Anda di halaman 1dari 59

BAGIAN IKM DAN IKK

SKRIPSI
DESEMBER 2014

EFEKTIVITAS TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN


KADAR KOLESTEROL TOTAL

OLEH:
Lusy Herawati Alwi
C111 10 325

PEMBIMBING :
Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, MSc

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIANILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN
ILMU KEDOKTERANKOMUNITASFAKULTAS
KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

PANITIA SIDANG UJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

Skripsi dengan judul EFEKTIVITAS TERAPI BEKAM


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL telah
diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar pada :
Hari/Tanggal

: 15 Desember 2014

Waktu

: 16.00 WITA

Tempat

: Ruang Seminar PB. 622 IKM & IKK FK Unhas

Ketua Tim Penguji

Dr. dr. H.A. Armyn Nurdin, MSc


Anggota Tim Penguji,

Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes

dr. Muh. Rum Rahim, M.Sc

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

Judul Skripsi:
EFEKTIVITAS TERAPI BEKAM TERHADAP
PENURUNANKADAR KOLESTEROL TOTAL

Telah Disetujui Untuk Dicetak dan Diperbanyak

Makassar,
Pembimbing

Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, MSc

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS
TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
TOTAL sebagai tugas dalam menyelesaikan pendidikan profesi kedokteran pada
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Unhas.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak
dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
akhir ini, terkhusus kepada Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, MSc selaku pembimbing
yang telah tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
dan memberi arahan kepada penulis hingga selesainya hasil penelitian ini.
Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan Ibunda atas segala
doa, kasih sayang, dukungan serta semangat dan motivasi yang selalu diberikan
kepada penulis.
Sehubungan dengan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, M.Sc selaku Ketua Bagian IKM-IKK
Fakultas Kedokteran Unhas dan sekaligus sebagai pembimbing yang
telah memberikan banyak bimbingan dan bantuan selama penulis
mengikuti

kepaniteraan

klinik

di

Bagian

IKM-IKK

Fakultas

Kedokteran Unhas.
2. Pimpinan dan Staf Klinik Hamdallah makassar yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kepaniteraan klinik di
Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Unhas.
3. Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, para Pembantu Dekan, staf
pengajar, dan seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan dan
bimbingan kepada penulis selama mengikuti kepaniteraan klinik di
Fakultas Kedokteran Unhas.

4. Seluruh keluarga dan teman-teman yang juga telah memberikan


dorongan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan penulisan. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya.
Makassar, 15 Desember 2014

Penulis,

SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Desember, 2014
Lusy Herawati Alwi , C111 10 325
Dr. dr. H.A. Armyn Nurdin, MSc
EFEKTIVITAS BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR
KOLESTEROL TOTAL
(xi+ 54 halaman + 4 tabel + 9 lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko
utama untuk terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu plak
ateromatosa atau fibrofatty flaques yang menonjol ke dalam dan
menyumbatpembuluh darah, memperlemah media dibawahnya
dan mungkin mengalami penyulit serius.Terapi bekam basah
dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar LDL
sertamenaikkan HDL dan mempunyai efek pencegahan terhadap
terjadinya
aterosklerosis.
Berbagai
upaya
dalam
penatalaksanaan hiperkolesterol sudah dilakukan yaitu secara
pengobatan medis maupun alternatif. Pengobatan alternatif
dengan metode bekam bukanlah hal baru dikalangan masyarakat
indonesia. Terapi bekam baik digunakan pada pasien hipertensi,
karena tidak mempunyai efek samping.
Tujuan Penelitian:Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
bekam terhadap penurunan kadar kolesterol total dalam darah di Klinik Bekam
Hamdalah.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan
satu group pre-test dan post-test tanpa group kontrol. Subyek
penelitian berjumlah 5 orang yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu berumur lebih dari 45 tahun. Semua subjek diberikan
perlakuan bekam sebanyak satu kali selama dua 14 hari.
Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan sebelum dan
sesudah dilakukan pembekaman. Setelah 14 hari di ukur ulang
kadar kolesterol total tanpa dibekam. Hasil penelitian diuji
statistik menggunakan analisis tberpasangan dan repeated
anova.
Hasil: hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kolesterol total pasien sebelum
dibekam sebesar 215,4 mg/dl. Setelah diberikan terapi bekam pertamakali, terjadi
penurunan rata-rata kolesterol total yang signifikan yaitu dengan mean sebesar
209,9 mg/dl dan nilai rata-rata kolesterol total setelah 2 minggu sebesar 200 mg/dl
dengan catatan salah satu respondan tidak dapat hadir karena keluar kota.

Kesimpulan:Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapi bekam efektif


dalam menurunkan kadar kolesterol total
Kata Kunci:kolesterol ,hiperkolesterolemia, bekam, dan hijamah
Daftar Pustaka :45 (1999 -2013)

MEDICAL FACULTY
HASANUDDIN UNIVERSITY
December, 2014
Lusy Herawati Alwi C 111 10 325
Dr. dr. A. Armyn Nurdin MSc
THE EFFECT OF CUPPING IN DECREASING BLOOD TOTAL
COLESTEROL
Xi + 54 pages + 4 tables + 9 attachments

ABSTRACT
BackgroundHypercholesterolemia is a major risk factor for atherosclerosis,
which is an atheromatous or fibrofatty plaques protruding into and clog blood
vessels, weakening the underlying media and may have serious complications.
Wet cupping therapy can reduce total cholesterol and LDL levels and raise HDL
and has a preventive effect against atherosclerosis. treatment of
hypercholesterolemia various hearts efforts that 's been done operated medical and
alternative medicine . with use alternative medicine cupping method is not new
hal state among ' the people of Indonesia . Both cupping therapy used in patients
with hypertension , because not have Side effect.
Objective:This research to was aimed to investigate the effect of cupping therapy
in decreasing total cholestrol in Hamdalah Cupping Clinic.
Method:The research design is experimental with one group pre-test and post-test
without control group. The subject of the research is person which meet inclusion
eligibility, that is in more than forty five years old. Subject of this research are 5
patients. All of subjects were treated with cupping one time only and and after 14
days we remeasure the total cholestrol without cupping treatment. Measuring total
cholestrol were performed before and after cupping treatment.The research result
will be analyzed using paired t test, and repeated anova. Measuringinstruments
used are sphygmomanometer.
Result:The result showed that mean of total cholestrolbefore cupping therapy was
215,4mg/dl, while the mean of total cholestrol after cupping therapy was
209,9 mg/dland the mean total cholestrol after 14 days with
cupping therapy was 200,5 mg/dl (one of the respondant did not
come on the 14th day which lead the data to be not accurate).
The result of the research indicated decrease of blood pressure.
Conclussion:The conclusion of the research is that cupping
therapy can reduce total cholestrol in patients with high total
cholestrol.
Key
word:total
cholestrol.bekam,
hypercholesterolemia,
hijamah, and cupping.
Bibliography:45 (1999 -2013)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
HALAMAN PERESETUJUAN CETAK ...........................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
ABSTRAK .............................................................................................................3
DAFTAR ISI ..........................................................................................................5
DAFTAR TABEL ..................................................................................................7
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................9
1.1

Latar Belakang....................................................................................

1.2

Rumusan Masalah...............................................................................

13

1.3

Tujuan Penelitian................................................................................

13

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................15


2.1.Bekam........................................................

15

2.1.1. Definisi dan klasifikasi Bekam.

15

2.1.2. Sejarah ..

15

2.1.3. Macam-macam Hijamah (bekam)

17

2.1.4. Keutamaan bekam dalam Islam...

23

2.1.5. Larangan Berbekam

26

2.1.6. Waktu bekam

26

2.1.7. Teknik bekam..

28

2.1.8. Temapat/titik bekam ..

29

2.1.9. Titik-titik terlarang untuk dibekam

33

2.1.10. Prinsip kerja bekam .

34

2.2.Kolesterol......

35

2.2.1. Kepentingan biomedis kolesterol....

36

2.2.2. Sintesis Kolesterol...........

36

2.2.3. Transport kolesterol........

39

2.2.4. Faktor Risiko hiperkolesterol............

41

BAB III KERANGKA KONSEP......................................................................44


3.1 Identifikasi Variable .................................................................................

44

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN .........................................................45


4.1

Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................................


4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................

45
45

4.3 Populasi dan sampel...........................................................................

45

4.4 Kriteria seleksi ...................................................................................

46

4.5 Jenis Data dan Instrumen Penelitian...................................................

46

4.6 Manajemen Penelitian ...

46

4.7 Etika Penelitian...................................................................................

47

BAB V HASIL PENGAMATAN........................................................................48


5.1 Perolehan Data....

48

5.2 Data kolesterol total respondan sebelum dibekam..

48

5.3 Data kolesterol totalrespondan 1 jam setelah dibekam..

49

5.4 Data kolesterol total respondan setelah 14 hari tanpa bekam.......

49

BAB VI PEMBAHASAN....................................................................................50
6.1. Pembahasan ........................... 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................53
7.1. Kesimpulan ................................................................................................53
7.2. Saran ..........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................55
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Perolehan Data pasienpenelitian pada pasien di Klinik Hamdalah

Tabel 2

Data kolesterol total respondan sebelum dibekam

Tabel 3

Data kolesterol total respondan 1 jam setelah dibekam

Tabel 4

Data kolesterol total respondan setelah 14 hari

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Data Pasien di Klinik Hamdalah

Lampiran 2.

Documentasi proses bekam dan pengukuran kadar kolesterol total

Lampiran 3

Identitas Peneliti

Lampiran 4.

Lembar Pengesahan Seminar Proposal.

Lampiran 5.

Undangan Seminar Proposal.

Lampiran 6.

Surat keterangan telah melakukan penelitian di Klinik Hamdalah

Lampiran 7.

Lembar Pengesahan Seminar Hasil.

Lampiran 8.

Undangan Seminar Hasil Penelitian.

Lampiran 9.

Lembar Persetujuan Skripsi untuk dipertahankan dihadapan Tim


Penguji.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman dan modernisasi yang terus
terjadi menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat terutama
di daerah perkotaan. Perubahan pola dan gaya hidup ini salah satunya ialah
dengan banyak restoran makanan cepat saji yang menjual makanan
mengandung kolesterol tingi dan sedikit mengandung nutrisi. 1
Kolesterol adalah konstituen utama membran plasma dan
lipoprotein plasma.Senyawa ini sering ditemukan sebagai ester kolesteril,
dengan gugus hidroksil di posisi 3 yang mengalami esterifikasi dengan
suatu asam lemak rantai panjang. Senyawa ini terdapat pada hewan, tetapi
tidak pada tumbuhan atau bakteri 1,2
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada
tiap sel didalam tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal untuk
pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon
tertentu, seperti hormon seks dan lainnya 3
Dalam darah, kolesterol membentuk rangkaian lipoprotein.
Lipoprotein

sendiri

dibedakan

menjadi

rangkaian

High

Density

Lipoprotein (HDL), Very Density Lipoprotein (VLDL), dan Low Density


Lipoprotein (LDL) (Stapleton, Goodwill & James, 2010). Sebagian besar
kolesterol dihasilkan oleh tubuh bahkan sebanyak 80% dibuat oleh tubuh
dan hanya 20% masuk bersama bahan makanan . Dalam kondisi normal
kadar kolesterol total yang dibutuhkan tubuh yaitu sebanyak < 200mg/dl.
dan apabila melebihi dari 200 mg/dl akan menyebabkan penimbunan
kolesterol di dalam dinding pembuluh darah, yang secara perlahan akan
mengeraskan dinding pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah
dan dapat menyebabkan aterosklerosis pada pembuluh darah serta penyakit
kardiovaskuler lainnya.2,3
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) pada
tahun 2005 tercatat sebanyak 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian di
Dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari seluruh
angka tersebut penyebab kematian antara lain disebabkan oleh serangan
10

jantung (7,6 juta penduduk), Stroke (5,7 juta penduduk) dan selebihnya
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta
penduduk). Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari WHO
diperkirakan pada tahun 2015 kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa, dan tetap akan
meningkat sampai tahun 2030 diperkirakan sebanyak 23,6 juta jiwa. 4
Pravelensi di Indonesia berdaksarkan data dari Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2007 di dapatkan angka kematian akibat penyakit
jantung dan penyakit tidak menular pada tahun 1995 terdapat sebesar
41,7% dan meningkat pada tahun 2007 menjadi 59,5% (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2007). Menurut RISKESDAS pada tahun
2007 di Provinsi Riau tercatat sebanyak 17,3% angka kejadian penyakit
jantung dan penyakit tidak menular, dan terjadi penurunan pada tahun
2013 berdasarkan RISKASDES di dapatkan prevalensi penyakit jantung
dan penyakit tidak menular sebanyak 10,22% . 5
Penanganan kadar kolesterol yang tinggi menurut Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mencakup terapi farmakologis dan
terapi non farmakologis (Aurora, Sinambela, & Noviyanti, 2012). Terapi
farmakologis yang bisa digunakan yaitu dengan mengkonsumsi obatobatan golongan statin, fibrat, resin dan lainnya. 1, 2
Terapi non farmakologis yang bisa dimanfaatkan yaitu dengan
terapi

bekam

(Hijamah).

Bekam

adalah

terapi

yang

bertujuan

membersihkan tubuh dari darah yang mengandung toksin dengan sayatan


tipis atau tusukan kecil pada permukaan kulit.Terapi bekam di Indonesia
sudah banyak dikenal oleh masyarakat yang di tandai dengan banyaknya
bermunculan rumah atau klinik kesehatan yang menyediakan jasa terapi
bekam . Terapi bekam tidak menimbulkan efek samping yang berat, tetapi
hanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh adanya
bekas pembekaman dan penyayatan di kulit. Namun bekas tersebut akan
hilang dalam waktu 2-3 hari sehingga terapi bekam aman untuk dilakukan
6

Penelitian yang dilakukan Subhi (2009) dengan judul perbedaan


kadar gula darah pasien diabetes melitus pada pengobatan bekam di
dapatkan hasil adanya perbedaan kadar gula darah sewaktu sebelum dan
11

sesudah dilakukan bekam, hal ini menunjukan bahwa bekam sangat


berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes
melitus. Penelitian lain juga dilakukan oleh Jansen (2013) dengan judul
efektifitas terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi primer di dapatkan hasil bahwa adanya penurunan tekanan
darah setelah dilakukan terapi bekam, hal ini menunjukkan bahwa bekam
sangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi primer.6
Tingginya angka kejadian efek samping pada obat serta harga yang
relative mahal, menjadikan pengobatan non farmakologis menjadi pilihan
yang tepat. Pengobatan non farmakologis adalah pengobatan yang tidak
menggunakan bahan dari senyawa kimia, antara lain dari bahan tumbuhan,
menjaga pola makan, olahraga teratur, mengurangi asupan alkohol dan
merokok, refleksi dan jenis-jenis terapi kesehatan 7
Pengobatan non farmakologis atau non medis sebagai pengobatan
alternative diharapkan dapat menekan biaya pengobatan. Terdapat berbagai
macam jenis pengobatan atau terapi non farmakologis yang bisa digunakan
sebagai alternatife pengobatan lain, antara lain refleksi tubuh, akupuntur,
terapi lintah dan bekam (hijamah) serta masih banyak jenis terapi lainnya.
Berbagai macam terapi tersebut lebih banyak diminati masyarakat karena
selain

terjangkau

terapi

kesehatan

juga

kecil

kemungkinannya

menimbulkan efek sakit 6


Bekam atau hijamaah yang dikenal dengan istilah blood letting di
negara-negara barat sudah lama dilakukan sejak zaman Hipocrates. Bekam
atau hijamah (bahasa lainnya canduk, kop, cupping) adalah terapi yang
bertujuan membersihkan tubuh dari darah yang mengandung toksin
dengan penyayatan tipis atau tusukan-tusukan kecil pada permukaan kulit.
Bekam juga sering disebut sebagai terapi yang berfungsi untuk
mengeluarkan darah kotor . 8
Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam sebagai junjungan umat
muslim diseluruh dunia pernah bersabda, Kesembuhan bisa diperoleh
dengan tiga cara, yaitu minum madu, hijamah (bekam), dan besi panas.
Aku tidak menganjurkan umat-Ku dengan besi panas. (H.R. Bukhari
Muslim). Hadist lain diriwayatkan Tarmidzi menyebutkan bahwa
12

Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah Aku berjalan melewati sekumpulan


malaikat pada malam Aku di Israkan, melainkan mereka semua
mengatakan kepada-Ku, Wahai Muhammad, engkau harus berbekam. 6
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 22 OKTOBER 2014 dengan mewawancarai 10 pasien di Pusat
Pengobatan Hamdalah, 6 dari 10 pasien mengatakan tidak mengetahui
bahwa terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol total. Pasienpasien tersebut datang ke terapi bekam dengan alasan untuk mengeluarkan
darah kotor, untuk penyakit asam urat, kepala pusing dan 3 dari 7 orang
mengatakan berbekam karena kadar kolesterol dalam darah yang tinggi.
Berdasarkan uraian penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti efektifitas terapi bekam terhadap penurunan kadar kolesterol total
pasien yang mendapatkan terapi bekam. Manfaat terapi bekam belum
banyak diteliti di indonesia, namun berdasarkan penelitian praktisi bekam,
sudah banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan bekam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar
kolesterol pasien yang mendapatkan terapi bekam.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dianggap penting untuk
mengetahui apakah bekam efektif untuk menurunkan kadar kolesterol
darah seseorang ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1

Tujuan Umum

13

Untuk memperoleh informasi efektifitas bekam terhadap penurunan kadar


kolesterol total
1.3.2

Tujuan Khusus

Mengetahui riwayat demografi pasien yang melakukan bekam

di Klinik Hamdalah.
Mengetahui kadar kolesterol

dilakukan terapi bekam.


Mengetahui kadar kolesterol total responden sesaat setelah

dilakukan terapi bekam.


Mengetahui kadar kolesterol total responden setelah dua

minggu dilakukan terapi bekam.


Menganalisa perbandingan penurunan kadar kolesterol total

total

responden

sebelum

pada responden sebelum bekam, sesaat setelah bekam dan dua


minggu sesudah terapi bekam

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi
para praktisi kesehatan mengenai adanya efektifitas bekam terhadap
penurunan kadar kolesterol total seseorang.
14.2 Manfaat Teoritis
1. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat dalam menurunkan kadar
kolesterol total seseorang.
2. Sebagai tambahan ilmu, kompetensi, dan pengalaman berharga bagi
peneliti dalam melakukan penelitian kesehatan pada umumnya dan
terkait tentang bekam.
3. Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian mengenai terapi bekam, khususnya adanya penurunan kadar
kolesterol total

14

4. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah bagi Universitas Hassanuddin


dalam pengembangan ilmu pengetahuna khususnya tentang pengaruh
terapi bekam untuk menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bekam
2.1.1. Definisi dan Klasifikasi Bekam
Definisi Bekam (Hijamah) Secara etimologi memiliki dua makna:

Pertama : Kata Hijamah berasal dari kata hajamah merupakan kata kerja
yang berarti menyedot. Misalnya seperti kalimat hajamah tsadya ummihi
berarti anak menghisap susu ibunya. dengan demikian yang dimaksud

15

dengan hijamah adalah menyedot sejumlah darah dari tempat tertentu


(dengan tujuan mengobati satu organ tubuh atau penyakit tertentu).
Demikian makna populer seperti yang dijelaskan dalam kitab Mujam
LisanAl-Arab.6

Kedua : terambil dari kata hajjama yang berarti mengembalikan sesuatu


pada volumenya yang asli dan mencegahnya untuk berkembang. Dengan
demikian yang dimaksud dengan hijamah adalah menghentikan penyakit
agar tidak berkembang. 6

Istilah Al-hijamah berasal dari bahasa arab yang artinya pelepasan darah
kotor. Terapi ini merupakan pembersihan darah dan angin, dengan
mengeluarkan sisa toksid dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan
cara menyedot. Alat yang digunakan dalam melakukan cantuk terbuat dari
tanduk kerbau atau sapi, gading gajah, bambu, gelas, atau dengan alat
vakum yang bersih dan higinies.4

2.1.2. Sejarah
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan, berdasarkan tradisi
(sunnah) Rosulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak
zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan telah disesuaikan
serta mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat
yang praktis dan efektif serta efek samping. Teknik pengobatan bekam
adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun) yang berbahaya
dari dalam tubuh, melalui permukaan kulit.6
Bekam mulai terkenal pada zaman Mesir kuno, meskipun
prakteknya sudah dilakukan sejak zaman Rosulullah, bahkan Rosulullah
SAW

sendiri

telah

melakukan

pengobatan

melalui

berbekam.

Perkembangan bekam dalam upaya penyembuhan terdapat dua versi, versi


pertama dalam bukunya Aiman yang brjudul bekam mukjizat pengobatan
Nabi Muhammad SAW dijelaskan bahwa peramu obat dari China yang
bernama Xi Hung (341-281 SM.) adalah orang pertama yang
menggunakan bekam. Ia menyedot darah dengan melukai bagian tubuh
16

yang dituju, kemudian menghisap darah dari tempat tersebut dengan gelas
yang terbuat dari tanduk binatang (seperti banteng dan sapi). Ia
menggunakan cara ini juga untuk menghilangkan penyakit bisul dan
koreng. Mengingat hubungan bekam dengan tanduk hewan, maka dalam
masyarakat China bekam disebut Jiaofa yang berarti metode tanduk.
Dalam babat leluhur kerajaan Tang disebutkan bahwa terapi dengan bekam
digunakan untuk penyakit paru-paru (atau yang sejenisnya). Pada masa
yang relatif lebih modern di masa kerajaan Kouei-Yang.8
Pada zaman Mesir kuno, dimana kehidupan mereka mempunyai
aktifitas berdagang yang tidak hanya antar suku tapi juga menjangkau ke
berbagai bangsa. Perjalanan jauh dan cukup melelahkan, membuat kondisi
tubuh merasa tidak nyaman, maka mereka berupaya untuk mengurangi
rasa sakit di bagian anggota tubuhnya yang dirasa sakit, dengan
mengeluarkan

cairan-cairan

darah

yang

dianggap

mempengaruhi

keseimbangan atau metabolisme tubuhnya. Alhasil, cara tersebut


memberikan dampak yang positif terhadap anggota tubuh yang dirasakan
tidak nyaman. Tindakan ini merupakan metode pembersihan darah yang
tidak saja memberikan kenyamanan, keseimbangan dan menjaga
metabolisme tubuh. Akan tetapi merupakan salah satu cara untuk
penyembuhan penyakit dengan cara pelepasan/pengeluaran darah dari
anggota tubuh.9
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 Motivasi berprestasi),
Aulus Cornelius Gallen (200-300 M) adalah manusia yang memopulerkan
cara pelepasan darah di zamannya. Pembedahan selalu dilakukan pada
lengan, badan, di atas Occipital (bagian belakang kepala), Auricular
(telinga), bagian depan kepala, atau bagian tubuh yang dirasakan sakit,
dalam melakukan pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup
banyak. Sehingga, tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering
dilakukan orang-orang Romawi, Greek, Byzantium, Itali, dan para rahib
yang meyakini akan keberhasilan dan kasiatnya.10
2.1.3. Macam-macam Hijamah (Bekam)

17

Kemajuan teknologi menjadikan alat bekam lebih mudah dan


praktis dalam menggunakannya. Sehingga, kreatifitas cara menerapkan
alatnya pun disesuaikan dengan kebutuhan dalam mencari kesembuhan
terhadap rasa sakit yang dirasakan. Pada awalnya bekam hanya dikenal
dengan dua cara. Yaitu, bekam basah dan bekam kering. Tapi sekarang,
selain dari macam bekam tersebut, masyarakat juga mengenal bekam
seluncur dan tarik. Macam-macam bekam yang telah dikenal masyarakat
diantarannya:
1. Bekam Basah (wet cupping)
Bekam basah adalah bekam yang menggunakan goresan pada kulit
setelah meletakkan gelas udara, dengan tujuan menyedot sejumlah
darahyang stagnan di tempat tertentu.11
Metode pembekaman ini merupakan cara pengeluaran darah
statisatau darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak
dikeluarkan. Bekam basah merupakan bekam kering yang mendapatkan
tambahan perlakuan, yaitu darahnya dikeluarkan dengan cara disayat pada
daerah yang dibekam. Hal itu termasuk jenis al-fashdu lokal yang
digunakan oleh kedokteran modern di beberapa bidang.Khususnya
sebelum ditemukannya banyak obat pada pertengahan kedua abad ke20.dan dengan demikian,bekam sangat bermanfaat sekaligus penunjang
bagi obat-obat yang lain.12
Bekam basah dilakukan dengan cara :13
1) Lakukan pemijatan dan urut seluruh anggota badan dengan
minyak but-but, zaitun, dan minyak habbatussauda, selama -/+
5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar. Sehingga
hasil pengeluaran toksid lebih optimal.
2) Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang
sudahditentukan titik-titiknya, 3-5 kali pompa. Biarkan selama
2-3 menit untuk memberikan kekebalan pada kulit saat
dilakukan penyayatan.

18

3) Lepas gelas kaca tersebut, kemudian basuh permukaan kulit


dengan alcohol. Lakukan penyayatan atau torehan dengan pisau
bedah (blade surgical) atau jarum (lancing), sayatan disesuakan
dengan diameter / lingkaran gelas kaca tersebut. Hisap/vacuum
kembali 3-5 kalipompa dan biarkan selama 3-5 menit sambil
dipanaskan dengan infrafil.
4) Buang darahnya dan tampung pada mangkok kecil, kemudian
lakukan pembekaman lagi di tempat yang sama. Biarkan
selama 2-3 menit. Lakukan hal ini maksimal lima kali
pembekaman diwaktu dan hariyang sama.
5) Bekas sayatan/torehan diberi anti seftic atau minyak but-but,
agar tidak terjadi infeksi dan lukanya cepat sembuh. Hindaari
terkena air selama 1-2 jam.
6) Pembekaman dapat dilakukan setiap hari pada titik yang
berbeda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan pada titik yang
sama.
7) Sebaiknya dilakukan diagnosa terlebih dahulu sebelum
dilakukan pembekaman.

Metode pembekaman seperti ini sangat dianjurkan Rosulullah


SAW, karena sangat efektif dalam penyembuhan berbagai penyakit.
Alasan ini dikuatkan dengan Hadits Rasulullah SAW. Berkata kepada saya
Muhammad bin Abdurrahman, memberi kabar kepada kami Syari bin
Yunus Abul Hadits, berkata kepada kamiMarwan bin Sujaj, berkata kepada
kami Salim Al-Aftas dari Said binJabir, dari Ibnu Abbas RA. dari Nabi
SAW. bersabda : Obat itu terdapat pada tiga hal, pada Sayatan
pembekam, atau meminum madu,atau alat penyetrikaan (sundutan api),
dan aku melarang umatku dari penyetrikaan.(HR. Bukhari).16
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari melakukan bekam basah,
diantaranya:16
1) Membersihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat
meningkatkan aktifitas saraf tulang belakang (vetebra)
19

2) Mengatasi gangguan tekanan darah yang tidak normal dan


pengapuran pada pembulu darah (arteriosclerosis).
3) Menghilangkan rasa pusing-pusing, memar di bagian kepala,
wajah,migrain dan sakit gigi.
4) Menghilangkan kejang-kejang dan keram yang terjadi pada otot.
5) Memperbaiki permeabilitas pembuluh darah.
6) Sangat bermanfaat bagi penderita asma, pneumonia, dan angina
pectoris.
7) Membantu dalam pengobatan mata.
8) Bagi wanita, dapat membantu mengobati gangguan rahim dan
berhentinya haid.
9) Menghilangkan sakit bahu, dada dan punggung.
10) Membantu mengatasi kemalasan, lesu dan banyak tidur.
11) Dapat menyembuhkan penyakit encok dan reumatik.
12) Dapat mengatasi gangguan kulit, alergi, jerawat, dan gatal-gatal.
13) Dapat mengatasi radang selaput jantung dan radang ginjal.
14) Mengatasi keracunan
15) Dapat menyembuhkan luka bernanah dan bisul.15
Konsep bekam basah berpijak pada pemahaman bahwa darah yang
"rusak" merupakan sumber penyakit dan terganggunya kesehatan. Apa
yang dimaksud dengan darah rusak? Di dalam darah terdapat sel-sel
darah merahyang telah tua (maksudnya lemah dan telah melewati usia
120 hari), endapan endapan darah, serta berbagai unsur negatif yang
sampai kedalam darah melalui berbagai cara, termasuk pengaruh obatobatan dan polusi kimiawi yang beraneka ragam. Darah yang rusak ini
berputar mengikuti sirkulasi darah, dan ia cenderung mengendap dan
berkumpul di tempat-tempat tertentu di bagian atas punggung.
Karakternya adalah aliran lemah dan gerak darah lambat pada pundak
dan dua urat leher, serta di bagian-bagian tubuh lainnya.16
Ketika seseorang terbebas dari darah yang rusak dan stagnan ini,
maka tubuh terbebas dari ampas-ampas negatif yang tidak dibutuhkan
tubuh yang dapat menghambatnya. Selanjutnya, semakin kuat pula aliran
darah yang bersih dan mengandung sel-sel darah merah keseluruh organ
tubuh, sehingga dapat menyegarkannya. Tubuh kembali memperoleh
keseimbangan alaminya, serta vitalitas dan kekebalan tubuhnya semakin
meningkat.

Pada

tataran

lain,

kondisi

tersebut

menciptakan
20

keseimbangan aliran kekuatan di dalam tubuh. Para tabib China meyakini


bahwa terjadinya sumbatan pada aliran - aliran ini dapat mengakibatkan
penyakit, karena kesehatan menuntut adanya pancaran kekuatan melalui
aliran-alirannya yang khusus.17
2. Bekam Kering (Dry Cupping)
Bekam kering adalah bekam dengan cukup meletakkan gelas udara
diatas bagian tubuh tertentu (biasanya di punggung) yang bisa
melancarkan aliran darah.18 Metode ini hanya digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri atau melenturkan otot-otot, terutama pada
punggung atau badan bagian belakang. Tindakan ini dilakukan untuk
penyakit ringan.

Bekam kering dilakukan dengan cara : 16


1) Massage atau urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak
but-but atau minyak zaitun, selama 5 menit.
2) Hisap atau vakum pada gelas kaca pada permukaan kulit dan pada
titik-titik yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5
kali pompa dan biarkan selama 10-15 menit.
3) Lepas gelas kaca tersebut dan massage atau urut kembali bekas
bekam dengan minyak but-but dan zaitun selama 2-3 menit.
Adapun manfaat bekam kering adalah:19
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Mengatasi masalah masuk angin.


Menghilangkan rasa sakit pada paru-paru yang kronis.
Menahan derasnya darah haid dan hidung mimisan.
Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan darah
Melenturkan otot-otot yang tegang
Radang urat syaraf dan radang sumsum tulang belakang.
Pembengkakan Liver
Radang ginjal dan
Wasir.19

Bekam kering ini juga dimungkinkan juga untuk menggantikan metode


pengobatan auto hemotherapy pada anak-anak atau orang yang sulit
21

ditemukan urat venanya karena usia yang sudah tua. Autohemotherapy


(memindahkan dari urat vena orang yang sakit dan dimasukan lagi
dengan cara disuntikan kedalam urat vena itu sendiri) adalah cara yang
umum dalam menghilangkan alergi.20
3. Bekam Meluncur
Metode ini sebagai pengganti kerokan yang dapat membahayakan kulit
karena dapat merusak pori-pori. Tindakan ini bermanfaat untuk
membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot, dan melancarkan
peredaran darah.
Bekam Meluncur dilakukan dengan cara :20
1) Massage atau urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak
but-but, minyak zaitun, atau habbatussauda secukupnya sebagai
pelumasan.
2) Hisap/vakum dengan gelas kaca pada permukaan kulit 1-3 kali
pompaan. Kemudian gerakan gelas kaca tersebut keseluruh tubuh
bagian

belakang

dengan

perlahan-lahan,

sampai

nampak

kemerahan. Hal ini cukup dilakukan selama 2-3 menit.


3) Lepas gelas kaca tersebut dan massage/urut dengan minyak but-but
dan zaitun selama 2-3 menit.
4) Bekam Tarik
Model ini hanya menghilangkan rasa nyeri atau penat di bagian
dahi,kening, dan bagian yang pegal-pegal,dapat juga dilakukan dengan
cara: Dengan menyedotkan gelas kaca secukupnya di dahi atau di
bagianyang pegal, kemudian ditarik berulang-ulang sampai kulit menjadi
kemerahan. Tindakan ini dapat dilakukan sendiri atau dengan rileks.21
Sebelum berbekam seseorang hendaknya harus memperhatikan
waktu yang tepat dan waktu yang baik untuk bekam adalah pada
pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang
(darah sedang pada puncak gejolak). Anas Bin Malik r.a. menceritakan
bahwa: Rosulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan

22

pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilan


belas atau ke dua puluh satu.(Diriwayatkan oleh Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk
menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk
pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapanpun pada saat
dibutuhkan. Dalam hal ini imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa
saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rosulullah SAW:
jangan sampai mengalami ketidaksetabilan darah, karena itu bisa
mematikan.22

2.1.4. Keutamaan bekam dalam Islam:


Agama Islam mengwajibkan orang Islam untuk menjaga kesehatan
badan, sebagaimana sabda Rasullulah sallalahu alaihi wasalam
:
( )
Artinya:
Dari Ibn Abbas ra beliau berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda Dua
kenikmatan yang dapat memperdaya banyak manusia adalah sehat dan
waktu luang (HR. al-Bukhari)

Dan juga Islam memprintahkan ummat Islam untuk menjahui perkara


yang bisa membawa keburukan kepada kesehatan, Allah SWT
berfirman :

dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.
(ALBAQARAH: 193)

23

Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah SAW


mengajarkan berbagai teknik pengobatan atau terapi sebagaimana
terdapat dalam Shahih Bukhari dari Said Ibnu Jabir RA dari Ibnu Abbas
RA dari Nabi SAW, bahwa Rasululllah SAW bersabda: Kesembuhan itu
adadalam tiga hal, yaitu dalam minum madu, sayatan alat hijamah atau
sundutan api. Namun aku melarang umatku melakukan sundutan.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya cara pengobatan
paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam).
(Muttafaq alaihi)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Jika pada sesuatu
yang kalian pergunakan untukberobat itu terdapat kebaikan, maka hal
itu adalah bekam (hijamah). (HR. Ibnu Majah, Abu Dawud) Sabda
Rasulullah SAW: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah
alhijamah. (HR. Ahmad, shahih)
Dari Abdullah bin Masud RA, dia berkata: Rasulullah SAW pernah
menyampaikan

sebuah

hadits

tentang

malam

dimana

beliau

diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan


mereka

semua

menyuruh

beliau

SAW

dengan

mengatakan:

Perintahkanlah umatmu untuk berbekam. (Shahih Sunan at-Tirmidzi,


Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib).
Dari Anas RA, dia bercerita: Rasulullah SAW bersabda: Jika terjadi
panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga tidak
terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan
membunuhnya. (diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab

al-

Mustadrak, dari Anas RA secara marfu, beliau mensyahihkannya yang


diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212))
Teknik pengobatan hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor
(toksid/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah
permukaan kulit. Toksid/toksin adalah endapan racun/zat kimia yang
tidak bisa diurai oleh tubuh.Darah kotor adalah darah yangmengandung

24

toksid/racun, atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga


sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar. Kondisi ini sedikit
demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental.
Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa
merasa kurang sehat, cepat bosan, dan mudah naik pitam. Ditambah lagi
dengan angin yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh
akan mudah kena penyakit mulai dari yang akut seperti influenza sampai
dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker,
kencing manis, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.22

Toksid dalam tubuh manusia dapat berasal dari:


1) pencemaran udara
2) makan siap saji (fast food) karena mengandung zat kimia yang
tidak baik untuk tubuh seperti pengawet, pewarna, essense,
penyedap rasa, dan sebagainya
3) hasil pertanian seperti pestisida (insektisida, fungisida, herbisida)
4) kebiasaan buruk (bad habit) seperti merokok, makan tidak
teratur/bersih, makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin,
terlalu asam, dan lain-lain
5) Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau
mikroba yang normal dalam tubuh.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan darah statis, yaitu:
1) Darah statis yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu di dalam
rahim dan sewaktu dilahirkan.
2) Darah statis yang bersumber dari trauma penderitaan fisik, seperti
kecelakaan, terseleo,berkelahi, kena cubit, kena tendang, kena
rotan, dan sebagainya.
3) Darah statis akibat perbuatan sendiri, seperti mengangkat beban
berat,

penggunaan

pakaian

ketat,

ikat

kepala

yang

berkepanjangan.
4) Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal.
Kemarahan, ketakutan, kesedihan, kesayuan, dan kerisauan

25

menyebabkan pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat


membahayakan metabolisme tubuh.
5) Darah statis yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang,
kegemukan, sering sembelit, dan pencemaran alam sekitar.
Dengan demikian darah statis harus dikeluarkan dengan cara
apapun. Namun system pengobatan allopathy (konvensional) tidak dapat
bertindak demikian. Jadi, kita harus mencari pengobatan yang dapat
bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut secara cepat agar tubuh
tidak lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu caranya
adalah dengan berhijamah (berbekam).
Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat
berkhasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga
merupakan preventive medicine (metode pencegahan) selainjuga sangat
efektif untuk curative medicine (metode penyembuhan). Hijamah
bukanlah pengobatan alternatif. Namun ia merupakan pengobatan
berdasarkan wahyu (sunnah Rasul), maka ia mempunyai satu hikmah
yang luar biasa dari sisi khasiatnya, dan yang menyembuhkannya tetap
adalah Allah SWT.
2.1.5. Larangan Berbekam
Terapi bekam ini dilarang digunakan pada penderita tekanan darah sangat
rendah, penderita sakit kudis, penderita diabetes mellius, wanita hamil,
wanita yang sedang haid. Orang yang sedang minum obat pengencer
darah, penderita leukemia, thrombosit, alergi kulit serius, orang yang
sangat letih, kelaparan, kenyang, kehausan dan orang yang sedang gugup.
Adapun anggota bagian tubuh yang tidak boleh di-bekam yaitu mata,
telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dubur. Area tubuh yang
banyak simpul limpa. Area tubuh yang dekat pembuluh besar. Bagian
tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka . Menurut
Imam asy-Syuyuthi berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah
paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Dan dianjurkan
untuk tidak makan selama 2- 3 jam sebelumnya (Aiman, 2004).
26

2.1.6. Waktu Bekam


Tanggal pelaksanaan Bekam :
1) Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa
berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia
akan sembuh dari segala macam penyakit. (Shahih Sunan Abu
Dawud, II/732, karya Imam al-Albani)
2) Dari Abdullah bin Masud RA, Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari
ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21. (Shahih Sunan at-Tirmidzi,
Syaikh al-Albani (II/204))
3) Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: Rasulullah SAbiasa
berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Beliau
biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21. (HR,Tirmidzi,
Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
4) Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak
akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian. (Kitab
Kasyful Astaar an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
Hari pelaksanaan Bekam:
1) Dari Abu Hurairah RA, dia bercerita: Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa berbekam pada hari Rabu atau hari Sabtu, lalu
tertimpa wadhah (cahaya dan warna putih, lepra), maka
hendaklah dia tidak menyalahkan, melainkan dirinya sendiri.
(Kitab Kasyful AstaaranZawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami
(III/388))
2) Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: Berbekam
dilakukan dalam keadaan perut kosong adalah yang paling ideal,
dimana ia akan menambah kecerdasan otak dan menambah
ketajaman menghafal. Ia akan menambah seorang penghafal lebih
mudah menghafal. Oleh karena itu, barangsiapa hendak
berbekam, maka sebaiknya dia melakukannya pada hari Kamis
dengan menyebut nama Allah SWT. Hindarilah berbekam pada
27

hari Jumat dan hari Sabtu serta hari Ahad. Berbekamlah pada hari
Senin dan Selasa. Hindarilah berbekam pada hari Rabu, karena
Rabu merupakan hari dimana nabi Ayyub tertimpa malapetaka.
Tidaklah timbul penyakit kusta dan lepra, kecuali pada hari Rabu
atau malam hari Rabu. (Shahih Sunan Ibnu Majah, II/261, karya
Imam al-Albani)
Al-Khallal berkata: Aku diberitahu Ishmah bin Isham, dia
berkata: Aku diberitahu Hambal, dia berkat: Abu Abdullah
Ahmad bin Hambal biasa melakukan bekam kapan pun ketika
darah tidaknormal dan kapan pun waktunya.

Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa Nabi SAW


biasa melakukan bekam ketika sakit, tanpa harus melihat kapan
waktunya, tanpa

harus menunggu hingga tiba waktu tertentu. Secara

ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan para ulama itu
merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untu melakukan
bekam, karena pada saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu
datangnya sakit merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena
saat itulah darah sedang tidak normal.
Menurut Ibnul Qayyim perintah penggunaan bekam bukan pada
awal bulan (Qamariyah), karena cairan-cairan dalam tubuh kurang aktif
bergerak dan tidak normal.Bukan pula akhir bulan, karena cairan-cairan
itu berkurang.Yang baik ialah pada pertengahan bulan, ketika cairancairan di dalam tubuh bergolak dan mencapai puncak penambahannya,
karena bertambahnya cahaya dari rembulan.
2.1.7. Teknik Bekam
Terapi bekam dilakukan dengan cara mengoleskan alkohol pada
titik yang akan dibekam agar steril, proses berikutnya dibekam hingga
kulit terlihat tertarik dan berwarna kemerahan. Selanjutnya permukaan
kulit (epidermis) disayat dengan pisau bedah atau silet steril sehingga akan
keluar darah kotor. Sayatan ini tidak berbahaya karena yang tersayat hanya
28

lapisan kulit luar, tidak sampai ke dalam lapisan daging. Setelah darah
keluar disedot lagi dengan bekam hingga keluar getah bening. Getah
bening ini yang berfungsi menutup lapisan yang tersayat. Luka Sayatan
tersebut dapat sembuh dalam waktu tiga hari (Sutomo,2008). Bekam harus
dilakukan dengan serba steril yaitu steril hatinya dalam arti ikhlas dalam
melakukanya, jika memungkinkan sebaiknya dilakukan sambil berpuasa
baik pasien maupun yang mengobati, meminta kesembuhan dari-Nya.Alat
yang digunakan juga harus steril, seperti gelas bekam, penyedot udara,
pisau/silet dan kantung tangan.Alat seperti silet dan kantung tangan harus
sekali pakai langsung dibuang. Walaupun tidak berbahaya, bekam tidak
dianjurkan untuk penderita diabetes, pasien yang fisiknya lemah, penderita
infeksi kulit merata, kanker darah, sedang hamil dan rentan keguguran
kandungan, hepatitis A dan B, penderita anemia serta pasien yang sedang
menjalani cuci darah. Jika dilakukan bekam pada golongan ini,
dimungkinkan akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan.
2.2.8. TEMPAT/TITIK BEKAM
Adapun titik yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1) Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut
pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk
terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke,
suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah,
perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2) Di sekitar urat leher (al akhdaiin), titik ini untuk mengobati penyakit
seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan
tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3) Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang
tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada
anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah,
jerawat.
4) Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagai macam penyakit.

29

5) Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naais), yaitu daging lembut di
pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.
6) Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak
memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.
7) Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit
pegal/nyeri di pinggang dan wasir.
8) Pangkal telapak kaki (iltiwa di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri
di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9) Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:
1) AL AKHDA'AIN :
a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar
vena jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan
besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher,
nyeri tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit
kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit
kerongkongan .
2. ILTIWA'
a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis),
antara malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid,
insomnia, ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri
punggung, gangguan kencing dll.
3. AL KAHIL
a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus
spinosus vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri,
setinggi pundak.

30

b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung


empedu, lambung, usus halus, usus besar, kandung kemih dan
tripemanas.
c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk,
flu, asma, kaku punggung dll.
d) Anas bin Malik berkata: " Rasulullah SAW. pernah dibekam di al
akhda'ain dan al kahil" (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan
Ahmad).
4. HAMMAH ('Alaa Ro'sun)
a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun
(os. paretale) bagian depan, yaitu terletak di titik pertemuan
antara batas rambut bagian belakang dengan batas rambut bagian
depan.
b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania,
gangguan pengkihatan, menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.
5. YAFUKH
a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang,
yaitu antara tulang ubun-ubun (os parietale) dan tulang dahi (os
frontale).
b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan
darahnya, karena umumnya pertemuan antara kedua tulang
tersebut belum menutup sempurna.
c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala,
gangguan penglihatan, rinorhea, kejang dll.
6. AL KATIFAIN
Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan
penyakit leher. (Nabi SAW melakukan bekam pada kedua bahu saat
diberi makanan lengan daging kambing yang dibubuhi racun oleh yorang
Yahudi.

31

7. 'ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa
Rasulullah SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena
penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An-Nasai, Ibnu
Majah).
8. QAMAHDUAH
a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah
adalah bagian kepala yang menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli,
kaku lidah, schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo
dll.
9. PELIPIS DAN DAGU
Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit
gigi dan sakit pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk.
(Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah melakukan bekam
sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya).
10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI
Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua
paha, betis, serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan
gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam urat.
11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT
Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang
ada di paha, menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir,
mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatalgatal pada bagian punggung.
12. 'ALA DZOHRIL QODAMI
32

Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut.Berguna untuk


menghilangkan keletihan pada bagian kaki.
13. UMU MUGITS
a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang.
Tepatnya di tulang ubun-ubun, di 2/3 bagian depan.
b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut
bagian depan dibagi menjadi 12 bagian, maka umu mugits
terletak di 7 bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5
bagian dari garis batas rambut bagian depan.
c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat
sensorik dan motorik, yang menyebabkan kelumpuhan organorgan dan alat-alat tubuh.
2.2.9. TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM
Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun
harus diingat ada bagianbagian tubuh yang apabila dibekam menimbulkan
efek negatif. Oleh karena itu harus diperhatikan tempat-tempat bahaya
tersebut. Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak
simpul limpa (lymphatic system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area
tubuh yang berdekatan dengan pembuluh besar,lokasi palpitasi, dan bagian
tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka, dan sebagainya.
Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan
metabolisme, bakteri jahat, sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai
lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam nodus limpa dimana
dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag.
Sistem limpa daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah
limpa yang memproduksi cairan lympatic untuk mengontrol sistem
kekebalan tubuh, antara lain dada, leher bagian depan, ketiak, lengan depan
bagian atas, pangkal paha,bagian persendiaan, tonsil tenggorokan, dan ulu
hati. Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:

33

1) Infeksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar

terlalu

banyak. Karena dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah
bisa keluar banyak yang dapat mengakibatkan anemia.
2) Patella atau tempurung lutut
3) Tepat di sendi-sendi tulang
4) Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas
bekam mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami
varises itu pecah, maka dapat mengancam nyawa pasien
5) Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises
6) Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas
torakal serta bagian bawah lumbar
7) Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy
8) Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara,
mata, telinga
9) Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru
10) Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi
11) Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat
dihijamah dari arah belakang atau punggung
12) Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti
pergelangan lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehatihatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis diepidermis
13) Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam
2.2.11. Prinsip Kerja Bekam
Sudah banyak penelitian di luar negeri tentang cara kerja dan
manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Amir Muhammad
Sholih. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang
melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh
seperti halnya pengobatan akupuntur.Tetapi dalam akupuntur yang
dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga
terjadi pergerakan aliran darah.
Kerja terapi bekam berkaitan dengan unsur besi yang terdapat
dalam darah manusia yaitu berupa unsur panas yang dapat menyebabkan
terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap
virus.Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi,
reaksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya
34

rendah dalam darah. Selain itu, pembuangan sebagian darah dalam terapi
bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih
cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebagai terapi pendamping
pengobatan medis.
Hasil percobaan yang pernah dilakukan Amir pada pasien
terinfeksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam
darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan
Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal
sebelum

dibekam

reaksi

terhadap

obat

tersebut

hampir

tidak

bereaksi.Menurut Amani (2004) mekanisme kerja terapi bekam terjadi di


bawah kulit dan otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling
berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam
dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik
simpul saraf terkait. Pembekaman biasanya dilakukan pada permukaan
kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) jaringan ini akan rusak.
Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan ikut serta keluar
beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradiknin dan zat-zat
berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh
darah sehingga timbul efek relaksasi pada otot sehingga dapat menurunkan
tekanan darah

2.2. Kolesterol
Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam lipoprotein plasma,
yang bisa dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam
lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Unsur ini disintesis dalam
banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh
lewat empedu sebagai garam kolestrol atau empedu. Kolesterol
merupakan prekusor semua senyawa steroid dalam tubuh, seperti
kortikosteroid, hormone seks, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol
adalah produk khas hasil metabolisme hewan dan dengan demikian

35

terdapat dalam segala makanan yang berasal dari hewan seperti kuning
telur, daging, hati dan otak. 23
2.2.1.Kepentingan biomedis
Kolesterol merupakan lipid alifatik dan dalam keadaan demikian
menjadi komponen penting struktural yang membentuk membrane sel
serta lapisan eksternal lipoprotein plasma. Lipoprotein mengangkut
kolesterol bebas dalam darah. Dimana unsur ini segera mengimbangi
unsur kolesterol dalam lipoprotein lainnya dan dalam membran sel

23

2.2.2. Sintesa kolesterol


Sintesa kolesterol terjadi dalam sitoplasma semua sel, diantaranya
sel hati, adrenal korteks, kulit, testis, dan aorta. Sintesa tersebut terdiri dari
beberapa tahap yaitu :

Gambar 1

36

Dikutip dari sumber no.

Tahap 1 (Asetil Ko-A membentuk HMGKoA dan mevalonat)23


Lintasan melalui HMGKoA (3 Hidroksi 3-metilglutaril-Koa). Pada
mulanya 2 molekul asetil-KoA berkondensasi membentuk asetoasetil-KoA
dan reaksi kondensasi ini dikatalis oleh enzim sitosol, tiolase, reaksi
alternatifnya berlangsung dalam hati, yaitu senyawa asetoasetat yang
dibuat didalam mitokondria dalam lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam
sitosol dan mungkin diaktifkan menjadi asetoasetil-KoA oleh enzim
asetoasetik KoA sintase, dengan menggunakan ATP dan KoA, asetoasetil
KoA berkondensasi dengan molekul asetil-KoA berikutnya untuk
membentuk HMG-KoA dan reaksi kondensasi ini dikatalis oleh enzimm
HMG-KoA berikutnya untuk membentuk HMG-KoA diubah menjadi
mevalonat dalam sebuah proses reduksi dua tahap oleh NADPH dengan
dikatalis enzim mikrosomal yang mengkatalisasi tahap yang membatasi
kecepatan reaksi dalam lintasa kolesterol
Tahap 2 (Mevalonat membentuk Unit Isoprenoid yang aktif )23
Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP untuk membentuk
beberapa senyawa antara terfosforilasi aktif, dengan bantuan reaksi
dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif, yaitu iso-pentenilprofosfat.
Tahap 3 (enam unit isoprenoid membentuk skualena)23,24
Terjadi kondensasi tiga molekul kondensasi isopentenilpirofosfat
untuk membentuk farnesil pirofosfat. Proses ini terjadi lewat isomerasi

37

senyawa isopentenilpirofosfat yang melalui pergeseran ikatan rangkap


untuk membentuk dimetil pirofospat kemudian diikuti oleh kondensasi
dengan molekul isopentenil pirofospat lainnya hingga terbentuk senyawa
antara dengan sepuluh karbon, yaitu geranil pirofosfat. Kondensasi
selanjutnya dengan isopentanil pirofospat, membentuk pirofosfat. Dua
molekul farsenil pirofosfat pada ujung pirofosfat dalam sebuah reaksi yang
meliputi pertama-tama eliminasi pirofosfat hingga terbentuk praskualena
pirofosfat dan kemudian diikuti oleh reduksi dengan NADPH yang disertai
dengan eliminasi radikal pirofosfat sisanya. Senyawa yang dihasilkan
adalah skualena.
Tahap 4 (Skualena diubah menjadi lanosterol)23
Skualena diubah menjadi skualena 2,3- dioksida oleh enzim
oksidase dengan campuran didalam retikulom endoplasma, yaitu enzim
skualena epoksidase. Gugus metil pada C14 di pindahkan C13 dan pada
C8 kepada C4 ketika terjadi siklasi yang dikatalisasi oleh enzim
oksidosklualena, skualena siklase.
Tahap 5 ( Lanosterol diunah menjadi kolesterol) 23
Pembentukan kolesterol ini dari lenostrerol berlansung dalam
membranm retikulum endoplsma yang meliputi perubahan pada inti
steroid serta inti samping. Gugus metil pada C14 dioksidasi menjadi CO2
untuk membentuk 14-dismetil lanosterol. Gugus metil pada C4 juga
dikeluarkan untuk membentuk zimosterol. Kolestadienol dibentuk dari
zimosterol melalui pergeseran ikatan rangkap di antara C8 dan C9 ke

38

posisi diantara C8 dan C7. Demosterol dibentuk pada titik oleh pergeseran
ikatan rangkap pada cincin B untuk membentuk posisi diantara C5 dan C6.
Akhirnya kolesterol dihasilkan ketika ikatan rangkap pada rantai samping
direduksi.
2.2.3 Transport Kolesterol
Kolesterol dalam diet diabsobsi dari usus, bercampur dengan
lemak bentuk lain, bergabung dengan kilomikron dan VLDL. Bentuk yang
terbanyak dalam bentuk ester dan ditranspor sebagai lipoprotein dalam
plasma.

23

Lipoprotein terdiri atas inti, yaitu kolesterol ester nonpolar dan

trigliserida yang dilapisi oleh fosfolipid, kolesterol bebas serta


apoprotein.24
Berdasarkan perbedaan densitas pada ultrasentrifugasi, dikenal berbagai
macam lipoprotein, yaitu :
1. Kilomikron
Lipoprotein ini sebagian besar terdiri dari trigliserida , sedikit kolesterol
ester dan apoprotein (Apo) B48, C dan E. 25
Fungsi dari lipoprotein ini adalah transportasi trigliserida dari usus menuju
hati, jaringan adipose dan otot. 26
2. VLDL
Terdiri dari trigliserida endogen, kolesterol ester (10%) dan Apo B100, C
dan E. VLDL ini merupakan bentuk antara kilomikron dan IDL. Fungsinya
mengangkut trigliserida (sebagian besar) dan kolesterol ester tidak
mengalami

banyak

perubahan,

sehingga

konsentrasinya

relative

bertambah. 26
3. IDL

39

Berasal dari VLDL yang kehilangan sebagian trigliseridanya. IDL ini tidak
bertambah lama didalam darah, sebagian diangkut menuju hati. Karena
adanya Apo B 100 dan E pada permukaannya, lipoprotein ini ditangkap
oleh reseptor LDL yang terdapat di membran sel hati. Didalam sel hati
mengalami endositosis lalu dipecah menjadi asam amino dan kolesterol
yang sebagian digunakan lagi dan sebagian dibuang dalam bentuk asam
empedu melalui empedu. Sedangkan sisanya setelah mengalami hidrolisis
dan kehilangan trigliserida dan Apo E-nya berubah menjadi LDL yang
kaya kolesterol. 26
Peningkatan IDL diyakini sebagai predisposisi terjadinya penyakit jantung
koroner

premature.

Akumulasi

IDL

merupakan

bentuk

disbetalipoproteinemia, juga disebut sebagai hiperlipoproteinemia tipe III.


23

4. LDL (Low Density Lipoprotein)


Sebagian besar terdiri dari kolesterol ester dan Apo B 100. Lipoprotein ini
mengikuti aliran darah menuju hati, disini ditangkap pleh reseptor LDL
dipermukaan sel-sel hati dan mengalami nasib yang sama dengan IDL. 22
Selain itu, LDL juga merupakan pembawa utama kolesterolmenuju
jaringan saraf, membran sel, dan jaringan lain yang membutuhkan untuk
fungsi metaboliknya, termaksud sintesa hormon steroid. 23
5. HDL (High Density Lipoprotein)
Berfungsi menerima kolesterol dan Apo C dari VLDL, IDL dan LDL
lipoprotrinn ini berfungsi mengangkut kolesterol dari sel-sel dan jaringan
hati untuk dibersihkan. 26
2.2.4. Faktor - faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol
1. Hederiter
Terdapat gen yang mengatur tingginya kolesterol LDL dengan
mempengaruhi kecepatan LDL dibentuk dan dibuang dari peredaran

40

darah. Pengaruh hederiter ini terdapat pada 1 dari 500 penduduk yang
disebut sebagai hiperkolestrolemia familial, yang memicu terjadinya
penyakit jantung koroner. 26
2. Makanan
Dinegara berkembang, makanan tinggi lemak berperan penting dalam
pembentukan aterosklerosis. Makanan tinggi lemak bisa secara langsung
mempengaruhi profil plasma lipid. 27
Dua jenis zat yang ada dalam makanan yang meningkatkan kadar
kolesterol LDL yaitu asam lemak jenuh (jenis lemak yang paling banyak
ditemukan dalam sumber makanan hewani) dan kolesterol , yang hanya
ditemukan dalam sumber makanan hewani. Asam lemak jenuh
meningkatkan kadar kolesterol LDL dari pada bahan makanan lain.
Mengonsumsi makanan dengan asam lemak jenuh dan kolesterol
merupakan penyebab utama peningkatan kolesterol darah dan terjadinya
penyakit jantung koroner di Amerika serikat. Menurunkan jumblah asam
lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan merupakan langakahpenting
dalam menurunkan kadar kolesterol darah. 28
Macam makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah adalah
makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda, yang banyak
terdapat dalam kacang tanah, jagung dan kacang kedelai. Dengan
banyaknya masukan makanan asalam lemak tak jenuh ganda akan
mendorong sistesa fosfolipid, yang akan mendorong sintesa HDL.
Meningkatnya HDL akan memperlancar transportasi kolesterol dari
jaringan dibawa ke hepar sehingga kolesterol jaringan akan berkurang. 28
3. Berat Badan
Berat badang

yang

berlebihan

meningkatkan

kolesterol

LDL.

Peningkatan berat badan yang berlebihan serta kolesterol LDL yang


tinggi dapat diatasi dengan cara menurunkan berat badan . Menurunkan
berat badan juga dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan HDL.
28

4. Aktifitas fisik atau Olahraga

41

Aktifitas fisik atau olahraga yang teratur dapat menurunkan LDL, dan
meningkatkan HDL. 26
Studi Framingam menyebutkan bahwa individu yang kurang beraktivitas
fisik lebih mudah terserang aterosklerosis dan PJK daripada individu
yang banyak beraktifitas fisik. 28
5. Jenis kelamin
Menurut data yang dikumpulkan oleh The Health United State
menyebutkan bahwa perempuan memiliki jumlah populasi yang lebih
banyak daripada laki-laki dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.26
6. Alkohol
Meminum alkohol secara berlebihan menyebabkan kematian.Efek
alkohol terhadap sistem kardiovaskular sangant kompleks, secara
bergantian mempengaruhi fungsi kardiovaskular dengan mekanisme
primer dan skunder. Alkohol mungkin mempengaruhi secara primer dan
menimbulkan kardiomiopati, dimana kardiomiopati dapat menyebabkan
atherosklerosis arteri koronaria. Sedangkan secara skunder dengan
meningkatkan kadar trigliserida dimana trigliserida memperburuk
transport oksigen, merangsang agregasi trombosist, disfungsi endotel dan
penurunan HDL. Secara akut dan kronik efek etanol terhadap sistem
kardiovaskular merupakan faktor tidak tetap. 28
Pada pengguna alkohol ditemukan peningkatan tekanan darah, agregasi
platelet, koagulasi darah. Level trigliserida , Fibrilasi atrial paroksismal
dan kardiomiopati dan hal ini berhubungan dengan peningkatan resiko
penyakit jangtung koroner. 28
7. Stres
Stres yang terlalu lama dapat meningkatkan level kolesterol . hal ini
berdasarkan pemikiran bahwa jika seseorang mengalami stress, mereka
menghibur diri dengan makan banyak. Asam lemak jenuh dan kolesterol
dalam makanan tersebut menyebabkan peningklatan kadar kolesterol
dalam darah. 28

42

BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan maksud serta tujuan maka
disusunlah variabel sebagai berikut:

beka
m
Kadar
kolesterol

43

Gambar : Model hubungan antara variable


BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengguanakan desain penelitian Deskriptif. Sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 5 orang responden yang mendapatkan terapi bekam
pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis
purposive sampling, Setelah mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi, kemudian peneliti menjelaskan tujuan penelitian. Setelah responden
menandatangani informed consent, kolesterol pasien di check menggunakan alat
pengukur digital sebelum bekam dan sesudah bekam di cek kembali. Dalam
penelitian ini dilakukan analisa univarian dan menggunakan distribusi frekuensi
yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik atau gambaran variabel
penelitian dalam bentuk nilai tendensi central.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1

Lokasi Penelitian :
Lokasi penelitian ini rencana akan dilakukan di Klinik Hamdalah yang
telah mendapatkan izin praktek dari Departemen Kesehatan pemerintah

Sulawesi Selatan.
Waktu penelitian :
4 November 2014 18 November 2014
4.3 Populasi dan sampel
4.3.1 Populasi
Pasien dengan yang datang ke klinik bekam Hamdalah mulai 4 November4.3.2

18 November 2014
Sampel
Sampel yang diambil adalah pasien dengan klinik hamdalah yang datang
dengan keluhan yang berbeda- beda , dengan mengunakan teknik total
sampling.

4.4 Kriteria Seleksi

44

Kriteria seleksi adalah karakteristik subyek penelitian dari suatu populasi


target yang terjangkau yang akan diteliti yang mempunyai pengaruh terhadap
terapi bekam yang diteliti. Dalam penelitian ini, pemilihan sampel adalah

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi berikut:


Kriteria Inklusi
Semua pasien yang datang ke Klinik Hamdalah, di Jl. Abduallah dg Sirua,

no. 59 adalah Berumur 40-60 tahun dan tidak konsumsi obat hipertensi.
Kriteria Eksklusi
Subjek yang tidak tersedia ikut serta dalam penelitian.

4.5 Jenis Data dan Instrumen Penelitian


4.5.1 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapatkan dari
4.5.2

buku registrasi pasien Klinik Hamdalah.


Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data dan instrumen penelitian yang dipergunakan dalam
penelitian ini terdiri dari daftar keterangan mengenai hasil pasien adalah
Microsoft Word dan Microsoft Excel sebagai tempat untuk mengolah hasil
penelitian.

4.6 Manajemen Penelitian


4.6.1 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari data primer melalui pendataan nama-nama pasien
yang datang ke klinik bekam Hamdalah, kemudian diakukan pencatatan
4.6.2

dan tabulasi sesuai variabel yang diteliti.


Teknik Pengolahan dan Analisa data
Data yang diperoleh dicatat, diolah dengan komputer, dan dianalisa secara
deskriptif

4.6.3

Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel hasil pengukuran

kadar kolesterol sebelum dan sesudah dibekam


4.7 Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Klinik Bekam
Hamdalah sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

45

2. Berusaha menjaga kerahasiaan identitas pasien yang terdapat, sehingga


diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang
dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya.

BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Perolehan Data
Dari 5 pasien di Klinik Hamdalah, di jalan Abdullah daeng Sirua no.
59, Makassar yang diikutsertakan dalam penelitian ini ternyata 5 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi penelitian.
5.1.1Data pasien yang berobat di Klinik Hamdalah

46

No

Nama

Dg. Sutte

2
3

Tn. Rusdi
Muh. Nur Karaeng
Romo

Tn. Rustam

Ny. Nanda

Umur
51
tahun
47
tahun
53
tahun
45
tahun
43
tahun

Alamat
makassar
makassar
goa
goa
takalar

Tabel 1 .data pasien yang menjadi respondan di Klinik Hamdalah


5.1.2. Data kolesterol total responden sebelum diberikan terapi bekam

Tabel 2 .kadar kolesterol respondan sebelum dibekam


Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat kadar kolesterol darah
responden sebelum diberikan terapi bekam dengan rata rata sebesar
215,4 mg/dl

5.1.3. Data kolesterol total respondan 1 jam setelah di bekam

47

table3. kolesterol total respondan 1 jam setelah dibekam

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat rata rata kadar kolesterol total


responden1 jam setelah diberikan terapi bekam sebesar 209,8.

5.1.4. Data kolesterol total respondan setelah 14 hari tanpa terapi


bekam.

Table 4.kolesterol total reponden setelah 14 hari tanpa terapi bekam


Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat rata rata kolesterol total
responden 14 hari setelah diberikan terapi bekam sebesar 200,5, data ini
tidak valid karena salah satu tersponden tidak diperiksa karena
berhalangan.

BAB VI
PEMBAHASAN

48

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasien yang


datang ke Klinik Hamdalah didapatkan bahwa secara umum distribusi
hampir merata pada karakteristik usia yaitu 40 tahun 60 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 5
responden, kolesterol total diukur menggunakan Alat Multi Chek Digital
merek Nesco. Responden diberikan terapi bekam sebanyak 1 kali dan
kolesterol total diukur sebelum dan sesudah bekam dan di ukur lagi setelah
2 minggu mendapatkan terapi bekam. Dari hasil analisa menunjukkan
bahwa terdapat penurunan yang signifikan antara rata rata kadar
kolesterol total responden sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi bekam efektif dalam
menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Pada pasien dengan
hiperkolestrolemia akan terjadi peningkatan kadar kolesterol yang konstan
jika tidak diatasi sehingga diperlukan usaha untuk mengontrolnya. Salah
satu usaha yang biasa dilakukan pasien adalah dengan menerapkan diet
rendah kolesterol. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan terapi
bekam sebagai pengontrol kadar kolesterol total responden. Responden
mengaku bahwa sakit kepala dan nyeri tengkuk yang dialami oleh
sebagian besar responden berkurang dan hilang.
Pembekaman dilakukan pada titik titik khusus yang berhubungan
dengan mekanisme penyakit. Terapi bekam yang dilakukan ialah dengan
memberikan perlukaan pada tiga titik tubuh, yakni punuk, scapula dekstra
dan scapula sinistra. Ahmadia (2008), Fatahillah (2007)dan Firy (2007)
mengatakan bahwa titik punuk merupakan titik yang dijadikan sebagai
sumber penyembuhan berbagai penyakit. Titik ini merupakan titik
pertemuan semua darah yang mengalir diseluruh tubuh. Sehingga dengan
upaya pembekaman memberikan respon pembersihan sirkulasi darah dan
juga memberikan efek autoregulasi.
Terapi bekam yang digunakan merupakan teknik bekam basah.
Secara fisiologis, teknik bekam masih belum diketahui jelas mekanisme
fisiologis terhadap tubuh. Beberapa mekanisme yang diduga mendasari
patofisiologi kerja terapi bekam. Menurut Ahmadia et al., (2009)
sedikitnya terdapat 3 mekanisme fisiologis yang dipengaruhi oleh terapi

49

bekam, yaitu sistem syaraf, sitem hematologi dan sistemimun. Mekanisme


sistem syaraf memberikan efek regulasi neurotransmiter dan hormon
seperti serotonin, dopamin, endorphin, CGRP (Calcitoni-Gene Related
Peptide) dan acetylcholine. Semua hormon tersebut dikeluarkan karena
sebagai zat toksik dalam tubuh. Nilawati et al, (2008) menambahkan zat
toksik lainnya yang keluar dari tubuh seperti histamin dan bradikinin.
Mekanisme sistem hematologi memberikan efek utama melalui jalursi
stem regulasi koagulasi-antikoagulasi seperti penurunan elemen darah
(fibrinogen), penurunan hematokrit, peningkatan aliran darah dan
peningkatan oksigenasi organ. Melalui mekanisme inilah, pembekaman
yang dilakukan dengan memberikan usaha perusakan permukaan kulit
(kutis) dan jaringan bawah kulit (subkutis) memberikan efek menormalkan
tekanan darah. Dalam mekanisme tersebut terjadi perbaikan mikrosirkulasi
pembuluh darah sehingga timbul efek relaksasi pada otot dan tekanan
darah menjadi turun, Pengaktifan produk sistem imunjuga diduga akibat
rangsangan terapi bekam.
Terapi bekam juga memberikan efek utama melalui jalur iritasi
sistem imun dengan terjadinya inflamasi lokal dan aktifasi sistem
komplementer serta peningkatan produk imun seperti interferon dan TNF
(Tumor Necrotizing Factor), pengaruh timus, mengatur metabolis
melimpa. Upaya pembekaman yang dilakukan merupakan sebuah cara
pengeluaran darah perifer dengan melakukan sebuah perangsangan
terhadap sistem saraf simpatis noradrenergik ginjal. Perangsangan kuat
terhadap sistem saraf simpatis noradrenergik ginjal tersebut menimbulkan
penurunan darah ginjal yang cukup besar. Efek ini diperantarai oleh
reseptor 1-adrenergik dan sebagian kecil oleh reseptor 2-adrenergik post
sinaps.
Penurunan kadar kolesterol yang dipengaruhi intervensi terapi
bekam diduga karena adanya pengaruh mekanisme sistem hematologi
yang memberikan efek utama melalui jalur sistem regulasi koagulasiantikoagulasi dengan peningkatan aliran darah dan peningkatan oksigenasi
organ. Mengingat hepar merupakan tempat filtrasi darah dari berbagai zat
toksik yang masuk ke dalam tubuh, melalui mekanisme sistem hematologi

50

dan juga mekanisme sistem imun inilah kadar kolesterol dalam tubuh
dapat diturunkan
Oleh karena itu, terapi bekam efektif untuk membantu menurunkan
kadar kolesterol total dalam darah selain itu bekam memiliki keunggulan
lain yaitu efektif juga dalam mengontrol tekanan darah agar tetap stabil
pada penderita hipertensi primer dan meningkatkan sistem imunitas.

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Efektifitas terapi bekam
terhadap penurunan kolesterol total, yang dilakukan terhadap 5 responden
didapatkan responden rata-rata berusia 51,9 tahun dan paling banyak
dengan status pekerjaan sebagai wiraswasta. Dari hasil pengukuran
diperoleh nilai rata-rata kolesterol total sebelum dibekam sebesar 215,4.
Setelah diberikan terapi bekam selama 1 kali, terjadi penurunan rata-rata
kolesterol total yang signifikan yaitu dengan mean sebesar 209,8. Dan

51

mean kolesterol total setelah 2 minggu sebesar 20,5 dengan catatan salah
satu respondan tidak dapat hadir karena keluar kota.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapi bekam efektif
dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.
7.2. Saran
7.2.1. Bagi inistiusi kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi
Puskesmas-puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dapat
menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternative
dalam pengobatan hiperkolestrolemia dan agar dapat disosialisasikan
kepada masyarakat.
7.2.2. Bagi Klinik Hamdalah.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pasien yang dating
berobat ke Klinik Hamdalah untuk mengetahui manfaat terapi bekam bagi
pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi .Penelitian juga berharap agar
Klinik Hamdalah lebih memperhatikan prinsip steril dalam pelaksanan
terapi bekam dan mencatat tanda vital setiap pasien yang terapi di klinik
untuk menjadi bahan penelitian lanjut.
7.2.3 Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evidenct based dan
tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang
manfaat lain dari terapi bekam terhadap kesehatan dengan jumlah sampel
yang lebih banyak dan teknik penelitian yang lebih baik.

52

DAFTAR PUSTAKA
1

Ahmadia, A. F. K., & Schwebelb, D. C. 2008. TheEfficacy of Wet-Cupping in


the Treatment of Tension and Migraine . The American Journal Of Chinese

Medicine. 36(1); 37-44.


Muray, Granner, Mayes, Radwell. 2010. Metabolisme, transport dan sekresi
kolesterol.Textbook HarperBiochemistry 24th.Saunders Collage.USA : 185-

97
Sun, D.L., Zang, A.B, Xu, M., dkk. 2007.Study on the Effect of
MildMoxibustion Combined withCupping Therapy on SerumCreatine Kinase

in Gym-Athletes. Zhongguo Zhen Jiu 27(1): 6-8.


Song, SJ. (2007) Observation onTherapeutic Effect of Ear Point Bloo Letting
Combined withCupping on Back-Shu Points forTreatment of Acne Vulgaris.

Zhongguo Zhen Jiu 27(8): 626-8.


Huether SE, McCance KL. Understanding Pathophysiology. 3rd edition.

Missouri: Mosby. 2004. p.644-9


Copstead LC. Banasik JL. Pathophysiology. 3rd Edition. Misouri: Elsevier

Saunders. 2005. p.416-23


Kaplan M. Norman, Hyperkolestroplemia in The Population at large In
Clinical Cholesterol: Seventh Edition. Baltimore, Maryland USA: Williams &

Wilkins, 1998; 1-17.


Corwin, Elizabeth J., Buku Saku PatofisiologI. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2001; 356.


Suyono-Slamet, Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II. FKUI, Jakarta: Balai

Pustaka, 2001; 253, 454-459,463-464.


10 Bustan, M.N., Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta,
1997; 29-38. Dsdf

53

11 Fatahillah. (2008). Rukyah dan Bekam.terdapat dalam www.Fatahillah.co.id.


12 Dr. Aiman Al-Husaini, Bekam Mukjizat Pengobatan Nabi SAW, Alih
Bahasa Muhammad Misbah (Jakarta: Pustaka Azzan, 2005), Cet. II., hlm. 15
13 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibnul Mughirah bin
Bardasbah al-Bukhari al-Ja'fi, Shahih Bukhari, Kitab at-Tib, Jilid VII,
(Semarang : Toha Putra, Tth.), hlm. 12.
14 Anwar TB. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung
Koroner. FakultasKedokteran. Universitas Sumatera Utara.Barton M., Tobias
T.

and

Hauddenschild

C.C.

2003.Endothelin,

hypercholesterolemia

andatherosclerosis. Coronary Artery Disease. 14:477-490


15 Bull E. and Morrell J. 2007, Kolesterol, Erlangga, Jakarta, 116
halamanFatahillah A. 2006. Keampuhan Bekam. Qultum Media. Tangerang.
hal.39-48
16 Majid B. 2008. Kajian Terapi Bekam terhadap Profil Lipoprotein dan
Komponen DarahPerokok. Tesis. Program Magister. Fakultas Biologi.
Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta
17 Nashr. Musa A.M. 2005. Bekam Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi
S.A.W., Pustaka ImamSyafii. Jakarta. hal.1-41
18 Notoadmodjo, Sukidjo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta.
19 Niasari M., Kosari F. And Ahmadi A. 2007. The Effect of Wet Cupping on
Serum LipidConcentrations of Clinically Healthy Young Men:A Randomized
Controlled Trial. TheJournal of Alternative and Complementary Medicine.
Vol. 13. Number 1. Pp. 79-82
20 Ranaei-siadat. Kheirandish. Niasari and Adibi. 2004. The Effect of Cupping
(Hejamah) onBlood Biochemical and Immunological Parameters. Iranian
Journal of PharmaceuticalResearch.
21 Robbins S.L., Cotran R. and Kumar V. 2007. Buku Ajar Patologi Vol. 2. Ed. 7.
EGC. Jakarta
22 Sabaawy Al., Rukzan LM. 2012. Effect of Wet Cupping on Serum Lipids
Profile Levels ofHiperlipidemic Patients and Correlation with some Metal
Ions. Raf. J. Sci. 23;128-136
23 Sayed El. et.al. Medical and Scientific Bases of Wet Cupping Therapy (AlHijamah); in Lightof Modern Medicine and Prophetic Medicine. Altem Integ
Med. 2;5
24 Sayyid. Muhammad A.B. 2007. Pola Makan Rasullullah, Makanan Sehat
Berkualitas menurutAl Quran dan As Sunah, Almahira. Jakarta. hal 122-125
25 Sugiyono.2005. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta

54

26 Zhou SS., Li D., Zhou YM., Cao JM. 2012. The Skin Function: a factor of
antimetabolicsyndrome. Diabetol Metab Syndr. 4:15
27 Song, SJ. (2007) Observation onTherapeutic Effect of Ear PointBlood-Letting
Combined withCupping on Back-Shu Points forTreatment of Acne
Vulgaris.Zhongguo Zhen Jiu (abstrack).27(8): 626-8.
28 Mahdavi M.R.V, Ghazanfari,T. Aghajani.M, Danyali.F, Naseri.M.2009.
Evaluation of the Effects of traditional Cupping on the Biochemical,
Hematological and Immunological Factor of Human Venous Blood. Shahed
University, Faculty of medical journal.Iran: 68-87

55

Anda mungkin juga menyukai