Skripsi Fix Fix
Skripsi Fix Fix
SKRIPSI
DESEMBER 2014
OLEH:
Lusy Herawati Alwi
C111 10 325
PEMBIMBING :
Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, MSc
: 15 Desember 2014
Waktu
: 16.00 WITA
Tempat
Judul Skripsi:
EFEKTIVITAS TERAPI BEKAM TERHADAP
PENURUNANKADAR KOLESTEROL TOTAL
Makassar,
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS
TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
TOTAL sebagai tugas dalam menyelesaikan pendidikan profesi kedokteran pada
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Unhas.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak
dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
akhir ini, terkhusus kepada Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, MSc selaku pembimbing
yang telah tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
dan memberi arahan kepada penulis hingga selesainya hasil penelitian ini.
Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan Ibunda atas segala
doa, kasih sayang, dukungan serta semangat dan motivasi yang selalu diberikan
kepada penulis.
Sehubungan dengan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, M.Sc selaku Ketua Bagian IKM-IKK
Fakultas Kedokteran Unhas dan sekaligus sebagai pembimbing yang
telah memberikan banyak bimbingan dan bantuan selama penulis
mengikuti
kepaniteraan
klinik
di
Bagian
IKM-IKK
Fakultas
Kedokteran Unhas.
2. Pimpinan dan Staf Klinik Hamdallah makassar yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kepaniteraan klinik di
Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Unhas.
3. Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, para Pembantu Dekan, staf
pengajar, dan seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan dan
bimbingan kepada penulis selama mengikuti kepaniteraan klinik di
Fakultas Kedokteran Unhas.
Penulis,
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Desember, 2014
Lusy Herawati Alwi , C111 10 325
Dr. dr. H.A. Armyn Nurdin, MSc
EFEKTIVITAS BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR
KOLESTEROL TOTAL
(xi+ 54 halaman + 4 tabel + 9 lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko
utama untuk terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu plak
ateromatosa atau fibrofatty flaques yang menonjol ke dalam dan
menyumbatpembuluh darah, memperlemah media dibawahnya
dan mungkin mengalami penyulit serius.Terapi bekam basah
dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar LDL
sertamenaikkan HDL dan mempunyai efek pencegahan terhadap
terjadinya
aterosklerosis.
Berbagai
upaya
dalam
penatalaksanaan hiperkolesterol sudah dilakukan yaitu secara
pengobatan medis maupun alternatif. Pengobatan alternatif
dengan metode bekam bukanlah hal baru dikalangan masyarakat
indonesia. Terapi bekam baik digunakan pada pasien hipertensi,
karena tidak mempunyai efek samping.
Tujuan Penelitian:Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
bekam terhadap penurunan kadar kolesterol total dalam darah di Klinik Bekam
Hamdalah.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan
satu group pre-test dan post-test tanpa group kontrol. Subyek
penelitian berjumlah 5 orang yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu berumur lebih dari 45 tahun. Semua subjek diberikan
perlakuan bekam sebanyak satu kali selama dua 14 hari.
Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan sebelum dan
sesudah dilakukan pembekaman. Setelah 14 hari di ukur ulang
kadar kolesterol total tanpa dibekam. Hasil penelitian diuji
statistik menggunakan analisis tberpasangan dan repeated
anova.
Hasil: hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kolesterol total pasien sebelum
dibekam sebesar 215,4 mg/dl. Setelah diberikan terapi bekam pertamakali, terjadi
penurunan rata-rata kolesterol total yang signifikan yaitu dengan mean sebesar
209,9 mg/dl dan nilai rata-rata kolesterol total setelah 2 minggu sebesar 200 mg/dl
dengan catatan salah satu respondan tidak dapat hadir karena keluar kota.
MEDICAL FACULTY
HASANUDDIN UNIVERSITY
December, 2014
Lusy Herawati Alwi C 111 10 325
Dr. dr. A. Armyn Nurdin MSc
THE EFFECT OF CUPPING IN DECREASING BLOOD TOTAL
COLESTEROL
Xi + 54 pages + 4 tables + 9 attachments
ABSTRACT
BackgroundHypercholesterolemia is a major risk factor for atherosclerosis,
which is an atheromatous or fibrofatty plaques protruding into and clog blood
vessels, weakening the underlying media and may have serious complications.
Wet cupping therapy can reduce total cholesterol and LDL levels and raise HDL
and has a preventive effect against atherosclerosis. treatment of
hypercholesterolemia various hearts efforts that 's been done operated medical and
alternative medicine . with use alternative medicine cupping method is not new
hal state among ' the people of Indonesia . Both cupping therapy used in patients
with hypertension , because not have Side effect.
Objective:This research to was aimed to investigate the effect of cupping therapy
in decreasing total cholestrol in Hamdalah Cupping Clinic.
Method:The research design is experimental with one group pre-test and post-test
without control group. The subject of the research is person which meet inclusion
eligibility, that is in more than forty five years old. Subject of this research are 5
patients. All of subjects were treated with cupping one time only and and after 14
days we remeasure the total cholestrol without cupping treatment. Measuring total
cholestrol were performed before and after cupping treatment.The research result
will be analyzed using paired t test, and repeated anova. Measuringinstruments
used are sphygmomanometer.
Result:The result showed that mean of total cholestrolbefore cupping therapy was
215,4mg/dl, while the mean of total cholestrol after cupping therapy was
209,9 mg/dland the mean total cholestrol after 14 days with
cupping therapy was 200,5 mg/dl (one of the respondant did not
come on the 14th day which lead the data to be not accurate).
The result of the research indicated decrease of blood pressure.
Conclussion:The conclusion of the research is that cupping
therapy can reduce total cholestrol in patients with high total
cholestrol.
Key
word:total
cholestrol.bekam,
hypercholesterolemia,
hijamah, and cupping.
Bibliography:45 (1999 -2013)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
HALAMAN PERESETUJUAN CETAK ...........................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
ABSTRAK .............................................................................................................3
DAFTAR ISI ..........................................................................................................5
DAFTAR TABEL ..................................................................................................7
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................9
1.1
Latar Belakang....................................................................................
1.2
Rumusan Masalah...............................................................................
13
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................
13
13
15
15
2.1.2. Sejarah ..
15
17
23
26
26
28
29
33
34
2.2.Kolesterol......
35
36
36
39
41
44
45
45
45
46
46
46
47
48
48
49
49
BAB VI PEMBAHASAN....................................................................................50
6.1. Pembahasan ........................... 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................53
7.1. Kesimpulan ................................................................................................53
7.2. Saran ..........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................55
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3
Identitas Peneliti
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman dan modernisasi yang terus
terjadi menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat terutama
di daerah perkotaan. Perubahan pola dan gaya hidup ini salah satunya ialah
dengan banyak restoran makanan cepat saji yang menjual makanan
mengandung kolesterol tingi dan sedikit mengandung nutrisi. 1
Kolesterol adalah konstituen utama membran plasma dan
lipoprotein plasma.Senyawa ini sering ditemukan sebagai ester kolesteril,
dengan gugus hidroksil di posisi 3 yang mengalami esterifikasi dengan
suatu asam lemak rantai panjang. Senyawa ini terdapat pada hewan, tetapi
tidak pada tumbuhan atau bakteri 1,2
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada
tiap sel didalam tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal untuk
pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon
tertentu, seperti hormon seks dan lainnya 3
Dalam darah, kolesterol membentuk rangkaian lipoprotein.
Lipoprotein
sendiri
dibedakan
menjadi
rangkaian
High
Density
jantung (7,6 juta penduduk), Stroke (5,7 juta penduduk) dan selebihnya
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta
penduduk). Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari WHO
diperkirakan pada tahun 2015 kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa, dan tetap akan
meningkat sampai tahun 2030 diperkirakan sebanyak 23,6 juta jiwa. 4
Pravelensi di Indonesia berdaksarkan data dari Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2007 di dapatkan angka kematian akibat penyakit
jantung dan penyakit tidak menular pada tahun 1995 terdapat sebesar
41,7% dan meningkat pada tahun 2007 menjadi 59,5% (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2007). Menurut RISKESDAS pada tahun
2007 di Provinsi Riau tercatat sebanyak 17,3% angka kejadian penyakit
jantung dan penyakit tidak menular, dan terjadi penurunan pada tahun
2013 berdasarkan RISKASDES di dapatkan prevalensi penyakit jantung
dan penyakit tidak menular sebanyak 10,22% . 5
Penanganan kadar kolesterol yang tinggi menurut Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mencakup terapi farmakologis dan
terapi non farmakologis (Aurora, Sinambela, & Noviyanti, 2012). Terapi
farmakologis yang bisa digunakan yaitu dengan mengkonsumsi obatobatan golongan statin, fibrat, resin dan lainnya. 1, 2
Terapi non farmakologis yang bisa dimanfaatkan yaitu dengan
terapi
bekam
(Hijamah).
Bekam
adalah
terapi
yang
bertujuan
terjangkau
terapi
kesehatan
juga
kecil
kemungkinannya
Tujuan Umum
13
Tujuan Khusus
di Klinik Hamdalah.
Mengetahui kadar kolesterol
total
responden
sebelum
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bekam
2.1.1. Definisi dan Klasifikasi Bekam
Definisi Bekam (Hijamah) Secara etimologi memiliki dua makna:
Pertama : Kata Hijamah berasal dari kata hajamah merupakan kata kerja
yang berarti menyedot. Misalnya seperti kalimat hajamah tsadya ummihi
berarti anak menghisap susu ibunya. dengan demikian yang dimaksud
15
Istilah Al-hijamah berasal dari bahasa arab yang artinya pelepasan darah
kotor. Terapi ini merupakan pembersihan darah dan angin, dengan
mengeluarkan sisa toksid dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan
cara menyedot. Alat yang digunakan dalam melakukan cantuk terbuat dari
tanduk kerbau atau sapi, gading gajah, bambu, gelas, atau dengan alat
vakum yang bersih dan higinies.4
2.1.2. Sejarah
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan, berdasarkan tradisi
(sunnah) Rosulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak
zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan telah disesuaikan
serta mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat
yang praktis dan efektif serta efek samping. Teknik pengobatan bekam
adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun) yang berbahaya
dari dalam tubuh, melalui permukaan kulit.6
Bekam mulai terkenal pada zaman Mesir kuno, meskipun
prakteknya sudah dilakukan sejak zaman Rosulullah, bahkan Rosulullah
SAW
sendiri
telah
melakukan
pengobatan
melalui
berbekam.
yang dituju, kemudian menghisap darah dari tempat tersebut dengan gelas
yang terbuat dari tanduk binatang (seperti banteng dan sapi). Ia
menggunakan cara ini juga untuk menghilangkan penyakit bisul dan
koreng. Mengingat hubungan bekam dengan tanduk hewan, maka dalam
masyarakat China bekam disebut Jiaofa yang berarti metode tanduk.
Dalam babat leluhur kerajaan Tang disebutkan bahwa terapi dengan bekam
digunakan untuk penyakit paru-paru (atau yang sejenisnya). Pada masa
yang relatif lebih modern di masa kerajaan Kouei-Yang.8
Pada zaman Mesir kuno, dimana kehidupan mereka mempunyai
aktifitas berdagang yang tidak hanya antar suku tapi juga menjangkau ke
berbagai bangsa. Perjalanan jauh dan cukup melelahkan, membuat kondisi
tubuh merasa tidak nyaman, maka mereka berupaya untuk mengurangi
rasa sakit di bagian anggota tubuhnya yang dirasa sakit, dengan
mengeluarkan
cairan-cairan
darah
yang
dianggap
mempengaruhi
17
18
Pada
tataran
lain,
kondisi
tersebut
menciptakan
20
belakang
dengan
perlahan-lahan,
sampai
nampak
22
23
sebuah
hadits
tentang
malam
dimana
beliau
semua
menyuruh
beliau
SAW
dengan
mengatakan:
al-
24
penggunaan
pakaian
ketat,
ikat
kepala
yang
berkepanjangan.
4) Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal.
Kemarahan, ketakutan, kesedihan, kesayuan, dan kerisauan
25
hari Jumat dan hari Sabtu serta hari Ahad. Berbekamlah pada hari
Senin dan Selasa. Hindarilah berbekam pada hari Rabu, karena
Rabu merupakan hari dimana nabi Ayyub tertimpa malapetaka.
Tidaklah timbul penyakit kusta dan lepra, kecuali pada hari Rabu
atau malam hari Rabu. (Shahih Sunan Ibnu Majah, II/261, karya
Imam al-Albani)
Al-Khallal berkata: Aku diberitahu Ishmah bin Isham, dia
berkata: Aku diberitahu Hambal, dia berkat: Abu Abdullah
Ahmad bin Hambal biasa melakukan bekam kapan pun ketika
darah tidaknormal dan kapan pun waktunya.
ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan para ulama itu
merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untu melakukan
bekam, karena pada saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu
datangnya sakit merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena
saat itulah darah sedang tidak normal.
Menurut Ibnul Qayyim perintah penggunaan bekam bukan pada
awal bulan (Qamariyah), karena cairan-cairan dalam tubuh kurang aktif
bergerak dan tidak normal.Bukan pula akhir bulan, karena cairan-cairan
itu berkurang.Yang baik ialah pada pertengahan bulan, ketika cairancairan di dalam tubuh bergolak dan mencapai puncak penambahannya,
karena bertambahnya cahaya dari rembulan.
2.1.7. Teknik Bekam
Terapi bekam dilakukan dengan cara mengoleskan alkohol pada
titik yang akan dibekam agar steril, proses berikutnya dibekam hingga
kulit terlihat tertarik dan berwarna kemerahan. Selanjutnya permukaan
kulit (epidermis) disayat dengan pisau bedah atau silet steril sehingga akan
keluar darah kotor. Sayatan ini tidak berbahaya karena yang tersayat hanya
28
lapisan kulit luar, tidak sampai ke dalam lapisan daging. Setelah darah
keluar disedot lagi dengan bekam hingga keluar getah bening. Getah
bening ini yang berfungsi menutup lapisan yang tersayat. Luka Sayatan
tersebut dapat sembuh dalam waktu tiga hari (Sutomo,2008). Bekam harus
dilakukan dengan serba steril yaitu steril hatinya dalam arti ikhlas dalam
melakukanya, jika memungkinkan sebaiknya dilakukan sambil berpuasa
baik pasien maupun yang mengobati, meminta kesembuhan dari-Nya.Alat
yang digunakan juga harus steril, seperti gelas bekam, penyedot udara,
pisau/silet dan kantung tangan.Alat seperti silet dan kantung tangan harus
sekali pakai langsung dibuang. Walaupun tidak berbahaya, bekam tidak
dianjurkan untuk penderita diabetes, pasien yang fisiknya lemah, penderita
infeksi kulit merata, kanker darah, sedang hamil dan rentan keguguran
kandungan, hepatitis A dan B, penderita anemia serta pasien yang sedang
menjalani cuci darah. Jika dilakukan bekam pada golongan ini,
dimungkinkan akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan.
2.2.8. TEMPAT/TITIK BEKAM
Adapun titik yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1) Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut
pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk
terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke,
suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah,
perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2) Di sekitar urat leher (al akhdaiin), titik ini untuk mengobati penyakit
seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan
tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3) Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang
tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada
anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah,
jerawat.
4) Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagai macam penyakit.
29
5) Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naais), yaitu daging lembut di
pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.
6) Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak
memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.
7) Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit
pegal/nyeri di pinggang dan wasir.
8) Pangkal telapak kaki (iltiwa di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri
di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9) Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:
1) AL AKHDA'AIN :
a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar
vena jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan
besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher,
nyeri tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit
kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit
kerongkongan .
2. ILTIWA'
a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis),
antara malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid,
insomnia, ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri
punggung, gangguan kencing dll.
3. AL KAHIL
a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus
spinosus vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri,
setinggi pundak.
30
31
7. 'ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa
Rasulullah SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena
penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An-Nasai, Ibnu
Majah).
8. QAMAHDUAH
a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah
adalah bagian kepala yang menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli,
kaku lidah, schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo
dll.
9. PELIPIS DAN DAGU
Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit
gigi dan sakit pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk.
(Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah melakukan bekam
sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya).
10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI
Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua
paha, betis, serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan
gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam urat.
11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT
Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang
ada di paha, menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir,
mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatalgatal pada bagian punggung.
12. 'ALA DZOHRIL QODAMI
32
33
terlalu
banyak. Karena dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah
bisa keluar banyak yang dapat mengakibatkan anemia.
2) Patella atau tempurung lutut
3) Tepat di sendi-sendi tulang
4) Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas
bekam mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami
varises itu pecah, maka dapat mengancam nyawa pasien
5) Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises
6) Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas
torakal serta bagian bawah lumbar
7) Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy
8) Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara,
mata, telinga
9) Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru
10) Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi
11) Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat
dihijamah dari arah belakang atau punggung
12) Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti
pergelangan lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehatihatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis diepidermis
13) Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam
2.2.11. Prinsip Kerja Bekam
Sudah banyak penelitian di luar negeri tentang cara kerja dan
manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Amir Muhammad
Sholih. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang
melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh
seperti halnya pengobatan akupuntur.Tetapi dalam akupuntur yang
dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga
terjadi pergerakan aliran darah.
Kerja terapi bekam berkaitan dengan unsur besi yang terdapat
dalam darah manusia yaitu berupa unsur panas yang dapat menyebabkan
terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap
virus.Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi,
reaksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya
34
rendah dalam darah. Selain itu, pembuangan sebagian darah dalam terapi
bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih
cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebagai terapi pendamping
pengobatan medis.
Hasil percobaan yang pernah dilakukan Amir pada pasien
terinfeksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam
darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan
Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal
sebelum
dibekam
reaksi
terhadap
obat
tersebut
hampir
tidak
2.2. Kolesterol
Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam lipoprotein plasma,
yang bisa dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam
lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Unsur ini disintesis dalam
banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh
lewat empedu sebagai garam kolestrol atau empedu. Kolesterol
merupakan prekusor semua senyawa steroid dalam tubuh, seperti
kortikosteroid, hormone seks, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol
adalah produk khas hasil metabolisme hewan dan dengan demikian
35
terdapat dalam segala makanan yang berasal dari hewan seperti kuning
telur, daging, hati dan otak. 23
2.2.1.Kepentingan biomedis
Kolesterol merupakan lipid alifatik dan dalam keadaan demikian
menjadi komponen penting struktural yang membentuk membrane sel
serta lapisan eksternal lipoprotein plasma. Lipoprotein mengangkut
kolesterol bebas dalam darah. Dimana unsur ini segera mengimbangi
unsur kolesterol dalam lipoprotein lainnya dan dalam membran sel
23
Gambar 1
36
37
38
posisi diantara C8 dan C7. Demosterol dibentuk pada titik oleh pergeseran
ikatan rangkap pada cincin B untuk membentuk posisi diantara C5 dan C6.
Akhirnya kolesterol dihasilkan ketika ikatan rangkap pada rantai samping
direduksi.
2.2.3 Transport Kolesterol
Kolesterol dalam diet diabsobsi dari usus, bercampur dengan
lemak bentuk lain, bergabung dengan kilomikron dan VLDL. Bentuk yang
terbanyak dalam bentuk ester dan ditranspor sebagai lipoprotein dalam
plasma.
23
banyak
perubahan,
sehingga
konsentrasinya
relative
bertambah. 26
3. IDL
39
Berasal dari VLDL yang kehilangan sebagian trigliseridanya. IDL ini tidak
bertambah lama didalam darah, sebagian diangkut menuju hati. Karena
adanya Apo B 100 dan E pada permukaannya, lipoprotein ini ditangkap
oleh reseptor LDL yang terdapat di membran sel hati. Didalam sel hati
mengalami endositosis lalu dipecah menjadi asam amino dan kolesterol
yang sebagian digunakan lagi dan sebagian dibuang dalam bentuk asam
empedu melalui empedu. Sedangkan sisanya setelah mengalami hidrolisis
dan kehilangan trigliserida dan Apo E-nya berubah menjadi LDL yang
kaya kolesterol. 26
Peningkatan IDL diyakini sebagai predisposisi terjadinya penyakit jantung
koroner
premature.
Akumulasi
IDL
merupakan
bentuk
40
darah. Pengaruh hederiter ini terdapat pada 1 dari 500 penduduk yang
disebut sebagai hiperkolestrolemia familial, yang memicu terjadinya
penyakit jantung koroner. 26
2. Makanan
Dinegara berkembang, makanan tinggi lemak berperan penting dalam
pembentukan aterosklerosis. Makanan tinggi lemak bisa secara langsung
mempengaruhi profil plasma lipid. 27
Dua jenis zat yang ada dalam makanan yang meningkatkan kadar
kolesterol LDL yaitu asam lemak jenuh (jenis lemak yang paling banyak
ditemukan dalam sumber makanan hewani) dan kolesterol , yang hanya
ditemukan dalam sumber makanan hewani. Asam lemak jenuh
meningkatkan kadar kolesterol LDL dari pada bahan makanan lain.
Mengonsumsi makanan dengan asam lemak jenuh dan kolesterol
merupakan penyebab utama peningkatan kolesterol darah dan terjadinya
penyakit jantung koroner di Amerika serikat. Menurunkan jumblah asam
lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan merupakan langakahpenting
dalam menurunkan kadar kolesterol darah. 28
Macam makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah adalah
makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda, yang banyak
terdapat dalam kacang tanah, jagung dan kacang kedelai. Dengan
banyaknya masukan makanan asalam lemak tak jenuh ganda akan
mendorong sistesa fosfolipid, yang akan mendorong sintesa HDL.
Meningkatnya HDL akan memperlancar transportasi kolesterol dari
jaringan dibawa ke hepar sehingga kolesterol jaringan akan berkurang. 28
3. Berat Badan
Berat badang
yang
berlebihan
meningkatkan
kolesterol
LDL.
41
Aktifitas fisik atau olahraga yang teratur dapat menurunkan LDL, dan
meningkatkan HDL. 26
Studi Framingam menyebutkan bahwa individu yang kurang beraktivitas
fisik lebih mudah terserang aterosklerosis dan PJK daripada individu
yang banyak beraktifitas fisik. 28
5. Jenis kelamin
Menurut data yang dikumpulkan oleh The Health United State
menyebutkan bahwa perempuan memiliki jumlah populasi yang lebih
banyak daripada laki-laki dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.26
6. Alkohol
Meminum alkohol secara berlebihan menyebabkan kematian.Efek
alkohol terhadap sistem kardiovaskular sangant kompleks, secara
bergantian mempengaruhi fungsi kardiovaskular dengan mekanisme
primer dan skunder. Alkohol mungkin mempengaruhi secara primer dan
menimbulkan kardiomiopati, dimana kardiomiopati dapat menyebabkan
atherosklerosis arteri koronaria. Sedangkan secara skunder dengan
meningkatkan kadar trigliserida dimana trigliserida memperburuk
transport oksigen, merangsang agregasi trombosist, disfungsi endotel dan
penurunan HDL. Secara akut dan kronik efek etanol terhadap sistem
kardiovaskular merupakan faktor tidak tetap. 28
Pada pengguna alkohol ditemukan peningkatan tekanan darah, agregasi
platelet, koagulasi darah. Level trigliserida , Fibrilasi atrial paroksismal
dan kardiomiopati dan hal ini berhubungan dengan peningkatan resiko
penyakit jangtung koroner. 28
7. Stres
Stres yang terlalu lama dapat meningkatkan level kolesterol . hal ini
berdasarkan pemikiran bahwa jika seseorang mengalami stress, mereka
menghibur diri dengan makan banyak. Asam lemak jenuh dan kolesterol
dalam makanan tersebut menyebabkan peningklatan kadar kolesterol
dalam darah. 28
42
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan maksud serta tujuan maka
disusunlah variabel sebagai berikut:
beka
m
Kadar
kolesterol
43
Lokasi Penelitian :
Lokasi penelitian ini rencana akan dilakukan di Klinik Hamdalah yang
telah mendapatkan izin praktek dari Departemen Kesehatan pemerintah
Sulawesi Selatan.
Waktu penelitian :
4 November 2014 18 November 2014
4.3 Populasi dan sampel
4.3.1 Populasi
Pasien dengan yang datang ke klinik bekam Hamdalah mulai 4 November4.3.2
18 November 2014
Sampel
Sampel yang diambil adalah pasien dengan klinik hamdalah yang datang
dengan keluhan yang berbeda- beda , dengan mengunakan teknik total
sampling.
44
no. 59 adalah Berumur 40-60 tahun dan tidak konsumsi obat hipertensi.
Kriteria Eksklusi
Subjek yang tidak tersedia ikut serta dalam penelitian.
4.6.3
Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel hasil pengukuran
45
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Perolehan Data
Dari 5 pasien di Klinik Hamdalah, di jalan Abdullah daeng Sirua no.
59, Makassar yang diikutsertakan dalam penelitian ini ternyata 5 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi penelitian.
5.1.1Data pasien yang berobat di Klinik Hamdalah
46
No
Nama
Dg. Sutte
2
3
Tn. Rusdi
Muh. Nur Karaeng
Romo
Tn. Rustam
Ny. Nanda
Umur
51
tahun
47
tahun
53
tahun
45
tahun
43
tahun
Alamat
makassar
makassar
goa
goa
takalar
47
BAB VI
PEMBAHASAN
48
49
50
dan juga mekanisme sistem imun inilah kadar kolesterol dalam tubuh
dapat diturunkan
Oleh karena itu, terapi bekam efektif untuk membantu menurunkan
kadar kolesterol total dalam darah selain itu bekam memiliki keunggulan
lain yaitu efektif juga dalam mengontrol tekanan darah agar tetap stabil
pada penderita hipertensi primer dan meningkatkan sistem imunitas.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Efektifitas terapi bekam
terhadap penurunan kolesterol total, yang dilakukan terhadap 5 responden
didapatkan responden rata-rata berusia 51,9 tahun dan paling banyak
dengan status pekerjaan sebagai wiraswasta. Dari hasil pengukuran
diperoleh nilai rata-rata kolesterol total sebelum dibekam sebesar 215,4.
Setelah diberikan terapi bekam selama 1 kali, terjadi penurunan rata-rata
kolesterol total yang signifikan yaitu dengan mean sebesar 209,8. Dan
51
mean kolesterol total setelah 2 minggu sebesar 20,5 dengan catatan salah
satu respondan tidak dapat hadir karena keluar kota.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapi bekam efektif
dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.
7.2. Saran
7.2.1. Bagi inistiusi kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi
Puskesmas-puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dapat
menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternative
dalam pengobatan hiperkolestrolemia dan agar dapat disosialisasikan
kepada masyarakat.
7.2.2. Bagi Klinik Hamdalah.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pasien yang dating
berobat ke Klinik Hamdalah untuk mengetahui manfaat terapi bekam bagi
pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi .Penelitian juga berharap agar
Klinik Hamdalah lebih memperhatikan prinsip steril dalam pelaksanan
terapi bekam dan mencatat tanda vital setiap pasien yang terapi di klinik
untuk menjadi bahan penelitian lanjut.
7.2.3 Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evidenct based dan
tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang
manfaat lain dari terapi bekam terhadap kesehatan dengan jumlah sampel
yang lebih banyak dan teknik penelitian yang lebih baik.
52
DAFTAR PUSTAKA
1
97
Sun, D.L., Zang, A.B, Xu, M., dkk. 2007.Study on the Effect of
MildMoxibustion Combined withCupping Therapy on SerumCreatine Kinase
53
and
Hauddenschild
C.C.
2003.Endothelin,
hypercholesterolemia
54
26 Zhou SS., Li D., Zhou YM., Cao JM. 2012. The Skin Function: a factor of
antimetabolicsyndrome. Diabetol Metab Syndr. 4:15
27 Song, SJ. (2007) Observation onTherapeutic Effect of Ear PointBlood-Letting
Combined withCupping on Back-Shu Points forTreatment of Acne
Vulgaris.Zhongguo Zhen Jiu (abstrack).27(8): 626-8.
28 Mahdavi M.R.V, Ghazanfari,T. Aghajani.M, Danyali.F, Naseri.M.2009.
Evaluation of the Effects of traditional Cupping on the Biochemical,
Hematological and Immunological Factor of Human Venous Blood. Shahed
University, Faculty of medical journal.Iran: 68-87
55