodialisa

11.

Daftar Pustaka
Brunner & sunddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta :
EGC

Lampiran Materi

GAGAL GINJAL KRONIK

1.

Pengertian Gagal Ginjal Kronik


Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi
ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999).

Gagal Ginjal Kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan


penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan
cukup lanjut. (Suyono, S., dkk, 2001).
Gagal Ginjal Kronik ini menyebabkan suatu kondisi yang permanen dan
irreversible dimana ginjal berhenti untuk membuang sampah metabolik dan
air yang berlebihan dari darah.
2. Penyebab Gagal Ginjal Kronik
Penyebab dari gagal ginjal kronis menurut Price, S.A., dkk, alih bahasa
Peter, A., (1995), Ignatavicius, D., et all, (1995) adalah :
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi dan menyerang manusia
tanpa memandang usia, terutama wanita. Infeksi saluran kemih umumnya
dibagi dalam dua kategori besar : Infeksi saluran kemih bagian bawah
(uretritis, sistitis, prostatis) dan infeksi saluran kencing bagian atas
(pielonepritis akut). Sistitis kronik dan pielonepritis kronik adalah
penyebab utama gagal ginjal tahap akhir pada anak-anak.
2. Penyakit Peradangan
Kematian

yang

diakibatkan

oleh

gagal

ginjal

umumnya

disebabkan oleh glomerulonepritis kronik. Pada glomerulonepritis kronik,


akan terjadi kerusakan glomerulus secara progresif yang pada akhirnya
akan menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
a. Penyakit vaskular hipertensif
Hipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki kaitan yang erat.
Hipertensi

mungkin

merupakan

penyakit

primer

dan

menyebabkan kerusakan pada ginjal, sebaliknya penyakit ginjal


kronik dapat menyebabkan hipertensi atau ikut berperan pada

hipertensi melalui mekanisme retensi natrium dan air, serta


pengaruh vasopresor dari sistem renin-angiotensin.
b. Gangguan jaringan penyambung
Penyakit jaringan penyambung (penyakit kolagen) adalah
penyakit sistemik yang manifestasinya terutama mengenai
jaringan lunak tubuh, dan yang sering terserang adalah ginjal.
Penyakit jaringan penyambung yang dapat menyebabkan gagal
ginjal diantaranya adalah lupus eritematosus sistemik (SLE) dan
sklerosis sistemik progresif (skleroderma).
c. Gangguan kongenital dan herediter
Asidosis tubulus ginjal dan penyakit polikistik ginjal
merupakan penyakit herediter yang terutama mengenai tubulus
ginjal. Keduanya dapat berakhir dengan gagal ginjal meskipun
lebih sering dijumpai pada penyakit polikistik.
d. Penyakit metabolik
Penyakit metabolik yang dapat mengakibatkan gagal ginjal
kronik antara lain diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme
primer dan amiloidosis.

e. Nefropati toksik
Ginjal khususnya rentan terhadap efek toksik, obat-obatan
dan bahan-bahan kimia karena alasan-alasan berikut :
1) Ginjal menerima 25 % dari curah jantung, sehingga sering
dan mudah kontak dengan zat kimia dalam jumlah yang
besar.
2) Interstitium yang hiperosmotik memungkinkan zat kimia
dikonsentrasikan pada daerah yang relatif hipovaskular.

3) Ginjal

merupakan

kebanyakan

jalur

obat,

mengakibatkan

ekskresi

sehingga

penimbunan

obat

obligatorik
insufisiensi
dan

untuk
ginjal

meningkatkan

konsentrasi dalam cairan tubulus.


Gagal ginjal kronik dapat diakibatkan penyalahgunaan
analgesi dan paparan timbal.
f.

Nefropati obstruktif
Obstruksi pada saluran kemih dapat menimbulkan gejala
yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Adapun
obstruksi saluran kemih yang dapat menyebabkan gagal ginjal
diantaranya :
1) Saluran kemih bagian atas

(1) Kalkuli
(2) Neoplasma
(3) Fibrosis
(4) Retroperitoneal
2) Saluran kemih bagian bawah

(1) Hipertrofi prostat


(2) Karsinoma prostat
(3) Striktur uretra
(4) Anomali kongenital pada leher kandung kemih dan
uretra
3.

Tanda dan Gejala Gagal ginjal kronik


1. Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996) :
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental,
berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi

b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas


dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak,
udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi
mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001) antara lain : hipertensi,
(akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin angiotensin aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem
pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi
pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah,
dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran,
tidak mampu berkonsentrasi).
3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. Gangguan kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi
perikardiac

dan

gagal

jantung

akibat

penimbunan

cairan,

gangguan irama jantung dan edema.

b. Gangguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak,
suara krekels.
c. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau
ammonia.

10

d. Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg sindrom (pegal pada kakinya sehingga selalu
digerakan), burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar,
terutama ditelapak kaki), tremor, miopati (kelemahan dan
hipertropi otot otot ekstremitas.
e. Gangguan Integumen
kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning kuningan
akibat penimbunan urokrom, gatal gatal akibat toksik, kuku tipis
dan rapuh.
f.

Gangguan endokrim
Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan
menstruasi dan aminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan
metabolic lemak dan vitamin D.

g. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa


biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan
natrium dan dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia,
hipokalsemia.

h. System hematologi
anemia

yang

disebabkan

karena

berkurangnya

produksi

eritopoetin, sehingga rangsangan eritopoesis pada sum sum


tulang berkurang, hemolisis akibat berkurangnya masa hidup
eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga terjadi gangguan
fungsi trombosis dan trombositopeni.
4. PENATALAKSANAAN

11

Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan Gagal Ginjal Kronik


dibagi tiga yaitu :
a) Konservatif
-

Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin

Observasi balance cairan

Observasi adanya odema

Batasi cairan yang masuk

b) Dialysis
-

Peritoneal dialysis
Biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang
tidak bersifat akut

adalah CAPD (Continues Ambulatori

Peritonial Dialysis)
-

Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di
vena

dengan

menggunakan

mesin.

Pada

awalnya

hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk


mempermudah maka dilakukan :

AV fistule : menggabungkan vena dan arteri

Double lumen : langsung pada daerah jantung (vaskularisasi


ke jantung)

c) Operasi
-

Pengambilan batu

transplantasi ginjal

5. DIIT NUTRISI UNTUK GAGAL GINJAL KRONIK

12

a.

Tujuan Diet Penyakit Ginjal Kronik


1)

Mencapai
dengan

dan mempertahankan

memperhitungkan sisa

status gizi

optimal

fungsiginjal, agar tidak

memberatkan kerja ginjal.


2)

Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi


(uremia).

3)

Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

4)

Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan


memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus (Almatsier, 2006).

Pada penderita GGK sering terjadi mual, muntah, anoreksia, dan


gangguan lain yang menyebabkan asupan gizi tidak adekuat/ tidak
mencukupi. Syarat pemberian diet pada gagal ginjal kronik adalah
(Almatsier 2006) :

Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.

Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 gr/kg BB.

Lemak

cukup,

yaitu

20-30%

dari

kebutuhan

total energi, diutamakan lemak tidak jenuh ganda.


Karbohidrat cukup,

yaitu: kebutuhan

energi

total

dikurangi yang berasal dari protein danlemak.


Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, acites,
oliguria, atau anuria, banyak natrium yang diberikan antara 1-3
g.
Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia
(kalium darah > 5,5 mEq), oliguria,atau anuria.

13

Cairan

dibatasi

yaitu

sebanyak

sehari ditambah dengan

jumlah

urine

pengeluaran cairanmelalui

keringat dan pernapasan (500 ml).


Vitamin cukup, bila

perlu berikan suplemen

piridoksin,

asam folat, vitamin C, vitamin D.


Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan
pasien, yaitu :
Diet Protein Rendah I

: 30 gr protein diberikan kepada

pasien dengan berat badan 50 kg.


Diet Protein Rendah II

: 35 gr protein diberikan kepada

pasien dengan berat badan 60 kg.


Diet Protein Rendah III

: 40 gr protein diberikan kepada

pasien dengan berat badan 65 kg.Karena kebutuhan gizi


pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung
pada keadaan dan berat badan perorangan, maka
jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi
atau lebih rendah daripadastandar. Untuk protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial
murni.

1. MENU DIIT YANG DIANJURKAN


2.

Pola konsumsi makanan merupakan gambaran mengenai jumlah jenis dan

frekuensi bahan makananyang dikonsumsi seseorang sehari-hari dan


merupakan ciri khas pada suatu kelompok masyarakattertentu. Konsumsi
pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi
seseorang(Harper, 1985). Sedangkan menurut Suharjo (1996), pola

14

konsumsi pangan adalah cara seseorangatau sekelompok orang dalam


memilih

makanan

sebagai

tanggapan

terhadap

pengaruh

fisiologis, psikologis, kebudayaan, dan sosial. Pengaturan diet atau maka


nan pada gagal ginjal sangat berpengaruh bagi penyakit ginjal.
3.

Contoh susunan bahan makanan sehari untuk pasien gagal ginjal

yang menjalani hemodialis


Waktu
Pagi

Pukul
10.00

Siang

Pukul 16.00
Sore

Pukul 21.00

Bahan makanan
Beras
Telur
Mezena
Sayuran
Gula pasir
Minyak
Tepung
susu
whole
Maizena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Telur
Sayuran
Buah
Minyak
gula pasir
Maizena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Telur
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Tepung
whole
Gula pasir

berat
75 gr
50 gr
20 gr
50 gr
20 gr
10 gr
10 gr

URT
1 gelas tim
1 butir
4 sdm
gelas
2 sdm
1 sdm
2 sdm

10 gr
20 gr
10 gr
75 gr
25 gr
25 gr
75 gr
100gr
10 gr
10 gr
10 gr
20 gr
10 gr
75 gr
25 gr
25 gr
75 gr
100 gr
10 gr
10 gr
susu 20 gr

2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gelas tim
1 potong kecil
butir
gelas
1 potong pepaya
1 sdm
1 sdm
1 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gelas tim
1 potong kecil
butir
gelas
1 potong papaya
1 sdm
1 sdm
4 sdm

20 gr

4 sdm

4.
5. Dimana energi = 2000 kal; protein 40 gr;diet rendah protein rendah garam
Pagi

Siang

Malam

15

< 10.00
Nasi

10.00
Kue talam

< 16.00
Nasi

16.00
Agar-agar

< 20.00
Nasi

Telur

Teh manis

Ikan

Teh manis

Daging

ceplok

panggang

bistik

Tumis labu

Cah sayur

Sup sayur

siam

Papaya

Papaya

Susu

Teh manis

Teh manis

20.00
susu

16

Lampiran

BERITA ACARA PENYULUHAN


Pada hari ini, Sabtu 03 Januari 2015
Telah dilakukan penyuluahan sebagai berikut :
1.
2.

Tema Penyuluhan
Sasaran

3.
4.

Waktu
Tempat

: Nutrisi Pada Pasien Hemodialisa


: Klien dan keluarga dengan masalah
gangguan ginjal Kronis
: 08.00 WIB - 08. 45 WIB (45 menit)
: Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Al Ihsan
Bandung

Mengetahui,

Bandung, 03 Januari 2015


Penyuluh

Ka. Ruangan Hemodialisa

Pembingbing Klinik RS

KELOMPOK 3

Pembingbing Akademik

17

Anda mungkin juga menyukai