Anda di halaman 1dari 33

KROMATOGRAFI

Oleh:
Lily Diana Novitasari
03121003073
Kelas A
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya
Tahun Ajaran: 2012/2013

PENGERTIAN KROMATOGRAFI
A. MENURUT IUPAC (Union of Pure and Applied
Chemistry)
Kromatografi adalah pemisahan yang menggunakan
metode fisika, dimana komponen dipisahkan dan
didistribusikan di antara dua fase yaitu fase gerak
(fase mobile) dan fase diam (fase stationer)
B. SECARA UMUM
Teknik pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan kecepatan perambatan komponen
dalam medium tertentu, di mana komponennya
akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase
diam dan fase gerak

TUJUAN KROMATOGRAFI

Untuk memisahkan komponen yang berbeda


dari campuran.
Resolusi menunjukan tingkat pemisahan
antara komponen-komponen dari campuran.
Semakin tinggi resolusi kromatogram,
semakin baik tingkat pemisahan sampel.
Besar resolusi antara 1,2 sampai 1,5.

FASE MOBILE DAN FASE STATIONER

Fase Mobile gas atau cairan yang terus mengalir


melalui fase stationer dan cenderung melarutkan
campuran
Fase Stationer padatan atau cairan yang tidak
bergerak dan menahan komponen campuran

PROSES KROMATOGRAFI
Fase
gerak
Fase
diam

Fase
gerak

A+B
Fase
diam

Fase
gerak

B
Fase
diam

JENIS-JENIS KROMATOGRAFI

Berdasarkan fase mobile


a. GC (Gas Chromatography)
Kromatografi gas adalah cara pemisahan
kromatografi menggunakan gassebagai fasa
penggerak. Zat yang dipisahkan dilewatkandalam
kolom yang diisi dengan fasa tidak bergerakyang
terdiri dari bahan terbagi halus yangcocok. Gas
pembawa mengalir melalui kolom dengan
kecepatantetap, memisahkan zat dalam gas atau
cairan, atau dalam bentuk padat pada keadaan
normal. Cara inidigunakan untuk percobaan
identifikasi dan kemurnian,atau untuk penetapan
kadar.

GAMBAR PROSES
KROMATOGRAFI GAS

VIDEO PROSES KROMATOGRAFI


GAS

b. Kromatografi Cair
Kromatografi cairan merupakan teknik yang tepat untuk
memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam
suatu larutan. Jika larutan sampai berinteraksi dengan
fase stasioner maka molekul-molekul di dalamnya
berinteraksi dengan fase stasioner.
Namun interaksinya berbeda karena adanya perbedaan
daya serap, pertukaran ion dan partisi atau ukuran.
Perbedaan ini membuat komponen terpisah satu dengan
yang lain dan dapat dilihat perbedannya dari lamanya
waktu transit komponen tersebut melewati kolom.

Jenis jenis kromatografi cair:


a. Reverse Phase Chromatography
RPC merupakan alat analitikal yang kuat dengan memadukan sifat hidrofobik serta
rendahnya polaritas fase stasioner yang terikat secara kimia pada padatan inert
seperti silika.Metode ini biasa digunakan pada proses ekstraksi dan pemisahan
senyawa yang non volatile.

b. High Performance Liquid Chromatography


HPLC memiliki prinsip yang mirip dengan RPC. Hanya saja dalam metode ini,
digunakan tekanan dan kecepatan yang tinggi. Kolom yang digunakan dalam HPLC
lebih pendek dan berdiameter kecil, namun dapat menghasilkan beberapa tingkatan
equilibrium dalam jumlah besar.
c. Size Exclusion Chromatography
Dikenal juga dengan gel permeation atau filtration chromatography . Biasa digunakan
untuk memisahkan dan memurnikan protein. Metode ini tidak melibatkan berbagai
macam penyerapan dan sangat cepat. Perangkat kromatografi berupa gel berpori
yang
dapat memisahkan molekul besar dan molekul kecil.

VIDEO PROSES HPLC

c. SFC (Supercritical Fluid Chromatography)


Kromatografi Cairan Supercritical (SFC) adalah bentuk
kromatografi fase normal yang digunakan untuk
analisis dan pemurnian rendah sampai sedang berat
molekul, molekul labil termal. Hal ini juga dapat
digunakan untuk pemisahan senyawa kiral. Prinsip
yang mirip dengan kromatografi cair kinerja tinggi
(HPLC), namun SFC biasanya menggunakan karbon
dioksida sebagai fase gerak, sehingga seluruh jalur
aliran kromatografi harus bertekanan.

Berdasarkan

Wujud-Wujud Fasenya

a. Kromatografi cair-padat
Kromatografi yang fase stationernya padat dan fase mobilenya cair
Contoh :
Kromatografi Pertukaran Ion
Kromatografi Adsorpsi
b. Kromatografi gas-padat
Kromatografi yang fase stationernya adalah padat dan fase mobilenya berwujud gas
Contoh :
kromatografi gas-padat(GSC)
c. Kromatografi cair cair
Fase stationernya dan fase mobilenya berwujud cair
Contoh :
kromatografi kertas
d. Kromatografi gas-cair
Kromatografi fase stationernya adalah cair sedangkan fase mobilenya adalah gas
Contoh :
kromatografi gas-cair (GLC)

Berdasarkan Cara Kontak Antara Fase Mobile dan


Stationer
a. Kromatografi Kolom
Fs ditempatkan dalam sebuah kolom sempit dimana Fm
atau eluen(fase bergerak yang menyebabkan elusi(zat
terlarut bergerak yang menuruni kolom dan keluar dari
ujung bawah)) bergerak dibawah karena pengaruh gravitasi
atau tekanan. Fm: liquid. Fs : silika gel atau alumina

b. Kromatografi Planar
Bagian kromatografi yang Fs nya melapisi plat kaca, logam,
atau plastik dan ditempatkan pada suatu wadah yang berisi
Fm dikontakkan dengan Fm dan Fm bergerak karena
kapilaritas.

Berdasarkan Mekanisme Kimia atau Fisika

a. Kromatografi yang memanfaatkan


keanekaragaman kekuatan dari komponen
campuran tersebut untuk teradsorpsi pada fs.
Fs = zat polar (mis: silika gel, alumina)
Fm = zat non polar (mis: heptana, kloroform, metil
asetat)

b. Kromatografi Pertukaran Ion


Kromatografi jenis ini digunakan untuk pemurnian
materi biologis seperti asam amino,peptida,protein.
Metode ini dapat dilakukan dalam dua tipe yaitu
dalam kolom maupun ruang datar (planar).
Terdapat dua tipe pertukaran ion yaitu pertukaran
kation dan pertukaran anion. Pada pertukaran
kation; fase stasioner bermuatan negatif. Pada
pertukaran anion; fase stasioner bermuatan positif.

c. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas merupakan kromatografi partisi
dimana fase geraknya adalah air yang disokong oleh
molekul-molekul selulosa dari kertas. Kertas yang
digunakan adalah kertas Whatman No.1 dan kertas yang
lebih tebal Whatman No. 3 biasanya untuk pemisahan
campuran dalam jumlah yang lebih besar karena dapat
menampung lebih banyak cuplikan

VIDEO PROSES KROMATOGRAFI


KERTAS

d. Kromatografi Lapis Tipis


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah suatu tehnik pemisahan
yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini
menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang
ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika
gel, alomina, selulosa dan polianida. Untuk menotolkan
larutan cuplikan pada lempeng kaca, pada dasarnya dgunakan
mikro pipet/ pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari
lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di dalam wadah yang
tertutup.

DETEKTOR
Pemisahan kromatografi dipantau dengan
detektor. Detektor adalah alat yang
digunakan untuk menanggapi perubahan
konsentrasi atau laju aliran zat terlarut.
Macam-macam Detektor:
a. Retractive index
b. Fluorescene
c. UV/V
d. Conductivity

KROMATOGRAM

Grafik dari signal detektor sebagai fungsi waktu atau


volume fase mobil yang mengelusi disebut
KROMATOGRAM dan terdiri dari sebuah puncak untuk
setiap komponen solut yang terpisah.

KETERANGAN

tR = total waktu retensi dari senyawa (dari seluruh sistem


kromatografi)
tM = dead timewaktu retensi di fase mobile dari injeksi
sampai keluar peak yang pertama
W = lebar pita kromatografi zat terlarut diukur dari garis dasar
h = tinggi dari sinyal
tR = tR - tM perbedaan antara retensi waktu solute dan waktu
kosong kolom
VR = volume dari fase mobile yang diperlukan untuk
memindahkan solute dari injeksi ke detektor.
Void Volume = Volume fase gerak yang dibutuhkan untuk
bergerak dari titik injeksi unretained terlarut ke detektor.
Resolution (R) = ukuran kuantitatif tingkat pemisahan antara
dua puncak kromatografi

Capacity factor (k) = ukuran bagaimana zat terlarut itu ditahan oleh
fase diam.
Selectivity factor () = Rasio faktor kapasitas (k) untuk dua zat
terlarut yang menunjukkan selektivitas kolom untuk salah satu zat
terlarut.
Band broadening = Meningkatnya lebar garis dasar zat terlarut yang
bergerak dari titik injeksi ke detektor.
Column efficiency = ukuran kuantitatif dari luasnya band boardening.
Theoretical plate = Cara kuantitatif untuk menilai efektivitas kolom
seolah-olah itu terdiri dari serangkaian daerah kecil, atau plakat, di
mana pemisahan antara fase bergerak dan stasioner terjadi.
Peak Capacity (tR ) = Jumlah maksimum zat terlarut yang dapat
diselesaikan pada kolom tertentu.
= fase ratio
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom
menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.

WAKTU RETENSI

Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki


waktu retensi yang berbeda. Untuk beberapa
senyawa, waktu retensi akan sangat
bervariasi dan bergantung pada:
a. panjang kolom (L)
b. Laju alir fase gerak
c. koefisien distribusi
d. Volume fase diam
e. Vm

CHROMATOGRAPHIC
RESOLUTION
Rumus:

Contoh soal:
suatu minyak lemon, dianalisi secara kromatografi.
Mempunyai waktu retensi 8.36 min. dengan lebar
garis dasar 0.96 min. g-Terpinene yang dielusi pada
9.54 menit, dan luas dasar 0,64 min. berapa besar
resolusi antara dua puncaknya?
jawab:

PEAK CAPACITY
Rumus:
Contoh:
sebuah larutan dianalisis
menggunakan kromatografi.
Mempunyai theoretical plates
sebanyak 10,000 plates. jika
volume minimum dan
maksimum fase gerak dimana
terlarut ke mengelusi adalah
1 mL dan 30 mL. Berapa
kapasitas peaknya?

PENYIMPANGAN PEAK
Fronting

Tailing

CARA MENGATASI PENYIMPANGAN


PEAK

Ada dua macam cara mengatasi penyimpangan


peak:
a. meningkatkan efisiensi kolom, dengan cara
memperkecil Wa atau Wb.
b. Mengubah sesktivitas kolom, dengan cara
memperbesar waktu retensi.

CARA UNTUK MENINGKATKAN HASIL


KROMATOGRAFI

Meningkatkan resolusi
Memperbesar keseluruhan (meningkatkan jumlah
volum, suhu, dll)

CARA UNTUK MENINGKATKAN RESOLUSI

Meningkatkan efisiensi kolom


Mengubah selektivitas kolom
a. Mengubah suhu, meningkatkan panjang kolom,
menambah jumlah fase stationer (Vs).
b. Mengurangi lebar pita (W) dengan cara:
mengurangi jumlah sampel, mengurangi konstanta
waktu detektor, memperkecil diameter kolom, dan
menambah N sehingga pemisahan semakin
bagus.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai