Anda di halaman 1dari 11

Percobaan 3

EFFLUX TIME
Kelompok 6A:
1.Ady Prima
2.Indah Astari

(2312 030
(2312 030

035)
3. Irma Nuhanifah
(2312 030 )
4. Regine Generis
(2312 030
105)
5. Kelita Mea Melaca(2312 030 )

Tujuan percobaan
Adapun tujuan percobaan Efflux Time
adalah :
1. Mempelajari aliran fluida dinamis didalam
pipa vertikal.
2.Menetapkan waktu yang diperlukan untuk
pengosongan tangki secara teoritis.
3.Menghitung faktor koreksi waktu
pengosongan tangki sebenarnya terhadap
waktu pengosongan teoritis.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan
Efflux Time ini adalah:
1.Bagaimana aliran fluida dinamis dalam pipa
vertikal?
2.Bagaimana menentukan waktu yang
diperlukan untukk mengosongkan tangki
secara teoritis?
3.Bagaimana menentukan faktor koreksi waktu
pengosongan tangki sebenarnya terhadap
waktu pengosongan tangki secara teoritis?

Pengertian EFFLUX TIME


Eflux time adalah waktu yang diperlukan untuk
penurunan cairan dalam tangki melalui pipa
vertikal pada dasar tangki karena gaya
beratnya sendiri.
Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu
yang terpenting dalam proses flow control.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui
berapa kapasitas fluida yang dialirkan untuk
mendapatkan harga pengukurannya
(measurement variable).

fungsi utama orifice adalah membatasi


aliran. Fungsi pembatasan tekanan
dari orifice adalah merupakan
konsekuensi dari relasi antara pressure
drop dan flow drop.

Gaya-gaya yang
berpengaruh pada efflux
time
1. Gaya Friksi
2. Gaya Tekan
Gaya friksi dianggap sangat
kecil dibandingkan gayagaya lain karena efek
dinding terhadap fluida
dapat diabaikan. Efflux
time dapat diterapkan
pada aliran fluida laminer
dalam kasus aliran fluida
sebagai film (pelapis)
yang mengalir turun ke
bawah pada permukaan
vertikal.

Gaya tekan
bergantung pada
besarnya tekanan dan
luasan permukaan
yang dikenai tekanan
dengan persamaan
3.Gaya Berat
Gaya berat bergantung
pada massa dan
percepatan gravitasi

Aliran viskos dan


nonviskos
Aliran viskos adalah aliran dengan
kekentalan atau disebut aliran fluida pekat.
Kepekatan fluida ini tergantung pada
gesekan antara beberapa partikel
penyusun dengan tempat terjadinya aliran
tersebut. Untuk aliran air lebih didekatkan
pada aliran dengan kental yang rendah,
sehingga aliran air dapat berada pada
aliran nonviskous

Macam-macam Aliran
Aliran Laminer

Aliran turbulen

Pada kecepatan rendah, fluida


cenderung mengalir tanpa
pencampuran secara lateral
dan lapisan lapisan yang
berdampingan menggelincir di
atas satu sama lain. Disini
tidak terdapat aliran silang
atau pusaran (eddy). Rejim ini
disebut
aliran
laminer
(laminar
flow).
Pada
kecepatan yang lebih tinggi,
terjadi aliran turbulen dan
pembentukan pusaran yang
menyebabkan
terjadinya
pencampuran lateral.

Pada laju-aliran rendah,


penurunan tekanan di
dalam
fluida
akan
bertambah
secara
langsung
menurut
kecepatan fluida, pada
laju tinggi pertambahan
itu jauh lebih cepat lagi,
yaitu kira-kira menurut
pangkat dua kecepatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Efflux Time


Diameter
Diameter Tangki, dimana
diameter tangki ini akan
mempengaruhi debit air.
Diameter Pipa, dimana
diameter pipa akan
mempengaruhi
kecepatan alir fluida.

Luas penampang tangki


dari tempat aliran itu
keluar. Bila luas
penampung keluarnya
zat cair tersebut makin
besar maka debit
semakin besar dan
begitu pula sebaliknya.

Ketinggian
Ketinggian
Tangki,
dimana ketinggian tangki
akan
mempengaruhi
kecepatan
karena
ketinggian
akan
menekan
air
karena
semaklin tinggi air maka
semakin
besar
tekanannya sehingga air
yang
keluar
juga
semakin
besar
dan
semakin rendah tinggi
air maka tekanannya
semkain kecil dan jumlah
air yang keluar semakin
kecil.

Metodologi Percobaan
Alat yang Digunakan
1.Beaker glass
2.Ember
3.Gelas Ukur
4.Piknometer
5.Stopwatch
6.Seperangkat Alat Efflux Time
7.Thermometer
8.Viscometer Ostwald

Prosedur Percobaan

III.4.1.
Tahap Persiapan
1. Menyiapkan seluruh peralatan percobaan efflux time yang terdiri dari
seperangkat alat efflux time, beaker glass, ember, gelas ukur,
piknometer, stopwatch, viscometer Ostwald dan thermometer.
2.Mengecek kondisi tangki dan menghitung dimensi pipa pada tangki.
III.4.2.
Tahap Percobaan
Memasukkan air ke dalam tangki dengan kondisi pipa yang ditutup.
1.Melihat tinggi fluida awal (Ho= 30 cm) pada tangki dengan melihat
penera tinggi cairan pada tangki.
2.Membuka penutup pipa dan memulai menghitung penurunan tinggi air
(h) tiap 5 cm dan menghitung juga waktu (t) yang dibutuhkan untuk
penurunan tersebut dan secara bersamaan menghitung volume air (v)
yang tertampung di ember dengan gelas ukur.
3. Mengulangi percobaan tersebut untuk setiap variabel yang ditetapkan.
4. Mengukur temperatur Air .
5.Mengukur densitas dan viskositas Air.

Anda mungkin juga menyukai