Analisa Pemilihan Hammer PDF
Analisa Pemilihan Hammer PDF
ABSTRAK
Desain tiang pancang yang modern adalah sebuah proses interaktif yang melibatkan pertimbangan struktural, geoteknik dan
constructability. Pile Drivability mengacu pada kemampuan dari tiang pancang yang aman (tanpa kerusakan) dan ekonomis
(menggunakan alat-alat konstruksi yang tepat, pemilihan hammer yang tepat untuk mencapai kedalaman penetrasi sesuai design dan
blowcount yang tidak berlebihan) sehingga dapat mendukung bearing capacity yang dibutuhkan. Tugas Akhir ini bertujuan untuk
menngetahui daya dukung tanah statis dan saat pemancangan, selain itu untuk menemukan jenis peralatan yang tepat agar saat
pemancangan tidak terjadi overstress dan pile refusal. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisa pile drivability menggunakan
GRLWEAP2005 terhadap 4 jenis hammer yaitu MENCK MRBS 1502, MENCK MRBS 3000, MENCK MRBS 4600, dan MENCK
MRBS 6000 pada kondisi plugged dan coring dengan faktor shaft 1, 0,9, 0,8 dan 0,7. Dari hasil analisa diketahui nilai daya dukung
tanah statis untuk kedalaman penetrasi 58 m dengan faktor shaft 1 pada kondisi plugged adalah 9477.2 kN, sedangkan pada kondisi
coring adalah 9297.1 kN. Untuk nilai daya dukung saat pemancangan pada kedalaman penetrasi 58 m dengan faktor shaft 1 untuk
kondisi plugged adalah 4652.899 kN, sedangkan pada kondisi coring adalah 4500.578 kN. Hammer yang tidak menyebabkan tiang
pancang mengalami keruskan ataupun tidak mengalami pile refusal yaitu hammer dengan tipe MENCK MRBS 3000 dan MENCK
MRBS 4600. Peralatan yang efisien dipilih berdasarkan 2 parameter yaitu parameter biaya dan waktu. Untuk parameter waktu
direkomendasikan mengunakan hammer dengan tipe MENCK MRBS 4600 dengan selisih 49 menit lebih cepat untuk setiap
pemancangan satu tiang pancang. Dengan total waktu tunggu 900 menit dan akan dipasang empat tiang pancang maka diperkirakan
total waktu yang dibutuhkan paling lama 3844 menit atau 64.067 jam. Sedangkan untuk parameter biaya direkomendasikan untuk
menggunakan hammer dengan tipe MENCK MRBS 3000 dengan rated energy yang lebih rendah dengan asumsi biaya sewa hammer
diasumsikan berbanding lurus dengan besarnya rated energy pada hammer dan dihitung setiap 24 jam.
Kata Kunci : Pile Drivability, Daya Dukung Tanah, Pile Refusal, Overstress
1.
Pendahuluan
Proses instalasi atau pemancangan tiang pancang pada
lepas pantai lebih sulit dan membutuhkan biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan proses pemancangan di darat. Hal ini
disebabkan oleh lokasi yang berada di tengah laut. Oleh
karenanya, untuk mendapatkan biaya instalasi atau pemancangan
tiang pancang yang optimum, diperlukan perencanaan yang
matang dalam melakukan pemilihan hammer dan ketersediaan
tiang pancang (almanda, 2008).
Dalam melakukan perencanaan untuk pemilihan hammer
ataupun tiang pancang, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
2. Kinerja Hammer
Dasar Teori
dapat dinyatakan
(2.5)
dengan,
Qs = kapasitas keliling tiang ultimate (kN)
Qsc = kontribusi kohesi tanah, c (kPN)
Qs = kontribusi sudut geser dalam tanah, (kN)
Dimana,
edehEr = Energi yang dibutuhkan selama instalasi (kJ
Epl Esi = Energi yang hilang selama instalasi (kJ)
(2.6)
dengan,
Qsc = kontribusi kohesi tanah terhadap kapasitas geser selimut
= faktor adhesi antara selimut tiang pancang dan tanah
cu-I = kohesi undrained tanah pada lapisan -i (kPa)
li = panjang tiang pada lapisan -i (m)
p = keliling tiang (m)
Sedangkan kontribusi sudut geser dalam, , pada tanah nonkohesif dinyatakan dengan persamaan berikut:
(2.7)
dengan,
Qs = kontribusi sudut geser pkapasitas geser selimut (kN)
Fi = ko-I .'v-1.tan (2/3 i) (kPa)
Ko-i = koefisien tekanan lateral tanah
v-i = tekanan vertikal efektif di tengah-tengah lapisan-i (kPa)
i = sudut geser dalam pada lapisan-i (derajat)
li
= panjang tiang yang tertanam pada lapisan-i (m)
p
= keliling tiang (m)
(2.8)
dengan,
As
= luas selimut tiang (m2)
P
= keliling penampang (m)
L
= panjang tiang (m)
f
= tahanan friksi (skin friction) (kPa)
(2.3)
dan
(2.4)
dengan,
Qu = kapasitas ultimit tiang terhadap beban aksial (kN)
Qp = kapasitas ultimit tahanan ujung (end bearing) (kN)
Qs = kapasitas ultimit geser selimut (skin friction) (kN)
Qall
= daya dukung ijin (kN)
SF = Faktor keamanan = 2,5 4,0
c
= kohesi tanah tempat ujung tiang tertanam (kPa)
q
= tekanan vertikal efektif tanah pada ujung tiang(kPa)
Nc*, Nq = faktor-faktor daya dukung pondasi
(2.9)
Dengan f adalah gaya gesekan antara tanah dengan tiang
sedangkan As adalah luas badan selimut tiang.
(2.13)
dimana,
q = 9c
(2.14)
dengan,
c = nilai undrained shear strength tanah di ujung tiang (kPa)
Soil
Soil Pile
Limiting Skin Nq Limiting Unit End
Description Friction Angle Friction Values
Bearing Values
Degrees
kPa
MPa
Very Loose Sand
15
47.8
8
1.9
Loose
San-Silt**
Medium
Silt
Density
f = . Cu
dimana,
= faktor adhesi empiris, nomogram
untuk tanah NC dengan Cu<50 kN/m2,
(2.10)
Loose
Medium
Dense
Sand
San-Silt**
Silt
20
67
12
2.9
Medium
Dense
Sand
San-Silt**
25
81.3
20
4.8
Untuk perhitungan tahanan geser selimut pada tanah nonkohesif, yang memberikan pengaruh paling besar adalah
parameter sudut geser dalamnya. Kontribusi dari sudut geser
dalam tanah, , dari tanah non-kohesif terhadap geser selimut
dapat diperoleh dengan menggunakan API RP 2A-WSD 2000
memberikan nilai f sebagai:
Dense
Sand
Very Dense San-Silt**
30
95.7
40
9.6
=1
f = K. po. tan
Dense
Gravel
35
114.8
50
12
Very Dense Sand
** Sand-Silt includes those soils with significant fractions of both sand and silt.
Strength values generally increase with increasing sand fractions and decrease
with increasing silt fractions.
(2.11)
dimana:
K
= koefisien tekanan tanah lateral
po
= tegangan vertikal efektif pada poin yang ditinjau, (kPa)
(2.15)
dimana,
q = 9c
(2.16)
dimana,
Qp = Ap (c Nc* + q Nq*)
(2.12)
Dimana:
Qp
= daya dukung ujung tiang ultimate (kN)
Ap
= luas ujung tiang (m2)
(2.18)
Dimana:
QSRD= kapasitas ultimit tiang terhadap beban aksial (kN)
Qs
=kapasitas ultimit tahanan geser selimut (kN)
Qp = kapasitas ultimit tahanan ujung (end bearing) (kPa)
Fp
= faktor reduksi nilai kapasitas selimut pada saat statis
Evalusasi pemancangan
Optimasi pemancangan dengan variabel dari pemilihan
hammer, material pemancangan seperti (cushion dan
helmet), dimensi tiang pancang dan proses perancangan.
Perkiraan tegangan maksimum pada tiang pancang dan
hammer selama pemancangan
2.8.1
(2.19)
dengan,
Su
PI
'
Z
(2.20)
Dimana:
m
= elemen ke-m
t
= waktu (s)
t
= interval waktu (s)
C(m,t) = kompresi pada pegas-m dan waktu-t (m)
D(m,t) = deformasi pada segmen-m dan waktu-t (m)
D(m,t) = deformasi plasik pada segmen-m dan waktu-t (m)
F(m,t) = gaya pada pegas-m dana waktu-t (kN)
g
= percepatan gravitasi (m/s2)
J(m) = konstanta redaman pada segmen-m (s/m)
K(m) = konstanta pegas dalam pada segmen-m (kN/m)
K(m) = konstanta pegas luar pada segmen-m (kN/m)
R(m,t) = gaya yang dihasilkan oleh pegas luar pada segmen-m
dan waktu-t (kN)
V (m,t) = kecepatan segmen-m pada waktu t (m/s)
w (m) = berat segmen-m (kN)
:
(2.28)
Dimana,
Er
Eh
Wh
Pada sistem ini (gambar 9), interaksi antara tiang pancang dan
tanah dianggap pada keadaan diam. Tanpa adanya pengaruh dari
efek pemancangan pada pukulan sebelumnya. Tahap
perhitungannya adalah sebagai berikut:
(2.29)
Dimana,
A
E
L
Perhitungan kecepatan tumbukan pada ram dan variabelvariabel yang tergantung terhadap waktu untuk memnuhi
persamaan statik.
Perpindahan (displacement) pada tiap bagian segmen massa
diperhitungkan.
Kompresi dan gaya pada pegas internal, gaya yang
dihasilkan pegas tanah, percepatan dan kecepatan
diperhitungkan.
Pengulangan siklus ini sesuai waktu yang ditentukan .
(2.31)
(2.32)
untuk n < p
(2.33)
dan p =
dengan,
K
= kekakuan cushion (kg/s)
A
= luas permukaan tiang pancang (m2)
W
= berat Ram (kN)
vo
= kecepatan tumbukan (m/s)
Data
Satuan
89.7 m
Panjang
Penetrasi
58 m
Thickness
25.4 mm
Pile Size
914 mm
Spec. Weight
78.5 kN/m3
Yield Strength
248 Mpa
Tabel 6Tabel
Data
Hammer
Cushion
4.2 Data
Hammer dandan
Cushion
MENCK MRBS
Data
1502
Satuan
3000
4600
6000
ECH
ECH
ECH
Ram Weight
147.161
294.278
451.274
588.601 kN
Rated Energy
183.86
441.305
676.56
1029.52 kJ
Hammer Eff.
67
67
67
66.723
154.798
265.114
Type
Helmet Weight
ECH
67 %
323.831 kN
bongosii wood
bongosii wood
bongosii wood
Cushion Thickness
200
200
250
250 mm
C.o.R
0.75
0.75
0.75
0.75
Cushion Material
bongosii wood
Tipe
Tanah
flim
qlim
cu top
cu bot
sub unit
delta
(kPa)
(Mpa)
(kPa)
(kPa)
(kN/m3)
(derajat)
1.3
clay
1.9
silt
20
2.9
8.5
20
12
2.3
calc.
20
12
10
35
50
3.7
sand
20
4.8
25
20
10
silt
11
sand
20
9.6
30
40
13.5
sand
50
12
9.5
35
50
15
silt
20
9.6
30
40
18
sand
20
9.6
30
40
22
silt
200
200
5.5
25
20
23
clay
500
500
28.1
clay
300
300
36
sand
38
clay
500
500
9.5
50
sand
50
12
9.5
35
50
55
silt
50
9.6
9.5
30
40
65
calc.
50
12
10
35
50
50
4.8
Keterangan:
flim : Limit unit skin friction
Nq
cu
qlim
Nq
delta
Quake
Damping
Toe (mm)
Shaft (mm)
sand
2.5
clay
2.5
calc
Po
(kN/m3)
Cu top
Cu bot
kPa
kPa
kPa
1.3
6.5
1.9
8.5
11.6
2.3
10
15.6
3.7
28.2
5.5
51.85
11
78.85
OCR
Fp
0.32846
0.35803
10
0.58817
0.4264
Toe (s/m)
Shaft (s/m)
2.5
0.5
0.15
13.5
9.5
102.6
2.5
0.15
0.65
15
116.1
2.5
0.25
0.65
18
143.1
22
179.1
75
75
1.96055
0.6119
23
188.1
75
75
1.85871
0.60219
28.1
234
100
100
2.06426
0.62144
36
305.1
38
9.5
324.1
150
150
2.33766
0.64507
50
9.5
438.1
55
9.5
485.6
300
300
3.44606
0.72471
65
10
585.6
end bearing
skin friction
Soil
Type
depth
Overburden
Pressure
upper
lower
upper
lower
(m)
(m)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
clay
1.3
6.5
15
0.17901
0.17901
silt
1.9
11.6
139.2
92.8
2.82847
2.17575
calc.
2.3
15.6
936
624
8.19606
6.30466
sand
3.7
28.2
507.6
338.4
9.3402
7.18477
silt
51.85
150
90
2.13202
2.13202
sand
11
78.85
2365.5
1577
33.4592
25.7379
sand
13.5
102.6
6156
4104
53.9049
41.4653
silt
15
116.1
3483
2322
49.2659
37.8968
sand
18
143.1
4293
2862
60.723
46.71
silt
22
179.1
1125
675
22.9464
22.9464
clay
23
188.1
1125
675
22.5821
22.5821
clay
28.1
234
1500
900
31.072
31.072
sand
36
305.1
5491.8
3661.2
101.053
77.7331
clay
38
324.1
2250
1350
48.38
48.38
sand
50
438.1
26286
17524
230.173
177.056
clay
55
485.6
4500
2700
108.707
108.707
calc.
65
585.6
35136
23424
307.668
236.667
(3.13)
(3.14)
(3.15)
(3.16)
Sub Unit
d=
Kedalaman m
Maka didapatkan faktor reduksi (Fp) pada Tabel 9 Faktor
Reduksi:
Soil
Type
depth
Overburden
Pressure
(m)
(m)
(kPA)
clay
1.3
6.5
silt
1.9
11.6
calc.
2.3
15.6
sand
3.7
28.2
end bearing
skin friction
upper
lower
upper
lower
(kPA)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
0.37593
0.26852
92.8
92.8
4.35149
3.26362
624
624
12.6093
9.457
338.4
338.4
14.3695
10.7772
silt
51.85
90
90
4.47724
3.19803
sand
11
78.85
2365.5
1577
51.4757
38.6068
sand
13.5
102.6
6156
4104
82.9306
62.1979
silt
15
116.1
3483
2322
75.7936
56.8452
sand
18
143.1
4293
2862
93.4201
70.0651
silt
22
179.1
675
675
48.1875
34.4196
clay
23
188.1
675
675
47.4225
33.8732
clay
28.1
234
900
900
65.2512
46.608
sand
36
305.1
5491.8
3661.2
155.466
116.6
clay
38
324.1
1350
1350
101.598
72.57
sand
50
438.1
26286
17524
354.112
265.584
clay
55
485.6
2700
2700
228.285
163.061
calc.
65
585.6
35136
23424
473.335
355.001
shaft
area
depth
upper
lower
upper
lower
upper
Plugged
(m)
(m)
m2
(kPA)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
kN
kN
clay
1.3
3.73284
15
0.17901
0.17901
10.51
6.57329
lower
silt
1.9
1.72285
139.2
92.8
2.82847
2.17575
96.20472
64.6363
calc.
2.3
1.14857
936
624
8.19606
6.30466
623.5406
416.659
sand
3.7
4.01998
507.6
338.4
9.3402
7.18477
370.5932
250.913
silt
12.3471
150
90
2.13202
2.13202
124.742
85.3749
sand
11
8.61425
2365.5
1577
20
20
1724.333
1206.98
sand
13.5
7.17854
6156
4104
50
41.4653
4397.992
2990.37
silt
15
4.30712
3483
2322
20
20
2371.403
1609.65
sand
18
8.61425
4293
2862
20
20
2989.002
2050.1
silt
22
11.4857
1125
675
22.9464
22.9464
1001.688
706.435
clay
23
2.87142
1125
675
22.5821
22.5821
802.976
507.723
clay
28.1
14.6442
1500
900
31.072
31.072
1439.203
1045.53
sand
36
22.6842
2900
2900
50
50
3036.953
3036.95
clay
38
5.74283
2250
1350
48.38
48.38
1754.105
1163.6
sand
50
34.457
9600
9600
50
50
8021.587
8021.59
clay
55
14.3571
4500
2700
108.707
108.707
4513.25
3332.24
calc.
65
28.7142
9600
9600
50
50
7734.445
shaft
area
depth
lower
upper
lower
upper
lower
(kPA)
(kPA)
(kPA)
(kPA)
kN
kN
(m)
clay
1.3
3.73284
0.37593
0.26852
2.04144
1.6405
66.723
213.884
3000
294.278
154.798
449.076
4600
451.274
265.114
716.388
6000
588.601
323.831
912.432
Berat
Total
Soil Resistance to
Driving
upper
lower
keterangan
Menck
KN
KN
KN
1502
474.9392
623.54062
416.65926
1.9 m - 2.3 m
3000
710.1312
1724.33322
1206.98379
8 m - 11 m
4600
977.4432
1724.33322
1206.98379
8 m - 11 m
6000
1173.487
1724.33322
1206.98379
8 m - 11 m
coring
(m)
KN
147.161
7734.45
upper
Total
KN
1502
Hammer
Helmet Weight
KN
Hammer
Soil Resistance to
Driving
upper
lower
keterangan
silt
1.9
1.72285
92.8
92.8
4.35149
3.26362
14.0772
12.2029
Menck
KN
KN
KN
calc.
2.3
1.14857
624
624
12.6093
9.457
58.7287
55.108
1502
474.93923
795.431
649.93
11 m - 13.5 m
sand
3.7
4.01998
338.4
338.4
14.3695
10.7772
81.7603
67.319
3000
710.13123
795.431
649.93
11 m - 13.5 m
silt
12.3471
90
90
4.47724
3.19803
61.6626
45.868
4600
1327.5578
1019.37
746.355
23 m - 28m
sand
11
8.61425
2365.5
1577
20
20
340.016
284.105
6000
1523.6018
1339.84
1339.84
23 m - 28 m
sand
13.5
7.17854
6156
4104
50
50
795.431
649.93
silt
15
4.30712
3483
2322
20
20
333.112
250.789
sand
18
8.61425
4293
2862
20
20
476.689
375.221
silt
22
11.4857
675
675
48.1875
34.4196
601.327
443.195
clay
23
2.87142
675
675
47.4225
33.8732
184.032
145.126
clay
28.1
14.6442
900
900
65.2512
46.608
1019.37
746.355
sand
36
22.6842
2900
2900
50
50
1339.84
1339.84
clay
38
5.74283
1350
1350
101.598
72.57
679.185
512.482
sand
50
34.457
9600
9600
50
50
2403.56
2403.56
clay
55
14.3571
2700
2700
228.285
163.061
3468.96
2532.52
calc.
65
28.7142
9600
9600
50
50
2116.42
2116.42
(3.18)
(3.19)
(3.20)
(3.21)
(3.22)
(3.23)
(3.24)
(3.25)
(3.26)
(3.27)
diameter
tebal
panjang
masa jenis
berat pile
kN/m3
KN
0-17
0.914
0.0254
46.9
78.5
261.055
17-35
0.914
0.0254
62.9
78.5
350.115
(3.28)
(3.29)
(3.30)
(3.31)
(3.32)
(3.33)
TabelTabel
18 Input
Tanah
4.15 InputReaksi
Reaksi Tanah
plugged
depth
Tipe
Tanah
coring
toe resistance
toe resistance
upper
kPa
lower
kN
upper
kN
lower
kPa
upper
kPa
lower
kN
upper
kN
lower
kPa
1.3
clay
0.179
0.1790
5.9051 9.8418
0.269
0.37593
0.638
0.638
Depth
Temp Length
Wait Time
Stroke
1.9
silt
2.176
2.8285
60.888 91.332
3.264
4.35149
6.580
6.580
hr
2.3
calc.
6.305
8.1961
409.42 614.13
9.457
12.6093
44.246
44.246
46.9
1.25
0.6514
3.7
sand
7.185
9.3402
222.03 333.05
10.777
14.3695
23.995
23.995
46.9
1.25
0.6514
silt
2.132
2.1320
59.051 98.418
3.198
4.47724
6.382
6.382
46.9
1.25
0.6514
11
sand
20
20
1034.7
20
20
111.821
167.731
13.5
sand
41.465
50
2692.7 4039.1
50
50
291.003
436.504
15
silt
20
20
1523.5 2285.3
20
20
164.646
246.970
18
sand
20
20
1877.8 2816.7
20
20
202.936
304.404
16
46.9
1.25
0.6514
22
silt
22.946
22.9464
442.88 738.13
34.420
48.1875
47.862
47.862
17
62.9
1.25
0.6514
23
clay
22.582
22.5821
442.88 738.13
33.873
47.4225
47.862
47.862
18
62.9
1.25
0.6514
28.1
clay
31.072
31.0720
590.51 984.18
46.608
65.2512
63.816
63.816
36
sand
50
50
1902.7 1902.7
50
50
205.631
205.631
38
clay
48.380
48.38
885.76 1476.3
72.570
101.598
95.725
95.725
50
sand
50
50
6298.7 6298.7
50
50
680.708
680.708
34
62.9
1.25
0.6514
55
clay
108.707
108.71
1771.5 2952.5
163.061
228.285
191.449
191.449
76.581
1.25
0.6514
calc.
50
50
6298.7 6298.7
50
50
680.708
680.708
35
65
36
76.581
1.25
0.6514
48
76.581
1.25
0.6514
49
89.57
1.25
0.6514
50
89.57
1.25
0.6514
58
89.57
1.25
0.6514
1552
Efficiency
Batter
X : 12
1:Y
1:12
1:12
4.76
1:08
7.13
1:06
9.46
1:05
11.31
2:12
2.5 : 12
3:12
1:04
3.5 : 12
4:12
5:12
1:03
Angle
Degree
Stroke Reduction
0.2
0.008
0.017
0.99
0.012
0.024
0.99
0.016
0.033
0.98
0.02
0.039
11.77
0.98
0.02
0.041
14.04
0.97
0.024
0.049
16.26
0.96
0.028
0.056
18.43
0.95
0.032
0.063
22.62
0.92
0.039
0.077
0.3
0.025
0.037
0.049
0.059
0.061
0.073
0.084
0.095
0.115
Besaran
Satuan
89.7 m
58 m
709.071285 cm2
210000 MPa
78.5 kN/m3
Toe Area
6561.18484 cm2
Perimeter
2.87141569 m
Thickness
25.4 mm
Pile Size
914 mm
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
Faktor Shaft 1 Coring
Faktor Shaft 0.9 Coring
Faktor Shaft 0.8 Coring
Faktor Shaft 0.7 Coring
10
15000
6000
4000
2000
13.5
47
169.9
477.9
63.3
141.5
35.5
72.1
23.9
42.9
48
178.2
629
66.5
170.8
36.9
85.9
24.9
48.8
49
186.1
858.6
70.7
211.7
38
108.1
25.2
58.6
50
195.1
1238.2
74.1
266.7
39.5
131.5
26
68.8
51
195.4
934.1
74.7
223.8
39.8
112.6
26.1
60.9
52
204
735.3
77.7
191.7
41.3
97.7
26.9
54.4
53
223.7
601
84
167.9
44.3
85.6
28.5
49.2
54
260.3
505.5
95.1
149.6
49.5
76.4
31.2
45.1
55
324.8
437.9
113.2
135.8
57.9
69.6
35.6
41.8
56
406.9
367.8
134.4
120.6
67.6
62.2
40.6
37.9
57
504.4
499.9
157.1
149.7
78.3
75.5
45.9
44.7
58
619.1
701.1
182.4
186.9
89.9
92
51.4
52.7
0
Dari Tabel 22 didapaatkan pada kedalaman 50 51 m untuk
hammer MENCK MRBS 1502 terjadi pile refusal dimana
jumlah pukulan melebihi 300 pukulan per 0.3 meter selama
berturut-turut selama 1.5 meter sehingga hammer MENCK
MRBS 1502 tidak bisa digunakan. Untuk semua hasil output
program, terjadi penurunan nilai terhadap jumlah pukulan
seiring dengan berkurangya faktor shaft resistance. Selain itu
semakin besar nilai rated energy pada hammer semakin kecil
pula jumlah pukulan yg dibutuhkan. Dapat juga disimpulkan
bahwa daya dukung tanah dan kekuatan hammer sangat
mempengaruhi jumlah pukulan hammer.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
Faktor Shaft 0.9 Plugged
Faktor Shaft 0.7 Plugged
Faktor Shaft 0.9 Coring
Faktor Shaft 0.7 Coring
Kedalaman (m)
10000
MENCK MRBS
MENCK MRBS
MENCK MRBS
MENCK MRBS
1502
3000
4600
6000
Coring Plugged Coring Plugged Coring Plugged Coring Plugged
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
11
Tabel
234.20
Tabulasi
driving
resistance1 1
Tabel
Tabulasi
drivingtime
timeuntuk
untukshaft
shaft resistance
Blow
Count
Jumlah total
MENCK MRBS
1502
Coring
Plugged
5246
10981
MENCK MRBS
3000
Coring
Plugged
1956
3321
MENCK MRBS
4600
Coring
Plugged
1143
1852
MENCK MRBS
6000
Coring
Plugged
759
1776
Satuan
bl/m
30 bl/m
174
366
65
110
38
61
25
59
menit
40 bl/m
131
274
48
83
28
46
18
44
menit
50 bl/m
104
219
39
66
22
37
15
35
menit
60 bl/m
87
183
32
55
19
30
12
29
menit
70 bl/m
74
156
27
47
16
26
10
25
menit
80 bl/m
65
137
24
41
14
23
22
menit
90 bl/m
58
122
21
36
12
20
19
menit
100 bl/m
52
109
19
33
11
18
17
menit
110 bl/m
47
99
17
30
10
16
16
menit
120 bl/m
43
91
16
27
15
14
menit
digunakan dapat
Satuan
4600
ECH
ECH
Ram Weight
294.278
451.274
kN
Rated Energy
441.305
676.56
kJ
Hammer Eff.
67
67
154.798
265.114
kN
Type
MENCK MRBS
3000
Helmet Weight
12
2.
3.
4.2 Saran
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, dapat diberikan saransaran sebagai berikut:
1.
2.
3.
Untuk hasil yang lebih baik bisa digunakan non uniform pile
sesuai dengan detail struktur yang ada.
4.
Studi yang lebih detil untuk kondisi plugged atau coring pada
ujung tiang pancang
5. DAFTAR PUSTAKA
Almanda, R.L., 2008, Analisa Pemancangan Tiang Menggunakan
Software Grlweap Dengan Faktor Reduksi Over Consolidation Ratio
(Ocr,Tugas Akhir, Institut Teknologi Bandung.
13